Nama Peserta
Nama Wahana
: RS Sekarwangi Sukabumi
Topik : Diare Cair Akut Non Disentri dengan Dehidrasi Ringan Sedang dan Bronkopneumonia
Tanggal (kasus) : 9 Mei 2015
Nama Pasien : An. S
No. RM : 356550
Tanggal Presentasi :
Nama Pendamping :
12 Mei 2015
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Remaja
Anak
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi : Pasien seorang anak laki-laki berumur 3 bulan datang dengan keluhan sesak sejak
2 hari SMRS. Sesak biasa muncul menjelang malam hari dan pada saat batuk atau menangis.
Demam sejak 2 hari SMRS. Terdapat batuk, berdahak 2 hari SMRS, sulit dikeluarkan. Batuk
muncul tidak terlalu sering. Dan menurut Ibu pasien terdengar suara seperti mengorok saat
batuk. Terdapat pilek, ingus yang keluar berwarna putih dan encer. Pasien juga mengalami
mencret pada hari kedua perawatan di RS. Mencret 5-6 kali sehari, masih terdapat ampas,
terdapat lendir, tidak ada darah, warna kuning. Buang air kecil banyak dan berwarna kuning.
Saat menangis anak masih mengeluarkan airmata. Anak masih mau minum ASI dan terlihat
haus.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tampak sakit
sedang, rewel, gizi anak baik. Nadi : 120 x/ menit, RR 50 x/menit, suhu 37,8C. mata tampak
cekung, airmata (+). Pernafasan cuping hidung (-), secret pada hidung (+). Mukosa mulut
lembab. Pada thorax terlihat ada retraksi subcostal dan terdengar rh +/+. Pada abdomen
diapatkan retraksi epigastrium, turgor kulit baik, BU (+)
1
Tujuan :
Bahan bahasan :
Tinjauan Pustaka
Cara membahas :
Diskusi
Riset
Kasus
Audit
Pos
Data pasien :
Nama : An. S
Nama RS : RS Sekarwangi
Telp : -
4. Riwayat keluarga:
Tidak ada yang mempunyai keluhan yang sama dengan pasien
5. Riwayat Imunisasi
Vaksin BCG
6. Lain-lain :
Pola kebersihan lingkungan, faktor resiko seperti terpapar asap rokok, cara ibu memberikan
ASI, pola hidup bersih pada keluarga.
Daftar Pustaka:
1. Bennet MJ. 2013. Pediatric Pneumonia. http://emedicine.medscape.com/article/967822overview. (10 Mei 2015)
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2012. Panduan Pelayanan Medis Ilmu Kesehatan Anak.
Jakarta: Penerbit IDAI.
3. D.Hardiono, dkk, Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak, Balai Penerbit IDAI, 2004,
49-52
Hasil Pembelajaran:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
putih dan encer. Pasien juga mengalami mencret pada hari kedua perawatan di RS. Mencret 56 kali sehari, masih terdapat ampas, terdapat lendir, tidak ada darah, warna kuning. Buang air
kecil banyak dan berwarna kuning. Saat menangis anak masih mengeluarkan airmata. Anak
masih mau minum ASI dan terlihat haus. Anak pernah di rawat di RS dengan keluhan yang
sama. Ayah pasien merokok dirumah.
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tampak sakit sedang,
rewel, gizi anak baik. Nadi : 120 x/ menit, RR 50 x/menit, suhu 37,8C. mata tampak cekung,
airmata (+). Pernafasan cuping hidung (-), secret pada hidung (+). Mukosa mulut lembab.
Pada thorax terlihat ada retraksi subcostal dan terdengar rh +/+. Pada abdomen diapatkan
retraksi epigastrium, turgor kulit baik, BU (+)
Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium terdapat leukositosis
2. Assessment (Penalaran Klinis)
3. Plan
Diagnosis: untuk menunjang diagnosis Bronkopneumonia dapat dilakukan pemeriksaan foto
thorax serta dilakukan pemeriksaan feses rutin untuk mengetahui peyebab diare pada pasien ini.
Pengobatan: Untuk tatalaksana pada pasien ini di berikan diet per NGT yang bertujuan untuk
mencegah aspirasi karena anak masih sesak. Diet di berikan bertahap. Pada pasien diberikan
kombinasi antibiotic Ampicilin dan Kloramfenikol yang merupakan rekomendasi untuk
diberikan pada anak > 2 bulan. Nebulisasi dan b2-agonis diberikan untuk memperbaiki
mucocilliary clearance. Dilakukan pemberian cairan D5% + Nacl 0,9% 25 cc/jam sesuai dengan
pemberian cairan maintenance. Pada pasien ini ditambahkan pemberian Zink 1 x 10 mg untuk
menjaga integritas mukosa usus melalui fungsinya dalam regenerasi sel dan stabilitas membrane
sel. Diberikan selama 10-14 hari walaupun anak sudah tidak diaren. Lactobacillus diberikan
untuk meningkatkan respon imunitas alami di usus.
Pendidikan: Untuk edukasi pada pasien disarankan agar tidak ada yang merokok di dalam
rumah atau di sekitar anak, ASI agar tetap diberikan, jaga kebersihan perorangan, biasakan selalu
mencuci tangan dan sesudah memberikan makan pada anak, dan melengkapi imunisasi.
Konsultasi: Dilakukan konsultasi ulang pada spesialis anak apabila keadaan tidak membaik
seperti anak bertambah sesak atau diare tidak membaik setelah di beri pengobatan.
Disusun oleh:
Fanny Trinata
Dokter Internship RS Sekarwangi
Pendamping:
Handoko Prajasa, dr.