IDENTITAS PASIEN
Nama
An. S
Umur
14 tahun
Alamat
Pekerjaan
Pelajar
Suku Bangsa
Lampung
Agama
Islam
Status Perkawinan
Belum menikah
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
:
:
Keadaan Umum
Kesadaran
Compos Mentis
Vital sign
Tekanan Darah
100/70 mmHg
Nadi
80 x/menit
Respirasi Rate
20 x/menit
Suhu
Afebris
TB / BB
152 cm / 44 kg
Gizi
Thorax
Abdomen
KGB
Lokasi
Inspeksi
Status Dermatologis
Tes Manipulasi
Tidak dilakukan
Laboratorium
Pemeriksaan KOH 10% dengan hasil :
-
Kesan : Positif, didapatkan hifa dari fungi dari sediaan kerokan kulit.
RESUME
Pasien Nn. S berusia 14 tahun datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSAM
dengan keluhan timbul rasa gatal pada kedua tungkai bawah sejak 6 bulan yang
lalu, dirasakan semakin hebat pada saat berkeringat dan oleh pasien daerah tersebut
sering digaruk hingga menimbulkan luka disertai dengan kulit yang menghitam dan
bersisik sebesar telapak tangan, mengaku sudah pernah melakukan pengobatan ke
dokter, namun keluhan tetap dirasakan dan belum ada perbaikan setelah mendapat
obat Diprogenta salep dari dokter dan sudah tidak menggunakan obat tersebut sejak 1
minggu yang lalu, didapatkan status generalis dan internikus dalam batas normal,
status dermatikus pada regio cruris dextra et sinistra tampak makula hiperpigmentasi
berukuran plakat berbatas tegas, lesi multipel, konfluens, konfigurasi polisiklik
disertai skuama halus dan erosi, di tepinya tampak papul dan vesikel berukuran
milier.
DIAGNOSA BANDING
1. Tinea cruris
2. Candidosis
3. Pitiriasis rosea
4. Dermatitis seboroik
DIAGNOSA KERJA
Tinea cruris
PENATALAKSANAAN
1. Umum
-
2. Khusus
a. Sistemik
-
CTM 2 x 4 mg/hari
b. Topikal
-
Salep miconazol
PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan sediaan langsung dari sediaan kerokan kulit dengan KOH 20 %
PROGNOSA
Ad bonam
TINEA CRUSIS
Definisi
Tinea crusis adalah infeksi jamur dermatofita pada daerah genitokrural, sekitar anus,
bokong, kadang- kadang sampai perut bagian bawah.
Sinonim
Eczema marginatum Dhobie Itch Jockey Itch Ringworm of The Grain
Etiologi
Seringkali oleh Epidermophyton floccosum, namun dapat pula oleh Trichophyton
rubrum.
Epidemiologi
Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun, bahkan dapat merupakan penyakit
yang berlangsung seumur hidup. Kebanyakan terdapat pada orang dewasa, pria lebih
sering dari wanita. Terdapat di seluruh dunia, paling banyak di daerah tropis,pada
musim panas sehingga banyak berkeringat. Pada orang yang kurang memperhatikan
kebersihan,lingkungan yang kotor dan lembab.
Gejala Klinis
Penderita merasa gatal dan kelainan kulit yang tampak contohnya pada lipat paha
merupakan lesi yang berbatas tegas. Peradangan pada bagian tepi lebih aktif (lebih
jelas tanda peradangan) daripada daerah tengahnya.
bermacam macam bentuk yang primer (makula, papul, plak, urtikaria, nodus,
nodulus, vesikel, bula pustul dan kista) dan sekunder (skuama, krusta, erosi, ulkus,
sikatrik) gambaran polimorfi. Bergantung berat ringannya reaksi radang dapat dilihat
berbagai macam lesi kulit. Bila penyakit ini menjadi menahun, dapat berupa bercak
hitam disertai sedikit sisik. Erosi dan keluarnya cairan biasanya akibat garukan.
Pembantu Diagnosis
Pemeriksaan mikologi untuk membantu menegakkan diagnosis terdiri dari
pemeriksaan langsung sediaan basah dari biaka. Pada pemeriksaan mikologi untuk
mendapatkan jamur diperlukan bahan klinis yang dapat berupa kerokan kulit, rambut,
kuku. Pemeriksaan langsung sediaan basah ini diteteskan 1 2 tetes larutan KOH.
Konsentrasi larutan KOH untuk sediaan rambut 10 % dan untuk kulit dan kuku 20 %.
Pemeriksaan dengan biakan digunakan media buatan yaitu medium agar dekstrosa
saboroud. Pada agar tersebut ditambahkan antibiotik untuk menghindarkan
kontaminasi bakteri maupun jamur kontaminan.
Diagnosa Banding
1. Candidosis
Lokasi lesi dapat terjadi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal,
lipat payudara, antara jari tangan atau kaki, gland penis dan umbilikus.
Lesi berupa bercak yang berbatas tegas bersisik, basah dan eritematous. Lesi
dikelilingi satelit berupa vesikel vesikel dan pustul pustul kecil atau bula
yang bila pecah meninggalkan daerah yang erosif dengan pinggir yang kasar.
2. Pitiriasis Rosea
Lokasi lesi terdapat pada badan, lengan atas bagian proskimal dan paha atas.
Lesi berupa eritem dan skuama halus di pinggir.
Keluhan berupa gatal ringan.
Pada sediaan KOH akan negatif karena ada yang mengemukakan bahwa
penyebabnya adalah virus.
3. Dermatitis Seboroik
Lokasi lesi dapat mengenai liang telinga luar, lipatan nasolabial, daerah
sternal, areola mamae, lipatan di bawah mamae, umbilikus, lipat paha dan
daerah anugenital.
Kelainan kulit berupa eritem dan skuama yang berminyak dan agak
kekuningan dengan batas kurang tegas.
Penatalaksanaan
1. Umum
Menjaga kebersihan kulit / badan dengan mandi minimal 2 x sehari.
Berganti celana jika pakaian dalam lembab atau basah.
Menggunakan pakaian yang menyerap keringat
Menggunakan celana yang menyerap keringat
Jangan terlalu sering menggunakan pamper
2. Khusus
Sistemik
-
CTM 2 x 4 mg / hari
Topikal
-
Salep miconazol
Prognosis
Baik, asalkan kelembaban dan kebersihan kulit selalu dijaga
DISKUSI
Pada pasien ini
Presentasi Kasus
TINEA CRURIS
Disusun Oleh :
Aprilia Elisabet, S.Ked
(0918011105)
(0918011121)
Pembimbing :
dr. M. Syafei Hamzah, Sp. KK
dr. Arif Effendi, Sp. KK
dr. Yulisna, Sp. KK
dr. Hendra TS, Sp. KK
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Unandar Budimulja, Mikosis, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi III,
BP. FKUI, Jakarta, 1999 : 90 97.
2. Editor Arif Mansjoer, dkk : Kapita Selekta Kedokteran, Jilid II, Edisi III,
Cetakan I, Media Aesculapius, Jakarta, 2000, Hal. 93 105.
3. Thomas B. Fitzpatrick, 2001, Tinea Cruris, Color Atlas & Synopsis of Clinical
Dermatologi Common & Serious Diseases, Fourth Edition, PP. 16 18,
Mc. Graw Hill Inc, New York.
11