KELOMPOK II
Risna Irviani
I1B109007
I1B109009
I1B109010
I1B109021
Muhammad syarwani
I1B109022
I1B109023
Noorhidayah
I1B109202
Noor Kamelia
I1B109203
Yoga Triono
I1B109208
HALAMAN PENGESAHAN
Nama
Risna Irviani
I1B109007
I1B109009
I1B109010
I1B109021
Muhammad syarwani
I1B109022
I1B109023
Noorhidayah
I1B109202
Noor Kamelia
I1B109203
Yoga Triono
I1B109208
Judul laporan
Tanggal
22 Mei 2010
Mengetahui,
Tutor
DAFTAR ISI
Halaman pengesahani
Daftar isi..ii
BAB I
Pendahuluan.1
A. Skenario(LBM)1
B. Analisa kasus3
1. Klarifikasi/identifikasi istilah..
2. Membuat daftar masalah..
3. Mengalisis masalah.
4. Pohon masalah..
5. Menetapkan sasaran belajar.
BAB II
Pembahasan..
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran .
BAB I
PENDAHULUAN
A. SKENARIO/ LATAR BELAKANG MASALAH(LBM)
Jual Obat Keras Perawat Ditangkap Polisi
Kompas.com
B.
Analisa kasus
1. Klarifikasi/identifikasi istilah
a.SIPP
b. Obat keras
c.Izin lisan
d. Seperti dokter
e.Berlogo K merah
f. Apotek
g. Ditahan
h. Puskesmas
i. Duradryl, Gludepatic 500, Diltiazem, Microtina
j. Keahlian
Jawab:
a. SIPP merupakan singkatan dari Surat Izin Praktik Perawat.
b. Obat keras adalah obat yang diberikan harus dengan resep dokter serta
tanda tangannya yang telah disepakati menurut UU Farmasi.
c. Izin lisan adalah izin yang diberikan secara lisan/ucapan langsung.
d. Seperti dokter mempunyai arti bahwa orang yang bukan dokter tetapi
berperan seperti dokter.
e. Logo K merah menunjukkan obat keras.
f. Apotek adalah tempat penjual obat dimana apotek mempunyai izin yang
resmi dari pemerintah untuk menjual obat-obatan.
g. Ditahan artinya dikondisikan pada keadaan yang tidak bebas dapat
berupa dikurung/dipenjara.
h. Puskesmas adalah singkatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat, dimana
Puskesmas merupakan tempat berobat dengan fasilitas yang dimiliki
dibawah dari Rumah Sakit.
i. Duradryl, Gludepatic 500, Diltiazem dan Microtina adalah merupakan
nama obat-obat keras.
j. Keahlian mempunyai arti yang sama dengan keterampilan.
2. Daftar Masalah
a. Apa isi pasal 81 dan 82 UU No. 23 tahun 1992?
b. Bagaimana cara perawat memperoleh SIP dan SIPP?
c. Bagaimana bentuk dan isi SIP dan SIPP?
d. Haruskah setiap perawat memiliki SIP dan SIPP?
e. Apa tindakan yang dilakukan kepada EHS setelah ia ditangkap?
f. Apakah perawat diperbolehkan membuka praktik mandiri setelah
diberikan izin secara lisan oleh kepala dinas kesehatan?
g. Prinsip-prinsip etik apa saja yang dilanggar pada kasus EHS?
h. Apa saja ciri-ciri obat keras?
i. Bagaimana bentuk praktik perawat yang benar dan sesuai hukum?
j. Apakah tindakan mengobati harus memiliki izin terlebih dahulu?
3. Analisis Masalah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
Bagi seorang perawat wajib memiliki SIP (Surat Izin Perawat) dan bagi
perawat yang ingin membuka praktek wajib memiliki SIPP (Surat Izin
Praktik Perawat).
Tindakan yang dilakukan setelah penangkapan dapat dilihat dari tingkat
kesalahan yang telah dilakukan.
Prinsip etik yang terdapat pada kasus adalah fidelity(ketaatan).
Kriteria obat keras antara lain:
Memiliki logo K
Bersifat kausatif
Mempunyai efek samping yang berbahaya.
Untuk dapat mengobati seseorang apakah harus memiliki izin terlebih
dahulu hal ini tergantung dari situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat
tersebut serta mempunyai kemampuan yang memadai untuk melakukan
hal tersebut.
Apotek boleh menjual obat kepada seseorang/instansi yang mempunyai
surat keterangan resmi.
Syarat sebuah apotek dapat menjual obat keras adalah harus memiliki
izin dari pihak yang berwenang seperti Dinas Kesehatan.
Bagi seseorang yang menjual obat keras secara ilegal maupun menjual
obat tersebut pada orang yang tidak mempunyai izin tentu telah
melanggar UU.
Tindakan EHS tidak sesuai etik keperawatan karena EHS melakukan
tindakan medis yaitu melakukan pengobatan(cure) sserta EHS tidak
memiliki SIP(Surat Izin Perawat).
o. 4. Pohon Masalah
Undang-Undang
Sesuai
Izin
SIP
SIPP
Tidak Sesuai
Praktik Keperawatan
Tindakan
Care
Cure