Anda di halaman 1dari 18

BAB III

KEGIATAN KEAHLIAN

A. Pendahuluan.
1. Kegiatan Industri.
Kegiatan industri

adalah

merupakan

seluruh

kegiatan

aktivitas

produksi/jasa yang ada dalam sebuah perusahaan tersebut, dan juga untuk
mencapai visi dan misi perusahaan tersebut. Dengan demikian kegiatan
praktik

industri

ini

diharapkan

mampu

meningkatkan

kemampuan,

kompetensi dan pengetahuan mahasiswa dibidang otomotif.


2. Kegiatan Khusus.
Kegiatan khusus adalah kegiatan yang dikerjakan di perusahaan tempat
paraktik yang disesuaikan dengan program studi penulis. Dalam hal ini adalah
program keahlian Pendidikan Teknik Otomotif dengan kegiatan khusus Servis
Besar Honda Supra X 125, Servis Shock Absorber depan Honda Supra X
125 dan overhoule cvt Honda Vario
Kegiatan Servis Besar Honda Supra X 125, Servis Shock Absorber depan
Honda Supra X 125 dan Overhoule CVT Honda Vario. Seringkali di lakukan
di Bengkel AHHAS 543 ABC Motor.
B. Proses Jasa
1. Servis Besar Honda Supra X 125
a. Keluhan pelanggan
Saat sepeda motor dihidupkan keluar asap putih pada knalpot dan bunyi
klatak- klatak di bagian depan mesin.
b. Diagnosa sementara
Terdapat goresan di dalam dinding silinder. Akibat ausnya ring piston
menyebabkan kerak-kerak hasil dari sisa pembakaran menempel di dinding
silinder san terseret oleh piston ng.
c. Data Spesifikasi
1.
Data komponen cylinder Honda Supra X 125
Cylinder / blok mesin berfunsi sebagai tempat naik turunya piston untuk
melaksanakan kerja proses motor bakar. Selain itu silinder adalah tempat
landasan torak.
18

19

Gambar 5. Cylinder
2. Spesifikasi Honda Supra X 125
Kapasitas tangki bahan bakar :
Tipe mesin
:
Diameter x langkah
:
Volume langkah
:
Perbandingan kompresi
:
Daya maksimum
:
Torsi maksimum
:
Kapasitas minyak pelumas
:
mesin
Kopling Otomatis
:
Gigi transmsi
:
Pola pengoperan gigi
:
Starter
:
Aki
:
Busi
:
Sistem pengapian
:

3,7 liter
4 langkah, SOHC, pendinginan udara
52,4 x 57,9 mm
124,8 cc
9,0 : 1
9,3 PS / 7.500 rpm
1,03 kgf.m / 4000 rpm
0,7 liter pada penggantian periodik
Otomatis sentrifugal
Kecepatan bertautan tetap
N-1-2-3-4-N (rotari)
Pedal dan elektrik
12 V - 3,5 Ah
ND U20EPR9 / NGK CPR6EA-9
Carburator - DC CDI

Daftar Tabel 1. Spesifikasi Engine Honda Supra X 125.


d. Langkah perbaikan
1. Pelepasan Cover dan Cylinder Head
Lepaskan semua baut-baut pada cover dengan menggunakan obeng (+) dan
(-), lepaskan selang saluran pembagi udara, kabel busi, Karburator dengan
menggunakan kunci ring 8, knalpot dengan menggunakan kunci ring 12

20

(untuk baut knalpot bagian depan) kunci Pas 14 dan T 12 (untuk bagian
belakang knalpot). Setelah itu lepaskan Cylinder Head
Kunci Perkakas:
a) Kunci T 8
b) Kunci Shock 1 set
c) Kunci ring 8 dan 17
d) Obeng dan +
2. Pelepasan cylinder
Melepaskan cylinder head (kepala
silinder) Melepaskan silinder.
Membersihkan bagian atas cylinder
secara menyeluruh.
PERHATIAN:
Hati-hati

agar

tidak

merusak

permukaan gasket.

