Kelompok VI
Sensor pH Page 1
PENDAHULUAN
Sensor pH merupakan salah satu komponen yang sangat penting, baik itu di
bidang industri, pertanian maupun peternakan. Dengan adanya sensor pH kita
dapat mengetahui derajat keasaman suatu cairan, sehingga dapat dijaga stabilitas
dari bahan tersebut agar pHnya memenuhi standar yang akan menunjang nilai
guna dari bahan tersebut.
Aplikasi sensor pH yang populer adalah sebagai salah satu komponen dalam
pengukuran air aki (accumulator), dengan adanya sensor pH dalam alat ukur ini
kita dapat mengetahui kualitas air accumulator. Selain itu belakangan ini sudah
berkembang sistem akuarium pintar, dimana terdapat komponen sensor pH yang
akan mendeteksi kondisi keasaman air. Jika kondisi keasaman air sudah melewati
kapasitas normal dari ikan maka alat tersebut akan memberikan sinyal pada
manusia berupa luaran bunyi.
Salah satu proses yang dilakukan terkait dengan pekerjaan dan riset dalam
bidang kimia adalah pengukuran analitik. Pengukuran pH merupakan salah satu
komponen pengukuran analitik secara kuantitatif. Tujuan dari pengukuran analitik
secara kuantitatif adalah untuk mencari “nilai sebenarnya” dari suatu parameter
kuantitas kimia. Maksud dari nilai sebenarnya adalah nilai yang
mengkarakterisasi suatu kuantitas secara benar dan didefinisikan pada kondisi
tertentu pada saat parameter kuantitas tersebut diukur. Instrumen pHmeter
digunakan untuk menentukan pH atau tingkat keasaman dari suatu sistem larutan.
Sensor pH Page 2
ISI
Pengertian pH
pH (pondus hydrogeni) adalah derajat keasaman atau kebasaan dari suatu
larutan. Jika kita pandang air yang 100% murni, kemudian air tersebut diionisasi
sehingga mengandung kadar 10-7 mol ion hidrogen dan kadar 10-7 mol ion
hidroksil setiap mol air. Karena keduanya mempunyai nilai yang sama, maka
Sensor pH Page 3
dapat dikatakan bahwa larutan tersebut netral. Batas-batas praktis skala pH adalah
0 dan 14, pH sama dengan 0 untuk asam kuat dan pH sama dengan 14 untuk basa
kuat. Secara matematis pH didefinisikan sebagai logaritma negatif dari konsentrsi
ion hidrogen, dirumuskan:
pH = -log [H+]
Berikut beberapa daftar pH standar macam-macam larutan,
Metode Pengukuran pH
Terdapat beberapa metode dalam pengukuran pH, beberapa metode yang
akan kami jelaskan yaitu metode konvensional, metode elektrokimia dan metode
optik.
1. Metode konvensional
Metode yang paling umum untuk mengukur pH adalah dengan
menggunakan elektroda sel gelas dan elektroda sel kalomel atau gabungan
keduanya (elektroda kombinasi) yang digunakan dengan instrumen
Sensor pH Page 4
potensiometer. Elektroda gelas bekerja berdasarkan prinsip bahwa potensial
dapat diamati antara dua larutan yang berbeda konsentrasi ion hidrogennya,
keduanya dipisahkan oleh dinding gelas tipis. Arnold O. Beckham (1935)
adalah tokoh pertama yang mengkomersialisasikan pH meter dalam bentuk
gelas dengan menggunakan elektrode. Hingga sekarang alat tersebut masih
digunakan sebagai acuan standar dalam pembuatan pHmeter dengan berbagai
macam perkembangannya.
Berikut digambarkan hubungan pH dengan voltase.
2. Metode elektrokimia
Metode ini bekerja berdasarkan prinsip pengubahan aktivitas kimia ion
hidrogen menjadi sinyal elektrik yang berupa perbedaan potensial listrik dan
perubahan induktansi listrik. Pada metode ini peralatan yang digunakan terdiri
dari dua gelas membran kaca dimana satunya berfungsi sebagai indikator
(kutub positif) dan yang lain berfungsi sebagai referensi (kutub negatif),
sehingga diantara keduanya akan menghasilkan voltase yang bisa
diterjemaahkan dalam ukuran pH.
