Anda di halaman 1dari 11

ANALISA BIAYA PERAWATAN DAN PERBAIKAN TERHADAP PENDAPATAN

KAPAL KM.OTONG KOSASIH PADA PT. PUPUK SRIWIJAYA TAHUN 20032006


BAB 1
PENDAHULUAN
Tujuan utama bab ini adalah untuk memberikan gambaran dan
argumentasi awal tentang mengapa studi ini penting untuk di lakukan.untuk
itu,Bab ini berisi latarbelakng masalah,rumusan masalah,pokok penilitian,tujuan
penelitian dan manfaat penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki luas lautan 5,9 juta Km2
yaitu 2/3 luas wilayah Indonesia yang merupakan daerah perairan dan laut yang
menjadikan negara Indonesia identik dengan negara maritim. Dipandangan dari
segi ilmu pelayaran negara indonesia letaknya sangat strategis dan sebagai
negara maritim yang berwawasan nusantara pengaruh laut sangat besar pada
peri kehidupan manusia indonesia. Dengan kondisi tersebut tentu dibutuhkan
moda yang sanggup mempererat wilayah kesatuan dan persatuan Indonesia dan
sekaligus sebagai langkah mementapkan wawasan nusantara salah satunya
adalah kapal laut. Sarana / moda transportasi laut yang sangat dibutuhkan dalam
meningkatkan perekonomian negara saat ini adalah kapal laut.
Suatu kegiatang pemindahan barang dari suatu tempat ( pelabuhan
pemuatan ) ketempat lain yaitu pelabuhan tujuannya ( Sudjatmiko FDC 2007:4 )
yang dihasilkan oleh usaha pelayaran disini adalah jasa angkutan laut.
Disamping jasa angkutan laut, pelayaran niaga juga memeran peranan penting,
hampir 80% barang dagangan dianangkut menggunakan kapal laut. Peran
transportasi tidak hanya untuk melancarkan arus barang dan mobilisasi manusia
tapi juga membantu tercapainya pengalokasian sumber ekonomi secara optimal.
Untuk itu, jasa transportasi harus cukup tersedia secara merata dan terjangkau
oleh
daya
belipara
penggunanya.
Pada saat ini perdagangan suatu negara yang mempunyai banyak pulau
seperti Indonesia akan lebih efisien bila menggunakan angkutan laut, sebab
angkutan laut mampu mengangkut komoditas perdagangan dengan jumlah yang
sangat besar dan jarak yang jauh, tentunya yang lebih murah dibandingkan
dengan
alat
transportasi
lain.
Bagi sebuah perusahaan yang mempunyai armada perkapalan untuk
mendistribusikan produknya, tentu saja hal lain merupakan kesempatan yang
harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan menyiapkan kapal kapal
atau armada yang laik laut dan hal ini berlaku pada PT. Pupuk Sriwijaya sebagai
salah
satu
perusahaan
yang
mempunyai
armada
perkapalan.
Walaupun kapal-kapal yang dioperasikan sudah berusia tua namun tetap
dituntut harus dalam keadaan laik laut agar tidak membahayakan kapalnya
sendiri, anak buah kapal, muatan Yang dibawahnya dan juga lingkungannya.
Menurut suyono ( 2000 : 4 ) pengertian laik laut ( seaworthness ) adalah :
1. Kapal layak untuk menghadapi berbagai resiko dan kejadian secara wajar
dalam
pelayaran.