Gambar 7. Pelepasan gasket


3.

Melepaskan gasket dan dowel pins.

Pembongkaran cylinder
Melepaskan baut-baut dan main pipe
side cover stays (pegangan
penutup samping dari pipa utama).

Melepaskan karet-karet dari cylinder.

Gambar 6. Pelepasan cylinder

4. Pemeriksaan

21

Memeriksa dinding cylinder terhadap

BATAS SERVIS: 0,10 mm

goresan dan keausan. Mengukur dan


catat D.D. cylinder pada tiga tingkat
pada

sumbu

pembacaan

dan

Y. Ambil

maksimum

untuk

menentukan keausan cylinder.


BATAS

SERVIS:

52,445

mm

(2,0648 in)
Hitung cylinder terhadap kelonjongan

Gambar 10. Pemeriksaan dinding

pada tiga tingkat pada sumbu X dan

cylider

Y. Ambil

Menghitung ketirusan cylinder pada


tiga tingkat pada sumbu X dan Y.
Ambil pembacaan maksimum untuk
menentukan ketirusan.
BATAS SERVIS: 0,10 mm

Cylinder harus di-rebore (korter) dan


dipasang sebuah piston oversize jika
Gambar 8. Pembongkaran cylinder

batas servis telah dilampaui. Piston


oversize berikut tersedia: 0,25 mm,
0,50 mm, 0,75 mm, 1,00 mm.
Cylinder harus di-rebore (korter)
sehingga jarak renggang untuk sebuah
piston oversize adalah
0,010 - 0,040 mm.

Gambar 9. Pelepasan karet-karet

pembacaan

maksimum

menentukan kelonjongan.

untuk

Memeriksa

cylinder

terhadap

perubahan

melengkung

dengan

letakkan sebuah mistar lurus dan

22

sebuah lidah voeler melintasi lubang


studs dan baut seperti pada gambar.
BATAS SERVIS: 0,05 mm

Gambar 12.
dengan mistar

Memeriksa

cylinder

5. Pelepasan piston
CATATAN:
Meletakkan

kain

lap

bersih

menutupi crankcase (bak mesin)


untuk menghindari kemungkinan
Gambar 11. Menghitung ketirusan
cylinder

terjatuhnya

clip

ke

dalam

crankcase.
Melepaskan piston pin clip dengan
menggunakan tang.
Keluarkan piston pin dan Melepas
piston.

23

Merenggangkan

masing-masing

piston ring dan keluarkan dengan


mengangkatnya ke atas pada sebuah
titik berhadapan dengan celah ujung
ring.

Gambar 14. Melepas ring piston

Membersihkan endapan karbon dari


piston.
CATATAN:
Membersihkan endapan karbon dari
alur piston ring dengan sebuah ring
yang

akan

dibuang.

Jangan

memakai sikat kawat; hal ini akan


mengakibatkan goresan pada aluralur.
Gambar 13. Pelepasan piston

6. Pemeriksaan Piston
Memeriksa piston terhadap retakretak

atau

Memeriksa
keausan
pembentukan

kerusakan
alur

ring

terhadap

berlebihan
karbon.

lain.
dan

Mengukur

D.L. masing-masing piston.

24

CATATAN:
Ambil pengMengukuran 10 mm
dari bagian bawah piston, dan 90o
dari lubang piston pin.

Gambar 16. Pemeriksaan piston


Mengambil

pembacaan

maksimum

untuk

secara

menentukan

kerenggangan
(D.D. cylinder).
Gambar 15. Membersihkan endapan
karbon

BATAS SERVIS: 0,159 mm


Mengukur

masing-masing

D.D.

lubang piston pin pada sumbu X


dan

Y.

Ambil

pembacaan

maksimum untuk menentukan D.D


BATAS SERVIS: 13,03 mm
Mengukur D.L. piston pin pada tiga
titik.
BATAS SERVIS: 12,98 mm
BATAS

SERVIS:

52,292

mm

Hitung kerenggangan antara piston

Hitung kerenggangan antara piston

dan piston pin.

dan cylinder.

