PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui senyawa antibiotic dan pengidentifikasiannya secara
kualitatif (Chloramphenicol, Tetrasiklin, Ampicillin, Amoxycillin)
BAB II
DASAR TEORI
Menurut Waksman:
Antibiotik adalah (pada umumnya) zat yang dibentuk oleh mikroorganisme yang
dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan mikroorganisme lain.
Menurut Benedict :
Bahan kimia yang dihasilkan oleh jasad renik tertentu atau tutunannya yang dapat
dipergunakan untuk membunuh mikroba jenis lain.
Kegiatan antibiotis untuk pertama kalinya ditemukan secara kebetulan oleh
Dr.Alexander
Fleming
(Inggris
1928,penisilin).Tetapi
penemuan
ini
baru
Penggunaan :
2
Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi akibat kuman atau juga
untuk prevensi infeksi,misalnya pada pembedahan besar.Yang berguna hanyalah
antibiotika yang mempunyai kadar hambatan minimum in vitro lebih kecil dari kadar
zat yang dapat dicapai dalam tubuh dan tidak toksik.
Penggunaan penting non-tetrapeutis adalah sebagai stimulant pertumbuhan dalam
peternakan babi, sapi dan ayam. Efek ini secara kebetulan ditemukan pada tahun
1940-an tetapi mekanisme kerjanya belum diketahui dengan jelas.Diperkirakan
antibiotika bekerja setempat di dalam usus dengan menstabilisir floranya.Kumankuman buruk yang merugikan dikurangi jumlah dan aktivitasnya,sehingga zat-zat
gizi dapat dipergunakan lebih baik.
Antibiotika dikelompokkan menjadi beberapa golongan,diantaranya :
1. Golongan laktam
Penisilin : Penisilin-G,Penisilin-V,Fenetisilin-K,Metisilin-Na dan Ampisislin
Sefalosforin : Sefaloglisin, Sefaleksin, Sefadroksil, Sefaklor, Sefalotin,
2. Antibiotika aminoglikosida
Washman (1944) antibiotic dengan toksisitas rendah tetapi digunakan dalam
terapi hanya beberapa yaitu :
o Kanamisin
o Neomisin
o Streptomisin
o Paromomisin
o Gentamisin
3. Antibiotika tetrasiklin
o Tetrasiklin
o Klortetrasiklin
o Doksisiklin
4. Makrolida
Yang termasuk kelompok makrolida adalah :
o Eritomisin
o Spiramisin
5. Linkomisin
Chloramphenicol
Tetrasiklin
Ampisilin
Amoksisilin
2.2 MONOGRAFI
2.2.1 Chloramphenicol
C11H12CI2N2O5
Kloramphenikol
mengandung
dikeringkan .
Pemerian
Hablur
memanjang,putih
halus
berbau
atau
putih
kekuningan,tidak
dalam eter P.
Khasiat dan kegunaan : Antibiotikum
Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup baik,terlindung dari
diasamkan
dengan
asam
nitrat
dan
ditambah
perak
Tetrasiklin
C22H24N2O8
Tetrasiklin
adalah
antimikroba
yang
diperoleh
dengan
cara
deklorrinasi
Ampicillinum
C16H19N3O4S
rasa pahit.
Kelarutan : larut dalam 170 bagian air, praktis tidak larut dalam etanol
(95%)P, dalam kloroform p, dalam eter p, dalam aseton p dan dalam minyak
lemak.
Khasiat dan kegunaan : antibiotikum
Wadah dan penyimpanan : penyimpanan dalam wadah tertutup baik
Penandaan pada etiket harus juga tertera : daluarsa
Identifikasi Kualitatif
1. Kedalam suspensi 10 mg zat dalam 1 ml air ditambahkan 2 ml larutan Fehling (2 :
6) timbul warna ungu (fuhsin)
2. Reaksi asam hidroksamat
6
Amoxicillin
terkendali
Identifikasi sama dengan Ampicillin
Literatur : Farmakope Indonesia edisi IV
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Waktu :Kamis, 7 maret 2013
Tempat: Laboratorium Kimia Farmasi Poltekkes Kemenkes Jakarta II JurusanFarmasi
3.2 Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui senyawa antibiotic (Chloramphenicol, Tetrasiklin,
Ampicillin, Amoxycillin) dan pengidentifikasiannya secara kualitatif.
3.3
Amoxicillin
Tetrasiklin
Organoleptis
Serbuk hablur
Serbuk hablur
Kloramfenikol
Ampisilin
Hablur halus
Serbuk halus
Berbentuk
Warna
Bau
Rasa
Air
Asam (HCl)
Basa (NaOH)
Pelarut organic
Kuning Putih
jarum
Putih
Putih
kekuningan
Bau khas
Sangat pahit
Bau khas
Patih
Jernih dengan
Hablur dengan
Endapan kuning
Larut -> coklat hijau
endapan
Endapan putih
Tidak larut,
endapan
Larut
Larut, kuning +
Tidak larut
endapan putih
larut
Tidak larut
Kuning kunyit
Bau khas
Tidak berbau
Tidak berasa
Pahit
Kelarutan
Keruh dengan
Larut
endapan
Larut
Larut, kuning ++
Tidak larut
(metanol)
Fluoresensi
8
Padat
Air
Asam
Basa
Pyrolisa
1. H2SO4 P
Pendar hijau
Tidak berpendar
Tidak berpendar
Tidak berpendar
Tidak nyala, bau
Tidak terpendar
Tidak berpendar
Tidak berpendar
Tidak berpendar
Tidak berpendar
Tidak berpendar
Tidak berpendar
Pendar hijau
Pendar putih
Tidak berpendar
Tidak berpendar
Pendar biru
Asap hijau,
lampu
Arang hitam
Berarang
Merah darah
Kuning bening
Kuning kekuningan
Larut, putih jernih
Orange gel
Hablur, merah
+
Bening
Merah darah
Kuning darah
menyengat
berarang
Reaksi Warna
Kuning terang
Kuning bening ++
2. HCl P
3. HNO3 P
Kuning
Larut, kuning
4. King
minyak
Merah darah
Merah jingga
bata
Kuning
5. Marquis
6. Frohde
kecoklatan
Kuning terang
Hijau larut
Merah bening
Putih kekuningan
kecoklatan
Hitam hijau
Coklat iodin
Kuning terang
Putih kehijauan
Kuning terang
Kuning stabilo
Putih kekuningan
Ungu violet >>
larut
Hijau gelap
Merah darah
larut
Kuning gelap
Kuning ke abu-
Resorcin
9. Na.Nitroprusi
Kuning keruh
keabu-abuan
Kuning orange
Kuning
abuan
Kuning orange
d + K3Fe (CN)6
10. NaOH Pdt +
Kuning tua
jernih
Merah kecoklatan +
kecoklatan
Merah
keruh
Orange kuning
air>> WB
11. Chen Kao
Kuning bening
Orange
kecoklatan ++
Hijau kuning
Merah
12. Etanol +
Coklat merah
Ungu
bening
Hijau lumut
kecoklatan
Coklat merah
Endapan putih
Endapan putih
Endapan kuning
Endapan putih
kekuningan
jernih
jernih
keruh
7. Wassicky
8. H2SO4 +
Fehling A & B
(2:6)
13. CaCl2
3.5 PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini praktikan mengidentifikasi 4 sampel antibiotic yaitu
Chloramphenicol, Tetrasiklin, Ampicillin, Amoxicillin. Pengidentifikasian senyawa antibiotic
pertama kali dapat diketahui secara organoleptis dimana rasa chloramphenicol paling pahit
10
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengidentifikasian senyawa antibiotic yang spesifik dari keempat sample adalah :
Amoxicillin memberikan bau ammonia lebih kuat dibanding ampicillin
karena pada struktur amoxicillin terdapat gugus NH2 dan S
Rasa chloramphenicol paling pahit.
Tetrasiklin berwarna kuning kunyit.
Hanya tetrasiklin yang memberikan larutan merah darah saat diberikan
H2SO4 dan resorcin.
11
HASIL PERCOBAAN
Pereaksi Fluoresensi
Sampel + H2SO4(p)
12
Sampel + HNO3(p)
Pereaksi Marquis
Pereaksi Wasicky
Pereaksi King
Pereaksi Frohde
CaCl2
DAFTAR PUSTAKA
14