Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dan harus dilakukan dalam penelitian,
pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan alam rankai mencapai
tujuan penelitian tersebut. Tujuan yang diungkapan dalam bentuk hipotesis, hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadapa peryataan penelitian. Jawaban itu masih perlu di uji secara empiris, dan
maksud inilah dibutukan untuk pengumpulan data.
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamtan, dapat berupa angka, lambing
atau sifat. Menurut Webster New World Dictionary, pengertian data adalah things known or assumed,
yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap. Diketahui artinya yang sudah
terjadi merupakan fakta(bukti). Pada bagian ini kita akan membahas tentang pembagian data, tujuan
pengumpulan data, pemeriksaan data dan teknik pengumpulan data
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Data ?
2. Apa yang dimaksud dengan pembagian data ?
3. Apa itu tujuan pengumpulan data ?
4. Apa yang dimaksud dengan perencanaan pengumpulan data dan teknik pengumpulan data ?
5. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan data ?
1.3 Tujuan Makalah
Makalah ini dibuat bertujuan untuk menjelaskan pengertian data, pembagian data, pengumpulan data,
perencanaan pengumpulan data, teknik pengumpulan data dan pemeriksaan data, selain itu juga untuk
memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia 2.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan makalah ini kami memperoleh data dengan menggunakan data dari pencarian
melalui internet atau e-library.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Data
Data merupakan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang dikumpulkandari suatu populasi atau
bagian populasi yang akan digunakan untuk menerangkanciri-ciri populasi yang bersangkutan
(Lungan, 2006: 13). Menurut Hasan (2009:16) data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu
hal, dapat berupasesuatu yang diketahui atau dianggap. Dari pendapat para ahli tersebut,
dapatdisimpulkan bahwa data merupakan fakta atau keterangan yang dikumpulkan darisuatu populasi
untuk menjelaskan karakteristik populasi tersebut.Agar data dapat menerangkan ciri-ciri populasi
dengan benar, makamenurut Lungan (2006: 14) data tersebut harus memenuhi kriteria sebagai berikut
a) Objektif. Data yang bersifat objektif ialah data yang benar-benar sama dengan keadaan yang
sebenarnya (apa adanya)
b) Mewakili populasi
c) Galat baku (standard eror) kecil
d) Tepat waktu
e) Relevan
2.2 Pembagian Data
Menurut Lungan (2006: 9) data dibedakan atas beberapa bagian sebagai berikut.
a) Menurut Sifatnya
1. Data Kualitatif
Data kualitatif disajikan bukan dalam bentuk bilangan-bilangan (non-numerik) seperti suku
bangsa, jenis kelamin, agama dan kualitas barang.
2. Data Kuantitatif
Data Kuantitatif disajikan dalam bentuk bilangan-bilangan seperti jumlah mahasiswa menurut
jurusan.
b) Menurut Cara Memperolehnya
1. Data Primer
Data Primer merupakan data yang langsung diperoleh dari lapangan melalui percobaan,
survei dan observasi. Misalnya mewawancarai langung siswa SMP untuk meneliti minat
mereka dalam belajar matematika.
2. Data Sekunder
Data Sekunder dipeoleh dari data primer, biasanya dalam publikasai. Misalnya peneliti
menggunakan data statistic hasil riset dari surat kabar atau majalah.

c) Menurut Waktu
1. Data Silang
Data silang merupakan data yang dikumpulkan dalam waktu yang sifatnya temporer.
Misalnya data hasil penelitian kemampuan komunikasi siswa dalan pembelajaran matematika
pada semester I tahun 2013
2. Data Berkala
Data Berkala merupakan data yang dikumpulkan setiap periode tertentu. Misalnya jumlah
siswa yang mendaftar ke SMA X dari tahun 2008 sampai tahun 2015
d) Menurut Sumber
1. Data Internal
Data Internal merupakan data yang dikumpulkan oleh unit kerja tertenti dalam lingkungannya
untuk keperluan sendiri. Misalnya data mahasiswa di Gunadarma.
2. Data Eksternal
Data Eksternal merukan data yang diambil dari unit lain. Misalnya data mahasiswa di
Gunadarma yang kemudian digunakan oleh BPS. Maka data tersebut merupakan data
eksternal bagi BPS.
2.3 Tujuan Pembagian Data
Secara umum tujuan pengumpulan data menurut Lungan (2006: 11) meliputi /;
a) Memperbaiki atau menyederhanakan teori atau hiptesis yang ada.
b) Menciptakan teori atau hipotesis yang baru
c) Mengetahui keadaan atau hipotesis yang ada
d) Memecahkan masalah yang mencakup unter-relasi antara beberapa kasus (kelompok data)
2.4 Perencanaan Pengumpulan Data
Mennurut Lungan (2006: 12) hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan rencana
pengumpulan data ialah :
a) Jenis data. Jenis data harus berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai,
b) Waktu pengumpulan data.
c) Banyaknya data yang diperlukan.
d) Besarnya biaya yang diperlukan.
e) Tempat pengumpulan data.
2.5 Teknik Pengumpulan Data
Hasan (2009: 17) menyatakan pengumpulan data dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan
karakteristiknya, yaitu :

1. Berdasarkan Jenis Cara Pengumpulannya


a) Pengumpulan langsung
Pengumupulan data secara langsung dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat semua
hasil-hasil pengamatan dari sumber pertama, antara lain :
1. Pengamatan (observasi), yaitu cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat
langsung kelapangan (laboratorium), terhadap objek yang diteliti (populasi).
2. Penggunaan kuesioner (Angket), yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan
daftar pernyataan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti (populasi).
3. Wawancara (interview), yaitu cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan
Tanya jawab kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan
yang sedang diteliti.
b) Pengumpulan Tidak Langsung
Pengumpulan data tak langsung dilakukan dengan cara menhimpun data yang diperlukan dari
orang-orang atau unit-unit kerja lain yang telah mengumpulan data tersebut secara langsung.
Penelusuran literature termasuk pengumpulan tak langsung. Penelusuran literature adalah
cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada atau
laporan data dari peneliti sebelumnya
2. Berdasarkan Banyaknya Data Diambil
a) Sensus
Sensus adalah cara pengumpulan data dengan mengambil elemen atauanggota populasi
secara keseluruhan untuk diselidiki. Data yangdiperoleh dari hasil sensus disebut parameter
atau data yang sebenarnya.Sudijono (2009: 28) mengatakan keuntungan menggunakan sensus
yaituhasil yang diperoleh merupakan nilai karakteristik yang sebenarnya,karena sasaran
penelitian mencakup objek yang ada di dalam populasi.Adapun kelemahannya ialah sensus
merupakan cara pengumpulan datayang memakan biaya, waktu, tenaga, dan peralatan.
b) Sampling
Sampling adalah cara pengumpulan data dengan mengambil sebagiandari elemen atau
anggota populasi untuk diselidiki. Data yang diperolehdari sampling disebut statistik atau
data perkiraan. Contoh: Misalkandalam suatu SMA yang memiliki 10 kelas XI akan diteliti
penerapanmodel pembelajaran X. Dari 10 kelas tersebut diambil 2 kelas yangmewakili kelas
lainnya. Sampling dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu sebagai berikut.

a. Cara Acak
Cara pemilihan sampel dikatakan acak apabila setiap elemen atauanggota populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Caraini bersifat objektif
b. Cara Tidak Acak
Cara pemilihan sampel dikatakan tidak acak apabila setiap elemen populasi tidak
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Cara ini bersifat subjektif
Keuntungan sampling ialah perkerjaan pengumpulan data akan dapat dilaksanakan dengan
waktu, tenaga, biaya dan alat yang relative lebih kecil jika dibandingkan dengan sensus.
Sedangkan kelemahanya ialah jika sample tersebut tidak bersifat representatif, maka
kesimpulan yang dikenakan terhadap populasi akan tidak sesuai dengan kennyataan yang
terdapat pada populasi (Sudijono,2009:29)
Sebelumnya telah disebutkan bahwa pembagian data menurut sifatnya dibedakan menjadi data
kualitatif dan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data kualitatif berbeda dengan data kuantitatif.
Menurut Rahmi (2011) teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif sebagai berikut.
a. Teknik Pengumpulan data kuantitatif
1. Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan
studi pendahuluan untuk menemukan permasaahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respondenya sedikit atau keci. Anggapan yang perlu
dipegang oleh peneliti dalam menggunakan teknik interview adalah sebagai berikut:
a) Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
b) Bahwa yang dinyatakan okeh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
c) Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti
kepadanya aalah sama dengan apa yang dimaksud oleh si peneliti.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan
dengan tatap muka maupun lewat telepon.
Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh
karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun sudah
disiapkan. Dengan wawancara terstruktur inisetiap responden diberi pertanyaan yang
sama, dan pengumpul datamencatatnya.
5

Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai pedoman untuk
wawancara, maka pengumpul data jugadapat menggunakan alat bantu seperti tape
recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara
berjalan lancar. Adapun contoh wawancara terstruktur tentangtanggapan masyarakat
terhadap pelayanan pemerintah. Bagaimanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap pelayanan
pendidikandi kabupaten ini?
a. Sangat Bagus.
b. Bagus.
c. Tidak Bagus.
d. Sangat Tidak Bagus.
Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstuktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunkan hanya berupa garis-garis besar
permasalah yang akan ditanyakan. Adapun contohnya adalah sebagai berikut:
Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap pelayanan pendidikan di kabupaten ini?
Kemudikan bagaimana dampaknya terhadap proses belajar mengahar di sekolah ?
Dalam melakukan wawancara maka pewawancara harus memperhatikan tentang situasi
dan kondisi sehingga dapat memilih waktu tepat kapan dan dimana harus melakukan
wawancara.
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataantertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti
variabelyang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Beberapa
prinsip penulisan kuesioner yaitu sebagai berikut:
a. Isi dan tujuan pertanyaan yang dimaksud disini adalah isi petanyaan tersebut merupakan
bentuk pengukuran atau bukan. Kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat
pernyataan harus teliti, setiap pernyataan harus ada skala pengukuran dan jumlah itemnya
mencukupi untuknya mengukur variable yang diteliti.
b. Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunaka dalam penulisan angket harus disesuaikan
dengan kemampuan berbahasa responden.
c. Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat berupa terbuka atau
tertutup, dan bentuknya dapat menggunaan kalimat positif dan negative.
6

d. Pertanyaan tidak mendua.


e. Tidak menanyakan yang sudah lupa
f.

Pertanyaan tidak menggiring, artinya usahakan pertanyaan tidak menggiring pada


jawaban yang baik saja atau yang jelak saja.

g. Panjang pertanyaan, pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjanga, sehingga
akan membuat jenuh responden dalam mengisi.
h. Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke
hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju yang sulit.
Selain prinsip penulisan, pada angket tersapat prinsip pengukuran dan prinsip penampilan
fisik angket, yaitu sebagai berikut.
Prinsip pengukuran, angket yang diberikan kepada responden adalah merupaka instrument
penelitian, yang digunakan untuk mengukur variable yang akan diteliti. Oleh karenaitu
instrument angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan data yang validdan
reliable variable yang diukur.
Penampilan fisik angket, penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan
mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket.
3. Observasi
Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format
atau blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan kemudian format yang disusun
berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan. Misalnya
memperhatikan reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat rekasitersebut, tetapi juga
menilai reaksi tersebut apakah sangat kurang, atautidak sesuai dengan apa yang dikehendaki
(Arikunto, 2006: 229).
b. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif
1. Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan
cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian (Emzir, 2010: 50).
Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa
tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi.
Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara
mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan
proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang
lain sebelumnya.
7

2. Observasi
Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan
dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk
memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi
berupa aktivitas,kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi
seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau
kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Beberapa bentuk observasi, yaitu :
a. Observasi Partisipasi
yaitu metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalamkeseharian
informan.
b. Observasi Tidak Terstruktur
yaitu pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga
peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di
lapangan.
c. Observasi Kelompok
yaitu pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang
diangkat menjadi objek penelitian.
3. Dokumen
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bias diperoleh lewat fakta yang
tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal
kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali
infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk
memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna
(Faisal,1990: 77).
4. Focus Group Discussion
Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusiterpusat (
Focus Group Discussion), yaitu upaya menemukan maknasebuah isu oleh sekelompok orang
lewat diskusi untuk menghindaridari pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti.
Misalnya,sekelompok peneliti mendiskusikan hasil ujian semester di suatusekolah dimana
nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran matematikarendah. Untuk menghindari pemaknaan
secara subjektif oleh seorang peneliti, maka dibentuk kelompok diskusi terdiri atas beberapa

orang peneliti. Dengan beberapa orang mengkaji sebuah isu diharapkanakan diperoleh hasil
pemaknaan yang lebih objektif.
2.6 Pemeriksaan Data
Data yang telah terkumpul perlu diperiksa apakah data tersebut dapatmemenuhi kriteria-kriteria yang
diperlukan ataukah belum. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan terkait dengan pemeriksaan data,
yaitu sebagai berikut.
1. Konsistensi, keseragman, kelengkapan dan ketelitian.
2. Sumber data.
3. Waktu, data tidak kadaluarsa.

BAB III
PENUTUTUP
Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan penting dalam kegiatan penelitian dan dilakukan setelah
peneliti selesai membuat desain penelitian sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Pengambilan data
primer dalam survei menggunakan kuesioner. Secara teori proses pengambilan data memegang peranan
penting dalam menentukan validitas hasil penelitian. Oleh karena itu, dalam teori validitas, hasil riset
tidak akan mempunyai validitas tinggi, jika peneliti melakukan kesalahan dalam pengambilan data yang
secara tekni disebut data collection error. Kesalahan dalam pengambilan data primer akan berakibat
secara langsung dalam hasil analisa yang tidak sesuai dengan masalah yang akan dijawab sehingga hasil
studi akan menghasilkan kesimpulan yang salah.

10

Anda mungkin juga menyukai