Anda di halaman 1dari 4

Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan sebuah pidato dengan judul mari kita

perangi terorisme.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, sebulan lalu, kita dikejutkan dengan aksi
terorisme yang kembali terjadi di Negara tercinta kita, Tepatnya di Jakarta. Ledakan yang terjadi
tanggal 14 januari lalu menewaskan 7 orang.
Hadirin yang terhormat, terrorism is the apex of violence. C. Manullang said that Terorisme
adalah suatu cara untuk merebut kekuasaan dari kelompok lain, dipicu oleh banyak hal,
seperti;
1.
2.
3.
4.

pertentangan (pemahaman) agama,


ideologi dan etnis, kesenjangan ekonomi,
serta tersumbatnya komunikasi masyarakat dengan pemerintah,
atau karena adanya paham separatisme dan ideologi fanatisme.

Senada dengan itu, mantan presiden Indonesia,SBY said that ada tiga penyebab munculnya
aksi terorisme. ",
1. ideologi yang radikal dan ekstrim, ini bisa muncul di mana saja, negara mana saja,
dan di masyarakat manapun,"
2. Penyebab kedua, lanjut SBY, adalah penyimpangan terhadap ajaran agama yang
dianut.
3. Penyebab terakhir, tambah dia, karena kondisi kehidupan yang susah, kemiskinan
absolut, dan keterbelakangan yang ekstrim. "Yang konon mudah sekali dipengaruhi,"
tambah dia.
Oleh karena itu, saya dalam kesempatan ini mengajak anda semua, mari kita berantas
terorisme, kita cegah pemahaman yang radikal yang nantinya menjadi bibit perpecahan, kita
kuatkan kecintaan dan nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa kita, Indonesia.
Ladies and gentlemen, teroris itu kejam, mereka tidak pandang bulu, mereka hilangkan
nyawa, mereka rusak gedung, masyarakat ketakutan dan terancam, perekonomian melemah, dan
bahkan mereka memfitnah agama, mereka melakukan itu atas nama agama, sungguh ironi,
agama mana yang mengajarkan kekerasan semacam itu. Akibat aksi mereka, kini muncul pobiapobia terhadap agama, seperti pobia islam. Akibat dari pobia ini banyak aksi-aksi yang
merugikan pemeluk agamanya, mereka terintimidasi, disalahkan dan bahkan diambil haknya.
Mereka terhakimi atas apa yang tidak mereka lakukan. Sungguh pobia semacam ini adalah
ketakutan yang salah yang hanya semakin merunyamkan suasana. Jiro Hanyu, pimpinan, The
Sasakawa Peace Foundation di jepang. Hanyu mengatakan, yang terjadi di paris bukan ulah umat
islam yang dia kenal. Itu memang kejam, Tapi kita tak bisa menyudutkan umat Muslim dalam
hal ini. Jangan pula meneriakkan islamphobia gara-gara apa yang mereka perbuat. Mereka bukan
seperti umat muslim yang saya kenal,. Semoga kita terhindar dari pobia semacam ini. Oleh
karena itu disini saya katakanaapa yang mereka lakukan, apa yang ISIS lakukan, apa yang
teroris lakukan adalah bukan ajaran islam, saya ulangi, itu bukan ajaran islam. Dan saya yakin
terorisme tidak diajarkan di agama manapun.

Teman-temanku para pembelajar, sebagai generasi muda, amatlah penting memiliki rasa bela
Negara yang kuat, karena kitalah target mereka untuk dijadikan bibit- bibit teroris slanjutnya.
Saat ini, teroris memiliki kemampuan yang luar biasa, yaitu mampu membentuk kader yang
dalam sekejab mempersiapkan diri atau kelompoknya menjadi mesin pembunuh yang potensial,
menghancurkan gedung, sekaligus membunuh, menimbulkan rasa takut, dan tidak aman.
Kita sebagai generasi penerus bangsa jangan mudah tertipu bujuk rayu mereka, perhatikan
sekitar kita. Jika ada perkumpulan atau aktivitas yang menyimpang, laporkan pada yang
berwenang. Mereka akan perlahan-lahan menanamkan ideology terorisme ke dalam pemahaman
kita. Awalnya mungkin kita dibuat terkesan, seolah-olah kelompok mereka adalah yang paling
benar dan menyalahkan kelompok-kelompok lainnya.
Ladies dan gentlemen, oleh karena itu, untuk mencegah timbulnya bibit-bibit terorisme
diperlukan tindakan nyata. memerangi terorisme memerlukan pemahaman dan tindakan global
bersama. Karena terorisme kini terjadi di banyak belahan bumi ini. Dalam hal ini, semua harus
berperan, terutama pemerintah harus benar-benar serius menanganinya. Namun kita sebagai
pemuda pun juga bisa berpetisipasi untuk melakukan pencegahan. Salah satunya adalah
meningkatkan pengetahuan agar bisa membentengi diri dari pemahaman yang menyimpang, ikut
berperan aktif, waspada dan menjaga lingkungan kita. Dan yang terakhir adalah mendalami dan
mengamalkan ajaran agama secara baik.
Oleh karena itu, teman-temanku sekalian, siap kita bela Negara?... siap kita pertahankan
Indonesia?... siap kita lawan terorisme?... NKRI HARGA MATI.

On this occasion, I will deliver a speech titled "Lets fight against terrorism".
As we all know, a month ago, we were surprised by acts of terrorism that occurred again in
our beloved country, exactly in Jakarta. The blast, which occurred on January 14, which killed 7
people.
Ladies and gentlemen, terrorism is the apex of violence. C. Manullang said that terrorism is a
way to seize power from the other groups was triggered by many things, such as;
1. Conflict (misunderstanding) religion,
2. Ideology and ethnic, economic inequality,
3. as well as the blockage of public communication with the government,
4. or due to separatism understanding and ideological fanaticism.
Therefore, on this opportunity to invite you all to eradicate terrorism, we prevent radical
understanding that later became the seeds of separatism, we strengthen our love and nationalism
for our nation, Indonesia.
Ladies and gentlemen, and all my friends
Terrorist is cruel, they do not care who you are and what you are, they murder people, they
damage the building, the people fear and in danger, the economy weakens, and even they slander
religion, they do it in the name of religion, it is an irony, which religion teaches something
violance like that. As a result of their action, now appears many phobias to some religions, such
as Islamic phobia. As a result of this phobia, many actions harm innocent people; they are
intimidated, blamed and even taken their rights. They are being judged for what they do not do.
Such a phobia is a fear that only grows to darken the atmosphere. Jiro Hanyu, the chairman of
The Sasakawa Peace Foundation in Japan said that what happened in Paris is not something that
he knew about Muslims. "It was cruel, but we cannot blame Muslims in this regard. Do not also
chanted Islamic phobia because of what they do. They are not like the Muslims I know, ". I wish
May we avoid this kind of phobia. Therefore, here I say "what they do, what ISIS do, what
terrorists do is not the teaching of Islam, I repeat, it is not the teaching of Islam. And I believe
terrorism is not something that is taught in any religion in this world.
My friends, as the young generation, it is important to have a strong sense of nationalism and
patriotism, because we are truly their next target, they want to turn us to be their seed.
Nowadays, terrorists have extraordinary abilities, which are capable of forming cadres who
instantly prepare into a potential killing machine, destroying buildings, once killed, causing fear
and insecurity.
We as the future generation do not easily fooled by their persuasion, look around us. If nthere
is deviant activity in our association, report it to the authorities, report it to the police. They will
slowly infuse ideology into our understanding of terrorism. Initially and firstly we may be
impressed of their action, as if their group is the most correct and blame other groups. But this is
only their trick to impress us.

Ladies and gentlemen, therefore, to prevent the seeds of terrorism required real actions. the
fight against terrorism requires a global understanding and action together. Because terrorism is
now happening in many parts of the world. In this case, all must play a role, especially the
government should deal it seriously. But we as the youth could also be participated to take
precautions. One of them is to increase knowledge in order to shield ourselves from a distorted
understanding, we can participate actively, be vigilant and keep our environment. And the last is
to explore and practice the teachings of our religion as well.
Therefore, my friends and gentlemen, are you ready to defend the State? ... are you ready to
defend Indonesia? ... are you ready opposed terrorism? ...
Good, dear Mr. Terrorist, if you listen our massage now, stab these words in your chest. WE
ARE NOT AFRAID I repaat WE ARE NOT AFRAID

Anda mungkin juga menyukai