5.1.
DIMENSI STRUKTUR
Pada gedung perkantoran yang akan di lakukan evaluasi terhadap kinerja
struktur ini adalah bangunan baru maka sebagai tahap awal dalam perencanaan
ini, akan diperhitungkan terlebih dahulu dimensi elemen struktur gedung yang
meliputi dimensi balok, kolom, pelat lantai dan pelat atap.
5.1.1
5.1.2
perhitungan awal tebal pelat lantai 1-6 digunakan 120 mm. Periksa syarat metode
perencanaan langsung:
1. Pada struktur gedung ini, terdapat 4 bentang menerus pada masing-masing
arah.
2. Perbandingan bentang panjang dan bentang pendek diukur dari sumbu ke
sumbu tumpuan 2.
49
Lx
= 6 m
Ly
= 6 m
LX 6
1 2 OK
LY 6
1
1
bh 3
x350 x500 3 3,64 x10 9 mm 4
12
12
1 3 1
bh
x6000 x120 3 8,64 x10 8 mm 4
12
12
50
4,21 2
E cp .I P 25.743 x8,64 x10 8
l n (0,8
fy
1500
36 9
240
)
1500 120,53 mm
36 9(1)
5650(0,8
Sehingga asumsi awal untuk tebal pelat lantai 1-6 sebesar 120 mm sudah
memenuhi syarat.
5.1.3
= 30.240 kg
= 12.900 kg
= 62.208 kg
Total
= 105.348 kg
= P/
51
diambil berdasarkan mutu beton fc= 30/4 sehingga nilainya adalah 7.5 MPa =
0,75 kg/mm2.
A =P/
= 105.348 kg / 0,75 kg/mm2.
= 140.464 mm2
Digunakan dimensi kolom 500 500 mm2 dengan
Aterpasang = 250.000 > 140.464 mm2
5.2.
PERHITUNGAN PEMBEBANAN
Jenis beban yang akan dipakai dalam perencanaan perhitungan berupa
5.2.1
pelat, balaok, kolom, dan beban mati tambahan. Beban mati tambahan yang
bekerja pada pelat lantai adalah :
1. Berat sendiri elemen struktur
Berat sendiri pelat, balok, dan kolom dihitung dengan program bantu.
2. Berat komponen tambahan
Pada pelat lantai bekerja beban akibat komponen tambahan berupa:
1. Plafond + Penggantung
18
kg/m2
2. Keramik
24
kg/m2
53
kg/m2
= 2,5 21 kg/m2
52
4. Beban ME
=
TOTAL
25 kg/m2
120
kg/m2
Beban mati tambahan yang bekerja pada pelat atap dapat dihitung sebagai
berikut:
1. Plafond + Penggantung
18
kg/m2
2. Waterproofing
kg/m2
3. Beban ME
25
kg/m2
48
kg/m2
TOTAL
86.250 kg
100.800 kg
165.888 kg
52.500 kg
100.800 kg
c. Berat pelat
S120
53
c. Berat pelat
S120
165.888 kg
26.250 kg
100.800 kg
165.888 kg
120.000 kg
72.000 kg
36.000 kg
69.120 kg
c. Lantai 6 (Atap)
Lt.6 (Atap)
54
57.600 kg
5.2.2
(DL)
386,538.00
460,308.00
460,308.00
460,308.00
460,308.00
542,058.00
2,769,828.00
dengan cara:
a. Pada pelat lantai
LL.1-6
144.000 kg
57.600 kg
55
= 144.000 kg 0,3
43.200 kg
= 57.600 kg 0,3
17.280 kg
5.2.3
0.3 DL
17,280.00
43,200.00
43,200.00
43,200.00
43,200.00
43,200.00
233,280.00
sebagai berikut:
1. Berat Bangunan
Berat bangunan digunakan sebagai parameter dalam menghitung beban gempa.
Berat bangunan tiap lantai dihitung sebagai berikut:
Ukuran Bangunan:
a. Panjang Bangunan (Lx)
24 m
24 m
21,5 m
= 6 lantai
56
Zi
(m)
21.5
18
14.5
11
7.5
4
Lantai
Atap
5
4
3
2
1
Wi
(kg)
403,818.00
503,508.00
503,508.00
503,508.00
503,508.00
585,258.00
3,003,108.00
Wilayah Gempa
1
2
3
4
5
6
0,20
0,19
0,18
0,17
0,16
0,15
Oleh karena gedung direncanakan berada pada Wilayah Gempa 6, maka koefisien
= 0,15
hn = 21,5 m
57
Melalui rumus empiris Method A dari UBC Section 1630.2.2, waktu getar alami
gedung adalah:
T = Ct.hn
Dimana
Tempiris
= Ct.hn
= 0,0731 x 21,5
= 0,73 detik
= n
= 0,15 x 6
= 0,9 detik
OK
58
tanah
sedang dengan T = 0,73 )
I
= Faktor keutamaan (1 untuk bangunan Perkantoran)
Wt
= Berat total bangunan (2,752,628.00 kg )
R
= Faktor reduksi gempa maksimum (8,5 untuk SRPMK)
Beban geser dasar nominal statik ekuivalen yang bekerja pada
struktur tersebut dapat dihitung:
CI
0,74 x1,0
Wt
x3,003,108.00 kg 261,447.05 kg
R
8,50
0,77 3
B
24
59
Oleh karena rasio H/B < 3, maka berdasarkan SNI 03-1726-2002 seluruh beban
gempa pada arah-x didistribusikan menjadi beban-beban yang bekerja di setiap
lantai tingkat di sepanjang tinggi bangunan.
Pada arah-y, lebar dari bangunan adalah B = 24 m dengan tinggi bangunan H = 24
m. Maka rasio perbandingan tinggi dan lebar bangunannya adalah:
H 18,5
0,77 3
B
24
Oleh karena rasio H/B < 3, maka berdasarkan SNI 03-1726-2002 seluruh beban
gempa pada arah-y didistribusikan menjadi beban-beban yang bekerja di setiap
lantai tingkat di sepanjang tinggi bangunan.
Distirbusi beban geser dasar horizontal ke sepanjang tinggi struktur bangunan
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
Fi
Wi zi
n
W z
i 1
Vi
Untuk perhitungan distribusi beban geser dasar horizontal pada setiap arah
pembebanan dapat dilihat pada Tabel 5.5
Tabel 5.5 Distribusi Gaya Geser Dasar Akibat Gempa Sepanjang Tinggi Gedung
Lantai
Atap
5
4
Zi
(m)
21.5
18
14.5
Wi
(kg)
403,818.00
503,508.00
503,508.00
Wi.Zi
(kg.m)
8,682,087.00
9,063,144.00
7,300,866.00
Fix= Fiy
(kg)
61,846.88
64,561.35
52,007.75
60
3
2
1
11
7.5
4
V = Fix,y = 261,447.05
503,508.00
503,508.00
585,258.00
3,003,108.00
kg
5,538,588.00
3,776,310.00
2,341,032.00
36,702,027.00
39,454.16
26,900.56
16,676.35
261,447.05
OK
Lantai
Atap
5
4
3
2
1
Fx
100% Fx
61,846.88
64,561.35
52,007.75
39,454.16
26,900.56
16,676.35
30% Fy
18,554.07
19,368.40
15,602.33
11,836.25
8,070.17
5,002.91
2) Gaya gempa arah y yang terdiri dari 30% Fix dan 100% Fiy
Tabel 5.7 Gaya Geser Horisontal Gempa Fy
Lantai
Atap
5
4
3
2
1
Fy
100% Fy
61,846.88
64,561.35
52,007.75
39,454.16
26,900.56
16,676.35
30% Fx
18,554.07
19,368.40
15,602.33
11,836.25
8,070.17
5,002.91
61
atau
e d e 0,05 b 0 0,05 24 1,2
62
b. Koordinat y:
e d 1,5 e 0,05 b 1,5 0 0,05 24 1,2
atau
e d e 0,05 b 0 0,05 24 1,2
5.3.
5.3.1
Zi
(m)
21.5
18
14.5
11
7.5
4
Dix
(mm)
Diy
(mm)
41.21
38.36
33.25
26.11
17.47
8.08
41.21
38.36
33.25
26.11
17.47
8.08
63
Lantai
Atap
5
4
3
2
1
Zi
(m)
21.5
18
14.5
11
7.5
4
Wi
(kg)
403,818.00
503,508.00
503,508.00
503,508.00
503,508.00
585,258.00
Fix
(kg)
61,846.88
64,561.35
52,007.75
39,454.16
26,900.56
16,676.35
Dix
(mm)
41.21
38.36
33.25
26.11
17.47
8.08
Wi .dix2
(kg.mm2)
685,822,163.18
741,028,704.08
556,725,024.99
343,363,430.74
153,619,429.72
38,248,855.89
2,518,807,608.6
1
Fi .dix
(kg.mm)
2,548,770.60
2,476,776.98
1,729,359.39
1,030,306.85
469,873.79
134,814.50
8,389,902.11
Berdasarkan data tersebut, maka waktu getar bangunan dengan cara T-Rayleigh
adalah sebagai berikut:
n
Tx 6,3
i 1
d i2
g Fi d i
6,3
2,518,807,608.61
1.102 detik
9810 8,389,902.11
i 1
Jika diperbandingkan nilai Tempiris = 0,73 detik dengan Tx yang didapat dengan
menggunakan rumus Rayleigh, dapat disimpulkan bahwa nilainya menyimpang
lebih dari 20%. Maka distribusi beban gempanya perlu dihitung kembali dengan
menggunakan waktu getar alami fundamental yang didapat dari persamaan
Rayleigh.
64
Dari gambar 5.2 akan di dapatkan nilai waktu getar T-Rayleigh yang selanjutnya
akan digunakan untuk menghitung beban gempa tiap-tiap lantai. Distribusi beban
gempa berdasarkan waktu getar T-Rayleigh dapat dilihat pada table dibawah.
Lantai
Atap
5
4
3
2
1
Wi
(kg)
403,818.00
503,508.00
503,508.00
503,508.00
503,508.00
585,258.00
3,003,108.00
Wi.Zi
(kg.m)
8,682,087.00
9,063,144.00
7,300,866.00
5,538,588.00
3,776,310.00
2,341,032.00
36,702,027.00
Fix= Fiy
(kg)
40,952.67
42,750.08
34,437.56
26,125.05
17,812.53
11,042.45
173,120.34
65
Lantai
100% Fx
40,952.67
42,750.08
34,437.56
26,125.05
17,812.53
11,042.45
Atap
5
4
3
2
1
30% Fy
12,285.80
12,825.02
10,331.27
7,837.51
5,343.76
3,312.73
Lantai
100% Fx
40,952.67
42,750.08
34,437.56
26,125.05
17,812.53
11,042.45
Atap
5
4
3
2
1
30% Fy
12,285.80
12,825.02
10,331.27
7,837.51
5,343.76
3,312.73
Setelah distribusi akhir beban gempa diketahui, maka langkah selanjutnya adalah
memasukkan beban pada masing-masing arah yaitu Fx dan Fy ke dalam program
SAP200 untuk kemudian di cek kembali deformasi dan waktu getarnya, apakah
telah memenuhi persyaratan yang disyaratkan dalam SNI 03-1726-2002 atau
tidak.
Tabel 5.12 Deformasi Tiap Lantai
Lantai
Atap
5
4
Zi
(m)
21.5
18
14.5
Dix
(mm)
27.29
25.40
22.02
Diy
(mm)
27.29
25.40
22.02
66
3
2
1
11
7.5
4
17.29
11.57
5.35
17.29
11.57
5.35
Zi
(m)
21.5
18
14.5
11
7.5
4
Wi
(kg)
445,290.00
544,980.00
544,980.00
544,980.00
544,980.00
584,730.00
Fix
(kg)
40,952.67
42,750.08
34,437.56
26,125.05
17,812.53
11,042.45
dix
(mm)
27.29
25.40
22.02
17.29
11.57
5.35
Wi .dix2
(kg.mm2)
331,587,000.02
351,672,112.08
264,206,584.52
162,950,952.49
72,903,611.55
16,755,416.11
1,200,075,676.7
6
Fi .dix
(kg.mm)
1,117,530.71
1,085,964.47
758,252.71
451,747.01
206,020.26
59,110.59
3,678,625.75
Berdasarkan data tersebut, maka waktu getar bangunan dengan cara T-Rayleigh
adalah sebagai berikut:
n
Tx 6,3
i 1
d i2
g Fi d i
6,3
1,200,075,676.76
1.149 detik
9810 3,678,625.751
i 1
Maka didapatkan nilai Tx =1,149 detik, (meyimpang 4,26% dari 1,102 detik OK)
5.3.2
persyaratan dalam SNI 03-1726-2002 yaitu menyimpang tidak lebih dari 20%
67
waktu getar sebelumnya, maka akan diperiksa syarat kinerja batas layan (s) pada
struktur gedung. Berikut perhitungan batas layan simpangan antar tingkat yang
diijinkan untuk lantai 1:
0,03
S1
hi atau 30 mm (dipilih yang terkecil)
R
0,03
4m
8,5
14,12mm
dan untuk perhitungan batas layan yang diijinkan untuk lantai 2-6:
0,03
S 2 6
hi atau 30 mm ( dipilih yang terkecil)
R
0,03
3,5m
8,5
12,35 mm
Untuk menghitung kinerja batas layan antar tingkat, harus mendapatkan output
simpangan struktur akibat gempa, dimana perhitungannya dapat dilihat pada tabel
5.14 berikut ini.
Tabel 5.15 Analisis s Akibat Gempa Fx
Zi
Lantai
Atap
5
4
3
2
1
(m)
21.5
18
14.5
11
7.5
4
Arah x
x
(mm)
27.29
25.40
22.02
17.29
11.57
5.35
(mm)
1.89
3.38
4.73
5.73
6.21
5.35
Keteranga
Syarat s (mm)
12.35
12.35
12.35
12.35
12.35
14.12
OK
OK
OK
OK
OK
OK
68
5.3.3
batas ultimit struktur (m). Simpangan antar tingkat harus dihitung dari
simpangan struktur akibat pembebanan gempa nominal, dikalikan dengan suatu
faktor pengali . Besar faktor pengali untuk gedung beraturan:
= 0,7 R = 0,7 x 8,5 = 5,95
sehingga didapatkan drift m pada lantai 6 sebesar:
m6 = x x
= 5,95 x 1,89
= 11,25 mm
dan untuk memenuhi persyaratan, kinerja batas ultimit m lantai 1 tidak boleh
lebih besar dari:
0,02 x hi = 0,02 x 4000 = 80 mm
Perhitungan kinerja batas ultimit untuk lantai yang lain dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 5.16 Analisis m Akibat Gempa Fx
Zi
Lantai
Atap
5
4
3
2
1
5.4.
(m)
21.5
18
14.5
11
7.5
4
x
(mm)
1.89
3.38
4.73
5.73
6.21
5.35
Arah x
m
m izin
(mm)
(mm)
11.25
20.11
28.14
34.09
36.95
31.83
70
70
70
70
70
80
Keteranga
n
OK
OK
OK
OK
OK
OK
ANALISIS PUSHOVER
Analisis Pushover merupakan prosedur analisis untuk mengetahui perilaku
keruntuhan suatu bangunan terhadap gempa, dikenal pula sebagai analisis beban
dorong statik.
maksimum dan deformasi yang terjadi serta untuk memperoleh informasi bagian
mana saja yang kritis.
69
t
M
2.76E-17
0.010958
0.035759
0.054826
e
Kgf
0
88393.12
241174.47
310348.79
BtoI
IOtoL
LStoC
CPto
Cto
Dto
Beyond
780
778
672
618
0
2
108
162
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
70
Total
780
780
780
780
4
5
6
7
0.162369
0.243916
0.243926
0.243627
504732.32
602179.63
589869.94
587416.57
517
418
417
417
225
257
258
258
38
80
80
80
0
24
20
20
0
0
0
0
0
0
4
4
0
0
1
1
0
0
0
0
dengan:
A
IO
LS
CP
= 1,074 detik
C0
Ts
C1
= 1,0 untuk Te Ts
C2
71
780
780
780
780
C3
Sa
T c0 c1 c 2 c3 S a
1,074
1,42 1,0 1,0 1,0 0,50
2
0,2 m
9,81
Immediate
Occupancy (IO) , 24 sendi plastis di tingkat Life Safety (FS), dan 0 sendi plastis di
tingkat Collapse Prevention(CP) yang artinya terhindar dari kereuntuhan.
5.5.
Nilai Batas
0,02 H (m)
Koefisien Perpindahan
0,20
FEMA 356
Kinerja Batas Ultimit
0,43
0,011
SNI 1726
72
5.6.
DAKTILITAS ()
u
y
dimana :
= Daktilitas struktur
Tingkat kinerja struktur berhubungan dengan target peralihan, sehingga dalam hal
ini peralihan atap pada kondisi target peralihan (t) diasumsikan sebagai peralihan
ultimit (u) dalam menentukan parameter daktilitas peralihan.
73
t FEMA356
Te
c0 c1 c 2 c3 S a
1,074
1,42 1,0 1,0 1,0 0,50
2
0,2 m
9,81
Nilai target peralihan (t) digunakan sebagai parameter peralihan ultimit (u)
dalam perhitungan parameter daktilitas peralihan aktual struktur. Titik leleh
pertama (y) ditentukan dengan menggunakan metode kurva idealisasi (bilinier)
yang sama dengan kurva kapasitas.
74
= 0,0401 m
= 0,20 m
u
0,20
5
y 0,0401
u
y
1
1 5 5,2 OK.
5.7.
PERENCANAAN PELAT
Pada perencanaan tulangan pelat, akan dilakukan perhitungan untuk pelat
lantai sesuai syarat SNI 03-2847-2002. Data yang dibutuhkan dalam perencanaan
pelat ini sebagai berikut:
a. Dimensi Pelat
= 6mx6m
b. Dimensi Balok
= 1.000
mm
mm
20
mm
30
Mpa
g. 1 (fc = 30 MPa)
0,85
240 MPa
10
75
0,85
288 kg/m2
Plafon + Penggantung
18 kg/ m2
Kramik
24 kg/ m2
= 0,12 x 2400
= 2,5 x 21
53 kg/ m2
Beban ME
25 kg/ m2
408 kg/m2
250 kg/m2
TOTAL
b. Beban hidup untuk lantai perkantoran (L)
Jadi beben merata (qu)
qu
2. Menentukan nilai
Ly = 6000 350 = 5650 mm
Lx = 6000 350 = 5650 mm
76
Ly
Lx
5650
1 2 (tulangan 2 arah )
5650
min
5.7.1
1,4 1,4
0,0058
fy 240
menumpu pada keempat tepinya akibat beban terbagi rata dapat dihitung:
77
Ly
Lx
0,83
2
bd
0,80 1000 95 2
fy
240
9,41
0,85 fc 0,85 30
2 m Rn
1
1 1
m
fy
1
2 9,41 0,83
1 1
9,41
240
0,0035
Karena = 0,0035 < min = 0,0058, maka digunakan min sebagai rasio
penulangan.
78
As perlu = x b x d
= 0,0058 x 1000 x 95
= 551 mm2
c.
d.
As
551
7,015 7
Ast 0,25 10 2
b 1000
143 mm
n
7
e.
fy
M n AS f y d
2 0,85 f ' c
0,0058 240
551 240 95
95
2 0,85 30
79
5.7.2
menumpu pada keempat tepinya akibat beban terbagi rata dapat dihitung:
Ly
Lx
Mtx
= -0,001 qu.Lx2.Cx
= -0,001 x 889,60 x 5.652 x 52,00= 1.476,71 kgm
Mty
= -0,001 qu.Lx2.Cy
= -0,001 x 889,60 x 5.652 x 52,00= 1.476,71 kgm
2,05
2
bd
0,80 1000 95 2
fy
240
9,41
0,85 fc 0,85 30
2 m Rn
1
1 1
m
fy
1
2 9,41 2,05
1 1
9,41
240
0,0089
80
d.
As
845,5
10,77 11
Ast 0,25 10 2
b 1000
90,91 mm
n
11
e.
81
fy
M n AS f y d
2 0,85 f ' c
10-100
10-125
1500
Tumpuan
3000
1500
Lapangan
Tumpuan
6000
1500
3000
Lapangan
1500
10 - 100
Tumpuan
10-100
10-125
10-125
10-125
10 - 100
Tumpuan
0,0089 240
845,5 240 95
95
2 0,85 30
6000
PERENCANAAN BALOK
Data yang dibutuhkan dalam perencanaan balok ini adalah sebagai berikut:
a. Dimensi Balok
b. Bentang Balok
40
mm
30
MPa
400 MPa
0,85
0,80
0,75
6 m
82
perhitungan untuk balok B35/50 Lantai 1 As-B Bentang 2-3 menurut perhitungan
dan syarat SNI 03-2847-2002. Diasumsikan yang terjadi pada perencanaan ini
adalah perilaku balok persegi dengan tulangan rangkap berdasarkan hasil gaya
dalam balok pada tabel 5.16.
