Oleh
KELOMPOK 3C:
1. Vera Evelyn Juliani
131513143006
131513143050
3. Annisa Agustina
131513143051
4. Qumairy Lutfiyah
131513143052
5. Anna Nurwachidah R H
131513143053
BAB 1
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional,
psikologis, dan sosial yang terkihat dari hubungan interpersonal yang
memuaskan, perilaku, dan koping yang efektif, konsep diri positif, dan
kestabilan emosional. Kesehatan jiwa dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor tersebut antara lain otonomi dan kemandirian, memaksimalkan
potensi diri, menoleransi ketidakpastian hidup, harga diri, menguasai
lingkungan, orientasi realitas dan manajemen stress. Salah satu bentuk
gangguan jiwa adalah harga diri rendah.
Harga diri rendah adalah dimana keadaan individu mengalami
evaluasi diri negatif yang mengenal diri atau kemampuan dalam waktu
lama (Carpenitto, Lynda Juall. 2001). Direktur Jenderal Pembinaan
Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) Depertemen Kesehatan dan World
Health Organization (WHO) tahun 2010 memperkirakan tidak kurang
dari 450 juta penderita gangguan jiwa ditemukan di dunia. Bahkan
berdasarkan data studi World Bank dibeberapa negara menunjukkan
8,1% dari kesehatan global masyarakat (Global Burden Disease)
menderita gangguan jiwa. Harga diri rendah merupakan gangguan
konsep diri dimana klien menganggap dirinya selalu rendah, sebanyak
5-7% dari populasi didunia menderita harga diri rendah. Depertemen
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010, menyatakan jumlah
penderita gangguan jiwa di indonesia mencapai 2,5 juta dimana
diperkirakan sekitar 60% menderita harga diri rendah di Indonesia.
Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang
komprehensif meliputi kesehatan jiwa dan fisik sangat diperlukan
untuk mencegah meningkatnya angka gangguan jiwa. Perawatan klien
gangguan jiwa di rumah sakit membutuhkan dukungan dari banyak
aspek sehingga kesejahteraan klien dapat tercapai. Salah satu tujuan
Tujuan
a. Tujuan umum
Klien mampu bekerja sama dengan terapis dan klien lain
b. Tujuan khusus
Tujuan khusus terapi aktivitas kelompok pasien dengan harga diri
rendah ini adalah:
1. Klien mampu
memperkenalkan
nama
lengkap
dan
nama
panggilannya
2. Klien mampu mengikuti kegiatan sampai batas waktu yang sudah
ditentukan dan sesuai tata tertib
3. Klien mampu memahami perintah dari leader
4. Klien mampu berkoordinasi dengan klien yang lain untuk
melaksanakan perintah leader.
Manfaat
a. Memberikan wawasan ilmu pengetahuan pada mahasiswa, khususnya
dalam hal keperawatan tentang TAK pada klien dengan gangguan
stimulasi .
b. Memberikan pengetahuan yang lebih kepada mahasiswa untuk
mengembangkan terapi aktivitas kelompok pada pasien dengan
gangguan jiwa.
c. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan terutama terutama pada
klien gangguan stimulasi persepsi dengan berbagai sesi.
d. Membantu proses penyembuhan pada klien dengan gangguan stimulasi
persepsi.
BAB II
SATUAN ACARA KEGIATAN
A. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok pasien dengan harga diri rendah adalah
upaya untuk menggali dan meningkatkan aspek-aspek yang ada dalam diri
demi meningkatkan harga diri pasien.
Pasien dengan harga diri rendah mengalami perasaan dimana dia
menganggap bahwa dirinya tidak berarti buat dirinya dan orang lain. Hal
ini dapat mengakibatkan pasien menarik diri atau pun melakukan perilaku
kekerasan. Untuk menanggulanginya, maka perlu ada aktivitas yang
memberi stimulasi secara konsisten kepada pasien tentang persepsi
dirinya.
