Anda di halaman 1dari 42

SISTEM

REPRODUKSI
WANITA

Edi Ramdhani,dr

SISTEM REPRODUKSI
WANITA
Sistem Reproduksi Wanita, terdiri atas :

2 Ovarium

2 Oviduk/ Tuba Palopii

Uterus

Vagina

Genitalia Eksterna
Selama periode setelah menarche sampai sebelum Menopouse,
sistem ini mengalami perubahan siklis dalam struktur maupun
aktivitas fungsional.
Modifikasi ini dikendalikan oleh
mekanisme neurohumoral. Menarche adalah waktu pertama
kali mendapat haid, dan menopouse merupakan periode
bervariasi saat mana perubahan siklisnya tidak teratur dan
akhirmya menstruasi berhenti sama sekali (klimaksterium).

SISTEM REPRODUKSI
WANITA

Ovarium
Badan berbentuk buah kenari dengan panjang 5 cm,
lebar 1,5 cm dan tebal 1 cm. Terdiri atas 2 bagian :

Medulla

Mengandung jaringan vaskular luas pada


Jaringan ikat selular longgar

Korteks

Tempat dijumpainya folikel ovarium yang


mengandung oosit.
Permukaan ovarium ditutupi oleh epitel selapis
gepeng
atau kuboid (epitel germinal), dibawahnya terdapat
tunika albugenia yang membuat ovarium berwarna
keputihan.

Folikel Ovarium
Terbenam dalam stroma korteks
Pada sebuah folikel terdiri atas sebuah oosit
yang dikelilingi oleh satu atau lebih
lapisan sel folikel sel granulose.
Jumlah polikel dalam kedua ovarium wanita
dewasa muda normal kurang lebih 400. 000.
Hanya satu ovum yang dilepaskan saat
menstruasi atau saat massa reproduktif
Masa reproduktif wanita 30-40 tahun dengan
jumlah total ovum yang dilepaskan sekitar
450
Semua folikel dan oositnya tidak menjadi
matang, akan berdegenerasi menjadi atretik.

Folikel Primordial
Paling banyak dijumpai sebelum kelahiran
Setiap folikel terdiri atas sebuah oosit primer dan
dibungkus oleh selapis sel folikel gepeng
Oositnya merupakan sel bulat dengan diameter 25
mikrometer, intinya eksintris, dan memiliki anak inti
yang besar, organ dalam sitoplasma bergumpal
dekat inti, tdpt banyak mitokondria, beberapa
kompleks golgi dan sistem retikulum endoplasma.
Sel folikel gepeng saling melekat melalui desmosom
Sebuah lamina basal terdapat dibawah sel folikel
dan merupakan batas antara folikel avaskular dan
stroma.

Folikel Berkembang
Pertumbuhan folikel melibatkan sel sel folikel, juga oosit
primer dan stroma disekitar folikel.
Inti sel disebut vesikel germinal
Mitokondria banyak dan tersebar merata dalam
sitoplasma, retikulum endoplasma mengalami hipertropi,
dan kompleks golgi bermigrasi di bawah permukaan sel.
Sel folikel membentuk satu lapis sel kuboid disebut folikel
primer unilaminer
Selnya berproliferasi melalui mitosis dan membentuk
epitel berlapis folikel/ lap granulose disebut folikel
multilaminer
Terdapat zona pelusida yang terdiri dari 3 glikoprotein,
mengelilingi oosit
Filopodia dari sel folikel dan mikrovili dari oosit menerobos
zona pelusida dan saling berkontak melalui taut rekah.