2. Kapal layak untuk menerima muatan dan mengangkutnya serta melindungi


keselamatan
muatan
dan
anak
buah
kapal
(ABK
)
nya.
3.
Kapal
tidak
mencemari
lingkungan.
Divisi operasi dan Divisi armada merupakan bagian yang memegang
peranan penting dalam melakukan tindakan perawatan dan perbaikan terhadap
kapal-kapal suatu Perusahaan Pelayaran yang diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan operasi perusahaan tersebut. Dengan melakukan kegiatan
pengangkutan muatan maka usaha pelayaran niaga akan mendapatkan hasil
yang tentunya menentukan bagi kelangsungan usaha yang bersangkutan.
Sistem perawatan yang terencanatermasuk perbaikan mesin-mesin kapal adalah
suatu pedoman utama pelaksanaan perawatan dan perbaikan kapal, baik yang
dilakukan oleh Anak Buah Kapal maupun Perusahaan Kontraktor yang ditunjuk
oleh Devisi Teknik untuk memperbaiki kapal. Repair dan Maintenance, Docking
merupakan komponen-komponen pelaksanaan perawatan dan perbaikan rutin
kapal yang dilakukan PT. Pupuk Sriwijaya. Mellui sistem perawatan yang
terencana pula dilakukan pengawasan terhadap mesin-mesin baik mesin utama
maupun mesin bantu. Sudah tentu masalah besarnya biaya yang dikeluarkan
dalam perbaikan perawatan kapal tidak akan berpengaruh terhadap laba
operasional kapal itu sendiri, karena Anak Buah Kapal tidak akan bisa bekerja
tampa
dukungan
peralatan-peralatan
yang
diperlukan.
Karena kapal-kapal yang beroperasi pada PT. Pupuk Sriwijaya sudah
berumur tua, maka sangat perawatan-perawatan yang dilakukan denga
melakuakn perewatan-perawatan yang berkesinambungan, baik perawatan
preventif maupun korektif. Diharapkan supaya perawatan dan perbaikan itu
dapat meminimalisir kerusakan sehingga kapal-kapal tersebut dapat mencapai
target yang diharapkan, yaitu pendapatan hasil operasional kapal. Kapal dapat
laik laut membutuhkan perawatan dan perbaikan terutama mesin-mesin, alat-alat
bongkar muat, alat-alat keselamatan dan alat-alat navigasi. Tentu pelaksanaan
perawatan dan perbaikan tesebut sangat terkait pada waktu yang digunakan
pada operasi kapal hasil usaha yang dicapai dan perlu diatur agar biaya operasi
sekecil
mungkin.
Oleh karena itu maka perusahaan pelayaran harus pandai-pandai mengatur
efisiensi biayanya agar memperoleh keuntungan, dan diantara biaya-biaya
operasi yang jumlahnya cukup besar adalah biaya perawatan dan perbaikan
kapal.
Dari uraian tersebut diatas penulis memberi judul ANALISA BIAYA PERAWATAN
DAN PERBAIKAN TERHADAP PENDAPATAN KAPAL KM.OTONG KOSASIH
PADA
PT.
PUPUK
SRIWIJAYA
TAHUN
2003-2006
B.

Rumusan
masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas,maka yang menjadi
masalah pokok penelitian:
Apakah terdapat pengaruh siknifikan dari faktor-faktor perawatan dan
perbaikan terhadap mesin diatas kapal
Apakah terdapat pengaruh siknifikan dari faktor-faktor perawatan dan
perbaikan terhadap alat-alat bongkar muat
Apakah terdapat pengaruh siknifikan dari faktor-faktor perawatan dan
perbaikan terhadap alat-alat keselamatan dan alat-alat navigasi di atas
kapal

C.

Tujuaan
Adapun tujuan penelitian ini:

Penelitian

Untuk menganalisis,mengedintifikasi dan mengukur seberapa besar


pengaruh Biaya perawatan dan perbaikan kapal yang dilaksanakan oleh
Anak Buah Kapal KM.Otong Kosasih milik PT. Pupuk Sriwijaya selama ini.
Untuk menganalisis mengedingtifikasi dan mengukur seberapa besar
pengaruh Pendapatan yang dihasilkan oleh kapal KM.Otong Kosasih.
Untuk menganalisis mengedingtifikasi dan mengukur seberapa besar
pengaruh
Hubungan biaya perawatan dan perbaikan terhadap
pendapatan kapal KM.Otong.
D.Manfaat
penelitian
Hasil kajian ini akan memberikan kontribusi terhadap pengamatan
.Untuk mengetahui prosedur perawatan dan perbaikan kapal sehingga dapat
memperkaya manajemen dan biaya operasional perusahaan pelayaran yang
efektif dan efisien.secara praktis hasil penelitian ini diharapkan meminimalisir
kerusakan-kerusakan kapal sehingga perusahan dapat memperoleh laba
yang
maksimal
BAB

