Disusun Oleh
Nama
: Abdul Rahman
NIM
: 131711001
Kelas
: 3A ( Audit )
Prodi
: D3 Teknik Konversi
Energi
Dosen Pembimbing : Bambang Puguh M.ST., S.T
1. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat:
1
2. Dasar Teori
2.1 Pengertian PLTD
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pemula (Prime Mover). Prime mover
merupakan alat yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan
untuk memutar rotor generator. PLTD merupakan suatu instalasi pembangkit listrik
yang terdiri dari suatu unit pembangkit (SPD) dan sarana pembangkitan. Mesin Diesel
adalah penggerak utama untuk mendapatkan energi listrik yang kemudian dikeluarkan
oleh Generator . Pada mesin Diesel Energi Bahan bakar diubah menjadi energi mekanik
dengan proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri. Mesin Diesel pada saat ini sudah
banyak mengalami perkembangan dalam pemakaian untuk angkutan darat dan laut,
kemudian pembangkitan dalam daya kecil dan menengah bahkan sampai daya besar
sudah ada yang menggunakannya.
Unit PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantu serta
perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja, membentuk sistem untuk
mengubah energi yang terkandung didalam bahan bakar minyak menjadi tenaga
mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanya dan
seterusnya tenaga mekanis tersebut diubah oleh generator menjadi tenaga listrik.
PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai puluhan MW. Jika
perkembangan pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW, penyediaan listrik
yang menggunakan PLTD tidak lagi ekonomis sehingga harus di bangun pusat listrik
lain. Untuk melayani beban PLTD dengan kapasitas di atas 100 MW akan tidak
ekonomis karena unitnya menjadi banyak, mengingat unit PLTD yang terbesar di
pasaran sekitar 12,5 MW.
Unit-unit pembangkit diesel di pasaran umumnya mempunyai putaran (untuk
frekuensi 50 Hertz) dari 300 putaran per menit sampai dengan 1.500 putaran per menit
Pada langkah ini katup masuk membuka dan katup buang tertutup. Udara
mengalir ke dalam silinder.
2. Langkah kompresi
Pada langkah ini kedua katup menutup, piston bergerak dari titik TBM ke
TMA menekan udara yang ada dalam silinder. 5 setelah mencapai TMA, bahan
bakar diinjeksikan.
3. Langkah ekspansi
Ketika piston hampir mencapai TMB, katub buang terbuka, katub masuk
tetap tertutup. Ketika piston bergerak menuju TMA sisa pembakaran terbuang
keluar ruang bakar. Akhir langkah ini adalah ketika piston mencapai TMA.
Siklus kemudian berulang lagi [Ref.3].
penghantar tersebut memotong gais-garis gaya magnet yang dihasilkan maka pada
penghantar tersebut akan diinduksikan gaya gerak listrik.
10. Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo step up
agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip kerja trafo berdasarkan
hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet
dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik.
11. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul garis
gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti
dengan kumparan primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya
berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung
kumparan terdapat beda tegangan.
12. Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di sisi beban
tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi
primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).
Mesin Diesel
1 buah
Generator
1 buah
Voltmeter
1 buah
Multimeter Analog
1 buah
Tang ampere
1 buah
Gas LNG
1 buah
1 buah
Beban Motor
1 buah
MCB
4. Prosedur Percobaan
A. Persiapan pelaksanakan praktikum
1. Sebelum melakukan praktikum pastikan terlebih dahulu bahwa battery sudah
terisi untuk menstart mesin diesel, jika belum maka terlebih dahulu harus
mencharge battery untuk mengisi daya pada battery.
2. Jika daya sudah memenuhi untuk melakukan start mesin diesel, maka mesin dapat
dinyalakan dengan menekan tombol hijau yang terdapat pada panel PLTD.
3. Setelah mesin run pada putaran 1500rpm, tunggu selama 15 menit-30 menit
sebelum melakukan pengujian agar mesin stabil.
Tangki Solar
Labu
Ukur
Katup K1
Udara
Beban
A
Diesel Engine
Generator
1. Praktikum yang dilakukan sama seperti pengujian berbeban namun mesin diesel
diberikan tambahan LNG yang dimasukan melalui saluran masuk udara mesin
diesel.
2. Atur masukan LNG yang masuk ke mesin diesel secukupnya.
3. Pengujian dilakukan dengan konfigurasi beban yang berbeda yaitu pada kondisi
beban nol, dan beban 1+2+3 lalu catat parameter dan amati waktu konsumsi
bahan bakarnya.
5. GAMBAR SKEMATIS
6.
Data Pengujian
6.1
BB
volt
Ampere
ml
Beban
0
380
0.2
Beban
1
380
9.8
Beban
2
380
19.1
Beban
3
380
19.8
sekon
16.5
14.7
14.9
15.37
9.4
9.4
9.6
9.47
6.5
6.4
6.8
6.57
6.6
6.4
6.6
6.53
Beban
10
10
10
10
V
udara
m/s
11.8
10.2
11
11
11.5
13
11.6
12.03
13.2
11.6
10
11.60
10.9
9.3
10.1
10.10
Vac
Vdc
volt
volt
25
224
25
224
25
225
25
225
V
volt
I
Ampere
Beban 1
380
6.2
Beban 3
380
11.4
Beban
V
volt
I
Ampere
Beban 1
380
Beban 3
380
12.7
t
sekon
16.3
14.2
17.9
16.13
7.8
8.5
9.1
8.47
BB
ml
Pgas
bar
n
rpm
10
1515
10
1515
t
sekon
21.2
20.5
21.9
21.20
12.3
12.6
12.2
12.37
BB
ml
Pgas
bar
n
rpm
10
1515
10
1515
P
beban
kW
Beban
Beban
0
Beban
1
Beban
2
Beban
3
0.1344
6.615
12.835
2
13.305
6
m solar
Ebb
kg/s
0.00054
1
0.00087
9
0.00126
7
0.00127
3
kW
24.82
0.54
40.28
16.42
58.07
22.10
58.37
22.80
m solar+
CNG
kg/s
0.0005158
09
0.0009822
9
average
Beban
Beban
1
Beban
3
Delta
0.00036
3
0.00029
1
hemat
%
41.31
22.87
32.09
6.3 Grafik
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
0.5
Beban
1
1.5
2.5
3.5
4.5