Tumbuhan merupakan satu dari sumber terpenting dari obat. Sejumlah obat yang
digunakan sekarang berasal dari tumbuhan, seperti morfin dari Papaver somniferum, eferdrin
dari Ephedra vulgaris, dan atropine dari Atropa belladonna. Belum banyak informasi
ditemukan terkait aksi kerja dari Tulsi, dan belum ada pendekatan rasional dari penggunaan
secara tradisional ke penggunaan sistem obat yang modern. Eugenol (1-hidroksi-2-metoksi-4alilbenzen) adalah senyawa fenolik, yang merupakan senyawa aktif yang terdapat pada
Ocimum sanctum L. yang berperan besar dalam potensi terapi dari Tulsi. Ocimum sanctum L.
banyak digunakan dalam pengobatan tradisional di India dikarenakan potensial terapinya yang
besar. Para ilmuan dan peneliti dari India telah mempelajari efek farmakologi dari berbagai
bagian tanaman Tulsi baik secara destilasi uap, ekstraksi dengan petroleum eter dan benzen
dan eugenol pada sistem imun, pencernaan, urin, saraf pusat, kardiovaskular, dan biokimia
darah.
Ocimum sanctum L. dikenal dengan nama tulsi di India, dan holy basil dalam bahasa
inggris. Tanaman ini banyak dibudidayakan di taman dan pekarangan rumah. Ada dua tipe
dari Ocimum sanctum L. yakni tulsi dengan daun hijaun dan daun ungu. Berbagai bagian
tanaman dari tulsi (daun, bunga, batang, akar, biji, dan lain-lain) diketahui memiliki potensi
terapi dan telah digunakan oleh praktisi pengobatan tradisional sebagai ekspektoran,
analgesic, antikanker, antiasma, antiemetik, diaforesis, antidiabetik, antifertilitas, agen
hepatoprotektif, hipotensif, hipolipidemik dan antistress. Tulsi juga digunakan sebagai
penanganan demam, bronchitis, arthritis, konvulsi, dan lain-lain.
Jus daun dari Ocimum sanctum L. bersama Triphala digunakan dalam pengobatan
Ayurvedik sebagai preparasi tetes mata untuk glaucoma, katarak, konjungtivitis kronis, dan
penyakit mata lainnya. Konsumsi daun segar tulsi dan lada hitam pada pagi hari dapat
digunakan sebagai profilaksis terhadap malaria. Preparasi ayurvedik dari Ocimum sanctum L.,
Allium stivum, Piper nigrum dan Curcuma longa menunjukkan aktivitas antimalaria terhadap
pasien Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum. Ekstrak dan minyak atsiri tulsi
ditemukan memiliki aktivitas insektisida dan larvasida terhadap nyamuk. Ocimum sanctum L.
juga memiliki aktivitas antifungi terhadap Aspergillus niger. Rebusan air dari seluruh tanaman
dapat menurunkan kadar glukosa dan ditemukan dapat mengontrol diabetes mellitus. Daun
dan bunga dari tulsi telah digunakan sebagai agen antispasmodik. Daun tulsi juga dilaporkan
memiliki potensi antistres, analgesik, antihiperlipidemia, dan antioksidan yang baik pada
hewan percobaan.
Daun Ocimum sanctum L. dilaporkan memiliki efek abortif pada wanita, sehingga
memiliki efek antifertilitas. Asam ursolat, merupakan suatu dari senyawa utama pada daun
tulsi, merupakan senyawa yang dicurigai memiliki efek antifertilitas tersebut dikarenakan
bersifat sebagai antiestrogen.
Potensial terapi dari dari minyak astiri yang diekstrak dari daun segar Ocimum
sanctum L. memiliki efek terapi yang penting. Potensi terapi tersebut ditemukan sebagian
besar dikarenakan oleh eugenol (senyawa utama dari minyak atsiri tulsi). Eugenol dan minyak
atsiri ditemukan dapat menurunkan peningkatan gula darah, kadar trigliserida & kolesterol,
dan aktivitas LDH, GPT, GOT dan alkalin fosfatase (enzim diagnostik klinik) pada serum
darah, dimana hal ini menjelaskan potensi terapi dari Ocimum sanctum L. sebagai agen
antidiabetik, kardioprotektif, hipolipidemik, dan hepatoprotektif. Eugenol juga memiliki efek
vasodilator pada jaringan arteri kelinci.
Eugenol dan minyak atsiri juga telah diamati memiliki sifat sebagai penstabil
membrane pada sinaptosom, eritrosit, dan sel mast, dimana hal ini menjelaskan potensi terapi
dari Ocimum sanctum L. dalam manajemen gangguan neurologi, inflamasi, dan alergi.
Penurunan kadar asam urat oleh eugenol dan minyak atsiri tulsi menyatakan potensi terapi
dari Ocimum sanctum L. dalam treatment arthritis reumatoid. Eugenol dan minyak atsiri juga
menunjukkan efek imunostimulan, dimana tulsi juga memiliki potensi terapi pada gangguan
imun yang berhubungan dengan imunosupresan.
Minyak atsiri yang diekstraksi dari daun Ocimum sanctum L. telah ditemukan dalam
penghambatan pertumbuhan E. coli, B. anthracis, dan P. aeruginosa secara in-vitro, yang
menunjukkan aktivitas antibakteri.