Anda di halaman 1dari 12

2.

1 PENGERTIAN POSYANDU SECARA UMUM


Suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang
mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu juga
merupakan tempat kegiatan terpadu antara program Keluarga Berencana Kesehatan di tingkat
desa.
Yang dimana pelayanan keluarga berencana dan kesehatan dikelola dan diselenggarakan oleh
masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan.

2.2 DEFINISI POSYANDU


Menurut Suyono Yahya (1987) menjelaskan bahwa, posyandu merupakan jembatan
upaya pelayanan profesional dan non profesional dalam masyarakat dan keluarganya. Selain itu
Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) mulai ddirikan ditiap desa dibawah pembinaan dan
pengawasan puskesmas untuk perawatan anak balita, ibu hamil, dan keluarga berencana
(Sarwono PrawiroHardjo). Demikian juga Sonja P.Roesma (1987) menjelaskan bahwa posyandu
merupakan usaha keterpaduan program yang berdaya ungkit besar bagi penurunan angka
kematian bayi, balita dan Ibu. Posyandu di asumsikan sebagai salah satu pendekatan yang tepat
untuk menurukan angka kematan dan kesakitan balita seta dapat meningkatkan status gizi balita
(Adisasmito, 2007). Dan posyandu yang merupakan salah satu pelayanan kesehatan didesa
memudahkan masyarakat untuk mengetahui dan memeriksa kesehatan terutama untuk ibu hamil
dan balita (Adisasmito,2007). Posyandu atau pos layanan terpadu yang dilakukan oleh
masyarakat untuk dirinya sendiri melalui system 5 meja yaitu pencatatan dan
pelaporan,penimbangan, penerangan gizi ibu hamil dan balita, pemeriksaan oleh tenaga kesehtan
puskesmas, dan pelayanan imunisasi / pengobatan dan keluarga berencana (buku kedokteran
EGC dan Sarwono prawiro hardjo Jakarta, 2008).

2.3 PEMBENTUKAN POSYANDU


Posyandu dibentuk karena memiliki bebarapa alasan yakni :
1) Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatn khususnya dalam upaya pencegahan
penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
2) Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat, sehingga
menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan
keluarga berencana (Effendi, 1998).
Pembentukan posyandu memiliki syarat lokasi atau letak yang harus dipenuhi
meliputi:
1) Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
2) Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
3) Dapat merupakan lokal tersendiri
4) Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat, pos RT/RW
atau pos lainnya.
Selain dalam pemilihan lokasi adapun penyelenggara dalam pembentukan posyandu
ini diantaranya :
1) Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader kesehatan
setempat dibawah bimbingan Puskesmas
2) Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari
keder PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di
wilayah tersebut (Effendi, 1998). Dan dalam pembentukan posyandu didalamnya terdapat
pos pos yang telah ditentukan seperti:
1) Pos penimbangan balita
2) Pos immunisasi
3) Pos keluarga berencana desa
4) Pos kesehatan
5) Pos lainnya yang dibentuk baru
2.4 PENGELOLA POSYANDU

Agar posyandu itu bisa berjalan sebagaimana mestinya dalam memberikan pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat maka posyandu itu harus memiliki pengelola atau pengurus yang
meliputi.
Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu Posyandu
ditingkat desa kelurahan sebagai berikut :
1. Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD (Kades/Lurah).
2. Penggungjawab operasional, Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3. Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak PKK).
4. Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD
5. Pelaksana Meliputi :

A )Kader Kesehatan
B) Aparat desa
C) PKK
D)Masyarakat

A) Kader Kesehatan
Secara umum kader kesehatan itu adalah kader-kader yang dipilih oleh masyarakat
tadi menjadi penyelenggara Posyandu. Banyak para ahli mengemukakan mengenai
pengertian tentang kader kesehatan antara lain:
1. L. A. Gunawan memberikan batasan tentang kader kesehatan: kader kesehatan
dinamakan juga promotor kesehtan desa (prokes) adalah tenaga sukarela yang dipilih
oleh dari masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat.
2. Direktorat bina peran serta masyarakat Depkes RI memberikan batasan kader: Kader
adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat
bekerja secara sukarela.
Tugas kegiatan kader

