PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki
sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang memadai
untuk mengolahnya. Selain itu, banyaknya daratan luas yang belum terjamah
manusia memungkinkan para penduduk untuk memanfaatkannya sebagai mata
pencaharian, seperti membuka lahan pertanian atau perkebunan. Pemerintah pun
melihat sektor pertanian dan perkebunan sebagai suatu prospek besar
perekonomian Indonesia yang bertujuan untuk memakmurkan rakyat, mengingat
pasal 33 UUD 1945, bahwa kekayaan alam yang terkandung di bumi Indonesia
akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Bertolak dari pasal tersebut, maka pemerintah mengupayakan segala macam
cara untuk memajukan sektor pertanian, salah satunya dengan mendirikan Industri
pupuk, sebagai salah satu unsur penting di dalam
pemerintahan orde baru titik berat pembangunan terletak pada usaha untuk
mencapai swasembada pangan, maka pemerintah saat itu mendorong usaha
intensifikasi pertanian dengan salah satu caranya adalah penggunaan pupuk dalam
pertanian. Untuk memenuhi kebutuhan akan pupuk, saat itu pemerintah
memandang perlunya dibangun sebuah pabrik pupuk kimia.
Saat ini Indonesia telah memiliki beberapa industri pupuk. Pendirian
industri pupuk ditujukan terutama untuk pemenuhan kebutuhan pupuk dalam
negeri. PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) yang lebih dikenal sebagai PT. PUSRI
adalah produsen pupuk pertama di Indonesia. PT. PUSRI mempunyai peranan
yang sangat penting baik dalam hal penyediaan pupuk untuk pertanianperkebunan juga dalam hal perkembangan teknologi proses industri petrokimia,
terutama untuk pupuk urea. Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang dan
sejarah perkembangan PT. PUSRI, visi serta misi perusahaan, lambang PT.
PUSRI, maksud dan tujuan perusahaan, ulasan garis besar proses yang digunakan
di PT. PUSRI, serta distribusi dan pemasaran produk.
1.2.
Perkembangan PT.PUSRI
PT. PUSRI berhasil memproduksi urea pertama di Indonesia
Tahun
Licensor
Terpasang a
Operasi
Proses
(ton/tahu
Konstruk
n)
si
PUSRI II
Kellogg
Unit
MTC
218000
TRCI(Total
570000
Amoniak
1974
Unit Urea
Recycle
PUSRI III
Improved)
Kellogg
Unit
Amoniak
1976
Unit Urea
PUSRI IV
Unit
Amoniak
Pelaksan
Overseas
Corporatio
n (AS)
Kellogg
MTC
330000
Overseas
TRCI
570000
Corporatio
n (AS)
Kellogg
Kellogg
1977
Kellogg
MTC
330000
Overseas
TRCI
570000
Corporatio
Unit Urea
PUSRI IB
Kellogg
n (AS)
Unit
ACES
446000
Amoniak
(Advanced
570000
Unit Urea
Process for
Cost
1995
and
Energy
Saving)
of
Toyo
Engineerin
g
Corporatio
n
PT.
Rekayasa
Industri
(Indonesia
)
PUSRI I
: 1 Maret 1961
: Agustus 1961
Selesai konstruksi
: September 1963
Produksi pertama
: 16 Oktober 1963
Biaya
: US$ 33 juta
Sumber dana
Jenis Proyek
: Turn key
Kapasitas terpasang
amoniak/tahun)
300
ton
urea/hari
(100000
ton
urea/tahun)
Proses Pembuatan
: Stanvac (Canbai)
PUSRI II
Pelaksana konstruksi
Penandatanganan kontrak
Mulai konstruksi
: 7 Agustus 1972
: 7 Desember 1972
Selesai konstruksi
: 6 Agustus 1974
Produksi pertama
: 6 Agustus 1974
Biaya
: US$ 86 juta
Sumber dana
Pemerintah RI
Jenis proyek
Kapasitas Gudang
c)
PUSRI III
Pelaksana konstruksi
Penandatanganan kontrak
Mulai konstruksi
: 7 Agustus 1974
: 21 Mei 1975
Selesai konstruksi
: November 1976
Produksi pertama
: Desember 1976
Biaya
Sumber dana
Jenis proyek
d)
PUSRI IV
Penandatanganan kontrak
Mulai konstruksi
: 7 Agustus 1975
: 25 Oktober 1975
Selesai konstruksi
: Juli 1977
Produksi pertama
: Oktober 1977
Biaya
Sumber dana
Pemerintah RI
e)
PUSRI I-B
: 1 Mei 1990
: September 1994
PT
Rekayasa
Industri,
TEC
(Licensor Process)
Amoniak
1.3.
agribisnis
secara
efisien,
berkualitas
prima
dan
memuaskan pelanggan.
1.4.
2.
3.
Butir-butir
melambangkan
urea
berwarna
bulan
berdirinya
putih
PT
berjumlah
PUSRI,
yaitu
12
bulan
Desember.
4.
5.
yang
digunakan
penduduk
setempat
untuk
menangkap ikan.
6.
7.
garis
hitam
tipis
melambangkan
keagungan,
1.5.
daerah tepi
sungai
Sungai
kering
sepanjang
tahun,
yang
menunjang
bahan
baku
Letaknya
berdekatan
dengan
wilayah
operasi
pembangunan
PT
PUSRI,
lokasi
yang
sekarang
administrasi
pemerintah
(dekat
dengan
pusat
20,4732
hektar
ditambah untuk
lokasi
perumahan
disiapkan
tanah
seluas
41,7965
hektar
yang
U
U
V
Urea plant
P-II
T
S
NH3 plant
P-II
utilitas plant
P-II
Urea plant
P-III
NH3 plant
P-III
utilitas plant
P-III
O
18
Y
P
P
P
23
24
17
19
K
Q
Urea plant
P-IV
25
15
14
13
12
11
21
26
10
27
8
6
3
1
E
F
C
1. Primary reformer
B. Kantor utama
2. Secondary reformer
C. Lapangan
3. Stripper
D. Perumahan
4. Absorber
5. Metanator
F.
Diklat
G. Sekolah
7. ARU
H. Kolam
8. HRU, PGRU
NH3 plant
P-IV
20
22
16
utilitas
plant
P-IV
I.
Masjid
9. Molecular sieve
J.
Rumah makan
10. Kompresor
K. Parkir
11. Refrijerasi
L. Tenik proses
M. Dinas K3
13.
Seksi
penjumputan
(recovery)
N. Main Lab
O. Ammonia storage
15.
Seksi
kristalisasi
dan
pembutiran
(prilling)
P.
Kantor
Q. Wisma
R. Lapangan oahraga
S. Perluasan pabrik
T. Gudang
U. Dermaga
V. PPU
W. Rumah sakit
X. Wisma
1.6.
penyaluran
dan
pengadaan
pupuk
bersubsidi
dari
semua
melaksanakan
penyaluran/pemasaran
pupuk
Gudang
Lini II
PRODUSEN PUPUK:
PT
PT
PT
PT
PT
Pupuk Sriwidjaja
Pupuk Kujang
Pupuk Kaltim
Petrokimia Gresik
Pupuk Iskandar Muda
Gudang
Lini III
KUD/Koperasi
Penyalur
Pengecer
Petani
UPP
Pupuk Kantong
Pupuk Curah
melaksanakan
prinsip
distribution
pattern
yakni
pusat
distribusi
yang
langsung
berada
di
bawah
Importir
pupuk yang
ditunjuk
pemerintah
Gudang
Lini II
Gudang
Lini III
KUD/Koperasi
Penyalur
Pengecer
Petani
setiap
pabrik
pupuk
yang
ada.
Adanya
keputusan
melalui
Keputusan
Menteri
Perindag
RI
pada
tahun
2003,
dikeluarkan
kebijakan
pupuk
secara
nasional
namun
dibagi
dalam
menyusul
Surat
Keputusan
No.
Menteri
Perindustrian
dan
Perdagangan
No
dan
Pemerintah
pendistribusian
menerbitkan
356/MPP/Kep/5/2004 tanggal
pupuk
Surat
bersubsidi,
Keputusan
maka
nomor:
serta
pengawasan
terhadap
pelaksanaannya
dilapangan.
1.7.
serta
mempelajari
secara
langsung
proses
Unit
Utilitas
yang
digunakan
pada
pabrik
PT.PUSRI Palembang.
1.8.