B. Tujuan
c. Tujuan umum
Klien mampu bekerja sama dengan terapis dan klien lain
d. Tujuan khusus
Tujuan khusus terapi aktivitas kelompok pasien dengan harga diri
rendah ini adalah:
1. Klien mampu
memperkenalkan
nama
lengkap
dan
nama
panggilannya
2. Klien mampu mengikuti kegiatan sampai batas waktu yang sudah
ditentukan dan sesuai tata tertib
3. Klien mampu memahami perintah dari leader
4. Klien mampu berkoordinasi dengan klien yang lain untuk
melaksanakan perintah leader.
5. Klien mampu mempertahankan kontak mata saat berinteraksi
dengan klien yang lain.
6. Pasien mampu menggambar serta dapat menjelaskan makna isi
gambarnya
7. Klien mampu mengemukakan pendapat tentang kegiatan yang
telah dilakukan.
C. Karakteristik Klien
a. Kriteria inklusi
Menjelaskan permainan.
c.
d.
Mencatat jika ada peserta yang drop out dan alasan drop
out.
b.
c.
d.
Seluruh pasien di Ruang Puri Anggrek RSJ Menur Prov Jatim yang
mengalami masalah keperawatan Harga Diri Rendah
4. Metode dan media
a.
Metode
Adapun metode yang digunakan pada terapi aktivitas ini
adalah Diskusi dan Permainan
b.
Media
Media yang akan digunakan meliputi:
Kertas HVS
Buku Gambar
Pensil warna
5.
Co-L
O
k
F
G. Setting Tempat
F
F
k
F
Keterangan:
: Leader
1.
2.
Co-
: Co-Leader
: Observer
k
F
: Klien
: Fasilitator
H. Proses TAK
Sesi 1 : identifikasi Hal Positif pada Diri
Tujuan
Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan .
Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya .
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang .
Alat
1. Spidol sebanyak klien yang mengikuti TAK .
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
3. Tape recorder / pemutar musik
4. Bola tenis.
Metode
Diskusi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan
konsep diri: harga diri rendah .
b Membuat kontrak dengan klien .
c Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan .
2. Orientasi
a Salam terapiutik
1. Salam terapis pada klien .
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama) .
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan
b
nama).
Validasi
c
1.
2.
3.
Tahap kerja
a Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan
serta memakai papan nama .
b Terapis membagikan kertas dan pulpen/pensil pada klien .
c Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak
d
menyenangkan
Terapis memutar kaset pada tape recorder serta bola diedarkan
berlawanan dengan arah jarum jam dan pada saat tape dimatikan
maka klien yang memegang bola menjelaskan pengalaman tidak
4.
a
b
Nama Klien
menyenangkan
diri sendiri
Petunjuk :
1
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2
Untuk tiap klien, beri nilai pada tiap kemampuan menulis pengalaman
yang tidak menyenangkan dan aspek positif diri sendiri . Beri tanda
jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu .
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien . Contoh : Klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi
persepsi harga diri rendah. Klien mampu menuliskan tiga hal
pengalaman yang tidak menyenangkan, mengalami kesulitan hal positif
diri . Anjurkan klien menulis kemampuan dan hal positif dirinya dan
tingkatkan reinforcement ( pujian ) .
Sesi 2 : Menggambar
Tujuan
1
Setting
1
Buku gambar
Pensil
Pensil warna
Pemutar musik
Bola tenis
Metode
Menggambar
Langkah kegiatan
1 Persiapan
a
Orientasi
a
Salam terapeutik :
Mengucapkan salam terapeutik
Validasi
Menanyakan perasaan pasien hari ini
c
Kontrak
Tahap Kerja
a
Kaset lagu pada tape recorder dihidupkan dan bola tenis mulai
diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam
4
a
Terminasi
Evaluasi/validasi
1 Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2 Memberi pujian atas pencapaian kelompok
Tindak Lanjut
Menganjurkan agar klien mampu mengekspresikan perasaan
melalui gambar jika klien tidak mampu bercerita kepada orang lain.
Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai
o
1
Menceritakan makna
gambar
Memberi tanggapan
Nama Klien
sampai selesai
Petunjuk:
1
Di bawah judul nama klien , tulis nama paggilan klien yang ikut TAK .
