PENDAHULUAN
1.1.
tidak dapat diulang kembali. Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap
perbuatan-perbuatan yang kurang baik diakibatkan sikap mereka yang suka mencobacoba pada hal yang baru. Pada masa remaja terjadi perubahan-perubahan fisik baik
bersifat struktural maupun fungsinya, yang berbeda antara remaja laki- laki dan
remaja perempuan. Gejala-gejala perubahan fisik remaja, mulai nampak ketika anak
mulai memasuki masa awal remaja sebagai bagian pertama dalam masa remaja secara
keseluruhan. Perubahan fisik pada remaja hampir selalu disertai dengan perubahanperubahan dalam sikap dan perilaku.
Tidak sedikit banyaknya terjadi ketidakseimbangan pada diri remaja
disebabkan karena perubahan tersebut merupakan pengalaman yang belum pernah
dirasakannya, sebelum datangnya masa remaja tersebut. Dengan adanya perubahanperubahan fisik remaja sering menampilkan sikap dan perilaku yang sulit dimengerti
oleh orang dewasa. Keadaan ini sering bertambah parah, karena sikap orang tua yang
kurang memahami tentang keadaan yang terjadi pada remaja. Ketidakseimbangan
yang dialami remaja terhadap perubahan fisik, ditambah dengan kekurangpahaman
orang tua, menyebabkan kesulitan bagi remaja untuk melakukan penyesuaian diri
dengan perubahan-perubahan yang mereka alami.
Melalui pemahaman yang mendalam terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi pada masa remaja, diharapkan remaja dapat mengalami perubahan- perubahan
tersebut dengan baik. Bimbingan orang tua dan guru terhadap anak pada usia remaja
sangatlah dibutuhkan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan
tingkat perkembangannya. Agar orang tua dan atau dapat memberikan bimbingan
kepada putra-putrinya hendaknya mengetahui perkembangan fisik remaja.
Pekembangan fisik remaja di tandai dengan kematangan seksual, dalam arti,
oragan-organ seksualnya sudah dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengembangkan
keturunan. Dengan matangnya fungsi-fungsi seksual, maka timbul pula dorongan dan
Perkembangan Fisik dan Seksual Remaja
Page 1
Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan fisik.
b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pertumbuhan fisik remaja.
c. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku remaja.
d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik
remaja.
e. Untuk mengetahui perbedaan-perbedaan individu dalam pertumbuhan fisik.
f. Untuk mengetahui ciri-ciri, tahap dan kriteria pada masa puber
g. Untuk mengetahui perkembangan seksual remaja
1.3.
Manfaat Penulisan
a. Bagi orang tua
Memberikan informasi mengenai perubahan-perubahan fisik yang
akan di alami oleh anak yang akan beranjak remaja, agar anak siap untuk
menerimanya.
b. Bagi remaja
Page 2
yang berjudul MBA (Married By Accident) yang ditulis oleh Ve Handojo yaitu
tentang seks bebas yang dilakukan oleh remaja, berikut ini ceritanya:
MBA (Married By Accident)
Raskal dan Ole, sepasang remaja yang sedang menjalin hubungan
berpacaran. Mereka dikenal sebagai anak baik-baik di lingkungannya, baik di
sekolah maupun di rumah. Sudah enam bulan pacaran, Raskal dan Ole dibingungkan
oleh pertanyaan paling penting sedunia: Harus ML gak ya?
Teman-teman Raskal yang bejat mencoba mempengaruhi Raskal supaya ia
mau melakukan hubungan suami-istri. Temannya mengatakan, Rugi kalau nggak
dapet!. Raskal yang kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari ayahnya,
ternyata sangat gampang terpengaruh oleh temah-temannya. Dilain pihak, kakak Ole
pun ikut-ikutan mempengaruhi Ole dengan mengatakan, cowok kalau nggak dikasih
maunya, pasti langsung menghilang. Sudah pasti pernyataan itu membuat Ole takut
akan kehilangan Raskal. Akhirnya dua remaja putih-abu-abu yang bingung itu nekat
melakukan hubungan suami-istri.
