Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK

Disusun Oleh TI-01:

Dede Solih Hidayat

123040277

Arif Anwariansyah

123040266

Nopid Sugiana

123040222

Asep Saeful A.

123040261

M. Hilal Gibran L.

123040212

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2015

1. Data Center
Perangkat yang dimiliki :
1. Web Server
2. Data base (1 sebagai controller dan 4 storage SSD)
3. Aplication Server (2 redundant)
4. Production server (2)
5. Proxy server (2)
6. Comm Server (2 redundant)
7. Multi layer switch (2)
8. Router (4)
9. Firewall (2)
10. Bandwitch Management (12)
11. IP PBX (2 redundant)

Dalam penyediaan data center untuk perusahaan disini kami akan menyediakan data center
tier-1 yang akan ditempatkan di gedung baru lantai 3.
Dengan kriteria data center yang sesuai dengan standar internasional yaitu ANSI/TIA-942,
maka data center yang dibuat harus memperhatikan ke-3 aspek layanan IT yaitu :
1. Availability
Dengan kriteria perusahaan yang fast moving goods, maka ketersediaan dalam data
center menjadi fokus utama dalam pembuatan data center, karena produksi barang
yang cepat artinya update terhadap data akan memerlukan waktu yang singkat.
2. Scalability dan Flexibility
Perusahaan memiliki banyak cabang dan pembantu, artinya disini tingkat scalability
dan flexibility juga harus diperhatikan mengingat kemungkinan adanya pertumbuhan
perusahaan dan pertumbuhan kebutuhan perusahaan akan suatu layanan data
center.
3. Security
Sebuah perusahaan sudah pasti memiliki banyak pesaing baik itu dibidang yang
sama maupun perusahaaan lain di bidang yang berbeda namun memiliki singgungan
bisnis yang dapat menimbulkan persaingan, maka suatu keamanan sudah pasti
haruslah menjadi hal yang perlu dipertimbangkan, mengingat data center akan
meuat data dan asset asset perusahaan.

Masih mengambil dari ANSI/TIA-942, Penggunaan Tier-1 memiliki beberapa kekurangan,


namun dengan adanya perencanaan dan penyesuaian dengan kebutuhan perusahaan,
maka disini data center tier-1 akan ditingkatkan dengan beberapa penyesuaian didalamnya :
No

Parameter

Tier-1 (Standar)
1

Tier-1 (Peningkatan)

1. Tingkat availabilitas
2. Sifat terhadap gangguan

99.671%
Rentan

3. Power
dan
distribution

Single path
redundancy

Cooling

4. Ketersediaan
raised floor, UPS,
generator
5. Waktu
implementasi

Bisa ada
maupun tidak

6. Downtime
tahunan
7. Cara untuk
melakukan
maintenance
preventif

28.8 jam

8. Skala data center


yang cocok
dibangun

Kecil

with

3 bulan

no

Tidak
rentan
terhadap
gangguan terencana (memiliki
plan) namun masih rentan
terhadap beberapa gangguan
tidak
terencana
seperti
bencanan.
Single path with
redundant
component (N+1)
Ada

4 5 Bulan (memerlukan
waktu
tambahan
untuk
peningkatan)
26.5 jam

Harus di
shutdown
keseluruhan

Hanya untuk
power path dan
beberapa bagian
lain dari
infrastruktur yang
memerlukan
proses shutdown
Kecil menengah

Peningkatan diatas merupakan hasil penggabungan dari tier 1 basic dengan tier 2
redundant, alasan penggabungan ke-2 tier tersebut adalah dikarenakan tier -1 masih belum
mendukung redudansi yang diperlukan perusahaan.

Dari hasil deskripsi diatas maka rancangan yang dihasilkan untuk membuat data center
adalah sebagai berikut :
A. Lokasi dan Ruangan
Menentuan lokasi untuk data center mesyaratkan bahwa lokasi harus dapat
dikembangkan (expandable). Sebuah data center dapat menempati satu

ruangan dari sebuah bangunan, satu atau lebih lantai, atau seluruh bangunan
Pertimbangan lokasi merupakan syarat terpenting yang harus dipenuhi untuk
mengangtisipasi kebutuhan IT yang selalu meningkat, terutama pertambahan

perangkat keras(hardware).
Dalam Standar TIA 942 disyaratkan bahwa lokasi data center harus bebas
dari interferensi peralatan elektronik yang dapat menimbulkan gangguan
elektromagnetis.
2

Untuk ukuran ruangan, standar TIA 942 mensyaratkan agar ruangan data
center disesuaikan dengan kebutuhan sekarang dan pengembangan
(expandable).

Dalam kasus ini lokasi yang disediakan bertempat di gedung baru lantai 3. Untuk
ukuran dapat disesuaikan dengan kondisi ruangan dan gedung. Namun harus ada
pembagian ruangan seperti berikut :
Server Room

Ru a n g L i stri k

Ve n d or Se v i ce
Are a

R ua n g
p e n y im p a na n

L o a d in g Do c k

Co m ma n d
C en te r

Gambar 1 Desain Ruangan

Kriteria ruangan yang dibutuhkan :


1. Server room (ruangan server) harus dapat memuat 2 3 Rack Server untuk
pengembangan 5 tahun ke depan, dengan ukuran Rackmount yang disesuaikan
2.
3.
4.
5.

dengan perangkat yang ada.


Ruangan Listrik mendukung redudansi UPS
Vendor Service area
Command center, untuk tempat monitoring data center
Ruang penyimpanan, merupakan gudang penyimpanan perangkat jaringan yang

belum atau tidak terpakai.


6. Loading dock, tempat memuat barang barang hardware data center
7. Bagian yang kosong merupakan jalur masuk (entrance room)

B. Sistem Listrik

Dalam desain sistem kelistrikan aspek yang diperhatikan adalah pendistribusian


kabel power dari Power Distribution Unit (PDU) ke perangkat IT dan perangkat
pendinginan. Kabel melalui cable tray yang berada dibawah raised floor.
1. Implementasi Perangkat Listrik pada Data Center
Implementasi listrik dilakukan secara paralel, dan dirancang secara moduler,
sehingga akan lebih cepat dan mudah. Redundansi sistem listrik mengandung
konsep n+1, dimana n adalah jumlah sistem atau item yang diperlukan untuk
menjaga kelangsungan operasional spesifik, yang berarti bahwa kegagalan terhadap
sistem tunggal dapat ditolerir.
2. UPS Line Interactive
Alasan pemilihan UPS tipe ini adalah karena yang paling sering digunakan pada unit
small business, pengembang web, dan sejumlah server yang berada di departemen
pemerintahan.
Keunggulan: Reliabilitas tinggi; efisiensi tinggi; penyesuaian voltase baik
Kekurangan: Tidak cocok untuk pemakaian di atas 5kVA

3. Sistem EPO (Emergency Power Off)


EPO adalah mekanisme keamanan yang bertujuan untuk menurunkan power
sekumpulan perangkat listrik atau keseluruhan ruangan pada keadaan darurat, untuk
melindungi personel dan fasilitas lainnya, hal ini diperlukan ketika terjadinya bencana
atau musibah yang menimpa lokasi atau ruangan data center.

C. Sistem Pendingin
Instalasi sistem pendingin pada data center memakai sebuah AC (Air Conditioning)
presisi. Tipe AC presisi dapat mendinginkan seluruh ruang server, bahkan hingga
seluruh rak server yang telah terisi oleh server dan perangkat jaringan lainnya.
Namun tidak menutup kemungkinan juga memasang sistem pendingin yang
redundan, sehingga apabila satu perangkat mengalami kerusakan, akan ada
perangkat cadangan yang mengambil alih fungsinya.
Rak server antar baris dibuat berhadapan di bagian depan, dan pada sisi depannya
dipasangkan lantai yang berlubang (perforated tile) untuk mengalirkan udara dingin
pada tiap perangkat, dan membentuk lorong udara dingin (cold aisle), dan

dibelakangnya membentuk lorong udara panas (hot aisle). Cara ini disebut juga
dengan metode Row Cooling Oriented, seperti diilustrasikan pada gambar dibawah

Gambar 2 Row Oriented Cooling

D. Raised Floor
Teknologi raised floor digunakan untuk standar lantai pada Data Center usulan,
adapun keuntungan teknologi raised floor, yaitu:
(1) Menciptakan ruangan yang berperan mengalirkan udara dingin,
(2) Pemindahan panel mudah dilakukan,
(3) Ruangan terlihat rapi secara estetika,
(4) Memiliki ukuran yang presisi, sehingga dapat dijadikan acuan grid untuk
peletakan perangkat.
Pemilihan raised floor yang bercoating High Pressure Lamminate (HPL) sebagai
lapisan dasar di dalam Data Center, adalah karena memiliki lapisan anti statis
sehingga dapat membantu mengurangi tegangan yang ditimbulkan oleh orang yang
berjalan di sepanjang permukaan lantai yang dapat mengakibatkan rusaknya
perangkat elektromagnetik yang sensitif terhadap listrik statis.
Digunakan raised floor dengan ukuran grid 60 cm x 60 cm x 3,8 cm (P x L x T)
dengan coating HPL. Seperti Gambar 3

Gambar 3 Raised Floor

Dari Gambar

3 tinggi mininal penggunaan raised floor dalam tier 2

berdasarkan standar TIA-942 adalah 45cm oleh karena itu dalam


perancangan raised floor akan menggunakan ketinggian 45 cm atau 18.
Sehingga dibutuhkan floor height seperti pada Gambar 4.
5

Gambar 4 Floor Height 45cm

Raised floor juga dilengkapi dengan perforated tiles yang digunakan untuk
mengalirkan udara dingin dari bawah raised floor menuju sisi atas raised floor.
Penggunaan raised floor dengan menggunakan floor height serta perforated tiles
sangat cocok digunakan dalam sistem pendinginan Row Oriented Colling System
karena aliran udara sudah diatur dalam perancangannya,

Gambar 5 Ferforated Tiles

2. Desain Lojik Interkoneksi Seluruh Kantor

Keterangan :
1. Kantor Pusat terhubung ke 11 Kantor Cabang Utama dengan menggunakan koneksi
Fiber Optik yang disediakan oleh ISP (Internet Service Provider)
2. Kantor Cabang Utama memiliki koneksi ke setiap kantor Cabang Pembantu dengan
menggunakan koneksi Fiber Optik
3. Kantor Cabang Pembantu ketika koneksinya melalui Kantor Cabang Utama sebelum
terkoneksi ke Kantor Pusat.
4. Setiap Kantor Cabang Utama disetiap kota memiliki Bandwitch Management untuk
mengatus koneksi didalam setiap kota, termasuk mengatur bandwitch untuk Kantor
Cabang Pembantu didalam kota yang bersangkutan.
7

5. Kantor Pusat memiliki Bandwitch Management untuk mengatur bandwitch setiap


kantor baik itu kantor cabang utama, cabang pembantu, maupun representative yang
terkoneksi.
6. Kantor Pusat memiliki IP-PBX untuk mengatur komunikasi seluruh kantor cabang.

3. Diagram Logik Interkoneksi Data Center

Keterangan:

1. Backbone di gedung baru dan koneksi ke CU menggunakan FO


2. Semua UTP menggunakan Cat6
4. Diagram Fisik interkoneksi Data Center

Anda mungkin juga menyukai