2
Untuk tiap klien , semua aspek yang di nilai dengan memberi tanda
ceklis jika di temukan pada klien tau beri tanda silang jika tak di
temukan.
Dokumentasi
Dokumentasikan lah kemampuan yang dimiliki klien saat TAK
pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh catatan: klien
mingikuti TAK stimulasi persepsi (menggambar), klien tidak mampu
mengekpresikan dan memberi tanggapan, namun mengikuti kegiatan
sampai selesai.
I. Antisipasi Masalah
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
1.
Memanggil nama klien
2.
Memotivasi klien untuk ikut diskusi dan menggambar
b. Bila klien meninggalkan aktifitas menggambar tanpa pamit :
1.
Panggil nama klien
2.
Tanya alasan kenapa klien meninggalkan aktivitas tersebut
Lampiran
LEMBAR OBSERVASI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI
Sesi I
Di ruang Jiwa Merpati RSUD Dr Suetomo
Tanggal 1 Desember 2013
1. Evaluasi Struktur:
a. TAK dimulai pada pukul
:.....................
b. Jumlah peserta
:.
c. Apakah terapis melaksanakan tugas sesuai dengan pengorganisasian?
Ya/Tidak
Catatan:
.....................
2. Evaluasi Proses:
No.
1.
2.
Pelaksanaan TAK
Orientasi:
1. Salam terapeutik
a. Salam dari terapis kepada klien
b. Memperkenalkan nama dan panggilan terapis
2. Evaluasi atau validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan masalah yang dirasakan
3. Kontrak
a. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu orientasi pengenalan
orang
b. Menjelaskan aturan kegiatan :
Kerja:
1. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama
panggilan serta memakai papan nama .
2. Terapis membagikan kertas dan pulpen/pensil pada klien .
3. Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak
menyenangkan
4. Terapis memberi pujian atas peran serta klien
5. Terapis membagikan kertas yang kedua
6. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri
sendiri: kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasa
dilakukan di rumah dan di rumah sakit
7. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah
ditulis secara bergiliran sampai semua klien mendapatkan
giliran .
8. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien
Check list
3.
Terminasi:
1 Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mangikuti
TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2
Tindak lanjut
Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang
belum tertulis
........................................................................................
....................................................
LEMBAR OBSERVASI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI
Sesi II
Di ruang Jiwa Merpati RSUD Dr Suetomo
Tanggal 1 Desember 2013
1
Evaluasi Struktur:
TAK dimulai pada pukul
:.....................
Jumlah peserta
:.
Apakah terapis melaksanakan tugas sesuai dengan pengorganisasian?
Ya/Tidak
Catatan:
.....................
Evaluasi Proses:
No.
1.
2.
Pelaksanaan TAK
Orientasi:
1. Salam terapeutik
c. Salam dari terapis kepada klien
d. Memperkenalkan nama dan panggilan terapis
2. Evaluasi atau validasi
c. Menanyakan perasaan klien saat ini
d. Menanyakan masalah yang dirasakan
3. Kontrak
c. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu orientasi pengenalan
orang
d. Menjelaskan aturan main :
Kerja:
1. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu
menggambar dan cerita hasil gambar kepada klien lain.
2. Membagikan kertas dan pensil/pen, satu pasang untuk setiap
pasien
3. Meminta pasien untuk menggambar apa saja sesuai
keinginan hatinya
4. Sementara pasien mulai menggambar, terapis memberi
motivasi kepada klien untuk meneruskan menggambar,
jangan mencela pasien
5. Setelah semua selesai menggambar, terapis meminta
masing-masing pasien untuk menceritakan gambar apa dan
makna gambar yang dibuat
6. Terapis meminta klien untuk menanggapi gambar dan cerita
klien lain
7. Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai
3.
menceritakan gambarnya.
Terminasi:
1. Evaluasi/validasi
a. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
b. Memberi pujian atas pencapaian kelompok
Check list
2. Tindak Lanjut
Menganjurkan agar klien mampu mengekspresikan
perasaan melalui gambar jika klien tidak mampu bercerita
kepada orang lain.
3. Kontrak yang akan datang
Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya
Catatan: