Anda di halaman 1dari 26

Oleh:

Kasminto, Ak., MBA

Direktur Pengawasan Wilayah I, Deputi Bidang


Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, BPKP
Bali, 13 Nopember 2013
1

1.

2.
3.

4.
5.

GAMBARAN UMUM KORUPSI PBJ (IPK, STATEMENT


MENDAGRI TTG KEPALA DAERAH YG TERJERAT TPK,
DAN KASUS-KASUS TPK TERBARU)
KETENTUAN YANG MENDASARI PENGAWASAN PBJ (PP
60 & PERPRES 70/2012)
HASIL AUDIT PBJ MELALUI POST AUDIT (MASA LALU
SD SAAT INI)
PENCEGAHAN KORUPSI MELALUI PENERAPAN
PROBITY AUDIT
PELAKSANAAN PROBITY AUDIT PADA K/L/D
2

85% Kasus Korupsi Yang Melibatkan minimal


176 Gubernur/Bupati/ Walikota adalah
Kasus Pengadaan Barang/Jasa
(Statemen Mendagri pada rapat kerja
dengan DPD RI Tahun 2011)

Penelitian KPK : >70% Kasus


Korupsi Berasal dari PBJ

90 % Kasus Penyimpangan PBJ


terkait Tahap Perencanaan

Corruption Perception Index 2012


pada 38 Negara (>60)
Rank Country
1
New Zealand

Score
90

1
1
4
5
6
7
7
9

Finland
Denmark
Sweden
Singapore
Switzerland
Norway
Australia
Netherlands

90
90
88
87
86
85
85
84

9
11

Canada
Iceland

84
82

12
13
14
15
16

Luxembourg
Germany
Hong Kong
Barbados
Belgium

80
79
77
76
75

17
17
19

United Kingdom
Japan
United States

74
74
73

Rank
20
20
22
22
22
25
25
27
27
29
30
30
32
33
33
33

36
37
37

Country
Uruguay
Chile
Saint Lucia
France
Bahamas
Ireland
Austria
United Arab Emirates
Qatar
Cyprus
Spain
Botswana
Estonia
Puerto Rico
Portugal
Bhutan
Saint Vincent and the
Grenadines
Taiwan
Slovenia

Score
72
72
71
71
71
69
69
68
68
66
65
65
64
63
63
63

62
61
61
4

Posisi Indonesia dari 176 Negara didasarkan


pada Corruption Perception Index 2012
Rank Country
105 Kosovo

Score
34

Rank

Country

Score

75

Tunisia

41

75
75

Montenegro
Liberia

41
41

105
105

Gambia
Bolivia

34
34

75
79

Bulgaria
Sri Lanka

41
40

105
105

Armenia
Algeria

34
34

80
80

Trinidad and Tobago


Serbia

39
39

113
113

Timor-Leste
Niger

33
33

80
83

China
Peru

39
38

113
113

Guatemala
Ethiopia

33
33

83
83

Panama
Jamaica

38
38

113
118

Albania
Madagascar

33
32

83
83

El Salvador
Burkina Faso

38
38

118
118

Indonesia
Egypt

32
32

88
88

Zambia
Thailand

37
37

118
118

Ecuador
Dominican Republic

32
32

88
88

Swaziland
Suriname

37
37

123
123

Vietnam
Sierra Leone

31
31

88
88

Morocco
Malawi

37
37

174
174

Korea (North)
Afghanistan

8
8
5

Year
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012

China
Corruption
Perception Index
28
35
34
31
35
35
34
34
32
33
35
36
36
35
36
39

Menerapkan SPIP
Pengawasan Intern yang Efektif
Pengawasan PBJ Sejak
Perencanaan
Mendirikan Lembaga seperti KPK

Pada 38 Negara yang Dianggap Bersih


Korupsi (IPK > 60,00) melakukan:
PROBITY AUDIT
(Australia dan Negara2 Persemakmuran)

PRE-AWARD AUDIT & CONTRACT AUDIT

(Amerika Serikat dan Negara2 yang


Dipengaruhinya)
Audit dilakukan oleh Internal Auditor (APIP)

Internal auditing is an independent, objective


assurance and consulting activity designed to
add value and improve an organization's
operations. It helps an organization accomplish
its objectives by bringing a systematic, disciplined
approach to evaluate and improve the
effectiveness of risk management, control, and
governance processes
Institue of Internal Auditors Definition of Internal Auditing
9

Internal Auditors Today Optimizing Function


Internal Audit Function

Accountability
Improvement

Assurance
Improving Quality of
Public Services
Internal
Control

Governance
Process

Risk
Manage
-ment
Minimizing Corruption
(Preemptive, Preventive,
Repressive)

Consultancy
Improving Quality of
Government
Management Process
10

PP Nomor: 60 Tahun 2008


Pasal 11
Perwujudan peran aparat pengawasan intern
pemerintah yang efektif sekurang-kurangnya harus:

a. memberikan keyakinan yang memadai atas


ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas
pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah;
b. memberikan peringatan dini dan meningkatkan
efektivitas manajemen risiko dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah; dan
c. memelihara dan meningkatkan kualitas tata
kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah.
11

Perpres 70/2012
Tentang Perubahan Kedua atas Perpres 54/2010
Pasal 1 angka 11 dan Pasal 116
TUGAS DAN FUNGSI APIP DALAM PROSES PBJ
APIP adalah Aparat yang Melakukan Pengawasan Melalui
Audit, Reviu, Evaluasi, Pemantauan dan Kegiatan
Pengawasan Lain Terhadap Penyelenggaraan Tugas dan
Fungsi Organisasi (K/L/D/I) (pasal 1 angka 11);
K/ L/D/I Wajib Melakukan Pengawasan Terhadap PPK,
ULP/Pejabat Pengadaan di lingkungan K/L/D/I masingmasing, dan menugaskan Aparat Pengawasan Intern ybs
untuk Melakukan Audit Sesuai Dengan Ketentuan (pasal
116).
APIP menerima tembusan sanggahan dan pengaduan dari
Peserta Lelang (pasal 81 ayat 2).
12

Post Audit (melalui Audit Kinerja atau Audit


Operasional PBJ);
Inspektorat Prov/Kab/Kota (Audit
Komprehensif meliputi aspek SDM, Sarana
Prasarana, dan Keuangan) dengan
pendekatan Post Audit.

Disisi Lain, Temuan Audit BPK dari tahun


2003 sd 2012 masih didominasi
permasalahan Pengadaan B/J.
13

14

Ada 23 Pemda melakukan pemutusan kontrak


meliputi 171 paket pekerjaan Senilai Rp1,113 T
15

1.

Pengadaan Barang dan Jasa Kurang Terencana dengan Baik

2.

Keterlambatan Diterimanya DIPA (K/L) dan Pengesahan APBD-P

3.

Keterlambatan Penetapan Organisasi Pengadaan, dan Ketakutan


Berlebihan Unsur-unsur Organisasi Pengadaan (KPA/PPK dan ULP)

4.

5.

Penyedia yang Mengikuti Pelelangan tidak mencapai jumlah


minimum disebabkan Terbatasnya Waktu yang Tersisa untuk
Penyelesaian pekerjaan Hingga Akhir Tahun Anggaran

6.

Banyak Pelelangan Gagal karena Jawaban Sanggah Banding oleh


Pejabat yang ditunjuk berlarut-larut hingga memerlukan waktu
cukup lama
16

17

MELAKUKAN PENGAWASAN
SEJAK PERENCANAAN SAMPAI
DENGAN PEMANFAATAN
MELALUI PROBITY AUDIT

18

Probity Audit
Probity Audit is an assurance engagement, in
which:
a probity auditor provides an independent
scrutiny of a procurement process
expresses an objective opinion as to whether the
prescribed probity requirements have been
adhered to.
The conclusion expressed should be based on
evidence gathered against prescribed criteria.