Tugas kegiatan kader akan ditentukan, mengingat bahwa pada umumnya kader bukanlah
tenaga profesional melainkan hanya membantu dalam pelayanan kesehatan. Dalam hal ini
perlu adanya pembatasan tugas yang diemban, baik menyangkut jumlah maupun jenis
pelayanan.
Adapun kegiatan pokok yang perlu diketahui oleh dokter kader dan semua pihak dalam
rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan baik yang menyangkut didalam maupun diluar
Posyandu antara lain:
1. Kegiatan yang dapat dilakukan kader di Posyandu adalah:

a. Melaksanan pendaftaran.
b. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita.
c. Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan.
d. Memberikan penyuluhan.
e. Memberi dan membantu pelayanan.
f. Merujuk.

2.Peranan Kader diluar Posyandu KB-kesehatan:

a. Merencanakan kegiatan, antara lain: menyiapkan dan melaksanakan survei mawas diri,
membahas hasil survei, menyajikan dalam MMd, menentukan masalah dan kebutuhan
kesehatan masyarakat desa, menentukan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan
bersama masyarakat, membahas pembagian tugas menurut jadwal kerja.
b. Melakukan komunikasi, informasi dan motivasi wawan muka (kunjungan), alat peraga dan
percontohan.
c. Menggerakkan masyarakat: mendorong masyarakat untuk gotng ronyong, memberikan
informasi dan mengadakan kesepakatan kegiatan apa yang akan dilaksanakan dan lain-lain.
d. Memberikan pelayanan yaitu, :

1). Membagi obat


2). Membantu mengumpulkan bahan pemeriksaan
3). Mengawasi pendatang didesanya dan melapor
4). Memberikan pertolongan pemantauan penyakit
5). Memberikan pertolongan pada kecelakaan dan lainnya

e. Melakukan pencatatan, yaitu:

1). KB atau jumlah Pus, jumlah peserta aktif dsb


2). KIA : jumlah ibu hamil, vitamin A yang dibagikan dan sebagainya
3). Imunisasi : jumlah imunisasi TT bagi ibu hamil dan jumlah bayi dan balita yang
diimunisasikan
4). Gizi: jumlah bayi yang ada, mempunyai KMS, balita yang ditimbang dan yang naik
timbangan
5). Diare: jumlah oralit yang dibagikan, penderita yang ditemukan dan dirujuk

f. Melakukan pembinaan mengenai laima program keterpaduan KB-kesehatan dan upanya


kesehatan lainnya.
g. Melakukan kunjungan rumah kepada masyarakat terutama keluarga binaan.
h. Melakukan pertemuan kelompok
Persyaratan menjadi sebuah kader ialah
Dr. Ida Bagus, mempunyai pendapat mengenai persyaratan bagi seorang kader antara lain:
1. Berasal dari masyarakat setempat.
2. Tinggal di desa tersebut.
3. Tidak sering meninggalkan tempat untuk waktu yang lama.
4. Diterima oleh masyarakat setempat.
5. Masih cukup waktu bekerja untuk masyarakat disamping mencari nafkah lain.