Sialnya, Sekali melakukan langsung hamil!. Ole pun memutuskan untuk
aborsi, tapi ia sangat ketakutan karena membayangkan nyeri dan sakitnya aborsi.
Perkembangan Fisik dan Seksual Remaja
Page 3
Perut Ole makin besar. Hal ini membuat keluarga panik, dan pastinya cita-cita
mereka menjadi buyar. Akhirnya mereka memutuskan untuk menjalaninya saja
layaknya suami-istri (http://blogspot.com/2008/12/mba-married-by-accident.html).
2.2.
Analisa kasus
Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk
dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah menjadi suatu
hal yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh
makhluk hidup, karena dengan seks makhluk hidup dapat terus bertahan menjaga
kelestarian keturunannya.
Remaja dalam memasuki masa peralihan tanpa pengetahuan
yang memadai tentang seksual pranikah. Hal ini disebabkan orang
tua merasa tabu membicarakan masalah seksual dengan anaknya
dan hubungan orang tua anak menjadi jauh sehingga anak
berpaling ke sumber-sumber lain yang tidak akurat khususnya
teman. (Sarwono, 2006).
Remaja banyak yang tidak sadar dari pengalaman yang
tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan, salah satu
problema dari kaum remaja apabila kurangnya pengetahuan
seksual pranikah adalah kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi
tidak aman dan juga penyakit kelamin (Chyntia, 2003). Pengetahuan
tentang seksual pranikah dapat mempengaruhi sikap individu tersebut
terhadap seksual pranikah (Adikusuma, 2005)
Page 4
Page 5
Page 6
kejutan pada diri remaja. Pakaian yang dimilikinya seringkali menjadi cepat tidak
muat dan harus membeli lagi. Terkadang remaja dikejutkan dengan perasaan bahwa
tangan dan kakinya terlalu panjang sehingga tidak seimbang dengan besar tubuhnya.
Pada remaja putri ada perasaan seolah bahwa tanpa dibayangkan sebelumnya kini
Page 7
buah dadanya membesar. Oleh karena itu, seringkali gerak-gerik remaja menjadi
canggung dan tidak bebas.
Pada remaja pria, perkembangan lekum menyebabkan suara remaja menjadi
parau atau membesar untuk beberapa waktu. Perkembangan kelenjar yang mencapai
kematangan mulai berproduksi menghasilkan hormon. Akibatnya, remaja mulai
merasa tertarik kepada lawan jenisnya. Ketertarikannya yang disebabkan oleh
berkembangnya hormon menyebabkan remaja pria mengalami mimpi basah. Pada
remaja putri, perkembangan hormon menyebabkan mereka mulai mengalami
menstruasi yang seringkali pada pertama kali mengalaminya, menimbulkan
kegelisahan.
b. Perubahan Fisik
Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik.
Hurlock (1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam hal
perubahan
yang
menyangkut
ukuran
tubuh,
perubahan
proposisi
tubuh,
Page 8
Page 9
perubahan
proposisi
tubuh,
yaitu
endomorfik,
Page 10
Page 11
sikap. Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang yang
berbeda di sekelilingnya dan sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu.
Konsisten dengan konsep dasar bahwa individu merupakan satu kesatuan psikofisik
yang tidak dapat dipisah-pisahkan, maka pertumbuhan fisik mempunyai pengaruh
terhadap tingkah laku. Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat mencolok
dan jelas sehingga
terbentuk. Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak
melawan norma sosial yang berlaku.
Page 12
Page 13
sebaliknya
pertumbuhannya.
2. Makanan
Anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat,
sebaliknya yang cukup gizi pertumbuhannya akan lancar.
3. Stimulasi lingkungan
Individu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan
percepatan perkembangannya akan berbeda dengan yang tidak pernah
mendapat latihan.
