Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pankreas adalah kelenjar rasemosa besar dan memanjang yang terletak
melintang dibelakang lambung. Diantara limpa dan duodenum. Sekresi eksternalnya
mengandung enzim pencernaan. Sekresi internal pangkreas mengandung enzim
pencernaan. Insulin dihasilkan oleh sel-sel beta dan sekresi lainnya glukagon
dihasilkan oleh sel-sel alfa. Sel alfa, beta dan delta membentuk kumpulan disebut
pulau langershand.
Pankreas merupakan suatu organ yang mempunyai fungsi endokrin dan
eksokrin, dan kedua fungsi ini saling berhubungan. Fungsi eksokrin yang utama
adalah untuk memfasilitasi proses pencernaan melalui sekresi enzim-enzim ke dalam
duodenum
proksimal.
Sekretin
dan
kolesistokinin
pankreozimin
(CCC-PZ)
dengan nyeri yang sangat dan konstan, tanda dan gejala umum sakit akut, disertai
dengan berat badan turun, sakit kuning ringan, diare, steatorrhea, dan perut lembek.
Pertimbangan gerontologi dengan bertambahnya usia terjadi sedikit perubahan
pada ukuran pankreas. Namun demikian pada pasien-pasien yang berusia lebih dari 70
tahun akan mendapat peningkatan penimbunan lemak dan bahan fibrosa dalam
pangkreas, disamping itu dengan bertambahnya usia ditemukan sejumlah perubahan
arterosklerotik yang terlokalisir. Beberapa penelitian menunjukan berkurangnya laju
sekresi pankreas (penurunan sekresi lipase, amilase dan tripsin) dan menurunkan
pengeluaran bikarbonat pada pasien berusia lanjut. Beberapa gangguan pada proses
absorbsi lemak yang normal terjadi bersamaan dengan pertambahan usia, dan
gangguan ini mungkin disebabkan oleh kelambatan dalam pengosongan lambung
serta insufisiensi pankreas. Penurunan absorbsi kalsium semua perubahan ini
membuat kita harus berhati-hati dalam menginterpretasikan hasil pemerikasaan
diagnostik pada lansia normal dan dalam memberi konseling diet.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Pankreatitis ( inflamasi pancreas) merupakan penyakit yang serius pada
pancreas dengan insesitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relative ringan
dan sembuh sendiri hingga penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal yang tidak
bereaksi terhadap berbagai pengobatan.( Brunner, Sudarth, 2002, KMB).
Pankreatitis adalah reaksi peradangan pankreas. Pankreatitis (inflamasi
pankreas) merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan intensitas yang
dapat berkisar dari kelainan yang relatif ringan dan sembuh sendiri hingga penyakit
yang berjalan dengan cepat dan fatal yang tidak bereaksi dengan pengobatan.
Terdapat beberapa teori tentang penyebab atau mekanisme terjadinya pankreatitis
yang pada umumnya dapat dikatakan sebagai otodigesti pankreas. Umumnya semua
teori ini menyatakan bahwa duktus pankaretis tersumbat disertai oleh hipersekresi
enzim-enzim eksotrin dari pankreas. Enzim-enzim ini memasuki saluran empedu serta
diaktifkan disana dan kemudian bersama-sama getah empedu mengalir balik (refluksi)
ke dalam duktus pankreatis sehingga terjadi pankreatitis.
Pankreastitis adalah kondisi inflamasi yang menimbulkan nyeri di mana enzim
pankreas diaktifasi secara prematur mengakibatkan autodigestif dari pankreas.
(Doengoes, 2000;558).
Pankreatitis akut adalah inflamasi pankreas yang biasanya terjadi akibat
alkoholisme dan penyakit saluran empedu seperti kolelitiasis dan kolesistisis (Sandra
M. Nettina, 2001).
Pankreastitis (inflamasi pankreas) merupakan penyakit yang serius pada
pankreas dengan intensitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringan
dan sembuh sendiri hingga penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal yang tidak
bereaksi terhadap berbagai pengobatan.
Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas, organ yang mengeluarkan
enzim pencernaan dalam saluran pencernaan, dan sekaligus mensintesis dan
mensekresi insulin dan glukagon. Pankreatitis dapat disebabkan oleh batu empedu
yang menyumbat saluran pankreas, konsumsi alkohol yang kronis, obat-obatan,
trauma, infeksi, tumor, dan kelainan genetik.
Pankreatitis akut dengan gejala utama nyeri perut bagian atas yang terasa
terus-menerus selama beberapa hari, bahkan bisa disertai dengan demam,
pembengkakan, mual, muntah, peningkatan irama jantung (takikardia). Dalam kasus
yang parah dapat berakibat dehidrasi, tekanan darah rendah, syok, kegagalan organ,
dan kematian.