II
TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan bab ini di arahkan untuk meninjau ulang isu teoritis dan empiris
pada berbagai literatur atau studi yang terkait sebelumnya fokus utama
adalah mengamati beberapa isu dan penyebab berapa besar pengaruh
biaya perawatan dan perbaikan kapal yanag di laksanakan oleh anak bua
kapal Km otong kosasi milik PT.pupuk sriwijaya selama ini.
A.Landasan Teori
Dalam melakukan analisis ini dibutuhkan teori-teori yang tentunya
relevan dangan topik permasalahan yang ada,yang selanjutnya teori tersebut
akan dijadikan sebagai landasan untuk menganalisis permasalahan sehingga
didapat suatu hasil pemecahan masalah yang didasari pada pertimbangan
pertimbangan yang di ambil secara obyektif.Agar penelitian lebih fokus
penulis memberikan batasan atau ketegasan dalam landasan teori ini.
Berikut penulis uraikan beberapa konsep-konsep penting yang terkait
didalam
penelitian
ini.
1.

Pengertian
Perawatan
dan
Perbaikan
Pengartian Perawatan menurut Daryanto ( 1986:29 ) adalah :
suatu usaha kegiatan untuk merawat suatu materil atau mesin agar supaya
materil atau mesin itu dapat dipakai secara produktif dan mempunyai umur
yang
lebih
lama.
Selanjutnya menurut Prijo Soebandono ( 1986:29 ) adalah:
gabungan dari suatu kegiatan kegiatan yang bertujuan untuk menjaga atau
mengembalikan suatu peralatan menjadi seperti sedia kala pada kondisi yang

baik
untuk
dapat
dipergunakan
kembali.
Lebih
lanjut
menurut
Situmorang
(
2000:4
)
adalah:
memelihara kapal agar selalu dalam keadaan yang siap operasional dan
dapat memenuhi jadwal pelayaran kapal yang telah ditentukan tepat pada
waktunya.
Dari ketiga pendapat tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa
perawatan adalah kegiatan yang diliksanakan secara terus menerus atau
berkesinambungan terhadap peralatan dan perlengkapan agar kapalselalu
dalam
keadaan
baik
laut
dan
siap
operasi.
Mengenai hal ini J.E.Habibie ( 2000:17 ) menjelaskan adanya dasar dalam
memutuskan
penyelenggara
1. kewajiban pemilik kapal yang berkaitan dengan keselamatan dan
kelaiklautan
kapal
2. menjaga modal dengan memperpanjang usia kapal atau meningkatkan
nilai
jual
kapal
bekasnya
nanti.
3. menjaga penampilan kapal sebagai sarana pengangkut muatan.
4. memelihara efisiensi dengan memperhatikan pengeluaran-pengaluaran
operasi.
5.
memperhatikan
lingkungan.
Hambatan-hambatan yang mungkin terjadi sehubungan dengan
perawatan
kapal
adalah:
1.
komunikasi
yang
salah
atau
terlambat.
2.
posisi
kapal
jauh
dari
fasilitas
repair.
3. Kemampuan atau ketrampilan perwira dan anak buah kapal yang minim
atau
kurang.
4.
Cuaca
buruk
dapat
merusak
mesin.
5. Waktu untuk penyelenggaraan perawatan sangat sempit padahal
perawatan
sangat
diperlukan.
Sofyan Assuari ( 1999:97 ) mengatakan bahwa didalam melaksanakan
kegiatan perawatan terdapat dua persoalan yang dihadapi oleh suatu
perusahaan,yaitu permasalahan teknis dan permasalahan ekonomis.Adapun
yang merupakan masalah teknis dalam hal ini adalah persoalan persoalan
yang menyangkut kemungkinan-kemungkinan timbulnya kemacetan atau
kerusakan yang disebabkan karena kondisi fasilitas atau peralatan operasi
yang tidak baik.Sedangkan permasalahan ekonomis dalam hal ini adalah
masalah yang menyangkut bagaimana usaha yang harus dilakukan agar
kegiatan perawatan yang dibutuhkan secara teknis dapat efisien,dengan
memperhatikan besarnya biaya-biaya yang terjadi,dan tentunya alternatif
tindakan yang dipilih adalah yang menguntungkan perusahaan.Dalam suatu
usaha untuk dapat terus menggunakan fasilitas agar kegiatan operasi dapat
berlangsung dibutuhkan kegiatan perawatan.Kegiatan perawatan bertujuan
untuk memperbaiki performance mesin,baik untuk jangka pendek atau jangka
panjang.Untuk jangka pendek diharapkan adanya kenaikan dalam
produktifitas mesin,dan untuk jangka panjang diharapkan umur mesin lebih
panjang ( dibandingkan jika tidak dirawat dengan baik).Jadi kegiatan
perawatan tidak hanya dilihat dari unsur biayanya saja tetapi perlu juga dilihat
sebagai
suatu
usaha
untuk
meningkatkan
keuntungan
perusahaan.Sedangkan perbaikan menurut Daryanto ( 1986:39 ) adalah:

suatu tindakan penyembuhan yang dilakukan terhadap alat-alat yang


mengalami kemacetan atau kerusakan dengan tindakan ini diharapkan alat
dapat
beroperasi
kembali.
Selanjutnya
Situmorang
(
2000:16
)
mengungkapkan
bahwa:
kegiatan dalam membetulkan segala jenis peralatan yang rusak untuk dapat
dikembalikan fungsinya seperti semula dan dapat dipergunakan seperti
semula.
Lebih
lanjut
Habibie
(
2003:23
)
mengemukakan:
suatu kegiatan dalam rangka memperbaiki alat-alat atau fasilitas-fasilitas
yang rusak sehingga peralatan ataupun fasilitas tersebut diatas dapat
berfumgsi
kembali
seperti
sedia
kala.
Dari ketiga pendapat mengenai perbaikan tersebut diatas maka penulis
menyimpulkan bahwa perbaikan adalah suatu kegiatan memperbaiki
kemacetan atau kerusakan yang terjadi pada peralatan atau fasilitas yang
ada
sehingga
dapat
beroperasi
kembali.
Dari keterangan-keterangan tersebut diatas,penulis menyimpulkan perawatan
dan perbaikan adalah kegiatan untuk merawat fasilitas atau peralatan yang
mengalami kerusakan kegiatan operasi dapat berjalan sesuai dengan apa
yang
direncanakan.
2.