2.8.
dalam masa remaja awal ( 12/13 17/18 tahun ). Menurut Dr. Zakiah Daradjat,
bahwa di antara hal yang kurang menyenangkan remaja, adalah adanya beberapa
bagian tubuh yang cepat pertumbuhannya, sehingga mendahului bagian yang lain
seperti kaki, tangan dan hidung yang mengakibatkan cemasnya remaja melihat wajah
dan tubuhnya yang kurang bagus. Hal lain yang dikhawatirkan adalah bentuk badan
yang terlalu gemuk, kurus, pendek, tinggi (jangkung). Wajah yang kurang tampan
atau cantik, ada jerawatnya dan sebagainya.
Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut mempengaruhi
perkembnagan individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan fisik itu akan sangat
bervariasi. Perbedaan faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan
stimulasi lingkungan menyebabkan perbedaan perkembangan fisik individu. Anak
yang selalu sehat dengan makanan yang mengandung gizi akan menunjukkan
perkembangan fisik yang lebih cepat daripada anak yang sering sakit-sakitan.
Perkembangan fisik juga menunjukkan perbedaan yang mencolok antara
remaja putri dan remaja putra. Pada umumnya, remaja putri lebih cepat
perkembangan fisiknya daripada remaja putra. Namun demikian, pada suatu periode
tertentu anak laki-laki menyusul dengan kecepatan melebihi anak perempuan. Ini
tidak berarti bahwa semua anaak laki-laki pasti lebih tinggi dan besar dari anak
Perkembangan Fisik dan Seksual Remaja
Page 14
perempuan. Sebab, ada juga anak perempuan yang tinggi besar, dan ada juga anak
laki-laki yang pendek dan kecil.
2.9.
Pubertas
Pubertas dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari
makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Seperti diterangkan oleh Rood masa
pber adalah suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat
seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini disetai dengan perubahanperubahan dalam pertumbuhan somatik dan perspektif psikologis
Ciri-ciri masa puber
Di tandai oleh perubahan-perubahan perkembangan tertentu yang tidak terjadi
dalam tahap-tahap lain dalam rentang kehidupan.
Masa Pber adalah Periode Tumpang Tindih
Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal
masa remaja. Sampai anak matang secara seksual, ia dikenal sebagai anak pber.
Setelah matang secara seksual, anak dikenal sebagai remaja.
Masa Puber adakah Periode Yang Singkat
Masa pber relatif merupakan periode yang singkat, sekitar 2-4 tahun yang di
anggap sebagai anak yang cepat matang. Anak perempuan cenderung lebih cepat
matang daripada kelompok anak laki-laki.
Masa Puber dibagi dalam Tahap-Tahap
Dibagi menjadi tiga tahap yaitu, tahap para pber, tahap pber, dan tahap
pasca pber.
Tahap-tahap pubertas
Tahap Prapuber
Disebut juga sebagai tahap pematangan. Ciri-ciri seks sekunder mulai tampak
tetapi organ-organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang.
Tahap pber
Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kanak-kanak dan masa
remaja, saat di mna kriteria kematangan seksual muncul. Selama tahap ini ciri-ciri
seks sekunder terus berkembang dan sel-sel di produksi dalam organ-organ seks.
Perkembangan Fisik dan Seksual Remaja
Page 15
Tahap Pascapuber
Selama tahap ini, ciri-ciri seks sekunder telah berkembang baik dan organorgan seks mulai berfunfsi secara matang.
Kriteria pubertas
Kriteria yang paling sering digunakan untuk menentukan timbuknya pubertas
dan untuk memastikan tahap pubertas tertentu yang telah dicapai adalah haid, mimpi
basah, dll.
Pada ank perempuan, bila haid terjadi organ-organ seks dan ciri-ciri seks
sekunder sudah mulai berkembang tetapi belum sepenuhnya matang. Haid lebih tepat
di anggap sebagai titik tengah dalam masa pber. Bagi anak laki-laki, kriteria untuk
menandakan masa pber yaitu saat mengalami mimpi basah. Namun tidak semua
anak laki-laki mengalami gejala ini dan tidak semua mengalaminya.