Tabel 5.19 Momen pada Balok Lantai 1 As-B Bentang 2-3
Lantai
1
Balok
B1
Tumpuan
Momen (Kgm)
Lapanga Tumpuan
Kiri
n
Kanan
5,859.59 5,730.48
5,984.37
83
-20,063.36
4,059.51
-19,933.86
Rn
Mu
200.633.600
3,69
2
bd
0,8 350 440,50 2
1 / 2 0,75 b f y
Rn max 0,75 b f y 1
0,85 f c '
0,85 30
7,98
Karena Rn < Rn max maka digunakan analisis balok persegi penampang tunggal.
1) Perhitungan Tulangan Lentur Tarik pada Tumpuan Balok
a. Baja tulangan
84
500
25 mm
20
perencanaan.
Mu = -20.063.36 kgm = 200.633.600 Nmm
d e 500 (40 10 9,5)
440,5
1 0,85
As
Mu
200.633.600
1.674,51
f y 1 d 0,8 400 0,85 440,5
Jumla
r
19
mm
Dimensi
Luas/bar
2
(mm )
283,53
As perlu
As terpasang
(mm2)
(mm2)
1.674,51
1.701,18
M n As f y d
2
76,24
( OK)
c. Cek As minimum
85
AS min
f c'
4 fy
bw d
30
350 500 599,07 mm 2
4 400
612,50 mm 2
fy
400
As
1.701,18
0,009 mm 2
bw d 350 500
b 1
0,85 f c '
600
f y 600 f y
0,85 30
600
0,85
1,4 1,4
0,0035
f y 400
min max
Jadi
0,17
d e 440,5
86
a tcl
0,3751 0,3751 0,319
de
a atcl
de de
(under reinforced)
6D19
Sengkang
D10
500 mm
Decking 40 mm
350 mm
87
Mu =109.523.329,40 Nmm
500
25 mm
20
perencanaan.
Mu =109.523.329,40 Nmm
d e 500 (40 10 9,5)
440,5
1 0,85
As
Mu
109.523.329,40
914,10
f y 1 d 0,8 400 0,85 440,5
Jumla
Dimensi
Luas/bar
2
(mm )
283,53
As perlu
As terpasang
(mm2)
(mm2)
914,10
1.134,12
88
M n As f y d
2
50,83
( OK)
d. Cek As minimum
AS min
f c'
4 f fy
bw d
30
350 500 599,07 mm 2
4 400
612,50 mm 2
fy
400
As
1.134,12
0,006 mm 2
bw d 350 500
b 1
0,85 f c '
600
f y 600 f y
0,85 30
600
0,85
1,4 1,4
0,0035
f y 400
89
min max
Jadi
0,12
d e 440,5
a tcl
0,375 1 0,375 0,85 0,319
dt
a atcl
de de
(under reinforced)
500 mm
4D16
Decking 40 mm
350 mm
90
500
25 mm
20
perencanaan.
Mu = -4.059,51 kgm = 40.565.100 Nmm
d e 500 (40 10 9,5)
440,5
1 0,85
As
Mu
40.565.100
338,56
f y 1 d 0,8 400 0,85 440,5
Tabel 5.22 Tulangan Tarik Terpasang di Tumpuan
Jenis
Diamete
r
19
Mm
Dimensi
Jumla
Luas/bar
2
(mm )
283,53
As perlu
As terpasang
(mm2)
(mm2)
338,56
850,59
91
M n As f y d
2
38,12
( OK)
c. Cek As minimum
AS min
f c'
4 fy
bw d
30
350 500 599,07 mm 2
4 400
612,50 mm 2
fy
400
As
850,59
0,005 mm 2
bw d 350 500
b 1
0,85 f c '
600
f y 600 f y
0,85 30
600
0,85
1,4 1,4
0,0035
f y 400
92
min max
Jadi
0,09
d e 440,5
a tcl
0,3751 0,3751 0,319
dt
a atcl
de de
(under reinforced)
500 mm
Decking 40 mm
350 mm
93
500
25 mm
20
perencanaan.
Mu = 5.730,48 kgm = 57.304.800 Nmm
d e 500 (40 10 9,5)
440,5
1 0,85
As
Mu
57.304.800
478,27
f y 1 d 0,8 400 0,85 440,5
Dimensi
Jumla
Luas/bar
2
(mm )
283,53
As perlu
As terpasang
(mm2)
(mm2)
478,27
850,59
94
M n As f y d
2
38,12
( OK)
c. Cek As minimum
AS min
f c'
4 fy
bw d
30
350 500 599,07 mm 2
4 400
612,50 mm 2
fy
400
As
850,59
0,005 mm 2
bw d 350 500
b 1
0,85 f c '
600
f y 600 f y
0,85 30
600
0,85
1,4 1,4
0,0035
f y 400
95
min max
Jadi
0,09
d e 440,5
a tcl
0,3751 0,3751 0,319
dt
a atcl
de de
(under reinforced)
500 mm
3D19
Decking 40 mm
350 mm
f c '
Vc
bw d
6
30
350 440,5 140.741,88 N
6
Vc Vu
0,75 140.741,88 11.331,31
105.556,41
113.313,10 (Perlu tul angan geser)
c. Kuat geser baja tulangan (Vs)
(Vc Vs ) Vu
V
113.313,10
V s u Vc
140.741,88 10.342,25 N
0,75
d. Spasi tulangan geser
Pada kedua ujung balok harus dipasang sengkang pertama pada jarak 50 mm
dari muka kolom terdekat dan berikutnya dipasang dengan spasi terkecil
diantara:
1) d/4
= 440,5/4 = 110 mm
= 8 x 19
3) 24 x diameter sengkang
= 24 x 10 = 240 mm
= 152 mm
4) 300 mm
Digunakan spasi 100 mm di daerah sepanjang 2h = 1000 mm dari muka
kolom.
e. Tulangan geser
Tabel 5.24 Tulangan Geser Balok
97
Jenis
Diamete
r
10
Mm
Jumlah
2
Dimensi
Av
Diameter Luas/bar
(mm2)
(mm)
(mm2)
10
78,5
157
S
(mm)
100
Av f y d
s
VS max
2 fc '
3
bw d
2 30
350 440,5 562.967,50 N
3
1000 50
1 11buah sengkang di tumpuan
100
Spasi maksimum tulangan geser balok untuk SRPMK adalah d/2. Jadi diluar
daerah 2h (1000 mm) tulangan geser dapat dipasang dengan spasi maksimum :
Smax =
d 440,5
220,5 mm
2
2
Berarti, diluar daerah 2h (1000 mm), tulangan geser dapat dipasang dengan
spasi 200 mm.
Jadi tulangan geser yang digunakan:
Tumpuan
: 2D10 100
98
Lapangan
5.8.3
: D10 200
Kontrol Lendutan
Berdasarkan pasal 11.5 SNI 03-2847-2002, pemeriksaan tinggi minimum
balok dengan kedua ujung menerus untuk balok arah x (B35/50) yaitu:
hmin = L/21
= 6000/21
= 286 mm < h aktual = 500 mm (OK)
Jadi dikarenakan h aktual > hmin maka lendutan tidak perlu dihitung.
5.8.4
fc '
b2 h
15
30
350 2 500
15
223.365.338 N
99
B.1
T :
P :
TUMPUAN
LAPANGAN
350x500
UB :
TUMPUAN
mm
TA :
6 D19
3 D19
6 D19
TB :
4 D19
3 D19
4 D19
SK :
D10 - 100
D10 - 200
D10 - 100
5.9.
PERENCANAAN KOLOM
100
= 500 x 500 mm
b. Tinggi Lantai
40
mm
30
MPa
400 MPa
0,85
0,65
4 m
101
5.8.1
= 500
mm
= 500
mm
= 4000 mm
b = 500
mm
h = 500
mm
lu = 4000 mm
Balok kanan:
b = 500
mm
h = 500
mm
ln = 6000 mm
Balok kiri :
= 19
mm
= 10
mm
= 30
Mpa
= 400 Mpa
i.
= 0,85
= 2.336.905,10 N
= 22.388,40
l. Momen (Mu)
a. MD
= 1.736.200,00 Nmm
b. ML
= 637.800,00 Nmm
102
1.
c. Momen (M1)
= 111.712.400,00 Nmm
d. Momen (M2)
= 189.692.000,00 Nmm
f 'c
Ec = 4700
Ik =
1
bh 3
12
30
= 4700 x
= 25.742,96 Mpa
1
x 500 x 500 3
12
= 5.208.333.333 mm4
1,2 M D
(1,2 1.736.200,00 )
0,67
1,2 M D 1,2 M L (1,2 189.692.000,00 ) (1,2 189.692.000,00 )
EI k
Ec I k
25.742,96 5.208.333.333
f 'c
Ec = 4700
I cr
30
= 4700 x
= 25.742,96 Mpa
1
1
b h3
b h3
1
1
12
12
b h3
350 500 3 1.822.916.667 mm 4
2
2
24
24
EI b
E c I cr
25.742,96 1.822.916.667
103
o = 5,35 mm
Pu 0 1.736.200,00 5,35
0,13 0,05 ( Portal bergoyang )
Vu l c 22.388,40 6000
A
Kolom Atas
EI
l k
k
EI
l b
b
3,21 1013
4000
4,69 10
6000
13
1,03
B 0
Kolom Bawah (karena jepit)
Dari diagram nomogram Jackson and Moreland portal tidak bergoyang
didapat nilai k = 0,60
e. Menghitung angka kelangsingan kolom
k l u 0,6 4000
et
M 2 189.692.000,00
81,17 mm
Pu
2.336.905,10
g. Menentukan nilai r
104
Arah x
Arah y
Pu
Ag 0,85 f c '
2336905,10
Dari grafik didapat nilai angka rasio penulangan total 1% atau r = 0,01 dan
(untuk fc 30) = 1,2
h. Menentukan tulangan
= r . = 0,01 1,2 = 0,012
Astotal = . Agr = 0,012 (500500) = 3000 mm2
Ast
1
1
2
d k 19 2 283,53 mm 2
4
4
Astotal
Ast
n=
= 10 buah
2.
105
a. As terpasang
As1 = 4D19 = 1.134,11 mm2
As2 = 1D19 = 283,53
mm2
mm2
Pnmax 3.866,86 kN
5.8.2
Ag fc'
750.000 kN
(OK )
1.141,96 kN
(OK )
2.336,91 kN
(OK )
10
dari kombinasi beban gempa rencana termasuk pengaruh beban gempa. Data-data
yang dibutuhkan:
Lebar kolom (b)
= 500
mm
= 500
mm
= 4000
mm
= 19
mm
106
Tulangan sengkang
= 10
mm
= 30
MPa
= 400
Mpa
= 240
Mpa
= 0,85
= 0,75
Hasil gaya - gaya yang bekerja pada kolom dapat dilihat pada Tabel 5.25
Kolom
C18
Lokasi
0
2
4
Tumpuan
Lapangan
Tumpuan
Vu (kg)
116355.65
115275.65
114195.65
2238.84
2238.84
2238.84
(kg.m)
18969.2
3898.98
11171.24
b.
M nt M nb
ln
111 111
4
56 kN 5.500 kg
(OK)
107
108
Pu
Vc 1
14 Ag
fc'
bd
6
116355.65
14 500 500
30
500 440,5
6
335,30 kN
Gaya geser yang dapat dipikul oleh beton adalah :
Vc 0,75 335,30
251,48 kN
Vu Vc
Maka
d.
Av 2 d 2
4
2 10 2
4
157 mm 2
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 pasal 13.5.5.3, bila tulangan geser
minimum dibutuhkan, maka:
75 fc ' xbxs
(1200) fy
Av .1200. f y
Av
s
75 fc ' xb
Sehingga:
109
75 30 500
220
Tulangan geser
Nilai Vu
110
111
Pu
Vc 1
14 Ag
fc'
bd
6
116355.65
14 500 500
30
500 440,5
6
335,30 kN
Vc 0,75 335,30
251,48 kN
0,5Vc 0,5 335,50
168 kN
Vu Vc
Maka
f.
. .D 2
4
Av 2
3,14 10 2
4
157 mm 2
112
75 fc ' xbxs
(1200) fy
Av .1200. f y
Av
s
75 fc ' xb
113
Sehingga:
s
242 mm
LANTAI
K.1
TIPE
500x500 mm
Ukuran Kolom
Potongan Kolom
LT.1
Tulangan Utama
10D19
Posisi
Tumpuan
Tumpuan
Tumpuan
Sengkang
D10-150
D10-200
D10-150
114