6. Sebaiknya yang bisa baca tulis.


Dari persyaratan-persyaratan yang diatas dapatlah disimpulkan bahwa kriteria pemilihan
kader kesehatan antara lain, sanggup bekerja secara sukarela, mendapat kepercayaan dari
masyarakat serta mempunyai krebilitas yang baik dimana perilakunya menjadi panutan
masyarakat.
Dan tujuan di bentuknya kader antara lain :
Dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional, khusus dibidang kesehatan khusunya,
bentuk pelayanan kesehatan khususnya di daerah pedesaan diarahkan pada prinsip bahwa
masyarakat bukanlah sebagai objek akan tetapi merupakan subjek dari pembangunan itu
sendiri.
Pada hakekatnya kesehatan dipolakan mengikut sertakan masyarakat secara aktif dan
bertanggung jawab. Keikut sertaan masyarakat dalam meningkatkan efisiensi pelayanan
adalah atas dasar terbatasnya daya dan adanya dalam operasional pelayanan kesehatan
masyarakat akan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat seoptimal mungkin dan
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya dalam bidang kesehatan.
B) APARAT DESA
Posyandu adalah kelompok kerja yang dibentuk di desa/kelurahan, yang anggotanya
terdiri dari aparat pemerintahan desa/kelurahan dan tokoh masyarakat yang
bertanggung jawab membina Posyandu dan aparat desa berperan dalam mengelola
atau mengurus posyandu khususnya di daerah desa dimana Peranan kepala desa dan
kepala dusun perlu ditingkatkan untuk aktif menggerakkan kader posyandu dan
membangkitkan semangatnya. Umumnya posyandu di Bali telah dirancang untuk
melakukan kegiatan 5 meja. Tetapi, banyak posyandu yang ditemukan enggan
menyelenggarakan sistem 5 meja tersebut. Mereka bersemangat melakukan kegiatan
5 meja jika ada kunjungan dari pusat atau sedang dinilai untuk lomba desa. Alangkah
mulianya jika aparat desa terkait secara bersama memiliki ikatan moral yang kuat
terhadap tugas mulia memberikan hak hidup yang lebih baik bagi ibu hamil dan balita
agar mendapatkan pelayanan kesehatan untuk masa depan bangsa kita melalui
pemberdayaan kegiatan di posyandu.
C) PKK

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ) yang merupakan gerakan nasional


untuk pembangunan keluarga, berazaskan Pancasila dan UUD 1945 dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, melakukan kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan
untuk menghimpun, menggerakkan dan membina masyarakat untuk melaksanakan
Program PKK dengan sasaran keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat untuk
mewujudkan keluarga sejahtera yang selalu hidup dalam suasana damai, aman, tertib,
tentram, makmur dan sejahtera.
Tugas
1. Merencanakan, melaksanakan dan membina pelaksanaan program-program kerja PKK
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat.
2. Menghimpun, menggerakkan dan membina potensi masyarakat khususnya keluarga
untuk terlaksananya program-program PKK.
3. Memberikan bimbingan, motivasi dan memfasilitasi Tim Penggerak PKK/kelompokkelompok PKK dibawahnya.
4. Menyampaikan laporan tentang pelaksanaan tugas kepada Ketua Dewan Penyantun Tim
Penggerak PKK pada jenjang yang sama dan kepada Ketua Tim Penggerak PKK
setingkat diatasnya.
5. Mengadakan Supervisi, Pelaporan, Evaluasi dan Monitoring (SPEM)
terhadappelaksanaan program-program pokok PKK.

Fungsi :
1. Penyuluh, motivator dan penggerak masyarakat agar mau dan mampu melaksanakan
program PKK.

Fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, pembina dan pembimbing Gerakan


PKK.
D ) Masyarakat
Masyarakat mempunyai peranan besar dalam upaya peningkatan tarap kesehatan
masyarakat di desa / kelurahan. Dalam hal ini termasuk upaya penurunan angka kematian
bayi, anak balita, ibu hamil dan angka kelahiran, khususnya yang diupayakan melalui
posyandu dengan kegiatanya.
Perananan masyarakat dalam pembentukan Posyandu;
1) Mengusulkan, mendorong dan membantu kepala desa / kelurahan untuk membentuk
posyandu di wilayahnya.
2) Memberi tahu masyarakat tentang pentingnya posyandu serta cara pembentukannya.
3) Membantu secara aktif pelaksanaan pengumpulan data dan musyawarah masyarakat
dalam rangka membentuk Posyandu, penentuan lokasi, jadwal, pemilihan kader dan
lain-lainnya.
2.5