Urutan perubahan fisiologis pada remaja
Karakteristik perempuan
Tumbuhnya payudara
6 - 14 tahun
Pertumbuhan tubuh
Menstruasi pertama
10 16,5 tahun
Meningkatnya
kerja
kelenjer
12 16 tahun
Pertumbuhan tubuh
10,5 16 tahun
penis
Page 16
Sekitar
Munculnya rambut di wajah dan ketiak
setahun
setelah
mulainya
pertumbuhan penis
Sekitar dua tahun setelah munculnya
Meningkatnya
kerja
kelenjer
rambut di ketiak
dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Padahal
pada masa remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya mulai
diberikan, agar remaja tidak mencari informasi dari orang lain atau dari sumbersumber yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali.
Pemberian informasi masalah seksual menjadi penting terlebih lagi
mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif, karena berkaitan dengan
dorongan seksual yang dipengaruhi hormon dan sering tidak memiliki informasi yang
cukup mengenai aktivitas seksual mereka sendiri (Handbook of Adolecent
psychology, 1980).
Tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja
bila ia tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang tepat. Fakta menunjukkan
bahwa sebagian besar remaja kita tidak mengetahui dampak dari perilaku seksual
yang mereka lakukan, seringkali remaja sangat tidak matang untuk melakukan
hubungan seksual terlebih lagi jika harus menanggung resiko dari hubungan seksual
tersebut.
Karena meningkatnya minat remaja pada masalah seksual dan sedang berada
dalam potensi seksual yang aktif, maka remaja berusaha mencari berbagai informasi
mengenai hal tersebut. Dari sumber informasi yang berhasil mereka dapatkan, pada
umumnya hanya sedikit remaja yang mendapatkan seluk beluk seksual dari orang
tuanya. Oleh karena itu remaja mencari atau mendapatkan dari berbagai sumber
informasi yang mungkin dapat diperoleh, misalnya seperti di sekolah atau perguruan
Page 17
tinggi, membahas dengan teman-teman, buku-buku tentang seks, media massa atau
internet.
Karakteristik Perkembangan Seksual Remaja
Pengertian seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat
kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara hubungan intim
antara laki-laki dengan perempuan. Karakter seksual masing-masing jenis kelamin
memiliki spesifikasi yang berbeda hal ini seperti yang pendapat berikut ini : Sexual
characteristics are divided into two types. Primary sexual characteristics are directly
related to reproduction and include the sex organs (genitalia). Secondary sexual
characteristics are attributes other than the sex organs that generally distinguish one
sex from the other but are not essential to reproduction, such as the larger breasts
characteristic of women and the facial hair and deeper voices characteristic of men
(Microsoft Encarta Encyclopedia 2002)
Pendapat tersebut seiring dengan pendapat Hurlock (1991), seorang ahli
psikologi perkembangan, yang mengemukakan tanda-tanda kelamin sekunder yang
penting pada laki-laki dan perempuan. Menurut Hurlock, pada remaja putra : tumbuh
rambut kemaluan, kulit menjadi kasar, otot bertambah besar dan kuat, suara
membesar dan lain,lain. Sedangkan pada remaja putri : pinggul melebar, payudara
mulai tumbuh, tumbuh rambut kemaluan, mulai mengalami haid, dan lain-lain.
Seiring dengan pertumbuhan primer dan sekunder pada remaja ke arah
kematangan yang sempurna, muncul juga hasrat dan dorongan untuk menyalurkan
keinginan seksualnya. Hal tersebut merupakan suatu yang wajar karena secara
alamiah dorongan seksual ini memang harus terjadi untuk menyalurkan kasih sayang
antara dua insan, sebagai fungsi pengembangbiakan dan mempertahankan keturunan.
Perilaku Seksual
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual,
baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini dapat
beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah laku berkencan,
bercumbu dan senggama. Obyek seksual dapat berupa orang, baik sejenis maupun
lawan jenis, orang dalam khayalan atau diri sendiri. Sebagian tingkah laku ini
Perkembangan Fisik dan Seksual Remaja
Page 18
memang tidak memiliki dampak, terutama bila tidak menimbulkan dampak fisik bagi
orang yang bersangkutan atau lingkungan sosial. Tetapi sebagian perilaku seksual
(yang dilakukan sebelum waktunya) justru dapat memiliki dampak psikologis yang
sangat serius, seperti rasa bersalah, depresi, marah, dan agresi.
Sementara akibat psikososial yang timbul akibat perilaku seksual antara lain
adalah ketegangan mental dan kebingungan akan peran sosial yang tiba-tiba berubah,
misalnya pada kasus remaja yang hamil di luar nikah. Belum lagi tekanan dari
masyarakat yang mencela dan menolak keadaan tersebut. Selain itu resiko yang lain
adalah terganggunya kesehatan yang bersangkutan, resiko kelainan janin dan tingkat
kematian bayi yang tinggi. Disamping itu tingkat putus sekolah remaja hamil juga
sangat tinggi, hal ini disebabkan rasa malu remaja dan penolakan sekolah menerima
kenyataan adanya murid yang hamil diluar nikah. Masalah ekonomi juga akan
membuat permasalahan ini menjadi semakin rumit dan kompleks.
Berbagai perilaku seksual pada remaja yang belum saatnya untuk melakukan
hubungan seksual antara lain dikenal sebagai :
a. Masturbasi atau onani yaitu suatu kebiasaan buruk berupa manipulasi
terhadap alat genital dalam rangka menyalurkan hasrat seksual untuk
pemenuhan kenikmatan yang seringkali menimbulkan goncangan pribadi
dan emosi.
b. Berpacaran dengan berbagai perilaku seksual yang ringan seperti
sentuhan, pegangan tangan sampai pada ciuman dan sentuhan-sentuhan
seks yang pada dasarnya adalah keinginan untuk menikmati dan
memuaskan dorongan seksual.
c. Berbagai kegiatan yang mengarah pada pemuasan dorongan seksual yang
pada
dasarnya
menunjukan
tidak
berhasilnya
seseorang
dalam
Page 19
Adapun
faktor-faktor
yang
dianggap
berperan
dalam
munculnya
Page 20
Kesimpulan
Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja tersebut
bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh,
melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan
kedua. Baik laki-laki maupun perempuan, perubahan fisik mengikuti urutan-urutan
tertentu.
Kondisi yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah; pengaruh
keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi,
kesehatan, dan pengaruh bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh lingkungan juga
mempengaruhi perkembangan fisik remaja. Seberapa jauh perubahan pada masa
remaja akan mempengaruhi perilaku sebagaian besar tergantung pada kemampuan
dan kemauan anak remaja untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya
kepada orang lain sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan baru dan
yang lebih baik.
Perubahan pada masa remaja sering mempengaruhi sikap dan perilakunya.
Hurlock (1992) mengemukakan perubahan yang terjadi, yaitu: ingin menyendiri,
bosan, inkoordinasi, antagonis sosial, emosi yang meninggi, hilangnya kepercayaan
diri, dan terlalu sederhana. Sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik
individu, yaitu, faktor internal (sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya dan
kematangan) dan faktor eksternal (kesehatan, makanan, dan stimulasi lingkungan).
Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut mempengaruhi
perkembangan individu mudah dimengerti bahwa perkembangan fisik itu akan sangat
bervariasi. Perbedaan faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan
stimulasi lingkungan menyebabkan perbedaan perkembangan fisik individu
Perkembangan Fisik dan Seksual Remaja
Page 21
3.2.
Saran
Hubungan antara remaja dengan anggota-anggota keluarga cenderung merosot
pada awal masa remaja, maka dari itu, bagaimana keluarga memberikan dukungan
kepada anaknya, serta mampu mendidik anaknya dengan baik, agar tidak terjadinya
salah pergaulan seperti pada kasus tersebut yaitu seks bebas.
Selain itu, pihak sekolah juga harus memberikan pendidikan seksual di dalam
kurikulum yeng telah dianjurkan. Dan pihak sekolah juga harus memberikan
dukungan moral terhadap keluarga yang kekurangan pengetahuan atau informasi
tentang seks.
Semua tugas perkembangan pada masa remaja, semua tergantng pada remaja
itu sendiri, apabila dia tidak menjalankan tugas perkembangannya dengn baik, maka
dia tidak dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan di sekitarnya.
Page 22