Tujuan
dan
Jenis
Perawatan
Dalam suatu usaha untuk dapat menggunakan terus fasilitas yang ada
agar kelangsungan operasional dapat berjalan lancar sesuai yang
direncanakan,maka dibutuhkan perawatan-perawatan yang baik terhadap
fasilitas
tersebut.
Berikut penulis uraikan tujuan-tujuan kegiatan perawatan menurut
J.E.Habibie dilakukan adalah sebagai berikut:
1 . Untuk memperoleh pengoparasian kapal yang teratur dan lancar serta
meningkatkan
keselamatan Anak Buah Kapal perlengkapannya.
2 . Untuk membantu para perwira kapal dalam merencanakan dan menata
kegiatan dengan
lebih baik yang berarti meningkatkan kemampuan kapal
dan membantu mereka mencapai sasaran yang telah ditentukan oleh
manajer
Operasi.
3 . Memelihara peralatan dalam rangka untuk mencapai target Voyage yang
telah
ditentukan.
4. untuk meminimumkan waktu nganggur ( down time ) dari kemungkinan
terjadi
kerusakan.
5 . mengadakan sutu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama
lainnya dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu
tingkat keuntungan yang diperoleh sebaik mungkin dengan total biaya yang
serendah
mungkin.
6.
memperhatikan jenis-jenis pekerjaan yang paling mahal yang
menyangkut perawatan dapat dilaksanakan secara teliti sehingga dapat
mengendalikan
biaya
perawatan
secara
efisien.
7.
Sebagai informasi umpan balik yang akurat bagi kantor pusat dalam
meningkatkan
pelayanan.
8. mengusahakan agar terealisasi biaya Operasional Kapal terutama dalam
Biaya Harian kapal atau Ships Daily Cost ( SDC ) tidak terlalu jauh

melampaui yang telah dianggarkan sehingga sasaran hasil usaha pelayaran


dapat
tercapai
J.E.Habibie
(
2000:30
)
Kegiatan perawatan yang dilakukan dalam suatu perusahaan dapat
dibedakan atas dua macam, ( Sofyan Assuari : 1996,96 ) :
1.

Perawatan
berencana
(
Preventive
Maintenace
)
Yang dimaksud dengan perawatan berencana ( Preventive
Maintenance
)
menurut
corps
(
2000:13
)
adalah
:
kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah
timbulnya atau terjadinya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan
menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas operasi
mengalami kerusakan pada waktu digunakan pada proses operasi.
Dengan demikian,semua fasilitas operasi yang mendapatkan preventive
Maintenance akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan
dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan dalam setiap kegiatan
operasional
perusahaan.
Prevantive Maintenance ini sangat penting karena kegunaannya yang sangat
efektif didalam menghadapi fasilitas-fasilitas operasi yang termasuk dalam
golongan critical unit menurut Corps BP3IP ( 2000:12 ) apabila :
a. Kegagalan pada unit akan membahayakan kesehatan,keselamatan
manusia
b. Kegagalan akan mempengaruhi mutu produksi bahkan akan menghentikan
produksi
c.
Investasi
Kapital
pada
unit
kriris
sangat
tinggi
PT.Pupuk Sriwijaya menerapkan dua unit jenis Perawatan Penncegahan
( Preventive Maintenance ) yaitu Perawatan Rutin ( Routine Maintenance )
dan
perawatan
Berkala
(
periodic
Maintenence
).
a.
Perawatan
rutin
(
Routine
Maintenance
)
Menurut J.E.Habibie ( 2000:17 ) adalah kegiatan perawatan yang dilakukan
secara rutin misalnya pembersihan fasilitas atau perawatan,pelumasan
( lubricating ) atau pengecekan olinya,serta pengecekan isi bahan bakarnya
dan termasuk pemanasan ( warming up ) dari mesin-mesin selama beberapa
menit
selama
beroperasi.
b.
Perwatan
Berkala
(
Periodic
Maintenance
)
Menurut J.E.Habibie ( 2000:17 ) adalah kegiatan perawatan yang dilakukan
secara periodik dalam waktu tertentu misalnya satu minggu sekali,satu bulan
sekali,atau satu tahun sekali, Periodic Maintenance dapat dilakukan pula
dengan memakai lamanya jam kerja mesin atau fasilitas operasi sebagai
jadwal kegiatan,misalnya setiap seratus jam sekali dan seterusnya.
Sebagai contoh dari kegiatan periodic maintenance adalah
pembongkaran karburator,ataupun pembongkaran alat-alat dibagian system
aliran bensin,penyetelan katub-katub pemasukan dan pembuangan cylinder
mesin dan pembongkaran mesin atau fasilitas tersebut untuk penggantian
pelor rode ( bearing ) serta servis ataupun overhaul besar maupun kecil.Oleh
karena
itu,perlu
adanya
sistem
perencanaan
perawatan.
Sistem perencanaan diterapkan dengan menggunakan sistem perawatan
berencana,dengan
tujuan
memperkecil
kerusakan.

Engkos Kosasih ( 1996:14 ) menjelaskan latar belakang terjadinya


perencanaan perawatan (Planned Maintenance ) antara lain :
- Adanya berbagai peraturan dari pihak luar perusahaan yang terkait
( Esternal Regulation ) misalnya ISM Code,Biro Klasifikasi Indonesia ( BKI )
- Peraturan dari dalam perusahaan sendiri dan buku manual ( Intruction Book
)
- Perencanaan jangka pendek ( paling lama satu tahun ) dan perencanaan
jangka panjang ( satu sampai dengan lima tahun ) dari perusahaan
2.

Perawatan karena kerusakan ( Corrective Maintenance )


Adalah kegiatan perawatan yang dilakukan setelah adanya atau
terjadinya kerusakan-kerusakan atau kelainan pada fasilitas-fasilitas atau
peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.Kegiatan corrective
maintenance ini sering disebut dengan perbaikan atau reparasi.Namun
corrective maintenance ini dapat menimbulkan kerugian.Engkos Kosasih
(1996
:
17)
menjelaskan
antara
lain
:
a.
Dua
kerugian
utama
adalah:
Timbulnya
biaya
repair
Kapal
delay
menyebabkan
biaya
operasi
naik
b. Kerugian kemungkinan hilangnya muatan dipelabuhan berikutnya yang
disebabkan
karena
delay.
c. Jika spare part tidak tersedia, kemungkinan perlu menunggu dan biaya
menjadi
lebih
tinggi.
d. Bila tidak direncanakan biasanya mengakibatkan kerusakan beruntun.Oleh
karena itu kebijakan untuk melakukan corrective maintenance saja tanpa
dibarengi prevaintive maintenance,akan menimbulkan akibat-akibat yang
dapat menghambat ataupun memacetkan kegiatan operasi apabila terjadi
sesuatu kerusakan secara tiba-tiba pada fasilitas operasi yang digunakan.
3.

Pengertian Biaya Harian Kapal ( Ships Daily Cost )


Dalam mengoperasikan sebuah kapal dibutuhkan biaya, biaya yang
dikaluarkan atau terealisir dalam rangka menghasilkan produk-produk
maupun jasa.Didalam penelitian ini penulis hanya akan membahas biayabiaya yang berkaitan dengan pengoperasian kapal,yang biasa disebut Biaya
Harian Kapal yang merupakan komponen Biaya Operasional Kapal.
Menurut Abbas Salim ( 1993 : 39 ) pengertian biaya adalah :
Pengorbanan yang dapat diukur dengan satuan yang sudah terjadi atau
mungkin
terjadi
untuk
mendapatkan
sesuatu.
Selanjutnya pengertian biaya menurut Ikatan Akutansi Indonesia ( 1991 : 18 )
adalah
:
Pengorbanan yang dapat dilakukan secara ekonomis yang diperlukan untuk
memperoleh
barang
dan
jasa.
Disesuaikan dengan penelitian ini,maka pengertian Biaya Harian Kapal
menurut
Engkos
Kosasih
(
1996
:
10
)
adalah
:
Biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan kapal agar kapal dapat
dioperasikan dengan laik laut dan melaksanakan operasi dengan efisien
untuk
meraih
penghasilan
usaha
pelayaran
.
Dalam kegiatan pengoperasian kapal biaya-biaya yang muncul dan

diterapkan pada PT.Pupuk Sriwijaya dibagi menjadi dua,yaitu :