Sensor pH Page 5
Pengukuran pH dapat digambarkan sebagai berikut:
Sensor pH Page 6
Pengkonversian tegangan listrik menjadi pH dapat dihitung dengan rumus
3. Metode optik
Pada aplikasinya metode ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan dua
metode diatas. Penggunaan metode ini berdasarkan pada jalinan molekul
organik yang meiliki derajat keasaman ataupun kebasaan yang rendah.
Penambahan atau pengurangan proton akan mengubah struktur elektronis
suatu benda. Perubahan struktur elektronis tersebut menyebabkan terjadinya
interaksi antar molekul, sehingga terjadilah absorpsi partikel. Pengabsorpsian
dilakukan oleh partikel yang memilki gelombang panjang.
Sensor pH Page 7
Pergerakan partikel yang menyebabkan terjadinya absorpsi digambarkan
dalam rekasi berikut:
Sensor pH Page 8
Salah satu indikator yang sering digunakan adalah phenol red, berikut
penggambaran absorbsi phenol red pada panjang gelombang 565 nm terhadap
perubahan pH
Sensor pH Page 9
Penggambaran pengukuran pH dengan metode optik dapat digambarkan
sebagai berikut:
Secara umum metode optik digambarkan pada gmabr a, dimana indikator dye
akan memberikan pencahayaan yang berbeda akibat dari pergerakan molekul
sehingga akan terekam nilai pH oleh instrumen. Pada gambar b dijelaskan
metode optis dari pengukuran pH akibat adanya proses absorpsi molekul yang
akan diterima oleh photodiode sehingga menghasilkan sinyal, untuk
pengukuran pH hampir semua sinyal yang dihasilkan adalah sinyal lemah
Sensor pH Page 10
sehinggga perlu diperkuat dengan amplifier. Gambar c menjelaskan metode
optik berbasis fluorecent.
Aplikasi Sensor pH dan Perkembangannya
1. Akuirium pintar (MCS51)
Konsep akuairium pintar ini dikembagkan oleh mahasiswa Universitas
Petra. Konsepnya hampir sama seperti kebanyakan sensor pH lainnya,
hanya saja alat ini dirangkaikan dengan komponen lainnya seperti sensor
suhu untuk kemudian dirangkai menjadi sebuah multi sensor yang akan
memantau kondisis akurium secara keseluruhan sehingga dapat
mengetahui kondisi akuarium. Untuk spesifikasinya, komponen
pengindera untuk pH dalam alat ini menggunakan elektrode yang
memebrikan respon linear terhadap perubahan pH dalam air yaitu
400mV pada pH 0,0 mVpada pH 7, dan 400 mV pada pH 14. Karena
orde keluaran dari elektrode sangat kecil maka diberikan rangkaian
penguat (opAmp), setelah keluar dari rangkaian penguat, digunakan
rangkaian adder agar nilai keluarannya ada pada kisaran 0V-5V, sesuai
dengan daerah kerja dari ADC (analog to digital converter). Berikut
rancangan dari sensor pH pada akuarium pintar MC5S
Sensor pH Page 11
sensor Ph akan mengeluarkan tegangan positif jika berada pada keadaan
asam dan akan memberika tegangan negatif pada saat basa, pada
keadaan netral maka tegangan bernilai 0 V.
2. Sensor pH dengan menggunakan Polipirol prussian blue
Poliperol merupakan suatau polimer konduktif yang bersifat
mengantarkan arus listrik dan memilki sifat optik. Prisian Blue
merupakan senyawa komplek antara besi dan sianida. Sedangkan
poliperol sendiri adalah polimer dengan beberapa keunggulan yaitu
memilki konduktifitas yang baik, sifat mekanik yang baik dan mudah
dibuat. Teknik dalam penggunaan sensor ini adalah teknik polimerisasi
dengan metode galvanostatik menggunakan elektroda stainless steel.
Sensor ini biasa digunakan pada pengkuran pH dengan metode optik.
Sensor pH Page 12
PENUTUP
Sensor pH Page 13