Anda di halaman 1dari 9

Alasan untuk melakukan pencitraan pada demensia

Untuk mengekskluasi space-occupying lesion


(tumor, abses, hematoma subdural, normal
pressure hydrocephalus) sebagai penyebab
gangguan kognitif
Untuk meningkatkan akurasi diagnosis banding
(mencari patologi vaskular)
Untuk memantau proses penyakit atau
perkembangan penyakit
Untuk tujuan penelitian (khususnya, pencitraan
struktural digunakan untuk menyelidiki daerah
otak yang paling awal dipengaruhi oleh proses
penyakit, sementara pencitraan fungsional

Pencitraan otak secara tradisional dibagi menjadi


pencitraan struktural dan fungsional.
Pencitraan struktural : computed tomography (CT)
dan magnetic resonance imaging (MRI)
morfologi yang mendasari dan detail anatomi
struktur otak.
Pencitraan fungsional: MRI fungsional, positron
emission tomography (PET) , single photon
emission computed tomography (SPECT fisiologi
yang mendasari dan / atau brain chemistry
seberapa baik struktur otak benar-benar bekerja.

pencitraan struktural sering


digunakan setelah penilaian awal
pasien yang mengalami gangguan
kognitif, untuk mengeksklusi SOL
atau untuk menunjukkan patologi
vaskuler sebagai penyebab gejala.

Rekomendasi saat ini dari American


Academy of Neurology untuk
evaluasi pasien yang diduga AD:
penilaian neurologis lengkap + CT
atau MRI

CT scan adalah teknik radiografi


yang menggunakan komputer untuk
mengasimilasi beberapa gambar
sinar-X ke gambar penampang dua
dimensi struktur otak dan setiap
kelainan yang mungkin ada.

Perubahan pada struktur otak meliputi:


Atrofi serebral secara umum
Pembesaran ventrikel
mild to moderate white matter
changes or leukoaraiosis
Atrofi lobus medial temporal
sugestif AD tapi tidak pathognomonic

Kelebihan: cepat, banyak tersedia dan tidak


ada kontraindikasi relevan
Kekurangan:
- CT yang normal masih dapat terjadi
sensitivitas terbatas
- Sulit melihat awal penyakit dan penyebab
lain dari demensia (penuaan normal)
- Hanya dapat melihat irisan aksial MSCT:
gambar 3 dimensi dengan kualitas baik
evaluasi hipokampus lebih baik

DAFTAR PUSTAKA
Professor John T O'Brien BM Bch DM,
FRCPsych. Brain imaging in dementia.
Diunduh dari
http://alzheimers.org.uk/site/scripts/docu
ments_info.php?documentID=77&pageNumber=4
Tammie L.S. Benzinger, MD, PhD. Radiologic
approach to Alzheimer's disease and other
dementias: The emerging role of diffusion
tensor magnetic resonance imaging. Diunduh
dari
http://www.appliedradiology.com/Issues/2005/
01/Supplements/Radiologic-approach-to-Alzhei
mer-s-disease-and-other-dementias--

J. Gossner. Imaging In Dementia With MultiSlice Computed Tomography: A Practical


Approach. The Internet Journal of Radiology.
2011 Volume 13 Number 1. Diunduh dari http
://archive.ispub.com/journal/the-internet-jo
urnal-of-radiology/volume-13-number-1/imagin
g-in-dementia-with-multi-slice-computed-tomo
graphy-a-practical-approach.html#sthash.KuHq
qmgt.dpbs
Professor John T O'Brien BM Bch DM,
FRCPsych. Role of imaging techniques in the
diagnosis of dementia. The British Journal of
Radiology, 80 (2007), S71S77. Diunduh dari

Anda mungkin juga menyukai