19

Probity Audit PBJ


Probity Audit PBJ merupakan Audit Tujuan Tertentu
(vide penjelasan Pasal 4 (4) UU No.15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara)

Audit dengan Tujuan Tertentu untuk Menilai


Ketaatan terhadap Ketentuan PBJ

Audit dilaksanakan dengan pendekatan probity untuk


memastikan bahwa seluruh ketentuan telah diikuti dengan
Benar, Jujur dan Berintegritas, sehingga dapat mencegah
terjadinya penyimpangan dalam proses PBJ

Probity Audit Dilaksanakan selama Proses


Pengadaan Barang/Jasa Berlangsung (Real Time)
Audit dilakukan saat proses PBJ sedang berlangsung
dan/atau segera setelah proses PBJ selesai

20

tupimpinan27april2012@hw

Audit secara Real Time pada Seluruh Tahapan PBJ


Probity Audit/Advice
Peman
-faatan
B/J
Penatausahaa
n

Penyer
ahan
B/J

Perencanaan PBJ

PENGADAAN
BARANG/JASA

Pelaks
anaan
Kontrak

Efisien dan Efektif

(Best Value for Money)


Transparan, Terbuka, Adil/Tidak
Diskriminatif, Bersaing

Persiapa
n
Pemiliha
n

Pemilihan
Penyedia
B/J

Akuntabel

(Accountability)

Pengadaan
Barang/Jasa
yang
Kredibel dan
Terhindar
dari Korupsi

Bebas Benturan Kepentingan


(Conflict of Interest)

Integrity, Uprightness, Honesty

Peran APIP (Auditing and Advising)


21

Menyakinkan Proses PBJ Telah Sesuai Ketentuan


Memastikan Proses PBJ Mampu Melindungi
Pihak-Pihak Berkepentingan
Memastikan Penawaran yang Masuk Dinilai
Berdasarkan Kriteria yang Sama
Memelihara Tingkat Kepercayaan Publik dan
Peserta Tender
Meyakinkan Keputusan yang Dibuat Terhindar
dari Tuntutan Hukum
Menciptakan Akuntabilitas dalam Proses PBJ
22

MANFAAT PROBITY AUDIT


Tujuan dan Pandangan Independen terhadap

Honesty/ Uprightness /Integrity dalam Proses PBJ

Menghindari Terjadinya Konflik Kepentingan


Menghindari Terjadinya Praktik Korupsi

Meningkatkan Integritas Sektor Publik


Perubahan Pengorganisasi dan Perilaku

melalui

Meyakinkan Publik dan Pelaku Usaha Sektor Publik

bahwa Proses dan Hasil PBJ Dapat Dipercaya

Meminimalkan

Kemungkinan Terjadinya
Pengadilan yang Timbul karena Proses PBJ

Proses

23

Jenis PBJ yang Dilakukan Probity Audit


Pelayanan Dasar
Masyarakat
Melibatkan
Kepentingan
Masyarakat

Memiliki Sejarah/Latar
Belakang Kontroversial/
Berhubungan dengan
Permasalahan Hukum

Terkait Isu Politis

Probity
Audit

Melekat Risiko Tinggi/Bersifat


Kompleks/Bernilai Relatif
Besar
24

Apa Yang Telah dan Sedang Dilakukan ?


1. Penyusunan Pedoman Probity Audit Pengadaan Barang dan
Jasa Bagi APIP sebagai Tools dalam melakukan audit PBJ sejak
Perencanaan s.d Pemanfaatan (Peraturan Kepala BPKP Nomor
PER-362/K/D4/2012 tanggal 9 April 2012)
2. Penugasan Probity Audit PBJ pada Rencana Pembangunan
Jalan & Jembatan di Kabupaten Bengkalis/Riau (Multi Years)
senilai Rp4 triliun
3. Pada Kemendagri:

4.

1) Probity Audit Tahap Perencanaan dan Persiapan Pembangunan


Gedung parkir dan Gedung Kantor Kemendagri senilai Rp178 miliar.
2) Probity Audit Tahap Perencanaan dan Persiapan Pembangunan
Gedung IPDN NTB dan Papua senilai Rp292 miliar.
3) Probity Audit Tahap Pemilihan pada Pembangunan Gedung Bangda
dan
Litbang dengan
senilai Rp35
miliar
Kerjasama
KPK
dalam kegiatan : Supervisi dan

Monitoring Proses PBJ pada Pemda (Provinsi dan Kota)

25

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai