Anda di halaman 1dari 6

Jauwena 1

Abelhard Moshe Jaime Jauwena


Elisabeth Pristiwi
Bahasa Indonesia 10
16 Desember 2015
Sidang Praktek Perdata Perkara Pengakuan Keturunan
Panitera1: Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, para hadirin dipersilahkan berdiri.
Majelis Hakim, silahkan masuk ruang sidang (para Majelis Hakim masuk ruang sidang).
Para hadirin dipersilahkan duduk kembali.
Hakim Ketua: Sidang pengadilan Kota Gllen yang memeriksa dan mengadili perkara
perdata No. 99 tahun 1910 tentang perkara hukum perikatan dengan Alfred Ill sebagai
TERGUGAT dan Klara Wscher sebagai PENGGUGAT dinyatakan dibuka dan terbuka
untuk umum (mengetuk palu tiga kali). Panitera dipersilahkan menghadirkan terdakwa,
penggugat, dan saksi-saksi.
Panitera: Terdakwa, penggugat, serta para saksi dipersilahkan masuk ruangan pengadilan.
Hakim Ketua: Saudara tergugat, apakah identitas saudara sebagai berikut?
Nama: Alfred Ill.
Umur: 20 tahun.
Tempat dan Tanggal Lahir: Gllen, 8 Juli 1893.
Alamat: Jl. Pecundang no. 13.
Jenis Kelamin: Laki-Laki.
Kewarganegaraan: Jerman.
Agama: Kristen.
Pekerjaan: Pelajar.
Ill: Benar, Yang Mulia.
Hakim Ketua: Baiklah. Penggugat dipersilahkan membaca surat gugatan.

Jauwena 2
Klara: Terima kasih, Yang Mulia. Saya mengajukan gugatan kepada Alfred Ill yang beralamat
di Jl. Pecundang no. 13 berdasarkan statusnya sebagai ayah biologis anak saya, dengan dalil
bahwa tergugat tidak mengakui status tersebut dan tidak bertanggung jawab akan merawat
anak saya. Juga, bahwa di dalam negara patrilineal ini, kesahan seseorang sebagai anak
berayah sangat penting untuk memperoleh dokumen-dokumen negara. Berdasarkan alasanalasan tersebut, saya mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk memberi putusan yang
seadil-adilnya.
Hakim Ketua: Apakah Penasehat Hukum saudara tergugat setuju akan gugatan yang
diajukan?
PH2 Ill: (Bermuka serius) Dengan tegas, Yang Mulia, saya membantah gugatan tersebut.
Klara: (Mengerutkan kening) Yang Mulia, saya bersumpah bahwa anak ini keturunan
tergugat!
Hakim Ketua: Tenang, saudari. Biar Majelis Hakim menimbang-nimbang eksepsi ini. Coba
jelaskan alasan eksepsi saudara.
PH Ill: Sederhana, Yang Mulia. Tergugat memang bukan ayah anak tersebut.
Hakim Ketua: Saudara tergugat, pendapat anda?
Ill: (Menyandarkan bahu ke kursi, tangan lemas di atas paha) Gugatan tersebut palsu. Lucu
sekali, Yang Mulia. Saya tidak ingat ingin menjadi seorang ayah anak dari seorang berandal.
Klara: Anak itu punyamu juga!
Hakim Ketua: Cukup! (Sembari mengetuk palu tiga kali) Dalam situasi ini, belum berhak
saudari penggugat menyela bantahan. Apa saudari penggugat memiliki bukti?
Klara: Anak yang saya kandung-lah bukti saya satu-satunya. Yang Mulia, masakan ada orang
yang melihat kejadian malam itu? Namun warga Gllen sudah tahu hubungan saya dengan
tergugat.
Hakim Ketua: Maaf, saudari, namun belum terbukti bahwa tergugat adalah ayah anak itu.

Jauwena 3
Klara: Seluruh Gllen tahu bahwa tergugat itu pacarku, Yang Mulia.
Hakim Ketua: Tetapi apakah anak tersebut anak tergugat? Maaf, jika saudari tidak punya
bukti lain untuk mendukung gugatan, maka saudara tergugat sekarang dipersilahkan memberi
buktinya.
Ill: Saya membawa dua orang saksi (menoleh dengan tenang ke arah saksi-saksi).
Hakim Ketua: Apakah saksi-saksi beridentitas seperti berikut?
Saksi 1
Nama: Jakob Hhnlein.
Umur: 35 tahun.
Tempat dan Tanggal Lahir: Gllen, 27 Oktober 1888.
Alamat: Jl. Kebodohan no. 100.
Jenis Kelamin: Laki-Laki.
Kewarganegaraan: Jerman.
Agama: Tidak ada.
Pekerjaan: Tidak ada.

Saksi 2
Nama: Ludwig Sparr.
Umur: 32 tahun.
Tempat dan Tanggal Lahir: Gllen, 19 Maret 1891.
Alamat: Jl. Kedunguan no. 100.
Jenis Kelamin: Laki-Laki.
Kewarganegaraan: Jerman.
Agama: Tidak ada.
Pekerjaan: Tidak ada.

Jauwena 4
JH3 dan LS4: Betul, Yang Mulia.
Hakim Ketua: Apakah saudara-saudara bersumpah untuk memberikan kesaksian yang sejujurjujurnya?
JH dan LS: Kami bersumpah, sungguh.
Hakim Ketua: Baiklah jika demikian. Apa saksi-saksi kenal dengan terdakwa?
JH dan LS: Kami berteman dekat, Yang Mulia.
Hakim Ketua: Saksi-saksi dipersilahkan berbicara.
LS: Yang Mulia Hakim, sebenarnya kami ini yang meniduri Klara di rumah janda Bol (semua
pihak sidang melihat dengan terkejut, Ill pura-pura kaget).
JH: Waktu itu 14 Februari, kalau saya tidak salah.
Klara: Apa-apaan ini? Bagaimana mungkin saya mau melakukan hal sebodoh itu?
LS: Tidak bohong. Klara merayu kami selagi ia mabuk. Tapi kami juga mau, Yang Mulia.
JH: Lagian Ill kan tidak mungkin berbuat begitu. Tidak pernah kan, Yang Mulia mendengar
Ill berulah yang bukan-bukan.
Klara: (Dengan nada tinggi) Ill sudah menerima apa yang saya berikan, tubuh saya!
Hakim Ketua: (Mengetuk palu tiga kali) Tunggu, saudari! Apakah tanggapan saudara tergugat
terhadap kesaksian ini?
Ill: Yang Mulia, sekarang terungkap bahwa anak itu bukan tanggung jawab saya (senyum).
Lagipula, saya tidak mau mempunyai buah hati dengan seorang mesum. (Melihat Klara) Rela
ternyata kau mengkhianati hubungan kita, memuaskan hasrat dengan tidur dengan sembarang
orang. Mana komitmenmu? Dan tentang anak itu, aku tidak sudi merawatnya.
Klara: (Dengan amarah) Tidak tahu malu! Sudah kuberikan segalanya untukmu, tapi kau
tidak mempertanggungjawabkannya!
Hakim Ketua: (Mengetuk palu tiga kali) Tenang! Saudara tergugat memiliki dua kesaksian
kuat yang mendukung bantahannya. Apakah Penasehat Hukum tergugat menyetujui hal ini?

Jauwena 5
PH Ill: Semua terjadi seperti yang dirincikan. Tak terkecuali.
(Majelis Hakim berunding)
Hakim Ketua: Berdasarkan perundingan, tergugat Alfred Ill dinyatakan tidak bersalah. Anak
yang dikandung penggugat Klara Wscher bukanlah keturunan tergugat. Dengan ini, sidang
pengadilan Negeri Gllen yang memeriksa dan mengadili perkara pidana No. 99 tahun 1910
dinyatakan ditutup.
Panitera: Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri.
(Majelis Hakim keluar dari ruang sidang, disusul oleh para peserta sidang. Di luar ruang
sidang, warga Gllen berkumpul).
Warga Gllen: (Terjadi percakapan samar-samar diantara warga) Wanita asusila tidak
bermoral! Lebih baik dia keluar saja dari kota ini, daripada memalukan peradaban manusia
dengan tingkah lakunya itu.
Klara: (Mendengar percakapan) Kalian semua akan mengalami apa yang kualami. Lihat saja.
Aku akan mendapat keadilan.

Bertugas membantu pimpinan pengadilan dalam membuat dan melaksanakan kerja,

membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang, melaksanakan putusan
pengadilan, menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas pengurusam perkara, dokumen,
akta, barang bukti, dan surat-surat lain dalam pengadilan, dan melaksanakan tugas-tugas
Kepaniteraan lainnya (Tugas dan Fungsi).
2

Penasehat Hukum.

Jakob Hhnlein.

Ludwig Sparr.

Jauwena 6
Referensi
Agung, Nandika. Skenario Sidang Praktik Peradilan Perdata PMH oleh Penguasa. Amica
Veritas. n.p., 26 Apr. 2015. Web. 11 Des. 2015.
Azmar, Umar. Contoh Surat Gugatan Perbuatan Melawan Hukum. Umar Azmar. Umar
Azmar, 13 Des. 2013. Web. 14 Des. 2015.
Bpp, IT PN. Tupoksi Majelis Hakim. Pengadilan Negeri Balikpapan. n.p, n.d. Web. 16
Des. 2015.
Hukum Perdata. Law Community. n.p., n.d. Web. 16 Des. 2015.
luthfie-ghun-thenk. Skenario Sidang Praktek Perdata. DocSlide. n.p., 21 Jul. 2015. Web. 11
Des. 2015.
Orpal, Surahman. Skenario Sidang Perdata , Agenda Pembacaan Gugatan. orpal blog. n.p.,
16 Jun. 2014. Web. 11 Des. 2015.
Tata Urutan Persidangan Perkara Perdata. Pengadilan Negeri Subang. scenix, 22 Mei 2013.
Web. 11 Des. 2015.
Tugas dan Fungsi Panitera dan Wakil Panitera. Pengadilan Negeri Sarolangun. Pengadilan
Negeri Sarolangun, n.d. Web. 16 Des. 2015.
Yahya, Teukumuhammad. Contoh Surat Gugatan Hukum Acara Perdata. Bahan Kuliah
Ilmu Hukum. n.p., 22 Sep. 2014. Web. 11 Des. 2015.

Anda mungkin juga menyukai