Disaat terjadi modifikasi, stroma yg langsung mengelilingi folikel


akan bdiferensiasi mbtk teka folikuli lalu akan bdiferensiasi lagi
menjadi teka interna dan teka eksterna.
Selsel teka interna memiliki ciri ultra struktur yaitu banyak
retikulum endoplasma licin, mitokondria dengan krista tubular
dengan banyak tetes lipid,sel ini menghasilkan androstenedion,
dari sel-sel granulose yang mengkonversinya menjadi estradiol
Suatu foikel berkembang tampak timbunan cairan folikel (likuor
folikuli) terutama
karena ukuran dan jumlah sel granulose
bertambah.
Rongga yang berisikan cairan ini bersatu dan membentuk hanya
satu rongga yaitu antrum dan folikelnya disebut folikel sekunder
(vesicular).
Cairan folikel ini mengandung transudat dari plasma dan produk
yang disekresi dari sel folikel yaitu glikosaminoglikan, beberapa
protein dan dengan konsentrasi tinggi.
Sel dari lapisan granulose lebih banyak berkumpul pada satu
dinding folikel dan membentuk bukit kecil sel-sel yang disebut
kumulus oophorus.

Folikel Matang (Graaf)


Berdiameter sekitar 2,5 cm
Tampak sebagai vesikel transparan yang
menonjol dipermukaan ovarium
Karena penimbunan cairan, rongga folikel
makin membesar dan oosit melekat pada
dinding folikel.
Sel granulose tidak membelah sehingga
lapisannya akan menipis
Sel granulosa menyusun lapisan pertama
sekitar ovum karena mereka berkontak
langsung dengan zona pelusida dan akan
memanjang membentuk korona radiata.

Atresia Folikel
Folikel mengalami atresia, dimana sel-sel folikel
dan oosit mati akibat dari sel-sel fagositik.
Proses ini ditandai dengan terhentinya mitosis di
sel-sel granulose, terlepasnya sel granulose dari
lamina basal dan matinya oosit.
Keadaan saat terjadinya atresia yang sangat
mencolok pada
Setelah kehamilan
Saat pengaruh hormon ibu terputus
Selama pubertas dan kehamilan
Saat modifikasi hormon yang kualitatif dan
kuantitatif.

Kelenjar Interstisial
Terdapat sel interstisial yaitu sel sel
teka interna yang seringkali menetap
dan menjadi secretor streroid yang
cukup aktif.
Sel interstisial sudah ada sejak
kanak- kanak hingga menopouse,
sel-sel ini adalah sumber dari
androgen ovarium.

Ovulasi

Proses ovulasi terjadi karena pecahnya folikel matang dengan


pembebasan ovum, yang akan ditangkap oleh ujung tuba uterine
yang melebar.
Pada ovulasi ini hanya 1 ovum yang dilepaskan ovarium, jika 2 atau
lebih yang di lepaskan terjadi kembar fraterna.
Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus haid (hari ke14 dari 28 hari
siklus haid).
Rangsangannya berasal dari suatu gelombang sekresi hormon LH
(lutein hormon) oleh kelenjar hifofisis anterior.
Jika terjadi peningkatan LH di dalam darah, aliran darah ke ovarium
meningkat, akan menyebabkan edema yaitu keluarnya protein
plasma lewat kapiler dan venula pasca kapiler, dilepaskan
prostaglandin, histamin, vasopresin dan kolagenase.
Sel-sel granulose membuat banyak asam hialuronat dan berkurang
sehingga menyebabkan lemahnya dinding luar folikel karena
degradasi kolagen, matinya sel, iskemia bersamaan dengan ini
mengakibatkan pecahnya dinding luar folikel karena naiknya tekanan
cairan antrum dan terjadi kontraksi sel-sel otot polos.

Zona pelusida dan ovum, sel-sel yang meliputinya dan


cairan antrum akan meninggalkan ovarium dan masuk ke
dalam tuba uterine.
Sebelum ovulasi,ovum sel korona radiata melepaskan diri
dari dinding folikel dan mengapung dalam cairan folikel.
Suatu tanda akan terjadinya ovulasi : stigma pada
permukaan folikel, tempat darah tidak mengalir
lagi,perubahan warna dan tembus pandangnya dinding
folikel.
Ujung tuba uterine yang menghadap ovarium berbentuk
corong dan banyak terdapat fimbria, yang berfungsi untuk
menangkap ovum karena letak ujungnya sangat dekat
dengan ovarium.
Ovum akan di buahi setelah memasuki infundibulum (tuba
uterina) tempat ia dibuahi dan akan menjadi zigot dan
nilai
mengalami
pembelahan.
zigot
mengalami
pembelahan dan diangkut ke uterus sekitar 5 hari.

Asal dan Pematangan Oosit


Oosit dibentuk semasa kehidupan intrauterine dan
jumlahnya tidak meningkat sesudah kehamilan.
Sel yang menjadi precursor oosit disebut sel benih
primordial (dari endoderm kantung kuning telur)
Folikel primordial dan folikel yang sedang
berkembang mengandung oosit primer eguivalen
dengan
spermatosit
primer
dari
tubulus
seminiferus oosit ini berada pada profase dan
pembelahan meosis pertama.
Kromosomnya terbagi rata diantara sel anak.
Satu dari oosit sekunder mendapat hampir seluruh
sitoplasmanya sedangkan yang lainnyamenjadi
badan polar pertama.

Setelah badan polar pertama dikeluarkan


dan masih berada dikorteks ovarium, inti
dari ovum mulai melakukan pembelahan
meosis kedua yang berhenti pada
metafase dan akan rampung bila terjadi
pembuahan (masuknya spermatozoa ke
dlm ovum)
Masuknya sperma memulihkan jumlah
diploid kromosom dan berfungsi sebagai
perangsang bagi ovum.
Bila tidak terjadi pembuahan, maka ovum
mengalami autosis dalam tuba uterin
tanpa mselesaikan pembelahan kedua.

Korpus Luteum
Setelah ovulasi, sel granulose dan sel dari teka
interna
membentuk
kelenjar
endokrin
sementara yaitu korpus luteum.
Korpus luteum pada bagian korteks ovarium
akan mensekresi progesterone dan estrogen.
Akibat
dari
pelepasan
cairan
folikel
menyebabkan kolaps dinding folikel sehingga
berkerut
Walaupun sel-sel granulose tidak membelah
setelah ovulasi tetapi tetap membesar
Sekitar 80% sel granulose dari parenkim korpus
luteum menjadi sel lutein granulose (penghasil
steroid)
Sel teka interna ikut membentuk korpus luteum
dengan menjadi sel lutein teka.

Korpus luteum dibentuk sebagai akibat


rangsangan hormon lutein (pada pars distal
hipofisis)
Korpus luteum menghasilkan progesterone
untuk menghambat produksi LH
sehingga ia
akan berdegenerasi.
Jika tidak hamil, korpus luteum hanya bertahan
10 14 hari (selama pembelahan ke 2) dan LH
berdegenerasi dan menghilang keadaan ini
disebut korpus luteum menstruasi
Bila hamil gonadotropik korionik (dari plasenta)
merangsang
korpus
luteum
dan
terus
menghasilkan
progesterone
hingga
akhir
kehamilan ini disebut korpus luteum kehamilan.
Sel korpus luteum menstruasi dan kehamilan
mengalami degenerasi melalui autolisis

Tuba Uterina / Oviduct / Tuba Fallopi


Tuba uterine, tabung berotot yang mudah digerakkan,
dengan
panjang sekitar 12 cm. Salah satu ujungnya membuka
kedalam rongga peritoneum sebelahnya lagi menembus
dinding uterus. Ujung bebas tuba uterine memiliki juluran
mirip jemari yaitu fimbria. Dindingnya terdiri atas 3 lapisan
yaitu :
A. Lapisan Mukosa
Dilapisi oleh epitel selapis silindris dan terdiri dari 2 jenis
sel, satunya dilengkapi silia dan yang lainnya bersifat
sekretorik.
Sel yang dilengkapi dengan silia akan menghasilkan
suatu secret yang berupa cairan, yang berfungsi
nutritive dan protektif bagi ovum dan untuk pengaktifan
spermatozoa.
Lamina propria darimukosa ini terdiri atas jaringan ikat
longgar

B. Lapisan Muskularis
Terdiri dari serat otot polos yang disusun berupa
lapisan sirkular dalam dan lapisan longitudional
luar.
C. Lapisan Serosa
Terdiri dari peritoneum visceral
Ovidak berfungsi menampung ovum yang
dilepaskan
ovarium dan membawanya kearah uterus. Pada saat
ovulasi, oviduk mengadakan gerakan aktif, fimbria
dari infundibulum membantu menemukan ovum
yang
dilepaskan

