Anda di halaman 1dari 15

Utilitas Penyediaan Air

1. Pengertian Air
Air merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia,
karena tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Air juga banyak
mendapat pencemaran. Berbagai jenis pencemar air berasal dari :
a. Sumber domestik (rumah tangga), perkampungan, kota, pasar,
jalan, dan sebagainya.
b. Sumber non-domestik (pabrik, industri, pertanian, peternakan,
perikanan, serta sumber-sumber lainnya.
Semua bahan pencemar diatas secara langsung ataupun tidak
langsung akan mempengaruhi kualitas air. Berbagai usaha telah
banyak dilakukan agar kehadiran pencemaran terhadap air dapat
dihindari atau setidaknya diminimalkan.
Masalah pencemaran serta efisiensi penggunaan sumber air
merupakan masalah pokok. Hal ini mengingat keadaan perairan-alami
di banyak negara yang cenderung menurun, baik kualitas maupun
kuantitasnya.
2. Karakteristik Air

2.1.

Karakteristik Fisik Air


2.1.1 Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya
bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung
dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh
buangan industri.

2.1.2

Temperatur
Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan

kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu


rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat
degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.
2.1.3

Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran

organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan


oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuhtumbuhan.
Solid (Zat padat)
Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat

2.1.4

meyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat


dapat menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam air.
2.1.5

Bau dan rasa


Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya

organisme dalam air seperti alga serta oleh adanya gas


seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan
oleh adanya senyawa-senyawa organik tertentu.

2.2.

Karakteristik Kimia Air


2.2.1

pH

Pembatasan pH dilakukan karena akan


mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisiensi klorinasi.
Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam
bentuk molekuler, dimana disosiasi senyawa-senyawa
tersebut dipengaruhi oleh pH.
2.2.2

DO (dissolved oxygent)
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang

berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara.


Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin
baik. Satuan DO biasanya dinyatakan dalam persentase
saturasi.
2.2.3

BOD (biological oxygent demand)


BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan

oleh mikroorgasnisme untuk menguraikan bahan-bahan


organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air
buangan secara biologi. BOD dan COD digunakan untuk
memonitoring kapasitas self purification badan air
penerima.
Reaksi:
Zat Organik+m.o+O2 CO2 + m.o + sisa material organik
(CHONSP)
2.2.4

COD (chemical oxygent demand)

COD adalah banyaknya oksigen yang di


butuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik
secara kimia.
Reaksi:
Zat Organik + O2 CO2 + H2O
2.2.5

Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi

efektifitas pemakaian sabun, namun sebaliknya dapat


memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk
industri (air ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya
kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki. Kesadahan
yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu
terlarut yang tinggi dalam air.
2.2.6

Senyawa-senyawa kimia yang beracun


Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang

rendah sudah merupakan racun terhadap manusia


sehingga perlu pembatasan yang agak ketat ( 0,05 mg/l).
Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan
timbulnya rasa dan bau ligam, menimbulkan warna koloid
merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang
dapat menjadi racun bagi manusia.

3. PROSES PENGOLAHAN AIR

Proses pengolahan air bersih dapat dilakukan dengan berbagai


macam proses,seperti yang akan kami bahas yaitu demineralized
water dan waste wast water.
Yang pertama akali akan dibahas adalah demineralized water.
3.1.

Demineralized Water
Digunakan untuk menghilangkan mineral mineral yang

ada air agar air tersebur bersih atau bersifat netral atau yang
biasa kita sebut menyuling air dan air hasil proses penyulingan
yang biasa kita sebagai aquades. Pada alat demin water yang
akan kita bahas ini,air tanah,dipompa kedalam bak,dan dari bak
tersebut air akan dialirkan ke dalam filter-filter yang terdapat
pada demin water tersebut. Terdapat 3 filter yang memiliki
fungsinya masing masing :
Filter A
filter ini digunakan untuk menghilangkan besi yang ada dalam
air. Air dibersihkan dari besi seperti Fe,menggunakan bahan
yaitu potassium permanganate.
Filter B
filter ini digunakan untuk mengilangkan kation yang terdapat
dalam air. Air dibersihkan dari kation seperti Ca dan Mg
menggunakan bahan yaitu HCl
Filter C
filter ini digunakan untuk menghilangkan anion yang terdapat
dalam air. Air dibersihkan dari anion seperti Cl menggunakan
bahan NaOH.

3.2.

Waste Water Treatment


Merupakan proses pengolahan air limbah agar dapat

menjadi air bersih yang aman dibunag ke lingkungan atau untuk


pelestarian lingkungan. Penurunan kualitas air dan tanah
sebagai akibat dari keberadaan air buangan yang mengandung
berbagai pencemar kegiatan usaha atau industri yang tidak
dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah ditenggarai
sebagai penyumbang beban pencemaran yang tinggi. Maka
diperlukan adanya Waste water Treatment ini dari setip
perusahaan industry dan ini tujuan dari waste water treatment
merupakan sebagai penerapan konsep usaha yang ramah
lingkungan/ Green Company. Proses-proses yang terjadi pada
WWT :
a. Reduksi merupakan penurunan bilangan oksidasi(bilsngsn
valensi). Missal Cr6+ yg diubah menjadi Cr3+ ,apabila

Cr6+ dibuang langsung kelingkungan,maka dapat


menimbulkan pencemaran, karena Cr6+ termasuk logam
berat dan bersifat iritan (menimbulkan iritasi pada kulit).
b. Koagulasi merupakan proses destabilisasi muatan partikel
koloid, suspended solid halus dengan penambahan
koagulan disertai dengan pengadukan cepat untuk
mendispersikan bahan kimia secara merata. Koloid kan
partikel debu yang stabil,dan didestabilkan berarti dia akan
larut atau mengendap. Dalam hal ini Koagulan jadi partikel
penggumpal atau pengendap. Jadi intinya Koagulan ini
sebagai Pengikat molekul agar molekul ini lebih berat.
Dalam suatu suspensi, koloid tidak mengendap (bersifat
stabil) dan terpelihara dalam keadaan terdispersi, karena
mempunyai gaya elektrostatis yang diperolehnya dari
ionisasi bagian permukaan serta adsorpsi ion-ion dari larutan
sekitar. Pada dasarnya koloid terbagi dua, yakni koloid
hidrofilik yang bersifat mudah larut dalam air (soluble) dan
koloid hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air
(insoluble). Koagulan yang paling banyak digunakan adalah
alumunium sulfat [Al2(SO4)3], karena mudah diperoleh dan
harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan jenis
koagulan lain.
c. Flokulasi

Proses flokulasi dalam pengolahan air bertujuan


untuk mempercepat proses penggabungan flok-flok yang
telah dibibitkan pada proses koagulasi. Partikel-partikel yang
telah distabilkan selanjutnya saling bertumbukan serta
melakukan proses tarik-menarik dan membentuk flok yang
ukurannya makin lama makin besar serta mudah
mengendap.
d. Sedimentasi
adalah suatu proses pemisahan padatan dan cairan
dengan cara pemanfaatan gravitasi(ketika ada
endapan,maka endapan tersebut akan turun dengan
sendirinya,air yang berada diatas akan bersih dari endapan
tersebut).
e. Karbon
Air difiltrasi dengan karbon aktif untuk menghilangkan
bahan organic seperti minyak. karbon aktif adalah salah satu
media yang paling efektif untuk menghilangkan berbagai
kontaminan dari air limbah industri.
Air yang bisa kita ketahui sangat banyak manfaat dan
kegunaanya, contoh yang paling sederhana saja adalah
tubuh kita, setiap hari segala aktifitas kita tidak lepas dari
yang namanya air, seperti minum, mandi, masak, dsb.
Ternyata pemanfaatan air sangat luas dan tidak menyangkut
kebutuhan pokok manusia saja, khususnya di dunia Industri.

4. Manfaat air di dunia industri


pemanfaatan air di dunia industri secara umum :
4.1. Pencucian
Pencucian menggunakan air sebagai media
pemindahan kotoran atau impuritis, contoh yang paling sering
kita temui adalah industri rumah tangga seperti loundry,
untuk industri skala menengah kita bisa lihat pada industri
mebel atau furnitur, air digunakan untuk media penangkap cat
pada ruang pengecatan furniture.
Untuk skala besar seperti pabrik misalnya air untuk
media pencuci biasanya terdapat pada lab pengujian produk,
hanya saja air yang digunakan disini telah dimurnikan terlebih
dahulu untuk menghilangkan mineral - mineral yang dapat
mengganggu pada saat pengujian lab, contoh air pencuci pada
lab yaitu Aquadest dan Aquabidest
4.2.

Bahan Baku
Air digunakan sebagai bahan baku berarti memanfaatkan air

untuk dijadikan atau dicampurkan ke produk yang akan dijual.


Contoh pemanfaatan air sebagai bahan baku yaitu pada kilang
petrokimia pembuatan Amonia, air disini dimurnikan terlebih
dahulu lalu di ubah menjadi steam oleh boiler lalu direaksikan
dengan gas metan pada suatu reformer dengan kondisi
temperatur yang tinggi untuk mendapatkan gas hidrogen dan

karbon dioksida untuk kemudian diproses lebih lanjut hingga


menjadi Amonia
4.3. Pendinginan
Pendinginan menggunakan air berarti menggunakan air
sebagai penerima atau penampung energi panas karena kalor
laten dari air sendiri cukup besar dan cukup efisien untuk
digunakan sebagai media pendingin karena dengan massa
yang relatif kecil saja sudah bisa menerima panas yang besar.
Contoh penggunaan air sebagai pendingin di industri menengah
adalah seperti di perkantoran yang menggunakan AC Central
atau HVAC, HVAC yang sudah saya bahas dalam postingan
sebelumnya menggunakan refrigerant sebagai media pendingin,
tetapi untuk kantor skala besar atau gedung gedung bertingkat
biasanya menggunakan HVAC dengan pendingin air.
untuk industri skala besar yaitu sebagai cooling water pada
peralatan peralatan di kilang dan sebagai fluida pendingin di
Heat Exchanger dan cooling water

Cooling Tower pada reaktor nuklir

4.4.

Steam
Steam disini memanfaatkan air yang diubah menjadi
steam yang mempunyai energi panas dan bertekanan tinggi.
Steam dalam dunia industri skala besar sangat banyak
kegunaannya, seperti: penggerak turbin, sebagai fluida
panas pada heat exchanger.

4.5.

Power Plant
Air yang dimanfaatkan pada industri pembangkit listrik

biasanya yang dimanfaatkan adalah energi kinetiknya, aor


biasanya ditampung di sebuah dam dengan level atau
ketinggian tertentu, lalu diterjunkan kebawah sehingga air
mempunyai energi kinetik yang cukup untuk menggerakkan
turbin air yang tergubung dengan generator listrik.

Pembangkit listrik tenaga air

5. Persyaratan dalam Penyediaan Air Bersih


Sistem penyedian air bersih harus memenuhi beberapa
persyaratan utama. Persyaratan tersebut meliputi persyaratan
kualitatif, persyaratan kuantitatif dan persyaratan kontinuitas.
5.1.

Persyaratan Kualitatif.
Persyaratan kualitas menggambarkan mutu atau kualitas dari
air baku air bersih. Persyaratan ini meliputi persyaratan fisik,
persyaratan kimia, persyaratan biologis dan persyaratan radiologis.

5.1.1. Syarat-syarat fisik


Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau
dan tidak berasa. Selain itu juga suhu air bersih

sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih


25oC, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang
diperbolehkan adalah 25oC 3oC.
5.1.2. Syarat-syarat Kimia
Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan
kimia dalam jumlah yang melampaui batas. Beberapa
persyaratan kimia antara lain adalah : pH, total solid, zat
organik, CO2agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe),
mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida (Cl),
nitrit, flourida (F), serta logam berat.
5.1.3. Syarat-syarat bakteriologis dan mikrobiologis
Air bersih tidak boleh mengandung kuman
patogen dan parasitic yang bisa mengganggu
kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan
tidak adanya bakteri E. coli atau Fecal coli dalam air.
5.1.4. Syarat-syarat Radiologis
Persyaratan radiologis mensyaratkan bahwa air
bersih tidak bolehmengandung zat yang menghasilkan
bahan-bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar
alfa, beta dan gamma.
5.2.

Persyaratan Kuantitatif (Debit)

Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih


adalah ditinjau dari banyaknya air baku yang tersedia. Artinya
air baku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sesuai dengan kebutuhan daerah dan jumlah penduduk yang
akan dilayani. Persyaratan kuantitas juga dapat ditinjau dari
standar debit air bersih yang dialirkan ke konsumen sesuai
dengan jumlah kebutuhan air bersih.
5.3.

Persyaratan Kontinuitas
Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus
menerus dengan fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada
saat musim kemarau maupun musim hujan. Kontinuitas juga
dapat diartikan bahwa air bersih harus tersedia 24 jam per hari,
atau setiap saat diperlukan, kebutuhan air tersedia. Akan tetapi
kondisi ideal tersebut hampir tidak dapat dipenuhi pada setiap
wilayah di Indonesia, sehingga untuk menentukan tingkat
kontinuitas pemakaian air dapat dilakukan dengan cara
pendekatan aktifitas konsumen terhadap prioritas pemakaian
air. Prioritas pemakaian air yaitu minimal selama 12 jam per
hari, yaitu pada jam-jam aktifitas kehidupan, yaitu pada pukul
06.00 18.00 WIB.
Kontinuitas aliran sangat penting ditinjau dari dua
aspek.Pertama adalah kebutuhan konsumen. Sebagian besar
konsumen memerlukan air untuk kehidupan dan pekerjaannya,

dalam jumlah yang tidak ditentukan. Karena itu, diperlukan pada


waktu yang tidak ditentukan.Karena itu, diperlukan reservoir
pelayanan dan fasilitas energi yang siap setiap saat.
Sistem jaringan perpipaan didesain untuk membawa
suatu kecepatan aliran tertentu. Kecepatan dalam pipa tidak
boleh melebihi 0,61,2 m/dt. Ukuran pipa harus tidak melebihi
dimensi yang diperlukan dan juga tekanan dalam sistem harus
tercukupi. Dengan analisis jaringan pipa distribusi, dapat
ditentukan dimensi atau ukuran pipa yang diperlukan sesuai
dengan tekanan minimum yang diperbolehkan agar kuantitas
aliran terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai