Blog ini berisi hal-hal yang penting, yang mungkin bisa membantu siapa
saja yang membutuhkan beberapa informasi yang dapat meningkatkan
pengetahuan. semoga blog ini bermanfaat buat semuanya. Goog Luck
n God Bless Us
Selasa, 16 November 2010
Energi ionisasi (Energi yang dibutuhkan untuk melepas elektron yang terikat
paling lemah dari suatu atom netral atau suatu ion dalam keadaan gas) dari atas ke
bawah semakin kecil, sebab jari-jari atom semakin besar, sehingga daya tarik antara
inti dengan elektron terluar semakin lemah.
Titik leleh (mp) dan titik didih (bp) dari atas ke bawah semakin kecil, sebab energi
kohesi (Energi tarik-menarik atom yang satu dengan lainnya) semakin kecil, sehingga
diperlukan suhu yang rendah untuk memutuskan ikatan antar atom.
BAB II
ISI
1.Zink
Zink atau Seng adalah unsur kimia dengan lambang Zn, nomor atom 30 dan massa
atom relatif 65,39 g/mol. Ditemukan oleh Andreas Marggraf di Jerman pada tahun 1764.
1.1. Keberadaan
Seng tidak diperoleh dengan bebas di alam, melainkan dalam bentuk
terikat.Mineral yang mengandung seng di alam bebas antara lain kalamin, franklinit,
smithsonit (ZnCO3), wilenit, zinkit (ZnO) serta dapat dijumpai dalam sfalerit atau zink
blende (ZnS) yang berasosiasi dengan timbal sulfida.
Dalam pengolahan seng, pertama-tama bijih dibakar menghasilkan oksida, kemudian
direduksi dengan karbon (kokas) pada suhu tinggi dan uap zink yang diperoleh
diembunkan. Atau oksida dilarutkan dalam asam sulfat, kemudian zink diperoleh lewat
elektrolisis.
1.2. Sifat
1.2.1. Sifat fisika
Penampilan
Abu-abu muda kebiruan
Fase
Padat
Massa jenis
7,14 g/cm3
Titik lebur
692,68 K
Titik didih
1.180 K
Kalor peleburan
7,32 kJ/mol
Kalor penguapan
123,6 kJ/mol
Kapasitas kalor
25,390 J/(mol.K)
Elektronegativitas
1,65
Energi ionisasi
(1) 906,4 kJ/mol; (2) 1.733,3 kJ/mol;
(3) 3.833 kJ/mol
Jari-jari atom
135 pm
Jari-jari kovalen
131 pm
Jari-jari Van Der Waals
139 pm
1.2.2. Sifat kimia
Zn tidak dapat ditarik oleh magnet (diamagnetik) sebab semua elektronnya telah
berpasangan dengan struktur kristal heksagonal.
2.2. Sifat
2.2.1. Sifat fisika
Penampilan
Putih perak
Fase
Padat
Massa jenis
8.65 g/cm3
Titik lebur
594,18 K
Titik didih
1038 K
Elektronegativitas
1,7
Energi ionisasi
(1) 8,99eV; (2) 16,84eV; (3) 38,0eV
Jari-jari atom
0,92 A
2.2.2. Sifat kimia
Kadmium memiliki sifat yang serupa dengan zink, kecuali cenderung membentuk
kompleks. Kadmium sangat beracun, meskipun dalam konsentrasi rendah.
Reaksi dengan udara
Kadmium dibakar untuk menghasilkan kadmium (II) oksida.
2Cd(s) + O2(g) 2CdO(s)
Reaksi dengan halogen
Kadmium bereaksi dengan fluorin, bromine dan iodine untuk membentuk kadmium (II)
dihalida.
Cd(s) + F2(g) CdF2(s)
Cd(s) + Br2(g) CdBr2(s)
Cd(s) + I2(g) CdI2(s)
Reaksi dengan asam
Kadmium larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk campuran yang
mengandung ion kadmium (II) dan gas hidrogen.
Cd(s) + H2SO4(aq) Cd2+(aq) +SO42- (aq) + H2(g)
Reaksi dengan basa
Kadmium tidak akan larut dalam larutan alkali.
2.3. Persenyawaan
Kadmium sulfida (CdS)
Merupakan senyawa yang tidak larut dalam air dan dijumpai sebagai mineral grinolit.
Kadmium oksida (CdO)
Memiliki beberapa warna dari kuning kehijauan sampai coklat yang mendekati hitam
tergantung dengan kondisi suhu pemanasan. Warna tersebut merupakan akibat dari
beberapa jenis terputusnya kisi kristal.
Kadmium seng telurida (CdZnTe)
Sangat beracun untuk manusia, tidak boleh tertelan, terhirup dan tidak boleh dipegang
tanpa sarung tangan yang tepat.
Kadmium hidroksida (Cd(OH)2)
Tidak larut dalam basa. Cd hidroksi dapat membentuk kompleks amina bila direaksikan
dengan amonia kuat berlebih. Cd(OH)2 lebih bersifat asam daripada Zn(OH)2 yang
bersifat amfoter.
2.4. Kegunaan
Kadmium digunakan dalam aloy bertitik leleh rendah untuk membuat solder dalam
baterai NiCd, dalam aloy roda gigi dan penyepuhan elektrik (lebih dari 50%). Senyawa
kadmium digunakan sebagai penyalut berpendar fosfor dalam tabung TV.
Kadmium sulfida digunakan sebagai pigmen (warna kuning) dan dalam semikonduktor
serta bahan berpendar.
Kadmium selenide digunakan sebagai pigmen (warna merah) dan semi konduktor.
3. Merkuri
Merkuri atau raksa adalah unsur kimia dengan lambang Hg, nomor atom 80 dan massa
atom relatif 200,59 g/mol.
3.1. Keberadaan
Raksa merupakan satu dari lima unsur (bersama cesium, fransium, galium, danbrom)
yang berbentuk cair dalam suhu kamar. Bijih utamanya adalah sulfida sinnabar (HgS)
yang dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya. Selain itu merkuri ditemukan dalam
mineral corderoit, livingstonit. Diperoleh terutama melalui proses reduksi dari cinnabar
mineral.
3.2. Sifat
3.2.1. Sifat fisika
Penampilan
Putih keperakan
Fase
cair
Massa jenis
13,534 g/cm3
Titik lebur
234,32 K
Titik didih
629,88 K
Kalor peleburan
2,29 kJ/mol
Kalor penguapan
59,11 J/(mol.K)
Kapasitas kalor
27,938 J/(mol.K)
Elektronegativitas
1,9
Energi ionisasi
(1) 1.007,1 kJ/mol; (2) 1.810 kJ/mol;
(3) 3.300 kJ/mol
Jari-jari atom
150 pm
Jari-jari kovalen
149 pm
Jari-jari Van Der Waals
155 pm
3.2.2. Sifat kimia
Hg tidak dapat ditarik oleh magnet (diamagnetik) sebab semua elektronnya telah
berpasangan. Unsur Hg kurang reaktif dibandingkan zink dan kadmium, dan tidak dapat
menggantikan hidrogen dari asamnya, namun merkuri mampu mengkorosi alumunium
dengan cepat, sehingga pengangkutan dengan pesawat dibatasi. Densitas raksa yang
tinggi menyebabkan benda-benda seperti bola biliar menjadi terapung jika diletakkan di
dalam cairan raksa hanya dengan 20% volumenya terendam.
Sifat yang tak lazim dari Hg adalah dapat membentuk seyawa merkuri (I) yang
mengandung ion Hg22+ dan senyawa merkuri (II) yang mengandung ion Hg2+. Merkuri
juga membentuk sejumlah senyawa kompleks dan organomerkuri. Merkuri
menyebabkan kerusakan jantung dan ginjal, kebutaan, cacat saat dilahirkan, serta
sangat merusak bagi kehidupan air.
Reaksi dengan udara
merkuri dibakar hingga suhu 350C untuk membentuk merkuri (II) oksida.
2Hg(s) + O2(g) 2HgO(s)
Reaksi dengan halogen
Logam merkuri bereaksi dengan fluorin, klorin, bromine dan iodine untuk membentuk
merkuri (II) dihalida.
Hg(s) + F2(g) HgF2(s)
Hg(s) + Cl2(g) HgCl2(s)
Hg(s) + Br2(g) HgBr2(s)
Hg(s) + I2(g) HgI2(s)
Reaksi dengan asam
Merkuri tidak bereaksi dengan asam non oksidasi, tetapi bereaksi dengan asam nitrit
terkonsentrasi atau asam sulfur terkonsentrasi untuk membentuk komposisi merkuri (II)
dengan nitrogen atau sulfur oksida.
3.3. Persenyawaan
Sel merkuri adalah sel volta primer yang terdiri dari anoda zink dan katoda merkuri (II)
oksida (HgO) bercampur grafit. Elektrolitnya ialah kalium hidroksida (KOH) yang
dijenuhkan dengan zink oksida, dengan reaksi keseluruhan :
Zn + HgO ZnO + Hg
Merkuri (II) fulminat (Hg(ONC)2)
Sangat beracun serta sangat sensitif terhadap gesekan dan goncangan.
Merkuri (II) sulfate (HgSO4)
Merkuri sulfat digunakan sebagai katalis dalam produki asetaldehid dari asetilen dan air.
Merkuri hidroksida (Hg(OH)2)
Merupakan basa lemah.
3.4. Kegunaan
Raksa banyak digunakan sebagai
bahan amalgam gigi,insektisida, termometer,barometer, dan peralatan ilmiah lain,
walaupun penggunaannya untuk bahan pengisi termometer telah digantikan (oleh
termometer alkohol, digital, atautermistor) dengan alasan kesehatan dan keamanan
karena sifat toksik yang dimilikinya.
Merkuri(II) sulfida sebagai pigmen.
Merkuri (II) klorida digunakan dalam pembuatan senyawa merkuri lainnya.
Merkuri (I) klorida digunakan dalam sel kalomel dan sebagai fungisida.
Merkuri sulfat sebagai katalis dalam produki asetaldehid dari asetilen dan air.
4. Ununbium
Ununbium adalah unsur kimia dengan lambang Uub, nomor atom 112 dan massa atom
relatif 285. Ditemukan oleh GSI di Jerman pada tanggal 9 Februari 1996. Hanya sedikit
atom dari elemen 112 yang pernah dibuat melalui reaksi nuklir yang menggabungkan
sebuah atom seng dan atom timbale
.4.1. Keberadaan
Ununbium murni dibuat dan tidak tersedia secara komersial.
4.2. Sifat
4.2.1. Sifat fisika
Ununbium wujudnya berupa metal cair yang lebih volatil (mudah menguap) daripada
raksa, dengan warna yang mungkin adalah putih perak atau abu-abu.
4.2.2. Sifat kimia
Ununbium bersifat lebih volatil (mudah menguap) daripada raksa.