Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Gula kelapa merupakan salah satu produk sektor agroindustri dengan potensi pengembangan yang
baik. Potensi ini didukung dengan adanya prospek pangsa pasar lokal maupun pasar luar negeri yang baik.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk memperoleh perumusan strategi yang dapat digunakan untuk
memaksimalkan pemanfaatan potensi dalam upaya mengembangkan Industri Rumah Tangga (IRT) gula
kelapa Desa Gledug. Dari hasil analisis SWOT diperoleh 9 alternatif strategi pengembangan yang dapat
diterapkan. Dari hasil pembobotan metode Analytical Network Process (ANP), didapatkan bahwa strategi
pembentukan ikatan kerjasama dengan lembaga pengembangan industri merupakan strategi pengembangan
yang terbaik untuk diterapkan di IRT gula kelapa Desa Gledug.
Kata Kunci: Analisis SWOT, Analytic Network Process (ANP), Strategi Pengembangan Industri
ABSTRACT
Coconut palm sugar is one of agro-industries product with development potential. This potential was supported
by market share prospect of both local and foreign markets. The aim of this study was to obtain strategies formulation that
could be used to maximize the utilization of the potential in an effort to develop the Gledug Village industrial-scale home
(ISH) coconut palm sugar. The results of the SWOT analysis retrieved 9 development strategy alternatives can be
applied. The weighting result of Analytical Network Process (ANP) method, obtained that strategy the establishment ties
cooperation with the industrial development institute was the best development strategies to be applied at the Gledug
Village ISH coconut palm sugar.
Keyword: SWOT Analysis, Analytic Network Process, Industrial Development Strategy
I. PENDAHULUAN
2
3
4
5
Uraian
Penampakan:
Bentuk
Warna
Rasa
Air
Abu
Gula pereduksi
Jumlah
gula
sebagai sukrosa
Persyaratan
dihitung
Padatan
Kuning
kecoklatan
sampai coklat
Khas
Maksimal 10%
Maksimal 2%
Maksimal 12%
Minimal 77%
6
7
8
9
Maksimal 1%
Maksimal 300 mg/Kg
Tidak nyata
Tidak nyata
III. METODOLOGI
3.1 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember
2012 hingga Januari 2013 di Industri Rumah
Tangga Gula Kelapa, Desa Gledug Kecamatan
Sanan Kulon, Kabupaten Blitar. Pengolahan data
penelitian dilakukan di Laboratorium Komputasi
dan Analisis Sistem, Jurusan Teknologi Industri
Pertanian,
Fakultas
Teknologi
Pertanian,
Universitas Brawijaya Malang.
3.2 Batasan Masalah
Penentuan batasan masalah dilakukan agar
pembahasan lebih fokus dan tidak melebar.
Batasan masalah dari penelitian ini adalah:
1. IRT gula kelapa yang menjadi objek penelitian
adalah IRT gula kelapa yang telah berproduksi
secara kontinyu dengan memperkerjakan
beberapa pekerja tetap.
2. Responden ahli yang digunakan berjumlah 4
orang yang merupakan pemilik IRT gula
kelapa.
Ratarata
2,02,99
Lemah
1,01,99
Tinggi
3,0-4,0
II
III
Menengah
2,0-2,99
IV
VI
Rendah
1,0-1,99
VII
VIII
IX
TOTAL
RATA-RATA
TERTIMBANG
EFE
2.
3.
EFE
Peluang
(Opportunities/ O)
Tentukan faktor peluang
eksternal
Ancaman
(Threats/ T)
Tentukan faktor ancaman
eksternal
Strategi W-T
2.
Analisis ANP
Untuk menentukan strategi prioritas dalam
pengembangan IRT gula kelapa di Desa Gledug
Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar, maka
altenatif strategi yang telah dihasilkan diolah
menggunakan metode ANP. Pengolahan data
menggunakan ANP terdiri dari beberapa tahapan
yang dapat dilihat pada diagram alir pembobotan
ANP pada Gambar 3.2.
Pemodelan
Pembobotan dengan ANP
Bobot Prioritas Keterkaitan antar node
Unweighted Supermatrix
Matrix Cluster
Weighted
Limiting Matrix
Bobot
Rating
Skor
0.117
0.118
0.108
0.108
4
3
3
3
0.466
0.354
0.325
0.325
0.100
0.099
0.128
0.105
0.136
1
3
3
2
2
1
0.301
0.296
0.236
0.210
0.126
2.641
berpengaruh
dalam
mendukung
upaya
pengembangan industri rumah tangga gula kelapa.
Tambunan
(2003)
menyatakan
bahwa
keberadaan tenaga kerja lokal dalam jumlah yang
cukup berfungsi sebagai input penting yang
berguna dalam menjalankan fungsi produksi pada
industri dalam mengolah bahan baku yang ada
menjadi produk yang berkualitas. Dengan
demikian kelancaran serta keberlangsungan proses
produksi
akan
terjamin
sehingga
dapat
mendukung upaya pembangunan industri rumah
tangga gula kelapa (Wahyuni, 2005).
6
Bobot
Rating
Skor
0.130
0.127
0.116
0.104
0.111
4
4
3
3
2
0.521
0.508
0.347
0.312
0.221
0.112
0.069
0.106
0.125
1
3
4
2
1
0.337
0.277
0.211
0.125
2.860
TOTAL
RATA-RATA
TERTIMBANG EFE
Kuat
3,0-4,0
Rata-rata
2,0-2,99
Lemah
1,0-1,99
Tinggi
3,0-4,0
II
III
Menengah
2,0-2,99
IV
VI
Rendah
1,0-1,99
VII
VIII
IX
Strategi S-T
Pengembangan industri hilir
(ST1)
Ikatan kerjasama dengan
lembaga pengembangan
industri (ST2)
Kelemahan
Weaknesess/ W)
Keterbatasan ketrampilan
pengrajin
Sumberdaya tenaga penyuluh
Informasi pasar
Ketersediaan modal
Kelembagaan penunjang
Strategi W-O
Mengembangkan dan
mengoptimalkan fungsi
pelayanan informasi bisnis
(WO1)
Pengembangan lembaga
pembiayaan industri (WO2)
Pengadaan sumberdaya
penyuluh lapang (WO3)
Strategi W-T
Penyediaan pusat pemasaran
terpadu untuk produk industri
daerah
berbeda-beda.
Dasar
pemilihan
strategi
pengembangan IRT gula kelapa yaitu berdasarkan
nilai bobot yang telah disesuaikan. Berdasarkan
hasil pembobotan yang ada pada Tabel 4.4, dapat
diketahui urutan alternatif strategi mulai dari
bobot yang tertinggi hingga terendah.
Bobot
0.227
0.191
0.167
0.148
0.088
0.078
0.062
0.022
0.017
1
DAFTAR PUSTAKA
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diajukan dari
hasil pembahasan pada penulisan skripsi ini antara
lain:
1. Diperlukan adanya eksplorasi yang lebih
mendalam terhadap faktor internal dan
eksternal IRT gula kelapa, agar diperoleh
alternatif strategi pengembangan IRT gula
kelapa yang lebih sistematik, akurat dan
aplikatif untuk diterapkan.
2. Dibutuhkan adanya dukungan Pemerintah
Daerah setempat secara sistemik dalam
mendukung dan memperlancar penerapan
alternatif strategi pengembangan IRT gula
kelapa.
11