Gambar : pankreatitis
B. Klasifikasi
1. Pankreatitis Akut
Pankreatitis akut adalah inflamasi pada pankreas yang terjadi akibat
proses tercernanya organ ini oleh enzim-enzimnya sendiri. Maksudnya secara
normal pankreas dilindungi oleh enzim-enzim dingestinya sendiri tapi karena
terjadi kerusakan bisa mengakibatkan organ ini tercerna oleh enzim sehingga
terjadi inflamasi. Peradangan pankreas yang terjadi secara tiba-tiba, bisa
bersifat ringan atau berakibat fatal. Secara normal pankreas mengalirkan getah
pankreas melalui saluran pankreas (duktus pankreatikus menuju ke usus dua
belas jari (duodenum). Getah pankreas ini mengandung enzim-enzim
pencernaan dalam bentuk yang tidak aktif dan suatu penghambat yang
bertugas mencegah pengaktivan enzim dalam-perjalanannyamenuju ke
duodenum. Sumbatan pada duktus pankreatikus (misalnya oleh batu empedu
pada sfingter Oddi)akan menghentikan aliran..getah pankreas. Biasanya
sumbatan ini bersifat sementara dan menyebabkan kerusakan kecil yang akan
segera diperbaiki. Namun bila sumbatannya berlanjut, enzim yang teraktivasi
akan terkumpul di pankreas, melebihi penghambatnya dan mulai mencerna
sel-sel pankreas, menyebabkan peradangan yang berat. Kerusakan pada
pankreas bisa menyebabkan enzim keluar dan masuk ke aliran darah atau
rongga perut, dimana akan terjadi iritasi dan peradangan dari selaput rongga
perut (peritonitis) atau organ lainnya. Bagian dari pankreas yang menghasilkan
hormon, terutama hormon insulin, cenderung tidak dihancurkan atau
dipengaruhi. .
2. Pankreatitis Kronik
Pankreatitis kronik merupakan kelainan inflamasi yang ditandai oleh
kehancuran anatomis dan fungsional yang progresif pada pancreas ( Brunner,
Sudarth, 2002, KMB). Dengan di gantikannya sel-sel pancreas yang normal
oleh jaringan ikat akibat serangan pancreatitis secara berulang-ulang, maka
5
C. Etiologi
Faktor-faktor etiologi pada pankreatitis akut yaitu:
1. Metabolik
a. Alkoholisme
b. Hiperlipoproteinemia
c. Hiperkalsemia
d. Obat-obatan (misalnya, diuretik tiazid)
e. Genetik
2. Mekanis
a. Trauma
b. Batu empedu
c. Jejas iatrogenik
d. Jejas perioperatif
e. Prosedur endoskopik dengan penyuntikan zat warna
3. Vaskuler
a. Syok
b. Atheroembolisme
c. Poliarteritis nodosa
4. Infeksi
a. Parotitis (mumps)
b. Coxsackievirus
c. Mycoplsma pneumonia
Penyebab pankreatitis kronik adalah alkoholisme. Penyebab lain adalah
hiperkalsemia, hiperlipidemia, pankreas divisum, pankreatitis herediter dan
malnutrisi defisiensi-protein.
D. Manifestasi Klinis
1. Nyeri abdomen yang hebat merupakan gejala utama pancreatitis.
2. Pasien tampak berada dalam keadaan sakit berat defens muskuler teraba pada
abdomen.
3. Perut yang kaku atau mirip papan dapat terjadi dan merupakan tanda yang fatal.
Namun demikian abdomen dapat tetap lunak jika tidak terjadi peritonitis.
6
4.
5.
6.
7.
8.
9.
protein, karena cairan ini mengalir kedalam jaringan dan rongga peritoneum.
10. Pasien dapat mengalami takikardia, sianosis dan kulit yang dingin serta basah
disamping gejala hipotensi.
11. Gejala infiltrasi paru yang difus, dispnoe, tachipnoe dan hasil pemeriksaan gas
darah abnormal.
sebagian besar cairan yang kaya akan protein karena cairan ini mengalir ke dalam
jaringan dan rongga peritoneum. Pasien dapat mengalami takikardi sianosis dan
kulit yang dingin serta basah disamping gejala hipotensi. Gagal ginjal akut sering
dijumpai pada keadaan ini.
2. Pankreastitis Kronik
Nyeri yang hebat di daerah abdomen bagian atas dan punggung disertai
muntah.Penurunan berat badan merupakan masalah utama pada pankreatitis kronik.