1.
Biaya
Variabel
(
Variabel
Cost
)
Adalah biaya yang jumlah keseluruhannya berubah sesuai dengan
banyaknya volume jasa angkutan yang dihasilkan perusahaan atau
sebanding
dengan
perubahan
tingkat
aktivitas
operasional.
2.
Biaya
Tetap
(
Fixed
cost
)
Adalah biaya yang tidak berpengaruh oleh perubahan volume atau
besarnya
jasa
angkutan
yang
dihasilkan
Komponen komponen yang termasuk dalam biaya variable dan biaya
tetap yang berlaku pada PT. Pupuk Sriwijaya terdiri dari :
1.
Biaya
Variable
(
Variable
Cost
)
a.
Bahan
Bakar
Yaitu biaya pemakaian bahan bakar.Pemakaian bahan bakar dilaut cukup
besar penggunaannya karena dipakai untuk menggerakan mesin induk
maupun mesin bantu (Auxiliary Engine ) sedangkan di pelabuhan bahan
bakar
hanya
untuk
mesin
bantu
(Auxiliary
Engine).
b.
Minyak
Pelumas
Yaitu biaya pengadaan lubricating oil dan grease untuk pemakaian setiap
bulannya
c.
Biaya
Pelabuhan
Yaitu biaya-biaya selama kapal sandar dipalabuhan, seperti biaya pandu,
biaya tambat, biaya rambu, biaya labuh, administrasi perijinan pelabuhan,
biaya
penjagaan
kapalselama
dipelabuhan.
2.
Biaya
Tetap
(
Fix
cost
)
a)
Gaji
Yaitu gaji crew aktif diatas kapal setiap bulan termasuk biaya perawatan
kesehatan, biaya sijil buku pelaut dan pasport, makanan, seragam, dokuman
crew,
keperluan
akomodasi,
dsb
b)
Kesejahteraan
lainnya
Yaitu biaya- biaya lain diluar gaji seperti : Tunjangan Hari Raya (THR),
Biaya Cuti, Asuransi Kesehatan, Uang Pesangon, Asuransi jiwa, dsb.
c)
Perbaikan
Dan
Pemeliharaan
Yaitu biaya minyak pelumas pabrik, Biaya Suku Cadang Kapal, Biaya
Pemeliharaan Pabrik Dan Kapal, Biaya pemeliharaan ruamh dinas, Biaya
pemeliharaan dan perbaikan alat berat, Biaya perawatan dan perbaikan
sarana
lainnya.
d)
Asuransi
Yaitu biaya asuransi kapal, gedung dan sarana lainnya, asuransi
kendaraan
dinas
dan
alat
berat.
e)
Jasa-Jasa
Biaya
jasa
konsultan,
biaya
jasa
borongan
f)
Pengankutan
Perjalanan
Dan
Perhubungan
Yaitu biaya transportasi karyawan, biaya bahan bakar kendaraan alat
berat, biaya perjalanan dinas, biaya telephone, fax, sie via satelit, biaya pos
dan
pengiriman
dokument.
g)
Biaya
Umum
kantor
Yaitu biaya alat-alat tulis kantor, biaya perlengkapan kantor, biaya buku
dan perpustakaan, biaya pakaian dinas, biaya kerja praktek, biaya pendidikan
dan latihan,biaya jamuan tamu-tamu perusahaan, biaya sewa, biaya
fumigasi,
biaya
survey
kapal,
dsb.

h)

Penyusutan
Yaitu biaya penyusutan aktiva tetap non rumah dinas dengan
menggunakan
Declining
Metode.
i)
Amortisasi
Yaitu biaya amortisasi perbaikan tahunan kapal / docking
4.