UTERUS
Uterus adalah organ yang berbentuk avokat yg
terdiri
dari badan (korpus) yang terdapat diatas
penyempitan
rongga rahim (osinternum), dan serviks, yang
terdapat
dibawah osinternum, bagian korpus uteri yang
terdapat
diatas pangkal tuba uterine disebut fundus.
Dinding uterus disusun oleh 3 lapisan yaitu :
Lapisan Serosa Atau Adventisia
Adanya jaringan ikat dan mesotel

Lapisan Miometrium
Miometrium adalah lapisan paling tebal dari uterus, yang
terdiri dari berkas serat otot polos yang dipisahkan oleh
jaringan ikat. Berkas otot polos membentuk 4 lapisan yaitu
lapisan pertama dan keempat
terdiri atas serat yang
tersusun memanjang yang parallel terhadap sumbu
panjang organ, lapisan tengah mengandung pembuluh
darah besar.
Selama
kehamilan,
miometrium
mengalami
masa
pertumbuhan akibat dari hiperplasi (bertambahnya jumlah
sel otot polos) dan hipertropi (bertambah nya ukuran sel).
Pada saat itu sel otot polos memiliki ciri ultrastruktur
sebagai pengahasil protein dan aktif mensintesis kolagen.
Setelah kehamilan, terjadi destruksi pada sebagian sel otot
polos, pengurangan ukuran dan degradasi enzimatik
terhadap
kolagen
mengakibatkan
uterus
mengecil
mendekati ukuran pra-hamil (involusi)

Lapisan Endometrium Atau Mukosa Uterus


Endometrium terdiri dari epitel dan lamina propria yang
mengandung kelenjar tubular simpleks bercabang bagian
dalamnya. Dilapisi oleh epitel selapis silindris dan merupakan
campuran sel sekresi dan sel bersilia
Pada lamina propria terdapat jaringan ikat yang banyak
mengandung
fibroblas dan substansi amorf, serat
jaringan ikatnya banyak mengandung serat retikulum.
Lapisannya dibagi 2 zona yaitu :
Stratum fungsional, yang merupakan bagian yang dilepaskan
saat haid dan diperbaharui setiap siklus haid.
Stratum basalis, bagian yang dipertahankan selama haid yang
diberi epitel dan lamina propria baru bagi endometrium baru.
o Pembuluh darah yang menyuplai ke endometrium memiliki arti
penting dalam pelepasan periodiknya.
o Arteri akuarta tersusun melingkar pada lapisan tengah
miometrium
o Dari arteri akuarta terdapat 2 perangkat arteri untuk
memperdarahi
endometrium yaitu Arteri yang
menyuplai stratum basalis dan Arteri spiralis yang membawa
darah ke stratum fungsionalis

Serviks Uteri

Serviks uteri adalah bagian uterus yang terbawah yang berbentuk


silindris, bagian ini berbeda struktur histologisnya dari uterus yang lain.
Serviks uteri dilapisi oleh epitel selapis silindris penghasil mucus, memiliki
sedikit serat otot polos dan banyak jaringan ikat padat, bagian luarnya
menonjol kedalam vagina yang ditutupi epitel berlapis gepeng.
Mukosa serviks mengandung kelenjar serviks mukosa, mukosa ini tidak
mengelupas selama siklus menstruasi. Bila saluran kelenjar ini
tersumbat, secret yang bertahan berakibat pelebaran dan membentuk
kista Nabothi.
Selama kehamilan kelenjar mukosa serviks berproliferasi
dan mengeluarkan banyak mukus yang lebih kental. Secret berperan
penting pada saat ovulasi, karena secretnya bersifat cair yang
memungkinkan masuknya sperma kedalam uterus. Pelebaran serviks
yang mendahului kelahiran karena akibat kolagenolisis hebat yang
merupakan suatu proses mempermudah pelunakan.

Siklus Menstruasi
Kerja hormon ovarium (estrogen dan progesterone)
menyebabkan endometrium mengalami modifikasi.
Secret yang dikeluarkan waktu haid terdiri dari :
endometrium yang berdegenerasi bercampur darah
dari pembuluh darah yang pecah. Siklus menstruasi t.a:
Fase Menstruasi
Fase menstruasi terjadi pada hari ke 1 4 dari siklus.
Bila tidak terjadi pembuahan dan implantasi maka
korpus luteum akan berhenti berfungsi sekitar 14 hari.
Kadar estrogen dan progesterone menurun pada waktu
endometrium mengalami
involusi, Jika terjadi
implantasi, embrio menghasilkan HCG (hormon corionik
gonadotropin). Akhir dari fase ini endometrium akan
mengalami penipisan.

Fase Proliferasi (fase folikuler) terjadi hari ke 5 14


Proliferasi sel kelenjar dan berpindahnya sel tersebut ke
permukaan mengawali terjadinya siklus menstruasi dimulai
lagi. Terjadi pembentukan folikel ovarium dan produksi
estrogen sehingga disebut juga fase folikular. Proliferasi sel
berlanjut selama fase ini dan membentuk kelenjar dan
epitel permukaan yang melapisi endometrium. Juga terjadi
proliferasi sel jaringan ikat dan pelekatan substansi dasar
dalam lamina propria yang berakibat tumbuhnya
endometrium. Akhir dari fase ini terjadi peubahan a.l:
Tebal endometrium 2 3 mm
Kelenjar kelenjar merupakan tubulus lurus dengan lumen
sempit
Banyak terdapat sisterna retikulum endoplasma kasar
Komplek golgi bertambah besar untuk persiapan aktvitas
sekresi
Arteri spiralis tumbuh kedalam stroma baru

Fase sekresi (fase luteal)


terjadi hari ke 15 28 hari
Fase
ini
dimulai
setelah
ovulasi,
tergantung
dari
progesterone
yang
disekresi dari korpus luteum yang bekerja
pada kelenjar yang telah berkembang
oleh kerja estrogen, untuk menghasilkan
glikoprotein
yang merupakan sumber
nutrisi bagi embrio sebelum implantasi.
Pada fase ini kelenjar sangat berkelok dan
sel menimbun glikogen dibawah intinya
sampai mencapai ketebalan 5 mm akibat
penimbunan secret dan
edema dari
stroma. Jarang terjadi mitosis selama fase
sekresi

Implantasi dan kehamilan


Ovum manusia dibuahi pada 1/3 lateral tuba uterina.
Mitosis berulang mbtk kumpulan sel disebut morula.
Morula dibungkus zona pelusida yang besarnya sama
dengan ovum yang dibuahi.
Rongga dipusat morula terbentuk akibat penggumpalan
cairan yang dipindahkan dari lumen oviduk secara
berangsur, sel-sel membentuk bola berisi cairan yaitu
blastosis.Sel sel yang dihasilkan dari segmentasi zigot
disebut blastomer.
Blastomer menyusun diri dalam lapisan perifer (trofoblas)
yang menebal pada tempat pengumpulnya sel (massa sel
dalam)
dan
menonjol
kedalam
rongga,
tahap
perkembangan ini sama dengan hari ke 4 atau ke 5
setelah ovulasi.
Saat tahap blastosis, zona pelusida menipis, dan
menghilang sehingga memungkinkan sel sel trofoplas
menerobos mukosa dan berkontak langsung dengan
endometrium.
Implantasi
atau
nidasi,
mencakup
penerobosan melalui epitel uterus dengan sedikit tanda
nekrosis (implantasi interstisial).
Implantasi terjadi bila endometrium berada dalam fase
sekresi.

Sekitar hari ke 7 sampai hari ke 9 setelah embrio,


kelenjar uterus mengandung glikoprotein dan
glikogen, pembuluh pembuluh melebar, lamina
propria sedikit lembab.
Selama implantasi, trofoblas berdiferensiasi
menjadi 2 lapisan yaitu:
Sinsitiotrofoblas
Sitotrofoblas.
Pada sinsitiotrofoblast, lapisan sinsitum luar
berinti banyak, yang terjadi akibat penyatuan
sitotrofoblas mononukleus. Permukaan
sinsitiotrofoblas ditaburi mikrovili tidak teratur,
dan sitoplasma superfisial mengandung
vesikel,menampakkan banyak RE kasar, sebuah
kompleks golgi yang berkembang baik dan banyak
terdapat mitokondria. Sinsitiotrofoblas
mengandung tetes lipid.
Sitotrofoblas terdiri dari lapisan sel lonjong
mononukleus tidak teratur tepat dibawah
sinsiotrofoblas.

Setelah implantasi embrio, endometrium mengalami


perubahan sel stroma membesar dan berbentuk
poligonal dan disebut sel desidua.
Sel desidua dibagi menjadi :
Desidua basalis , terletak diantara embrio dan
miometrium.
Desidua kapsularis, terletak diantara embrio dan lumen
uterus korion
Desidua parietalis
Bagian trofoblas berbentuk juluran panjang disebut
vilus primer.
Mesenkim ekstraembrional dan trofoblas membentuk
korion
Pada sisi desidua kapsularis, karion membentuk juluran
tipis yg disebut korion laeve
Pada sisi desidua basalis, korion tumbuh subur dan
membentuk korion frondosum.
Lapis-lapis korion dari arah permukaan sinsiotrofoblas
dan sitotrofoblas merupakn mesenkim ekstraembrional.
Bila mesenkim menyusup dalam vilus primer, ia akan
menjadi vilus sekunder.

PLASENTA
Plasenta adalah organ sementara, merupakan
tempat berlangsungnya
pertukaran fisiologik
antara ibu dan fetus. Plasenta adalah satu-satunya
organ yang terdiri atas sel-sel yang berasal dari 2
individu yang beda
A.Bagian Fetus
Bagian fetus flasenta, yaitu korion, memiliki
lempeng korion pada tempat munculnya vili yang
berasal dari mesenkim ekstraembrional. Dikelilingi
oleh sinsiotrofoblas dan sitotrofoblas. Vilus korion
dapat terjulur bebas pada desidua basalis,
keduanya
memiliki
struktur
yang
sama,
permukaan vilus terdapat banyak darah dari
lakuna
desidua
basalis,
sehingga
terjadi
pertukaran substansi antara darah ibu dan fetus

B.Bagian Maternal
Bagian maternal plasenta yaitu desidua basalis
mengeluarkan darah dari arteri dan menerima
darah vena dari lakuna yang terletak diantara vili
sekunder. Saat sitotrofoblas tidak utuh lagi dan
kapiler vilus berdekatan dengan permukaan, maka
percampuran sedikit darah mungkin terjadi. Pada
saat itu dinding kapiler fetus dipisahkan dari darah
ibu hanya oleh sinsitiotrofoblas.
Selama kehamilan, sel-sel stroma jaringan ikat
desidua basalis dan sedikit sel dari desidua
parietalis dan desidua kapsularis membentuk sel
sel desidua yang besar dan membuat protein serta
senyawa lainnya.
Pada akhir kehamilan cukup bulan, plasenta
berbentuk cakram. Tali pusat biasanya muncul
dipusat plasenta dan menghubungkan sirkulasi
fetus dan sirkulasi ibu.

C.Histofisiologis
Darah vena fetus mencapai plasenta
melalui 2 arteri umbilikalis yang bercabang
dan berakhir menjadi pembuluh-pembuluh
dari vili korion.
Plasenta
bersifat
permeabel
dan
menghasilkan
hormon
gonadotropin
korionic, tirotropin korionic,
kortikotropin
korinic,
estrogen,
progesteron,
juga
menghasilkan hormon protein disebut
somatomamotropin korionic manusia, yang
mempunyai kegiatan laktogenetik dan
perangsang pertumbuhan. Semua hormon
diatas dibuat oleh
sinsiotrofoblas.