Lebih dari 75% pasien mengalami penurunan berat badan yang bermakna yang
biasanya disebabkan.oleh penurunan asupan makanan akibat anoreksia atau
perasaan takut bahwa makan akan memicu serangan berikutnya.
Malabsorbsi terjadi kemudian pada penyakit tersebut ketika fungsi pancreas
masih terisi 10%. Akibatnya, proses pencernaan bahan makanan, khususnya protein
dan lemak, akan terganggu.
Defekasi menjadi sering dan feses menjadi berbuih serta berbau busuk karena
gangguan pencernaan lemak. Keadaan ini dinamakan steatore.
Dengan berlanjut proses penyakit. Klasifikasi pada kelenjar pancreas dan
terbentuknya batu kalsium di dalam saluran kelenjar dapat terjadi.
E. Patofisiologi
Sebagai kontras adanya berbagai faktor etiologi yang menyertai pankreatitis,
terdapat berbagai rangkaian kejadian patofisiologi yang uniform yang terjadi pada
timbulnya penyakit ini. Kejadian ini didasarkan pada aktivitas enzim di dalam
pancreas yang kemudian mengakibatkan autodigesti organ. Dalam keadaan normal
pancreas terlindung dari efek enzimatik enzim digestinya sendiri.enzim ini disintesis
sebagai zimogen yang inaktif dan diaktivasi dengan pemecahan rantai peptid secara
enzimatik. Enzim proteolotik ( tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, elastase ) dan
fosfolopase A termasuk dalam kelompok ini. Enzim digesti yang lain seperti amylase
dan lipase disintesis dalam bentuk inaktif dan disimpan dalam butir zimogen sehingga
terisolasi oleh membrane fosfolipid di dalam sel asini. Selain itu terdapat inhibitor di
dalam jaringan pancreas, cairan pancreas dan serum sehingga dapat mengaktivasi
protease yang diaktivasi terlalu dini.
Dalam proses aktivasi enzim di dalam pancreas, peran penting terletak pada
tripsin yang mengaktivasi semua zimogen pancreas yang terlihat dalam proses
autodigesti ( kemotripsinogen, proelasase,fosfolifase A ). Hanya lipase yang aktif
yang tidak tergantung pada tripsin. Aktivasi ezimogen secara normal imulai oleh
enterokinase di duodenum. Ini mengakibatkan mulainya aktivasi tripsin yang
kemudian mengaktivasi zimogen yang lain. Jadi diduga bahwa aktivasi dini
tripsinogen menjadi tripsin adalah pemicu bagi kaskade enzim dan autodigesti
pankreas. Adapun mekanisme yang memulai aktivasi enzim antara lain adalah refluks
isi duodenum dan refluks caian empedu, aktivasi system komplemen, stimulasi,
sekresi enzim yang berlebihan. Isi duodenum merupakan campuran enzim pancreas
yang aktif, asam empedu, lisolesitin dan lemak yang telah mengalami emulsifikasi.
Semuanya ini mampu menginduksi pancreas akut. Asam empedu mempunyai efek
detergen pada sel pancreas, meningkatkan aktivasi lipase dafosfolipase A, memecah
lesitin menjadi lisolesitin dan asam lemak dan menginduksi spontan sejumlah kecil
tripsinogen sehingga berikutnya mengaktivasi proenzim pancreas yang lain.
Selanjutnya perfusi asam empedu ke dalam duktus pancreatikus yang utama
menambah permiabelitas sehingga menyebabkan perubahan structural yang jelas.
Kelainan histology utama yang ditemukan pada pankreatitis akut adalah nekrosis
koagulasi parenkim dan piknosis inti atau kariolisis yang cepat diikuti oleh degradasi
asini yang nekrotik dan absorpsi dbris yang timbul. Adanya edema, pendarahan dan
trombosis menunjukkan kerusakan vascular yang terjadi bersamaan.
F. Komplikasi
Komplikasi yang sering muncul adalah:
1. Kista pankreas: kista dapat terjadi karena terkumpulnya cairan di sekeliling
pankreas akibat nekrosis pankreas.
2. Diabetes militus: nekrosis pada pankreas juga dapat mengenai sel-sel pualau
langerhans pankreas sehingga terjadi penurunan insulin.
3. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
4. Nekrosis pankreatis.
5. Syok dan kegagalan oragan multiple.
10
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Scan-CT : menentukan luasnya edema dan nekrosis.
2. Ultrasound abdomen : dapat digunakan untuk mengidentifikasi inflamasi
pankreas, abses, pseudositis, karsinoma dan obstruksi trakrus billier.
3. Endoskopi: penggambaran duktus pankreas berguna untuk diagnosa fistula,
penyakit obstruksi billier dan striktur/anomali duktus pankreas. Catatan: Prosedur
ini dikontra indikasikan pada fase akut.
karena
perdarahan.
Ht
biasanya
meningkat
(hemokonsentrasi)
sehubungan dengan muntah atau dari efusi cairan kedalam pankreas atau area
retroperitoneal.
17. Glukosa serum: meningkat sementara umum khususnya selama serangan awal
atau akut.
18. Feses: peningktan kandungan lemak menunjukkan gagal pencernaan lemak dan
protein.
11
H. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan pasien pankreatitis akut bersifat simtomatik dan ditujukan
untuk mencegah atau mengatasi komplikasi. Semua asupan per oral harus dihentikan
untuk menghambat stimulasi dan sekresi pankreas. Pelaksanaan TPN pada
pankreatitis akut biasanya menjadi bagian terapi yang penting, khususnya pada pasien
dengan kedaaan umum yang buruk, sebagai akibat dari stress metabolic yang buruk.
Sebagai stress metabolic yang menyertai pankreatis akut. Pemasangan NGT dengan
pengisapan isi lambung dapat dilakukan untuk meredam gejala mual dan muntah,
mengurangi distensi abdomen yang nyeri dan ileus paralitik, serta untuk
mengeluarkan asam hidroksida agar asam ini tidak mengalir dalam duodenum serta
menstimulasi pankreas.
1. Penanganan nyeri
Pemberian obat pada nyeri yang adekuat merupakan tindakan yang esensial
dalam perjalanan penyakit pankreatitis akut karena dapat mengurangi rasa nyeri
dan kegelisahan yang dapat menstimulasi sekresi pankreas. Pengunaan morfin dan
turunannya harus dihindari karena preparat ini dapat menimbulkan spasme
spingter oddi. Pemberian antimentik dapat mencegah muntah.
2. Perawatan intensif
Koreksi terhadap kehilangan cairan serta darah dan kadar albumin yang
rendah diperlakukan untuk mencegah gagal ginjal akut. Pemberian insulin
mungkin diperlukan bila terdapat hiperglikemia yang berat. Bilas peritoneum
merupakan tindakan yang efektif bagi sebagian penderita pankareatitis yang berat.
3. Perawatan respiratorius
Perawatan respiratorius yang agresif sangat diperlukan karena resiko
terjadinya elevasi diagfragma, inflasi seta efusi dalam paru dan atelektasis
cenderung tinggi. Perawatan respiratorius dapat berkisar dari pemantauan gas
arteri yang ketat, pemberian oksigen dan ventilasi mekanis.
4. Drainase biller
Pemasangan drain biler dan sten dalam duktus pankreatikus melalui endoskopi
telah dilakukan dengan keberhasilan yang terbatas. Terapi ini membentuk kembali
aliran pancreas dan akibatnya akan mengurangi rasa sakit dan menaikan berat
badan.
5. Intervensi bedah
Pembedahan dilakukan untuk membatu menegakkan diagnosa pankareatitis,
membentuk kembali drainase pankreas atau untuk melakukan reseksi atau
menegakkan jaringan pankreas yang nekrotik.
12
elektrolit lain yang perlu diganti sejak awal sebelum regimen pengobatan karena
muntah yang berhubungan dengan pangkreatitis akut. Kalium dalam jumlah yang
berlebihan juga terdapat dalam getah pankreas. Kalsium harus diberikan dalam
waktu lambat lebih dari satu jam lebih dengan menggunakan pompa infus. Pada
beberapa kasus, hiperglikemia dapat juga berhubungan dengan dehidrasi atau
ketidakseimbangan elektrolit lainnya. Mungkin diperintahkan pemberian insulin
lainnya dengan skala geser, insulin ini perlu diberikan dengan hati-hati, karena
kadar glukagon sementara pada pankreatitis akut.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN PANKREATITIS
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
Pada biodata diperoleh data tentang nama, umur, jenis kelamin, tempat tinggal,
pekerjaan, pendidikandan status perkawinan. Dimana beberapa faktor tersebut
dapat menempatkan klien pada resiko pada pankreatitis akut maupun kronik
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Penderita biasanya mengeluh perut terasa sakit dan panas terbakar pada
abdomen sampai tembus ke punggung, terutama daerah epigastrik
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Perjalanan penyakit ini biasanya dimulai dari rasa tidak enak di perut, rasa
perih sehingga kadang orang awam menganggapnya sebagai gangguan
lambung. Rasa perih itu kemudian berubah cepat menjadi rasa terbakar dan
sakit pada abdomen terutama epigastrik.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat terbayak penderita adalah pecandu alkohol disusul kemudian adanya
infeksi oleh bakteri dan virus pada pankreas. Biasanya jika terjadi infeksi
14
disertai dengan gejala rasa tidak enak diseluruh badan dan kenaikan suhu
tubuh. Kelainan yang bisa memicu pankreatitis yaitu :
1) Trauma abdomen terutama pada kuadran tengah
2) Riwayat kelebihan lemak
3) Riwayat pembuluh darah dan sirkulasi yang jelek
4) Penyakit ulkus peptikum yang lama
5) Pemberian obat-obatan seperti kotikosteroid dan diuretik dalam jangka
lama.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit ini memungkinkan ditularkan dari satu anggota ke anggota yang lain
melalui pemakaian alat makan bersama-sama dalam jangka waktu yang lama.
3. Pemerikasaan fisik
a. Status penampilan kesehatan : yang sering muncul adalah rasa kesakitan yang
hebat pada abdomen
b. Tingkat kesadaran : compos mentis, letargi, stupor, koma (tergantung kondisi
fisiologi untuk melakukan kompensasi terhadap kelainan eksokrin pankreas)
c. Observasi TTV:
1) Frekuensi nadi dan tekanan darah : takikardi (karena terjadi kompensasi
terhadap nyeri), hipertensi (karena peningkatan rangsangan persyarafan
akibat nyeri)
2) Frekuensi pernapasan:
takipneu
(sebagai
kompensasi
untuk
15
Diagnosa Keperawatan
Nyeri Akut berhubungan dengan proses inflamasi pankreas
Hipertermi berhubungan dengan respon sistemik peradangan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia
Intervensi (NIC)
(NOC)
Akut Setelah dilakukan tindakan -
Gunakan agens-agens
farmakologi
untuk
mengurangi
atau
menghilangkan nyeri
kemudahan
Fasilitasi penggunaan
obat resep atau obat
Pengendalian nyeri :
tindakan
untuk
efektif
individu
mengendalikan
Ringankan
atau
nyeri
pada
-
Tingkat
nyeri
diamati
atau
diharapkan
Termoregulasi
keseimbangan
antara
produksi
panas,
16
yang
dapat
oleh
diterima
Tatalaksana
yang
klien :
-
kenyamanaan
pasien
dilaporkan
Setelah dilakukan tindakan sistemik 3x8
tingkat
pasien
mengalami
hiperpireksia
akibat
faktor
selain
lingkungan
Pemantauan
tanda-
dan
kehilangan panas
kardiovaskular,
Tanda-tanda
vital
untuk
Ketidakseimbangan
nutrisi
kurang
kebutuhan
berhubungan
anoreksia
cairan
berusaha
mengeluarkannya
-
dan
Bantu
atau
menyediakan
yang
dikonsumsi
memasukan
dan
berlebihan
atau
menjalani pengobatan
jumlah
tangani
ketat
akivitas
sedang
dan
sangat
Cegah
mencegah
komplikasi
darah
sakit
menentukan
serta
frekuensi pernapasan,
tekanan
data
analisa
asupan
tubuh
diet seimbang
Perawatan
analisa
diri:
makana
dan
data
pasien
meminimalkan kurang
untuk mempersiapkan
mengingesti
dan
makan : kemampuan
dan
Kumpulkan
gizi
cairan -
Atur
dan
cegah
komplikasi
akibat
Fasilitasi
pencapaian
17
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pankreas merupakan suatu organ yang mempunyai fungsi endokrin dan
eksokrin, dan kedua fungsi ini saling berhubungan. Fungsi eksokrin yang utama
adalah untuk memfasilitasi proses pencernaan melalui sekresi enzim-enzim ke dalam
duodenum
proksimal.
Sekretin
dan
kolesistokinin
pankreozimin
(CCC-PZ)
18
B. SARAN
1. Penulis berharap agar pembaca dapat mengerti tentang penyakit Pankreatitis mulai
dari definisi sampai dengan hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam penyakit
Pankreatitis.
2. Mahasiswa selaku calon perawat dapat lebih mengenal tentang pembahasan ini,
dan dapat mensosialisasikan kepada masyarakat luas disekitarnya, serta mampu
mengimplementasikannya dalam proses keperawatan
3. Penulis berharap agar tenaga kesehatan baik medis maupun paramedik dapat
memberikan asuhan keperawatan kepada klien Pankreatitis sesuai dengan ilmu
dan kiat keperawatan yang seharusnya.
19