Pengertian
Pendapatan
Menurut tasnim Ali Widjanarko ( 1986 : 264 ) Pendapatan adalah:
Suatu ukuran nilai harta yang diterima dari pelanggan selama periode
tertentu ; sama dengan harga barang barang yang terjual dan jasa jasa
yang
diserahkan
selama
masa
tersebut
Selanjutnya menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 23 adalah :
Kenaikan kotor dalam jumlah atau nilai aktiva dan modal dan biasanya
tersebut berwujud aliran kas yang masuk keunit usaha. Aliran kas masuk ini
terjadi terutama akibat penciptaan melalui produksi dan penjualan dan out put
perusahaan.
Selanjutnya kamus lengkap ekonomi (1994 : 583 ) adalah :
Adalah hasil uang yang diterimah oleh suatu perusahaan dari penjualan
barang barang ( goods ) dan jasa jasa ( service ) yang dihasilkannya
Disesuikan dengan permasalahan ini maka pendapatan dari
perkapalan PT. Pupuk Sriwijaya Palembang dari Pendapatan Freight menurut
Hananto
Suwedo
adalah:
Balas jasa angkutan laut untuk menyampaikan muatan atau barang dari
pelabuhan
muat
ke
pelabuhan
tujuan

5.

Konsep
Analisis
Horisontal
Menurut Sofyan Syafri Harahap (1997 : 227 ) Analisa Horisontal adalah :
Teknik analisa laporan keuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan
laporan keuangan atau data lainnya baik dalam bentuk rupiah atau dalam
bentuk
unit
Sedangkan Salam Mannan dan Wahyudi ( 1994 : 34 ) mendefinisikan Analisis
Horisontal
adalah
sebagai
berikut
:
Suatu metode analisis yang dapat digunakan dengan cara membandinkan
dan mengukur laporan keuangan untuk dua priode atau lebih dengan
membandinkan serta mengukur laporan keuangan lebih dari satu tahun maka
kita dapat mengetahui perkembangan dari suatu objek analisis
Tujuan digunakannya analisis horisontal adalah untuk memperoleh gambaran
atau hasil menganai perubahan perubahan yang terjadi baik pada biaya
perawatan dan perbaikan yang merupakan komponen biaya operasional, dan
juga terhadap hasil usahanya apakah terjadi kenaikan atau penurunan,
dengan demikian diharapkan hasil analisis ini akan menjadi acuan bagi
perusahaan
untuk
mengambil
kebijakan
selanjutnya.
B.STUDI EMPIRIS

Kata Pengantar

Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya maka skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat semoga selalu tercurah pada
baginda
Rasulullah
Muhammad
SAW.
Skripsi yang berjudul ANALISA BIAYA PERAWATAN DAN PERBAIKAN
TERHADAP PENDAPATAN KAPAL KM.OTONG KOSASIH PADA PT. PUPUK
SRIWIJAYA TAHUN 2003-2006
"" ini kami susun untuk memenuhi persyaratan kurikulum sarjana strata-1 (S-1)
pada Jurusan ketatalaksanaan pelayarn niaga Penulis mengucapkan rasa
terimasih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan yang telah diberikan, baik
secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan tugas akhir ini
hingga selesai. Secara khusus rasa terimakasih tersebut kami sampaikan
kepada:
1. bapak muh rasul selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan dorongan dalam penyusunan tugas akhir ini.
2. Ibu Hariani, MT selaku penasihat akademik yang telah banyak membantu
semasa perkuliahan.
3. Bapak Ir. Martawijaya, M.Si. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar.
4. Ibu Ir. Hajarah, MT. Selaku Sekretariat Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Makassar.
5. Bapak Ir. Muh Abdulah atas bantuan dan bimbingannya dalam penulisan
tugas akhir ini.
6. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri
Makassar, atas ilmu, bimbingan dan bantuannya hingga penulis selesai
menyusun tugas akhir ini.
7. Bapak Arsyad, MT dan Ibu Rukmini, orang tua penulis, yang telah
membesarkan dan mendidik, serta memberikan dukungan dan doa
kepada penulis.
8. Rekan-rekan di Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Makassar
yang juga telah banyak membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna, baik dari segi materi
meupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan
dalam
penyempurnaan
tugas
akhir
ini.
Terakhir penulis berharap, semoga tugas akhir ini dapat memberikan hal yang
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis
juga.

Makassar, Februari 2015


Penulis,

Anda mungkin juga menyukai