VAGINA
Dinding vagina t.a 3 lapisan yaitu:
Lapisan Mukosa
Tersusun oleh epitel berlapis gepeng, tebal 150-200m dan
sel-selnya mengandung sedikit keratohialin. Dibawah
pengaruh
estrogen,
epitel
vagina
membuat
dan
mengumpulkan banyak glikogen, yang dikeluarkan kedalam
lumen vagina bila sel-sel vagina mengelupas. Bakteri dalam
vagina memetabolisir glikogen dan membentuk asam laktat,
yang berfungsi memelihara PH rendah dalam vagina
Lamina propria dari mukosa vagina t.a jaringan ikat longgar
dengan serat elastin. Dilamina propria tidak terdapat kelenjar
tetapi sangat vaskular yang menjadi sumber eksudat cair
yang merembas melalui epitel gepeng selama rangsangan
seksual, Mukosa vagina tidak memiliki ujung saraf sensoris,
dan beberapa ujung saraf bebas yang ada hanya ujung saraf
nyeri.

Lapisan Muskularis
Lapisan muskularis vagina t.a berkas
memanjang serat otot polos. Terdapat
sedikit berkas serat melingkar,
terutama pada bagian yang paling
dalam (dekat mukosa)
Diluar lapisan muskular, sebuah
jaringan ikat padat yaitu adventisia,
kaya akan serat elastin tebal,
menyatukan vagina dengan jaringan
sekitarnya.
Lapisan Adventisia.

SITOLOGI EKSFOLIATIF
Pada mukosa vagina dewasa, terdapat
5 jenis sel, yaitu:
Sel-sel bagian dalam stratum basal
(sel basal)
Sel sel bagian luar stratum basal (sel
parabasal)
Sel sel dari lapis intermedial
Sel pra-tanduk
Sel bertanduk.

GENITALIA EKSTERNA
Terdiri atas:
Klitoris
Klitoris dibentuk oleh badan erektil yang berakhir pada
glandula klitoris
rudimenter dan sebuah prepusium.
Klitoris ditutup oleh epitel berlapis gepeng.
Labia minora
Labia minora adalah lapisan kulit dengan jaringan ikat mirip
spons sebagai pusat,dengan serat serat elastin, dan
dibungkus oleh epitel berlapis gepeng yang memiliki lapisan
tipis sel bertanduk pada permukaannya. Pada permukaan
luar dan dalam labia minora terdapat kelenjar sebacea dan
kelenjar keringat. labia mayora adalah lipatan kulit yang
mengandung jaringan lemak dan lapisan tipis otot polos.
Permukaan dalam sama dengan labia minora. Permukaan
luar ditutupi oleh kulit dan rambut.
Labia mayora dan beberapa kelenjar yang bermuara
kedalanm vestibulum, sebuah ruangan yang tertutup oleh
labia minor. Uretra dan ductus kelenjar vestibularis
bermuarake dalam vestibulum.
Kedua glandula vestibularis mayor, atau kelenjar bartholin,
terletak dikiri kanan vestibulum, kelenjar ini homolog
dengan bulbouretra pada pria glandula vestibularis minor
lebih tersebar dan lebih banyak terdapat di klitoris dan
uretra kelenjar vestibularis mengeuarkankan mukus.

HUBUNGAN TIMBAL BALIK ENDOKRIN


Fungsi reproduksi wanita diatur oleh hipotalamus,
sel saraf dalam hipotalamus membuat dan
mencurahkan
polipeptida
spesifik
kedalam
pembuluh darah portal yang bekerja pada lobus
anterior hipofisis untuk melepaskan gonadotropin
lalu merangsangan sekresi hormon ovarium
(estrogen dan progesteron). Folikel ovarium yang
berkembang menghasilkan estrogen, dan korpus
luteum
menghasilkan estrogen dan
progesteron. Sumber utama estrogen pada folikel
ovarium manusia adalah sel granulosa, yang
memiliki semua enzim untuk mengkonversi
kolesterol menjadi estradiol 17 P, yang terdapat
dalam darah dan dihasilkan oleh sel teka interna
dari folikel dan dengan cepat dikonversi menjadi
estron, kemudian dimetabolisir menjadi estriol
Gonadotropin hipofisis.

SELAMAT
BELAJAR !
!!!!!

Anda mungkin juga menyukai