Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PENGETAHUAN ALAM

DI SEKOLAH DASAR

D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H

ARBAINAH ARIYANI
NIM . 825338093
Email : arbainahariyani@gmail.com
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS TERBUKA
2015 2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kehadirat Allah Yang Maha Esa ,berkat rahmat dan


karunia-Nya, sehingga saya dapat menyusun laporan hasil praktikum IPA di
SD, setelah melalui kegiatan yang menarik dan melibatkan siswa dalam
mengemas proses belajar mengajar

. Salah satu langkahnya adalah

menggunakan metode variasi dan praktek langsung dilapangan.


Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
dosen pembimbing yang telah berkenan memberi arahan pedoman membuat
laporan praktikum IPA di Sd.
Besar harapan saya, agar laporan praktikum IPA di SD ini dapat
bermanfaat bagi rekan guru sekalian juga peserta didik bahkan siapa pun
yang berkenan memanfaatkannya. Saya menyadari bahwa masih perlu
ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu saran dan kritik membangun sangat
saya harapkan

Tenggarong , 24 Oktober 2015


ARBAINAH ARIYANI
825338093

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan pengalaman,teknik mengajar saat ini masih relatif


monoton. Sejauh ini pembelajaran IPA di kelas mayoritas masih
dilaksanakan

dengan metode

ceramah.

Hal

ini

tidak menutup

kemungkinan menyebabkan interaksi belajar mengajar yang

lebih

melemahkan motivasi rasa ingin tahu siswa.


Motivasi belajar tidak akan terbangun apabila siswa masih merasa
kesulitan dalam menerima pelajaran IPA, sehingga jangan disalahkan
apabila disetiap jam pelajaran IPA siswa cenderung merasa enggan dan
malas. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu ada solusi

dalam

penyampaian mata pelajaran IPA dengan menggunakan berbagai cara


yang menarik ,yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari,
disarankan untuk mengupayakan agar pelajaran IPA menyenangkan anak,
sampaikan materi dengan pengalaman belajar langsung pada objek yang
harus diteliti.
Siswa masih merasa kesulitan, takut dan kurang berani bertanya
terhadap hal-hal yang belum dipahami,

sementara itu guru kurang

melibatkan siswa dalam pembelajaran. Keadaan ini jika dibiarkan maka


nilai pelajaran IPA akan semakin menurun dan gagal dalam memperoleh
nilai ketuntasan minimal yang telah ditentukan.
Guru hendaknya mengemas proses belajar mengajar dengan
metode yang tepat dan menarik dalam penyajiannya. Salah satu
langkahnya adalah menggunakan metode variasi dan bantuan alat peraga.
Menurut Holstein (1986: 67) media akan memperjelas dan membuat
pelajaran menjadi lebih konkrit dan jelas bagi siswa.

Anda mungkin juga menyukai