BATAS SERVIS: 0,075 mm

Mengukur

D.D.

kepala

kecil

connecting rod (batang penggerak).

25

BATAS SERVIS: 13,05 mm


Hitung kerenggangan antara kepala
kecil connecting rod dan piston pin
BATAS SERVIS: 0,07 mm

Gambar

18.

Mengukur

kepala

connecting rod
CATATAN:
Selalu ganti piston ring sebagai
sebuah set. Memeriksa piston ring,
dan ganti bila telah aus. Memasang
kembali piston ring pada alur-alur
di piston.
Gambar

17.

Mengukur

masing lubang piston pin

masing-

Dorong

masuk

ring

sampai

permukaan luar dari piston ring


hampir rata dengan piston dan
Mengukur kerenggangan antara ring
dan alur dengan menggunakan lidah
voeler.
BATAS SERVIS:
Atas: 0,10 mm (0,004 in)
Kedua: 0,09 mm (0,004 in)

Dengan

menggunakan

piston,

doronglah ring tegak lurus ke dalam


cylinder dan Mengukur celah pada

26

ujung

ring

menggunakan

lidah

voeler.
BATAS SERVIS:
Atas: 0,5 mm (0,02 in)
Kedua: 0,5 mm (0,02 in)
Oli: 1,1 mm (0,04 in)
Gambar 20. Pemeriksaan ring piston

7. Pemasangan piston
Membersihkan kepala piston, alur
ring dan sisi piston.
Memasang piston ring dengan hatihati pada piston dengan tanda tanda
pada ring menghadap ke atas.
PERHATIAN:
1) Jangan merusak piston ring
Gambar 19. Pemeriksaan alur piston
ring

dengan

merenggangkan

ujungnya terlalu jauh.


2) Hati-hati untuk tidak merusak
piston pada waktu
pemasangan piston ring.
CATATAN:
1) Jangan mempertukarkan ring
atas dan ring kedua.
2) Setelah diMemasang, ring-ring
harus berputar dengan bebas,
tanpa hambatan.

27

3) Tempatkan ujung-ujung ring-

Gambar 22. Pemasngan piston ring

ring berjarak 120 derajat satu


sama lain.

Membersihkan

sisa-sisa

bahan

gasket dari permukaan penyatuan


cylinder

dari

crankcase

(bak

mesin).
CATATAN:
Meletakkan

kain

lap

bersih

menutupi lubang crankcase untuk


mencegah agar piston pin clips
tidak jatuh ke dalam crankcase.

Gambar 21. Pemasngan piston ring

Mengoleskan oli pada lubang


kepala kecil connecting rod dan
lubang piston pin. Memasang
piston dengan tanda IN
menghadapi sisi pemasukan.
Memasang piston pin.

28

PERHATIAN:
Selalu pakai piston pin clips baru.
Pemasangan kembali piston pin
clips bekas dapat menyebabkan
kerusakan mesin.

Gambar 23. Membersihkan sisa-sisa


gasket dari permukaan penyatu

8. Perakitan cylinder
Memasang karet-karet.

Memasang main pipe side cover


stays (pegangan penutup samping
pipa utama) dan kencangkan bautbaut dengan erat.

Gambar 24. Mengoleskan oli pada


kepala kecil connecting rod
Memasang piston pin clips baru.

29

Memasang dowel pins dan sebuah


gasket baru.

Gambar 25. Memasang piston clips

Melapisi sebelah dalam cylinder,


permukaan luar piston dan alur
piston ring dengan oli mesin
bersih.

Tempatkan

cam

chain

(rantai mesin) melalui cylinder dan


Gambar 26. Memasang karet-karet

pasang cylinder di atas piston


sementara menekan piston ring
dengan

jari-jari.

cylinder head

Gambar 27. Memasang main pipe side


cover
9. Pemasangan cylider

Memasang

30

Memasang dowel pins dan gasket


baru.

