A. UMUM
Dalam proses produksi kapal, untuk mendapatkan mutu yang baik dan pengerjaan
tepat waktu sangat bergantung dari ketersediaan bahan/material, skill tenaga kerja,
kehandalan sarana produksi serta manajemen produksi galangan itu sendiri. Untuk
dapat memenuhi kualitas produksi yang baik, pihak galangan harus menrapkan
manajemen produksi yang bertugas untuk mengendalikan seluruh pekerjaan,
sehingga untuk pekerjaan dapat terkendali dengan baik dan tepat waktu terkait
dengan ketentuan, sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Lima aspek ini sangat terkait sebagai fungsi kontrol selama proses produksi
berlangsung. Apabila pembangunan fisik telah selesai maka akan dilakukan uji coba
laut untuk menyempurnakan pekerjaan konstruksi maupun performance kapal itu
sendiri, sampai kapal itu mendapatkan predikat sempurna dan laik laut untuk
berlayar.
4. Aspek Material
Faktor material adalah sangat dominan dalam konstruksi karena kualitas kapal
yang dibangun sangat bergantung dari kualitas material/kayu yang digunakan,
sehingga harus diperhatikan pengalokasian dengan baik, antara lain:
a. Tempat penyimpanan material
b. Daftar alokasi material
5. Aspek Fasilitas Galangan
Untuk menunjang percepatan waktu kerja dan mutu kerja adalah sangat
tergantung dari peralayan maupun fasilitas dan workshop yang disusun dalam
daftar, antara lain:
a. daftar peralatan kerja
b. Daftar fasilitas kerja
c. Fasilitas workshop (layout galangan)
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pembuatan Kantor Direksi, workshop , gudang dan barak pekerja
1. Wajib membuat/menyewa tempat pemondokan sementara dan
gudang tempat penyimpanan bahan sesuai dengan volume pekerjaan
yang harus diselesaikan.
2. Gudang tempat penyimpanan bahan, peralatan harus bebas dari
terpaan cuaca buruk yang dapat mengakibatkan kerusakan bahanbahan dan peralatan.
3. Pondok buruh (barak pekerja) dibangun berdekatan dengan lokasi
galangan dilengkapi dengan fasilitas hunian yang layak
4. Pondok buruh harus dilengkapi dengan kotak Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K) dan racun api.
b. Pembuatan mold loft
1. Mold loft dibuat oleh tenaga ahli yang bertugas mengembangkan
gambar kerja dari gambar rencana garis yang disiapkan oleh pemberi
pekerjaan dan konsultan perencana.
2. Mold loft dibuat dalam skala 1:1, sesuai dengan ukuran kapal yang
akan dibangun
c. Pembuatan jig dan peletakan lunas
Pembuatan jig dan peletakan lunas dilakukan setelah seluruh gambar
kerja yang dibutuhkan pada proses produksi selesai dibuat.
C. PEKERJAAN UTAMA
a. Pekerjaan Bangunan/body kapal
1. Pembangunan kapal kayu berukuran 10-20 GT, dengan ukuran
panjang keseluruhan 18m, panjang lunas 14 m, lebar max 4.5 m
dengan ketentuan sebagai berikut:
2. Pembangunan kapal dimulai dengan peletakan lunas yang terbuat
dari kayu malas atau yang setara (sesuai Peraturan Kapal Kayu BKI)
berukuran 215 x 330 [mm]. pelaksanaan pekerjaan dilakukan setelah
mendapat persetujuan dari Dinas/Konsultan Pengawas.
3. Gading-gading dibuat dari kayu haloban atau setara dengan ukuran
85x130 [mm] sesuai gambar teknis atau persetujuan Dinas/Konsultan
Pengawas.
e. Alat navigasi
Terdiri dari:
1. GPS
2. Fish finder
3. Alat komunikasi lengkap
f. Peralatan Keselamatan Kapal
Terdiri dari:
1. Life jacket 6 bh
2. Life buoy 6 bh
3. Kotak P3K
4. Racun api 5 kg
D. PEKERJAAN LAIN
Pekerjaan lain sebagai penunjang pembangunan kapal adalah ijin layar dan uji coba
layar. Kedua hal tersebut dilakukan setelah pembeangunan kapal selesai
sepenuhnya dan telah mendapat persetujuan dari Dinas ataupun Konsultan
Pengawas.
E. PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan ini dibuat untuk dapat dipedomani sebagai petunjuk
teknis dan administrasi pelaksanaan pekerjaan / acuan kerja untuk pelaksanaan
seluruh pekerjaan yang dikontrakkan sesuai dengan penawaran dan pekerjaan
dalam daftar kuantiti (bill of quantity)
Kisaran, 06 Oktober 2015
CV. WIDYA KENCANA
dto
MUHAMMAD KHOIRUL INSANI
Wakil Direktur I