1.
2.
badan hukum yang dibentuk oleh Pengelola untuk melakukan kegiatan Operasional
Kebun)
4.
Desa mendapatkan 10 % dari nilai Netto penjualan Hasil panen setiap bulannya
(setelah dipotong pembayaran kredit dari nilai Bruto Penjualan) yang digunakan
untuk dana CSR maupun untuk pembangunan desa dibawah pengelolaan koperasi
Dalam membangun System ini semua Pihak dapat terlibat secara langsung
maupun tidak langsung dan meminimalkan nilai pembiayaan pembangunan kebun.
Oleh karena itu pihak pengelola akan memberikan sebuah laporan Pembiayaan
yang transparansi kepada pemilik
lahan setiap 6 bulan tentang nilai
pembiayaannya yang telah dikeluarkan untuk pembangun kebun tersebut. Harus
dicatat bahwa nilai pembiayaan masing-masing lahan tidaklah sama hal ini
dikarenakan adanya perbedaan perlakuan untuk setiap lahannya. Sebagi contoh
lahan yang sudah siap tanam tanpa perlakuan Land Clearing akan lebih murah
pembiayaannya dibandingkan dengan lahan yang harus di Land Clearing.
Pasal 1
PARA PIHAK
Pihak Pertama :
Pasal 2
TUJUAN KERJASAMA
Pasal 3
JANGKA WAKTU
Di dalam System ini semua biaya yang ditimbulkan dalam proses mulai dari
pembangunan, sampai Panen perdana ( disepakati dalam 5 (lima) tahun terhitung
sejak dimulainya program ini) menjadi beban bersama yang akan dituangkan dalam
sebuah akad kredit dimana proses untuk penggantian biaya ini akan dipotongkan
dari 30 % Bruto penjualan hasil panen setiap bulannya sampai dengan keseluruhan
nilai pembiayaan diselesaikan berikut dengan bunga yang akan disepakati bersama.
Pasal 4
TUGAS & KEWAJIBAN
1.
2.
Pasal 5
PERNYATAAN DAN JAMINAN
Pasal 6
HAK
Blom
ditau
masuk
di pasal
apa
1.
2.
3.
4.
Pembagian Profit atau keuntungan dari perkebunan ini telah kami sepakati
dengan perhitungan sebagai berikut :
Petani atau Pemilik Lahan mendapatkan 30 % dari nilai Netto penjualan Hasil
panen setiap bulannya (setelah dipotong pembayaran kredit dari nilai Bruto
Penjualan)
Pengelola mendapatkan 30 % dari nilai Netto penjualan Hasil panen setiap
bulannya (setelah dipotong pembayaran kredit dari nilai Bruto Penjualan) sebagai
balas Jasa pengelolaan kebun
Koperasi mendapatkan 30 % dari nilai Netto penjualan Hasil panen setiap
bulannya (setelah dipotong pembayaran kredit dari nilai Bruto Penjualan) yang akan
digunakan untuk membiayai perawatan Kebun setelah Panen (Koperasi adalah
badan hukum yang dibentuk oleh Pengelola untuk melakukan kegiatan Operasional
Kebun)
Desa mendapatkan 10 % dari nilai Netto penjualan Hasil panen setiap bulannya
(setelah dipotong pembayaran kredit dari nilai Bruto Penjualan) yang digunakan
untuk dana CSR maupun untuk pembangunan desa dibawah pengelolaan koperasi
Dalam membangun System ini semua Pihak dapat terlibat secara langsung
maupun tidak langsung dan meminimalkan nilai pembiayaan pembangunan kebun.
Oleh karena itu pihak pengelola akan memberikan sebuah laporan Pembiayaan
yang transparansi kepada pemilik
lahan setiap 6 bulan tentang nilai
pembiayaannya yang telah dikeluarkan untuk pembangun kebun tersebut. Harus
dicatat bahwa nilai pembiayaan masing-masing lahan tidaklah sama hal ini
dikarenakan adanya perbedaan perlakuan untuk setiap lahannya. Sebagi contoh
lahan yang sudah siap tanam tanpa perlakuan Land Clearing akan lebih murah
pembiayaannya dibandingkan dengan lahan yang harus di Land Clearing.