Rumusan
masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas,maka yang menjadi
masalah pokok penelitian:
Apakah terdapat pengaruh siknifikan dari faktor-faktor perawatan dan
perbaikan terhadap mesin diatas kapal
Apakah terdapat pengaruh siknifikan dari faktor-faktor perawatan dan
perbaikan terhadap alat-alat bongkar muat
Apakah terdapat pengaruh siknifikan dari faktor-faktor perawatan dan
perbaikan terhadap alat-alat keselamatan dan alat-alat navigasi di atas
kapal
C.
Tujuaan
Adapun tujuan penelitian ini:
Penelitian
II
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan bab ini di arahkan untuk meninjau ulang isu teoritis dan empiris
pada berbagai literatur atau studi yang terkait sebelumnya fokus utama
adalah mengamati beberapa isu dan penyebab berapa besar pengaruh
biaya perawatan dan perbaikan kapal yanag di laksanakan oleh anak bua
kapal Km otong kosasi milik PT.pupuk sriwijaya selama ini.
A.Landasan Teori
Dalam melakukan analisis ini dibutuhkan teori-teori yang tentunya
relevan dangan topik permasalahan yang ada,yang selanjutnya teori tersebut
akan dijadikan sebagai landasan untuk menganalisis permasalahan sehingga
didapat suatu hasil pemecahan masalah yang didasari pada pertimbangan
pertimbangan yang di ambil secara obyektif.Agar penelitian lebih fokus
penulis memberikan batasan atau ketegasan dalam landasan teori ini.
Berikut penulis uraikan beberapa konsep-konsep penting yang terkait
didalam
penelitian
ini.
1.
Pengertian
Perawatan
dan
Perbaikan
Pengartian Perawatan menurut Daryanto ( 1986:29 ) adalah :
suatu usaha kegiatan untuk merawat suatu materil atau mesin agar supaya
materil atau mesin itu dapat dipakai secara produktif dan mempunyai umur
yang
lebih
lama.
Selanjutnya menurut Prijo Soebandono ( 1986:29 ) adalah:
gabungan dari suatu kegiatan kegiatan yang bertujuan untuk menjaga atau
mengembalikan suatu peralatan menjadi seperti sedia kala pada kondisi yang
baik
untuk
dapat
dipergunakan
kembali.
Lebih
lanjut
menurut
Situmorang
(
2000:4
)
adalah:
memelihara kapal agar selalu dalam keadaan yang siap operasional dan
dapat memenuhi jadwal pelayaran kapal yang telah ditentukan tepat pada
waktunya.
Dari ketiga pendapat tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa
perawatan adalah kegiatan yang diliksanakan secara terus menerus atau
berkesinambungan terhadap peralatan dan perlengkapan agar kapalselalu
dalam
keadaan
baik
laut
dan
siap
operasi.
Mengenai hal ini J.E.Habibie ( 2000:17 ) menjelaskan adanya dasar dalam
memutuskan
penyelenggara
1. kewajiban pemilik kapal yang berkaitan dengan keselamatan dan
kelaiklautan
kapal
2. menjaga modal dengan memperpanjang usia kapal atau meningkatkan
nilai
jual
kapal
bekasnya
nanti.
3. menjaga penampilan kapal sebagai sarana pengangkut muatan.
4. memelihara efisiensi dengan memperhatikan pengeluaran-pengaluaran
operasi.
5.
memperhatikan
lingkungan.
Hambatan-hambatan yang mungkin terjadi sehubungan dengan
perawatan
kapal
adalah:
1.
komunikasi
yang
salah
atau
terlambat.
2.
posisi
kapal
jauh
dari
fasilitas
repair.
3. Kemampuan atau ketrampilan perwira dan anak buah kapal yang minim
atau
kurang.
4.
Cuaca
buruk
dapat
merusak
mesin.
5. Waktu untuk penyelenggaraan perawatan sangat sempit padahal
perawatan
sangat
diperlukan.
Sofyan Assuari ( 1999:97 ) mengatakan bahwa didalam melaksanakan
kegiatan perawatan terdapat dua persoalan yang dihadapi oleh suatu
perusahaan,yaitu permasalahan teknis dan permasalahan ekonomis.Adapun
yang merupakan masalah teknis dalam hal ini adalah persoalan persoalan
yang menyangkut kemungkinan-kemungkinan timbulnya kemacetan atau
kerusakan yang disebabkan karena kondisi fasilitas atau peralatan operasi
yang tidak baik.Sedangkan permasalahan ekonomis dalam hal ini adalah
masalah yang menyangkut bagaimana usaha yang harus dilakukan agar
kegiatan perawatan yang dibutuhkan secara teknis dapat efisien,dengan
memperhatikan besarnya biaya-biaya yang terjadi,dan tentunya alternatif
tindakan yang dipilih adalah yang menguntungkan perusahaan.Dalam suatu
usaha untuk dapat terus menggunakan fasilitas agar kegiatan operasi dapat
berlangsung dibutuhkan kegiatan perawatan.Kegiatan perawatan bertujuan
untuk memperbaiki performance mesin,baik untuk jangka pendek atau jangka
panjang.Untuk jangka pendek diharapkan adanya kenaikan dalam
produktifitas mesin,dan untuk jangka panjang diharapkan umur mesin lebih
panjang ( dibandingkan jika tidak dirawat dengan baik).Jadi kegiatan
perawatan tidak hanya dilihat dari unsur biayanya saja tetapi perlu juga dilihat
sebagai
suatu
usaha
untuk
meningkatkan
keuntungan
perusahaan.Sedangkan perbaikan menurut Daryanto ( 1986:39 ) adalah:
Tujuan
dan
Jenis
Perawatan
Dalam suatu usaha untuk dapat menggunakan terus fasilitas yang ada
agar kelangsungan operasional dapat berjalan lancar sesuai yang
direncanakan,maka dibutuhkan perawatan-perawatan yang baik terhadap
fasilitas
tersebut.
Berikut penulis uraikan tujuan-tujuan kegiatan perawatan menurut
J.E.Habibie dilakukan adalah sebagai berikut:
1 . Untuk memperoleh pengoparasian kapal yang teratur dan lancar serta
meningkatkan
keselamatan Anak Buah Kapal perlengkapannya.
2 . Untuk membantu para perwira kapal dalam merencanakan dan menata
kegiatan dengan
lebih baik yang berarti meningkatkan kemampuan kapal
dan membantu mereka mencapai sasaran yang telah ditentukan oleh
manajer
Operasi.
3 . Memelihara peralatan dalam rangka untuk mencapai target Voyage yang
telah
ditentukan.
4. untuk meminimumkan waktu nganggur ( down time ) dari kemungkinan
terjadi
kerusakan.
5 . mengadakan sutu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama
lainnya dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu
tingkat keuntungan yang diperoleh sebaik mungkin dengan total biaya yang
serendah
mungkin.
6.
memperhatikan jenis-jenis pekerjaan yang paling mahal yang
menyangkut perawatan dapat dilaksanakan secara teliti sehingga dapat
mengendalikan
biaya
perawatan
secara
efisien.
7.
Sebagai informasi umpan balik yang akurat bagi kantor pusat dalam
meningkatkan
pelayanan.
8. mengusahakan agar terealisasi biaya Operasional Kapal terutama dalam
Biaya Harian kapal atau Ships Daily Cost ( SDC ) tidak terlalu jauh
Perawatan
berencana
(
Preventive
Maintenace
)
Yang dimaksud dengan perawatan berencana ( Preventive
Maintenance
)
menurut
corps
(
2000:13
)
adalah
:
kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah
timbulnya atau terjadinya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan
menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas operasi
mengalami kerusakan pada waktu digunakan pada proses operasi.
Dengan demikian,semua fasilitas operasi yang mendapatkan preventive
Maintenance akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan
dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan dalam setiap kegiatan
operasional
perusahaan.
Prevantive Maintenance ini sangat penting karena kegunaannya yang sangat
efektif didalam menghadapi fasilitas-fasilitas operasi yang termasuk dalam
golongan critical unit menurut Corps BP3IP ( 2000:12 ) apabila :
a. Kegagalan pada unit akan membahayakan kesehatan,keselamatan
manusia
b. Kegagalan akan mempengaruhi mutu produksi bahkan akan menghentikan
produksi
c.
Investasi
Kapital
pada
unit
kriris
sangat
tinggi
PT.Pupuk Sriwijaya menerapkan dua unit jenis Perawatan Penncegahan
( Preventive Maintenance ) yaitu Perawatan Rutin ( Routine Maintenance )
dan
perawatan
Berkala
(
periodic
Maintenence
).
a.
Perawatan
rutin
(
Routine
Maintenance
)
Menurut J.E.Habibie ( 2000:17 ) adalah kegiatan perawatan yang dilakukan
secara rutin misalnya pembersihan fasilitas atau perawatan,pelumasan
( lubricating ) atau pengecekan olinya,serta pengecekan isi bahan bakarnya
dan termasuk pemanasan ( warming up ) dari mesin-mesin selama beberapa
menit
selama
beroperasi.
b.
Perwatan
Berkala
(
Periodic
Maintenance
)
Menurut J.E.Habibie ( 2000:17 ) adalah kegiatan perawatan yang dilakukan
secara periodik dalam waktu tertentu misalnya satu minggu sekali,satu bulan
sekali,atau satu tahun sekali, Periodic Maintenance dapat dilakukan pula
dengan memakai lamanya jam kerja mesin atau fasilitas operasi sebagai
jadwal kegiatan,misalnya setiap seratus jam sekali dan seterusnya.
Sebagai contoh dari kegiatan periodic maintenance adalah
pembongkaran karburator,ataupun pembongkaran alat-alat dibagian system
aliran bensin,penyetelan katub-katub pemasukan dan pembuangan cylinder
mesin dan pembongkaran mesin atau fasilitas tersebut untuk penggantian
pelor rode ( bearing ) serta servis ataupun overhaul besar maupun kecil.Oleh
karena
itu,perlu
adanya
sistem
perencanaan
perawatan.
Sistem perencanaan diterapkan dengan menggunakan sistem perawatan
berencana,dengan
tujuan
memperkecil
kerusakan.
h)
Penyusutan
Yaitu biaya penyusutan aktiva tetap non rumah dinas dengan
menggunakan
Declining
Metode.
i)
Amortisasi
Yaitu biaya amortisasi perbaikan tahunan kapal / docking
4.
Pengertian
Pendapatan
Menurut tasnim Ali Widjanarko ( 1986 : 264 ) Pendapatan adalah:
Suatu ukuran nilai harta yang diterima dari pelanggan selama periode
tertentu ; sama dengan harga barang barang yang terjual dan jasa jasa
yang
diserahkan
selama
masa
tersebut
Selanjutnya menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 23 adalah :
Kenaikan kotor dalam jumlah atau nilai aktiva dan modal dan biasanya
tersebut berwujud aliran kas yang masuk keunit usaha. Aliran kas masuk ini
terjadi terutama akibat penciptaan melalui produksi dan penjualan dan out put
perusahaan.
Selanjutnya kamus lengkap ekonomi (1994 : 583 ) adalah :
Adalah hasil uang yang diterimah oleh suatu perusahaan dari penjualan
barang barang ( goods ) dan jasa jasa ( service ) yang dihasilkannya
Disesuikan dengan permasalahan ini maka pendapatan dari
perkapalan PT. Pupuk Sriwijaya Palembang dari Pendapatan Freight menurut
Hananto
Suwedo
adalah:
Balas jasa angkutan laut untuk menyampaikan muatan atau barang dari
pelabuhan
muat
ke
pelabuhan
tujuan
5.
Konsep
Analisis
Horisontal
Menurut Sofyan Syafri Harahap (1997 : 227 ) Analisa Horisontal adalah :
Teknik analisa laporan keuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan
laporan keuangan atau data lainnya baik dalam bentuk rupiah atau dalam
bentuk
unit
Sedangkan Salam Mannan dan Wahyudi ( 1994 : 34 ) mendefinisikan Analisis
Horisontal
adalah
sebagai
berikut
:
Suatu metode analisis yang dapat digunakan dengan cara membandinkan
dan mengukur laporan keuangan untuk dua priode atau lebih dengan
membandinkan serta mengukur laporan keuangan lebih dari satu tahun maka
kita dapat mengetahui perkembangan dari suatu objek analisis
Tujuan digunakannya analisis horisontal adalah untuk memperoleh gambaran
atau hasil menganai perubahan perubahan yang terjadi baik pada biaya
perawatan dan perbaikan yang merupakan komponen biaya operasional, dan
juga terhadap hasil usahanya apakah terjadi kenaikan atau penurunan,
dengan demikian diharapkan hasil analisis ini akan menjadi acuan bagi
perusahaan
untuk
mengambil
kebijakan
selanjutnya.
B.STUDI EMPIRIS
Kata Pengantar
Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya maka skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat semoga selalu tercurah pada
baginda
Rasulullah
Muhammad
SAW.
Skripsi yang berjudul ANALISA BIAYA PERAWATAN DAN PERBAIKAN
TERHADAP PENDAPATAN KAPAL KM.OTONG KOSASIH PADA PT. PUPUK
SRIWIJAYA TAHUN 2003-2006
"" ini kami susun untuk memenuhi persyaratan kurikulum sarjana strata-1 (S-1)
pada Jurusan ketatalaksanaan pelayarn niaga Penulis mengucapkan rasa
terimasih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan yang telah diberikan, baik
secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan tugas akhir ini
hingga selesai. Secara khusus rasa terimakasih tersebut kami sampaikan
kepada:
1. bapak muh rasul selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan dorongan dalam penyusunan tugas akhir ini.
2. Ibu Hariani, MT selaku penasihat akademik yang telah banyak membantu
semasa perkuliahan.
3. Bapak Ir. Martawijaya, M.Si. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar.
4. Ibu Ir. Hajarah, MT. Selaku Sekretariat Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Makassar.
5. Bapak Ir. Muh Abdulah atas bantuan dan bimbingannya dalam penulisan
tugas akhir ini.
6. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri
Makassar, atas ilmu, bimbingan dan bantuannya hingga penulis selesai
menyusun tugas akhir ini.
7. Bapak Arsyad, MT dan Ibu Rukmini, orang tua penulis, yang telah
membesarkan dan mendidik, serta memberikan dukungan dan doa
kepada penulis.
8. Rekan-rekan di Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Makassar
yang juga telah banyak membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna, baik dari segi materi
meupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan
dalam
penyempurnaan
tugas
akhir
ini.
Terakhir penulis berharap, semoga tugas akhir ini dapat memberikan hal yang
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis
juga.