Gambar 28. Memasang dowel pins

Memasang cylinder head (kepala


silinder).

Memasang

sealing

washers

(cincin

perapat)

baru/copper washer
(cincin tembaga) baru dan cap nuts
(mur topi).
CATATAN:
Perhatikan
Gambar 29. Melapisi sebelah
dalam cylinder dengan oli

washer

penempatan
baru.

copper

Pengencangan

cylinder head cap nuts (mur topi


kepala silinder) dengan torsi yang
ditentukan.
TORSI: 24 Nm (2,4 kgfm, 17
lbfft)
Memasang dan kencangkan baut
pemasangan cylinder head.

31

Memutar crankshaft (poros engkol)


berlawanan arah jarum jam dan
tepatkan tanda T pada flywheel
(roda gila) dengan takik penunjuk
pada left crankcase cover (tutup bak
mesin kiri). Pastikan bahwa
Gambar. 30 pemasangan dowel pins

Memasang dowel pin ke dalam


camshaft (poros bubungan).

Memasang cam sprocket (sprocket


bubungan).
Gambar 31. Pemasangan cylinder
head

CATATAN:
1) Tepatkan tanda O pada cam
sprocket dengan takik
penunjuk pada cylinder head.
2) Hati-hati agar baut-baut cam
sprocket tidak jatuh.
Memasang dan kencangkan bautbaut cam sprocket dengan torsi
yang ditentukan.

32

piston (torak) berada pada TDC

Melepaskan tensioner lifter plug

(Top Dead Center) (= TMA: Titik

(tutup pengangkat tensioner) dari

Mati Atas) pada langkah kompresi.

tensioner lifter.
Memeriksa cara kerja lifter:
1) Tensioner shaft (poros penegang
rantai mesin) tidak boleh masuk
ke

dalam

badan

ketika

ia

didorong.
2) Ketika ia diputar searah jarum
jam
Gambar 32. Memutar crankshaft

dengan

sebuah

obeng,

tensioner shaft harus tertarik ke


dalam

badan.

Poros

harus

meloncat keluar dari badan


sesegera obeng dilepas

Gambar 33. Memasang dowel pins


Memutar tensioner shaft searah
jarum jam dengan kunci perkakas
untuk menarik tensioner, kemudian
masukkan stopper sama sekali
untuk menahan tensioner pada
posisi tertarik penuh.

Gambar 34. Memasang cam sprocket

33

Memasang sebuah gasket baru pada


cam

chain

(pengangkat

tensioner
tensioner

lifter
rantai

mesin).pasang tensioner lifter ke


dalam cylinder.

Gambar 35. Memasang tensioner


lifter plug

Memasang

dan

mengencangkan

baut-baut pemasangan. lepas kunci


perkakas stopper dari tensioner
lifter. pasang plug dengan sebuah
O-ring baru dan kencangkan.

Memasang sebuah gasket baru dan


cam sprocket cover (tutup sprocket
bubungan)

pada

cylinder

head

pada

cam

(kepala silinder).
CATATAN:
Tepatkan

tonjolan

sprocket cover dengan stopper pada


Gambar 36. Memutar tensioner shaft

cylinder head seperti pada gambar.

34

Memasang baut dengan sebuah


sealing washer baru ke dalam
cylinder head. Kencangkan dengan
torsi yang ditentukan.
TORSI: 10 Nm (1,0 kgfm, 7 lbfft)

Gambar

37.

Memasang

gasket

tensioner
10. Memasang berikutnya :
1) Busi
2) Baut-baut pemasangan intake
manifold (saluran pemasukan
ke cylinder head)
3) Air injection pipe (pipa injeksi
udara)
4) Muffler
5) Setel renggang klep in/ex: 0,05
Gambar

38.

Memasang

baut-baut

tensoiner

Gambar 39. Memasng gasket pada


camp sprocket cover

0,02 mm.

35

Gambar
41.
Pemasangan
perlengkapan cylinder head

Gambar 40. Memasang baut sealing


washer

Anda mungkin juga menyukai