METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini hanya melibatkan satu variabel yaitu variabel hasil belajar
matematika siswa kelas VIII semester genap MTs Al-Hidayat Gerning. Variabel ini
terdiri dari dua sampel yakni sampel yang pembelajarannya menggunakan metode
ceramah pada kelas kontrol dan sampel yang pembelajarannya menggunakan
metode problem solving dengan strategi college ball pada kelas eksperimen.
Sedangkan hasil belajar yang dimaksud adalah skor yang diperoleh pada siswa
setelah mengikuti tes tertulis berbentuk uraian materi pokok Luas Permukaan dan
Volume Kubus dan Balok sebanyak empat butir soal dengan 4 indikator. Indikator
pertama yaitu menerapkan rumus luas permukaan kubus yang dijadikan soal pada
no 1, kedua yaitu menerapkan rumus luas permukaan balok yang dijadikan soal
pada no 2, ketiga yaitu menerapkan volume kubus yang dijadikan soal pada no 3,
dan keempat yaitu menerapkan rumus volume balok yang dijadikan soal pada no
4. Indikator ini mewaliki skor tiap item soal yang dirancang berdasarkan tingkat
kesulitan dan tiap langkah pengerjaan.
B. Instruman Penelitian dan Pengembangannnya
1. Instrument Penelitian
Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes yang
bertujuan untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Untuk keperluan tersebut
37
dilakukan tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes yang dilakukan
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilaksanakan setelah pembelajaran.
Dalam penelitian ini, penulis mengadakan pembelajaran pada kelas eksperimen
dan pada kelas kontrol di dalam kelas untuk mendapatkan data primer yang
berupa skor hasil belajar siswa. Instrumen soal tes yang digunakan dengan
metode tes tertulis, yang dibuat sama untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Soal berbentuk essay sebanyak 4 item, skor maksimum yang diperoleh siswa
adalah 100 dan skor minimum yang diperoleh siswa adalah 0 serta skor
penentuan pada setiap soal tergantung pada banyaknya langkah penyelesaian
dari soal tersebut. Adapun ketentuan skor adalah sebagai berikut :
a. Pada soal nomor satu yaitu menghitung luas permukaan kubus, bila dijawab
benar seluruhnya skornya 20
b. Pada soal nomor satu yaitu menghitung luas permukaan balok, bila dijawab
benar seluruhnya skornya 20
c. Pada soal nomor dua yaitu menghitung luas dan volume kubus, bila dijawab
benar seluruhnya skornya 30
d. Pada soal nomor tiga yaitu menghitung luas dan volume balok, bila dijawab
benar seluruhnya skornya 30
Dalam soal tersebut, peneliti menggunakan penskoran karena masing-masing
soal
mempunyai
langkah-langkah penyelesaian
dan
tiap-tiap
langkah
penyelesaian mempunyai skor tertentu sehingga skor untuk tiap butir soal akan
38
Skor Mentah
100
Skor Maksimum Ideal
materi atau isi pelajaran yang diberikan. Untuk menjamin validitas isi
dilakukan dengan menyusun kisi-kisi sehingga masing-masing bahasan
tersusun secara proporsional. Selanjutnya soal tersebut dikonsultasikan
kepada ahli.
Selain validitas isi akan dilihat pula validitas tes tiap item instrument yakni
menggunakan analisis faktor yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item
instrument dengan rumus Pearson Product Moment dari Pearson ( Riduwan,
2009 : 227) yaitu :
rxy
n XY X Y
n X
n Y
Keterangan :
rxy
= Koefisien korelasi
= Skor total
= Banyak subjek
t hitung
rxy n 2
1 rxy
Dimana :
40
t = nilai t hitung
r = kooefisien korelasi hasil r hitung
n = jumlah resposnden,
Kemudian t
hitung
jika
Tingkat Hubungan
0,00-0,199
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,599
Cukup
0,60-0,799
Tinggi
0,80-1,000
Sangat Tinggi
b. Reliabilitas tes
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat keajekan atau ketepatan
tes yang digunakan. Tes dikatakan reliabel yaitu jika soal tes tersebut
41
memberikan hasil yang relatif sama (konsisten), jika soal tes tersebut
diberikan pada subjek yang sama meskipun soal tersebut diberikan kepada
orang, waktu dan tempat yang berbeda. Untuk mengetahui reliabititas tes
digunakan rumus alpha. Hal ini sebagaimana diungkapkan Riduwan
(2008:115), bahwa untuk mengetahui reliabilitas tes pada soal uraian
menggunakan rumus Alpha Cronbach :
k
r11
k 1
S
1
St
2
i
Dimana :
Si2=
2
i
2
i
St2=
Keterangan :
r11
= Nilai reliabilitas
Si2
St2
= Varians total
Xi
Xt
= Banyak subjek
42
2
t
43
undian, yaitu dengan menuliskan ketiga kelas pada masing-masing kertas, lalu
kertas digulung dan dikocok, sehingga terpilih kelas VIII C sebagai kelas
eksperimen dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol. Sebelum tes dilakukan
kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka diambil 10 siswa dari
populasi diluar kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai sampel uji coba
untuk melihat validitas dan reliabilitas soal.
Selanjutnya 64 siswa dijadikan sampel penelitian yang terbagi dalam dua
kelompok sampel sebagai berikut :
a. Kelas ekperimen yaitu hasil belajar matematika yang diberi pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran Problem Solving dengan strategi
College Ball
c. Kelas Kontrol yaitu hasil belajar matematika yang diberi pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran ceramah.
D. Teknik Analisis Data
Analisis data dimaksudkan untuk melakukan pengujian hipotesis dan menjawab
rumusan masalah yang diajukan. Sebelum melakukan pengujian hipotesis maka
terlebih dahulu diuji bahwa data berdistribusi normal dan homogen, kemudian
dilakukan uji t-test.
1. Uji Normalitas Data
Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak
maka diadakan uji normalitas dengan menggunakan rumus Chi- Kuadrat.
44
f0 fh 2
i 1
fh
Keterangan :
X2hit
= Distribusi Chi-Kuadrat
= Kelas interval
f0
fh
( Riduwan, 2009 :
193 )
c. Kriteria Uji
Tolak Ho jika 2hitung 2tabel dan terima Ho untuk harga lain, dk = (k1)
dengan k adalah banyaknya interval kelas dan taraf nyata () adalah 5%.
2.
Uji Homogenitas
Setelah diketahui bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal, maka dilakukan uji homogenitas/uji kesamaan dua varians yaitu
dengan
langkahlangkah sebagai berikut :
a. Hipotesis
45
b. Rumus statistik
Fhit =
Varians Terbesar
Varians Terkecil
c. Kriteria uji
Membandingkan nilai F hit dengan F tabel dengan rumus dk pembilang = n1 1
(untuk varians terbesar) dk penyebut = n2 1 (untuk varians terkecil). Taraf
signifikan () = 0,05, kriteria pengujian adalah Jika F hit F tabel, berarti Tidak
Homogen (tolak Ho) dan Jika F hit < F tabel , berarti Homogen (terima Ho).
(Riduwan, 2008:120)
3. Uji-t
a. Uji-t Dua Pihak
Uji-t dua pihak digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara
rata rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Adapun langkah langkahnya sebagai berikut :
1) Hipotesis
H0 : 1 = 2 : tidak ada perbedaan rata rata hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dengan kelas kontrol
46
x1 x 2
1
1
s
n1 n2
dimana s
2
2
n1 1 s1 n2 1 s2
n1 n2 2
Keterangan :
x1
= rata-rata sampel 1
x2
= rata-rata sampel 2
= simpangan baku
s1
s2
s12
= varians sampel 1
s22
= varians sampel 2
n1
n2
3) Kriteria uji
Harga thit tersebut, selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel dengan
dk = ( n1 + n2 2) dan taraf signifikan () = 0,05. Jika thitung ttabel berarti
terima H0 dan jika thitung > ttabel berarti tolak H0, yang artinya terima H1.
b. Uji-t Satu Pihak
47
Uji-t satu pihak digunakan untuk mengetahui apakah ratarata hasil belajar
matematika siswa pada kelas ekspermen lebih baik dari kelas kontrol.
Adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut :
1) Hipotesis
H0 : 1 2 :
H1 : 1>2 : rata rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih
besar dari -rata hasil belajar siswa pada kelas control
Keterangan :
1 = Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen
2 = Rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol
2) Rumus Statistik
t hit
x1 x 2
1
1
s
n1 n2
Dengan :
s2
n1 1 s1 2 n2 1 s2 2
(Sudjana,2005:243)
n1 n 2 2
3) Kriteria Uji
Terima jika thitung < ttabel, dimana ttabel didapat dari daftar distribusi t. Untuk
harga t lainnya tolak Ho dengan dk = ( n1 + n2 2) dan peluang
48
49