POSYANDU DALAM SISTEM BANJAR

Posyandu sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan
terutama pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi.Melalui system banjar ini di harapkan bisa
meningkatkan kesehatan masyarakat.Pada system banjar dalm membentuk suatu posyandu
ada pengurus yang mengelola demi berjalannya kegiatan psyandu tersebut,pengurus banjar
yang terlibat meliputi :

PENANGGUNG

KETUA

SEKRETARIS

BENDAHARA

ANGGOTA 1
ANGGOTA 2
ANGGOTA
3
ANGGOTA
4
Dari pengelola tersebut diharapkan
dapat mengoptimalkan kinerja kegiatan posyandu.

Kegiatan posyandu dalam system banjar. Dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan yaitu adanya jadwal bulanan. Yang ada pada banjar dan masingmasing banjar setiap tanggal yang telah ditentukan jadwal rutin posyandu itu
dilaksanakan dimana pelaksanaanya dilakukan oleh petugas puskesmas setempat dan
dibantu oleh kader- kader yang ada.
2.6

KEGIATAN POKOK POSYANDU


Posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama kepada ibu dan bayi
mempunyai suatu kegiatan yang dimana Kegiatan posyandu terdiri dari kegiatan utama
dan kegiatan pengembangan / pilihan. Secara rinci kegiatan Posyandu adalah sebagai
berikut:
A) Kegiatan utama
1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Ibu Hamil
b. Ibu Nifas dan Ibu Menyusui
c. Bayi dan Anak Balita
2. Keluarga Berencana (KB)
3. Imunisasi

4. Gizi
5. Pencegahan dan Penanggulangan Diare
posyandu menggunakan Sistem Lima Meja Posyandu dalam melaksanakan kegiatanya
meliputi :
1. Meja I
a. Pendaftaran
b. Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur.
2. Meja II
a). Penimbangan balita, Ibu hamil
3. Meja III
b). Pengisian KMS
4. Meja IV
a. Diketahui berat badan anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan resiko tinggi,
PUS yang belum mengikuti KB
b. Penyuluhan kesehatan
c. Pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulangan, kondom
5. Meja V
a. Pemberian imunisasi
b. Pemeriksaan kehamilan
c. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
d. Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan
Untuk meja I sampai IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja V
dilaksanakan oleh petugas kesehatan diantaranya : dokter, bidan, perawat, juru
imunisasi dan sebagainya.

BAB III

Penutup

Kesimpulan
Posyandu adalah jembatan upaya pelayanan profesional dalam masyarakat dan
non professional dalam masyarakat dan kluarga. Selain itu posyandumerupakan suatu furum
komunikasi, ahli teknologi dan pelayanan masyarakat dimana posyandu itu di harapkan bisa
meningkatkan kesehatan masyarakat dan bisa menimalisirkan angka kematian pada ibu dan bayi,
serta memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak.

Kritik dan Saran

Dari kegiatan ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua bukan hanya kalangan remaja tetapi
kalangan dewasa pun harus mengetahui betapa pentingnya kesehatan. Semoga kegiatan ini
memberikan hal positif untuk kita semua. Saran dan kritik pembaca atau penyimak sangat kami
harapkan untuk menunjang kegiatan ini agar kesehatan ibu dan anak dapat terpenuhi. Demikian
paper ini kami buat jika ada yang salah atau kurang dalam penyampaian kami, kami mohon maaf
sebesar-besarnya.
Daftar Pustaka

Buku Haryono posyandu bab IIb. Pdf


Zulkifli Msi Fkm Sumut
Buku ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo
BKKBM Pedoman Pelaksanaan Keterpaduan KB- Kesehatan Jakarta
Tahun 1988
Penerbit Buku Kedokteran EGC Karya Prof, dr Ida Bagus Gde Manuaba
SpoG
Buku Kesehatan Ibu dan anak Kabupaten Gianyar

Anda mungkin juga menyukai