Anda di halaman 1dari 60

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG

ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI DI DESA


TEGALSARI WERU SUKOHARJO
TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :
YULIANI DWI SAFITRI
NIM : B10 180

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobilalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayat-Nya serta kesehatan,
kekuatan serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Alat
Kontrasepsi selama Laktasi di desa Tegalsari Weru Sukoharjo Tahun 2013.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi ketentuan sebagai salah
satu syarat menyelesaikan program studi DIII kebidanan di STIKes Kusuma
Husada Surakarta. Peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Dheny Rohmantika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
3. Estri Kusumawati, S.ST.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan masukan, bantuan dan dorongan sehingga proposal
karya tulis ilmia ini terselesaikan.
4. Bidan desa kelurahan Tegalsari Weru Sukoharjo yang membantu penulis
dalam pengambilan data.
5. Semua

ibu menyusui di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo yang bersedia

menjadi responden.
6. Semua pihak yang terkait dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

iv

Dengan segala kerendahan hati, peneliti menyadari masih banyak


kekurangan yang peneliti perbuat dan masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan sumber pustaka yang peneliti miliki. Maka
peneliti mengharapkan bantuan berupa kritik dan sarannya yang bersifat
membangun dan bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surakarta,

Penulis

Juli 2013

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta


Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Yuli Ani Dwi Safitri
B. 10.180
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG
ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI DI DESA
TEGALSARI WERU SUKOHARJO
TAHUN 2013
(xiv + 44 halaman + 19 lampiran + 4 tabel + 2 gambar)
ABSTRAK
Latar Belakang: Laju pertumbuhan penduduk Indonesia pada Tahun 2010
sekitar 1,49% per tahun, jumlah pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali
jelas merupakan beban negara. Usaha pemerintah untuk menurunkan laju
pertumbuhan penduduk dengan melalui program keluarga berencana (KB).
Program KB upaya untuk peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan
keluarga kecil bahagia sejahtera. Menyusui dapat dijadikan sebagai alat
kontrasepsi, tetapi menyusui harus memilih alat kontrasepsi yang mengganggu
laktasi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di desa Tegalsari Weru
Sukoharjo pada tanggal 25 Oktober 2012. Dari hasil wawancara terhadap 10 ibu
menyusui tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Alat Kontrasepi
Selama Laktasi, didapat 6 ibu menyusui belum mengerti dan 4 ibu menyusui
sudah mengerti tentang alat kontrasepsi selama laktasi.
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di desa
Tegalsari Weru Sukoharjo dalam tingkat baik, cukup, dan kurang.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah sampling jenuh dengan jumlah responden 34 ibu
menyusui, instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner yang
telah diuji validitas dan reliabilitasnya teknik analisa data dengan analisa
univariat.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 34 ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo diperoleh hasil yang
berpengetahuan baik sejumlah 5 responden (14,70%), cukup sejumlah 22
responden (64,70%) dan kurang sejumlah 7 responden (20,60%).
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di Desa Tegalsari Weru
Sukoharjo mempunyai pengetahuan yang cukup tentang alat kontrasepsi selama
laktasi yaitu sebanyak 22 responden (64,70%).
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Menyusui, Alat kontrasepsi selama laktasi.
Kepustakaan : 20 literatur (2004 s/d 2011)
vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
Semua usaha itu tidak ada yang sia-sia, hanya saja belum bisa kita dapatkan
yang kita inginkan dan semua pasti akan indah pada waktunya.
Hidup adalah perjuangan, maka perjuangkanlah hidupmu.
Allah tidak akan memberi cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas
kemampuan.

PERSEMBAHAN
Untuk kedua orang tuaku tercinta yang
selalu memberikan doa, dukungan, kasih
sayang sapanjang hidupku.
Untuk saudara-saudaraku tersayang yang
selalu

memberikan

semangat

serta

dukungan.
Untuk teman-teman kost ku (Rista, Dina,
Astri, Sri. W, Selly, Windo) makasih atas
bantuan selama ini , kalian saudaraku
selama disini.
Teman-teman Prodi DIII Kebidanan,
STIKes Kusuma Husada Surakarta,
makasih atas kerjasamanya selama ini,
sukses buat kita semua.
Almamaterku

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
CURRICULUM VITAE ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 4
E. Keaslian Penelitian ............................................................. 5
F. Sistematika Penelitian ........................................................ 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .................................................................... 8
1. Pengetahuan.................................................................. 8

ix

a. Pengertian Pengetahuan ......................................... 8


b. Tingkat Pengetahuan .............................................. 8
c. Cara Memperoleh Pengetahuan.............................. 10
d. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .............. 13
e. Cara Pengukuran Pengetahuan ............................... 16
2. Ibu Menyusui ................................................................ 16
3. Kontrasepsi ................................................................... 17
a. Pengertian ............................................................... 17
b. Macam-macam Kontrasepsi ................................... 17
c. Syarat-syarat Kontrasepsi ....................................... 18
d. Metode Kontrasepsi yang Cocok dan dipilih ibu
menyusui ................................................................ 19
B. Kerangka Teori ................................................................... 23
C. Kerangka Konsep Penelitian .............................................. 24
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................... 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 25
C. Populasi dan Sampel .......................................................... 26
D. Instrumen Penelitian ........................................................... 27
E. Metode Pengambilan Data ................................................. 30
F. Variabel Penelitian ............................................................. 31
G. Definisi Penelitian .............................................................. 31
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data................................ 32

I. Etika Penelitian................................................................... 34
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ............................... 37
B. Hasil Penelitian................................................................. 37
C. Pembahasan ...................................................................... 39
D. Keterbatasan ..................................................................... 42

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................... 43
B. Saran ................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner ............................................................................... 25


Tabel 3.2 Definisi Operasional ............................................................................ 29
Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data .......................................................................... 38
Tabel 4.2 Kuantitas responden berdasarkan katagori pengetahuan ibu menyusui
tentang alat kontrasepsi selama laktasi ................................................. 39

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori .................................................................................. 21


Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................ 22

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Jadwal Penelitian

Lampiran 2.

Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3.

Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 4.

Surat Permohonan Ijin Uji Validitas

Lampiran 5.

Surat Keterangan Uji Validitas

Lampiran 6.

Surat Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7.

Surat Keterangan Penggunaan Lahan

Lampiran 8.

Lembar Permohonan Responden

Lampiran 9.

Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian


Lampiran 11. Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Tabulasi Kuesioner Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Ibu
Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi
Lampiran 13. Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Tabulasi Kuesioner Penelitian
Lampiran 16. Penghitungan Manual Penelitian
Lampiran 17. Hasil Uji Stastistik PenghitunganPenelitian
Lampiran 18. Tabel r Product Moment
Lampiran 19. Lembar Konsultasi

xiv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penduduk Indonesia makin hari makin terus meningkat. Pada tahun
2010 penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta, laju pertumbuhan penduduk
Indonesia sekitar 1,49 % per tahun (Tempo, 2011). Jumlah pertumbuhan
penduduk yang tidak terkendali jelas merupakan beban negara, yang harus
terus menambah subsidi, menyediakan sarana dan prasarana kehidupan,
diantaranya pendidikan dan lapangan kerja yang memadai bagi rakyatnya.
Laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan mengakibatkan
penurunan indeks kebutuhan minimum rakyat Indonesia (Kompasiana, 2011).
Usaha pemerintah untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk
dilaksanakan melalui program keluarga berencana (KB), sebab jika tidak
meningkatkan peserta KB, jumlah penduduk Indonesia akan mengalami
ledakan yang luar biasa. Program KB juga dimaksudkan untuk lebih
meningkatkan kesejahteraan penduduk terutama ibu dan anak, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, terutama peningkatan derajat kesehaatan akan
berpengaruh menurunkan tingkat kematian, terutama kematian bayi dan anak
(Anggraini & Martini, 2012).
Program KB merupakan salah satu program upaya untuk peningkatan
kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia
sejahtera sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga, dengan cara

pengaturan kelahiran anak, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan


ketahanan dan kesejahteraan keluarga. KB juga untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas dan mengendalikan angka
kelahiran yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas penduduk dan
mewujudkan keluarga-keluarga kecil berkualitas (Sulistyawati, 2011).
KB bagi keluarga sangat besar manfaatnya terutama bagi ibu. KB dan
kontrasepsi menjamin bahwa bayi akan mendapat nutrisi yang cukup untuk
waktu tertentu, dengan cara mencegah kehamilan lain yang terlalu dini
ataucepat setelah melahirkan. Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi
dan imunitas yang paling baikuntuk bayi yang sedang tumbuh kembang dan
laktasi dapat menunda fertilitas post partum. Menyusui dapat dijadikan
sebagai alat kontrasepsi jika menyusui dilaksanakan berdasarkan permintaan
atau kebutuhan bayinya dan dilaksanakan secara teratur sepanjang hari. Ibu
menyusui juga harus mengetahui bahwa melaksanakan pola laktasi yang
ketat, tetap ada 3-12% wanita akan menjadi hamil lagi sebelum kembalinya
haid pertama setelah melahirkan. Masalah dalam KB khususnya ibu
menyusui adalah pemilihan/penggunaan KB yang kurang tepat dan ketepatan
menggunakan alat KB yaitu Ibu menyusui harus memilih alat kontrsepsi yang
tidak menggangu laktasi dan ketepatan waktu untuk menggunakan KB.
Metode kontrasepsi yang dapat dipilih untuk ibu menyusui antara lain KB
Alamiah, kontrasepsi berisi progestin, kondom, kontrasepsi mantap
(Hartanto, 2004).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di desa Tegalsari Weru


Sukoharjo pada tanggal 25 Oktober 2012. Dari hasil wawancara terhadap 10
ibu menyusui tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Alat
Kontrasepi Selama Laktasi, dengan pernyataan Macam-macam KB yang
boleh digunakan pada waktu menyusui didapat 6 ibu menyusui belum
mengerti tentang alat kontrasepsi selama laktasi dan 4 ibu menyusui sudah
mengerti tentang alat kontrasepsi selama laktasi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama
laktasi di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo.

B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut : Bagaimana tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi di Desa Tegalsari Weru SukoharjoTahun 2013?.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi di desa Tegalsari Weru SukoharjoTahun 2013.

2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi di desa Tegalsari Weru Sukoharjo Tahun
2013 pada tingkat baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi di desa Tegalsari Weru SukoharjoTahun
2013 pada tingkat cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi di desa Tegalsari Weru SukoharjoTahun
2013 pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
a. Penelitian ini diharapkan menambah pengembangan ilmu pengetahuan
tentang alat kontrasepsi selama laktasi.
b. Penelitian ini diharapkan digunakan sebagai referensi tentang tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi.
2. Bagi diri sendiri
Penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta penerapan ilmu
yang telah diperoleh dari perkuliahan.
3. Bagi institusi
Dapat digunakan sebagai daftar kepustakaan tentang alat kontrasepsi
selama laktasi.

E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran kepustakaan penulis menemukan penelitian
yang sejenis dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu sebagai
berikut :
1. Nur Khanifah (2012), dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui
Tentang Alat Kontrasepsi Selama laktasi Di RB An Nuur Sumber
Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kuantitatif.
Jumlah populasi sebanyak 36 ibu menyusui. Alat pengumpul data yang
digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data dilakukan
dengan komputerisasi menggunakan analisa Univariat. Hasil penelitian
dari tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama
laktasi menunjukan bahwa dari 36 responden, 3 responden (8,3%)
berpengetahuan baik, dan 31 responden (86,1%) berpengetahuan cukup,
dan 2 responden (5,6 %) berpengetahuan kurang.
Perbedaan penelitian yang penulis buat dengan peneliti sebelumnya
yaitu terletak pada tempat, subyek, dan waktu penelitian. Persamaan
penelitian yang dilakukan penulis dengan peneliti sebelumnya terletak
pada variabel yaitu meneliti tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi.
2. Sherly Natalia Dewi (2008), dengan judul Hubungan Antara Kontrasepsi
Progestin Dengan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui ASI Eksklusif Di RB
Anugrah Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode odd ratio. Alat
pengumpul data yang digunakan berupa wawancara menggunakan
kuesioner. Dari penelitian didapat kesimpulan bahwa tidak ada hubungan

antara kontrasepsi progestin dengan produksi ASI pada ibu menyusui ASI
eksklusif di RB Anugrah Surabaya pada Januari sampai Maret 2008.
Perbedaan penelitian yang penulis buat dengan peneliti sebelumnya
yaitu terletak pada variable, tempat, subyek, dan waktu penelitian.
Persamaan penelitian yang dilakukan penulis dengan peneliti sebelumnya
terletak pada variabel yaitu meneliti tentang Alat Kontrasepsi Selama
Laktasi.

F. Sistematika penulisan
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika
penulisan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan mengenai teori tentang pengetahuan terdiri
dari definisi pengetahuan, tingkat pengetahuan, cara memperoleh
pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, cara
pengukuran pengetahuan, ibu menyusui, pengertian kontrasepsi,
macam-macam kontrsepsi, syaratsyarat kontrasepsi, metode
kontrasepsi yang cocok dan dapat dipilih ibu menyusui,kerangka
teori, dan kerangka konsep penelitian.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini terdiri data jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,
definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data dan etika
penelitian.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Dalam bab ini membahas hasil penelitian dan dibandingkan dengan
teori yang ada pada tinjauan pustaka untuk menyelesaikan masalah
penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V

PENUTUP
Dalam bab ini dijelaskan kesimpulan hasil penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a.

Pengertian
1) Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca indra, yang berbeda sekali dengan kepercayaan
(beliefes), takhayul (superstition), dan penerangan-penerangan
yang keliru (misinformation) ( Mubarak dkk, 2007).
2) Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang
menjawab pertanyaanwhat(Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan
adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu dari seseorang
terhadap obyek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung,
telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2005).

b.

Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang tercakup dalam
domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam tingkat mengingat
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh nbahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara
benar

tentang

obyek

yang

diketahui

dan

dapat

menginterpretasikan materi tersebut dengan benar.


3) Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang sudah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya).
4) Analisis (analiysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam
suatu struktur organisasi tersebut dan masih saling berkaitan
antara yang satu dengan yang lain.
5) Sintesis (syntesis)
Sintesis ini menunjukan kepada kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian suatu materi/ obyek penelitian ini berdasarkan kriteria
yang sudah ada.

10

c.

Cara Memperoleh Pengetahuan


Menurut Notoatmodjo (2010) cara memperoleh pengetahuan
dikelompokan menjadi dua yaitu :
1. Cara Tradisional atau nonilmiah
Terdiri dari :
a. Cara coba salah (Trial and Error)
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa
kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila
kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang
lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal lagi, maka dicoba
lagi dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan
ketiga gagal dicoba kemungkinan yang keempat dan seterusnya,
sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.
b. Secara kebetulan
Cara ini dilakukan oleh seseorang secara kebetulan karena tidak
disengaja.
c. Cara kekuasaan atau otoritas
Pengetahuan cara ini diperoleh berdasarkan pada pemegang
otoritas, kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas
pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
d. Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh
pengalaman. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

11

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan


yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang
digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang
dihadapi, maka untuk memecahkan lain yang sama, orang dapat
pula menggunakan atau merujuk cara tersebut. Tetapi bila gagal
menggunakan cara tersebut, maka tidak akan menggunakan cara
itu, dan berusaha untuk mencari cara yang lain, sehingga
berhasil memecahkan permasalahanya.
e. Cara akal sehat (Common Sense)
Akal sehat dapat digunakan menemukan teori atau kebenaran.
Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang
masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dan
konteks pendidikan.
f. Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melaui para Nabi. Kebenaran ini harus
diterima dan diyakini oleh para pengikut agama yang
bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rsional
atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah
sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau
penyelidikan manusia.

12

g. Kebenaran secara intuitif


Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali
melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses
penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui
intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan
cara-cara yang rasional dan yang sistematis.
h. Melalui jalan pikir
Penetahuaan diperoleh dengan menggunakan jalan pikirannya
baik secara induksi maupun deduksi. Dari sini manusia mampu
menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan.
Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan
pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan
yang dikemukakan.
i. Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari
pertanyaan-pertanyaan khusus ke pertanyaan yang bersifat
umum.
j. Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pertanyaanpertanyaan umum ke pertanyaan khusus.
2. Cara Modern atau Cara Ilmiah
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan
pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Memperoleh

13

kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung,


dan

membuat

pencatatan-pencatatan

terhadap

semua

fakta

sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini


mencakup tiga hal pokok, yakni :
a.

Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul


pada saat dilakukan pengamatan.

b.

Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak


muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c.

Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yakni gejalagejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
Berdasarkan hasil pencatatan ini kemudian ditetapkan ciri-

ciri atau unsur-unsur yang pasti ada pada suatu gejala. Selanjutnya
hal tersebut dijadikan dasar pengambilan kesimpulan atau
generalisasi.
d. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang
mempengarihi pengetahuan seseorang, yaitu :
1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses
belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah
seseorang tersebut untuk menerima informasi. Dengan

14

pendidikan

tinggi

seseorang

akan

cenderung

untuk

mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari


media massa.
2) Media Masa atau Informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal
maupun non formal dapat memberikan pengetahuan jangka
pendek (Immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan
atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan
tersedia

bermacam-macam

media

massa

yang

dapat

mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.


Adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan
landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan.
3) Sosial Budaya dan Ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.
Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya
walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga
akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperoleh
untuk kegiatan tertentu, sehingga status ekonomi ini akan
mempengaruhi pengetahuan seseorang.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baik lingkungan fisik,biologis, maupun sosial.

15

Lingkungan

berpengaruh

terhadap

proses

masuknya

pengetahuan ke dalam individu yang berbeda dalam lingkungan


tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik
ataupun tidak yang akan di respon sebagai pengetahuan oleh
setiap individu.
5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara
menggulang kembali pengetahuan

yang di peroleh dalam

memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman


belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan
pengetahuan dan ketrampilan profesional serta pengalaman
belajar

selama

bekerja

akan

dapat

mengembangkan

kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi


dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak
dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6) Usia
Usia mmpengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang
pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan
yang diperoleh semakin membaik. Pada usia madya, individu
akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan
sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya

16

upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia
madya akan lebih banyak menggunakan waktu untuk
membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah dan
kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan
pada usia ini.
e. Cara Pengukuran Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2010), kedalaman pengetahuan yang
ingin kita ketahui atau ukur dapat kita sesuaikan dengan kartegori
dibawah ini :
1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh
(x) > Mean + 1 SD
2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean 1 SD x Mean
+ 1 SD
3) Tingkat Pengetahuan kurang bila nilai responden yang
diperoleh (x) < Mean 1 SD
2. Ibu Menyusui
Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan
yang lazim kepada wanita baik yang sudah bersuami maupun yang belum
bersuami. Menyusui adalah memberikan air susu untuk diminumkan
kepada bayinya dari payudara ibu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).
Jadi dapat penulis simpulkan Ibu menyusui adalah seorang
wanita yang memberikan air susu kepada seorang bayi.

17

3. Kontrasepsi
a. Pengertian
Kontrasepsi

adalah

upaya

untuk

mencegah

terjadinya

kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara maupun bersifat


permanen, dan upaya ini dapat dilakukan menggunakan cara, alat atau
obat-obatan (Proverawati dkk, 2010).
b. Macam-macam Kontrasepsi
Menurut

Sulistyawati

(2011),

kontrasepsi adalah sebagai berikut :


1) Metode sederhana
a) Metode sederhana tanpa alat
(1) KB Alamiah
(a) Metode kalender
(b) Metode Pantang Berkala
(c) Metode Suhu Basal
(d) Metode Lendir Serviks
(e) Metode Simtotermal
(f) Koitus Interuptus
b) Metode sederhana dengan alat
(1) Mekanisme atau barier
(a) Kondom
(b) Barier Intravagina

macam-macam

metode

18

(2) Kimiawi
spermisid
2). Metode modern
a) Kontrasepsi Hormonal
(1) Kontrasepsi Oral
(2) Suntik/Injeksi
(3) Subkutis/Implan
(4) Intra Uterine Devices (IUD/AKDR)
b) Kontrasepsi dengan Metode Operasi
(1) Pada wanita
Tubektomi
(2) Pada pria
Vasektomi
c. Syarat-syarat Metode Kontrasepsi
Menurut (Proverawati dkk,2010), syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik ialah :
1) Aman pemakaiannya dan dipercaya.
2) Tidak ada efek samping yang merugikan.
3) Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan.
4) Tidak memerlukan bantuan medis atau kontrol yang ketat selama
pemakaiannya.
5) Cara penggunaannya sederhana atau tidak rumit.
6) Harga murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat.

19

7) Dapat diterima oleh pasangan suami istri


d. Metode Kontrasepsi Yang Cocok dan Dapat Dipilih Ibu Menyusui
Menurut Soetjiningsih (2012), metode kontrasepsi yang cocok
dan dapat dipilih untuk ibu menyusui adalah :
1) Kontrasepsi Hormonal Oral
Pil kombinasi

yang mengandung unsur estrogen dan

progesteron secara umum tidak dianjurkan sebagai kontrasepsi


saat laktasi. Meskipun kadar obat dalam jumlah yang sangat
sedikit akan masuk kedalam ASI akan tetapi pengaruh yang
kurang diinginkan adalah berkurangnya produksi ASI. Oleh
karena itu walaupun harus memakai pil KB kombinasi maka
dianjurkan sebagai pilihan yang terakhir atau dipakai setelah
proses laktasi selesai.
Pil KB yang lebih dianjurkan adalah pil yang mengandung
hormon progestin saja. Sudah diketahui bahwa pil jenis ini tidak
mempunyai efek yang merugikan pada proses laktasi terutama
terhadap produksinya. Beberapa studi menunjukan pemakai pil
yang mengandung progestin saja (mini pil) mempunyai masa
laktasi yang lebih lama dibandingkan mereka yang memakai pil
kombinasi. Kelemahan bahwa mini pil efekktifitasnya lebih
rendah dibandingkan dengan pil kombinasi akan tertutup oleh
efek kontrasepsi akibat laktasi itu sendiri. Gangguan perdarahan
akibat mini pil lebih sedikit dibandingkan orang lain yang

20

memakai mini pil tetapi tidak menyusui. Secara ideal bila


pemakai mini pil berhenti menyusui, sebaiknya ia mengganti
dengan pil kombinasi yang memang lebih efektif.
2) Kontrasepsi Hormonal Jangka Panjang, Suntikan dan Implnt
Dapat dilakukan dalam bentuk suntikan yang mengandung
depot medroxyprogesteron acetate (DMPA) atau norethindrone
enanthate (NET-EN).Kedua bahan ini karena hanya mengandung
efek progestin maka pengaruhnya sama dengan mini pil. Pada
beberapa keadaan cara suntikan ini lebih disukai karena efeknya
panjang dan cukup disuntikan sekali dalam 2-3 bulan. Yang perlu
diperhatikan adalah waktu progestin ini disuntikan pada ibu dalam
bentuk depot konsentrasinya akan sangat tinggi maka transmisinya
ke bayi juga akan sedikit meningkat. Studi yang telah dilaksanakan
tidak menunjukan adanya efek negatif pada bayi yang menyusui
dari ibu yang dapat mendapatkan suntikan. Cara ini dianjurkan
sebagai alat KB pada ibu yang sedang menyusui. Untuk KB
implant yang mengandung levonorgestrel dapat dipakai dalam
jangka waktu lebih lama (5 tahun). Biasanya diprioritaskan untuk
ibu-ibu yang tak ingin punya anak lagi akan tetapi belum bisa
menerima metode kontap.
3) AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Secara umum AKDR dianjurkan sebagai pilihan pertama pada
ibu yang menyusui dan ingin alat KB yang temporer sifatnya.

21

Disamping karena sekali pemasangan dan efektifitasnya tinggi


serta keluhan pemakai yang relatif ringan, maka AKDR tidak
mempunyai pengaruh terhadap laktasi dan bayinya. Pada wanita
yang kemungkinan besar untuk mendapatkan penyakit akibat
hubungan seksual memang tidak dianjurkan untuk memakai AKDR
ini. AKDR yang bisa dipakai yang lazim sekarang adalah AKDR
yang mengandung tembaga (Copper T, Copper7, MLCu) serta
AKDR yang mengandung progestin (progestasert) yang tidak
berpengaruh terhadap produksi dan komposisi ASI. Progestin yang
terkandung dalam IUD akan dilepaskan dalam jumlah yang sangat
sedikit sehingga hanya mempunyai efek lokal saja. Pemasangan
AKDR bisa secara dini, segera setelah melahirkan atau pada
kontrol berikutnya pada saat involusi terjadi. Pada umumnya
pemasangan AKDR harus sudah dilakukan dalam waktu 1 bulan 7
hari pasca persalinan sepanjang tidak ada kontraindikasi pada saat
pemasangannya.
4) Cara-cara Sederhana
Efektifitas yang lebih rendah maka pemakaian cara KB
sederhana seperti kondom, diafragma, tisu vagina, dapat juga
dipakai sebagai pilihan. Metode pantang berkala belum dapat
dipakai pada ibu yang sedang laktasi oleh karena pola menstruasi
yang belum teratur atau bahkan tidak menstruasi sama sekali. Caracara ini memang tidak berpengaruh terhadap jumlah, kualitas dan

22

lamanya menyusui. Walaupun cara-cara ini efektifitasnya kurang,


akan tetapi kalau proses laktasinya sudah berhenti maka dianjurkan
pemakaian cara-cara sederhana ini diganti dengan cara lain yang
lebih efektif.
5) Metode Kontap (MOW dan MOP)
MOW dan MOP merupakan cara yang sangat efektif terutama
untuk pasangan suami istri yang sudah tidak ingin mempunyai anak
lagi. Disamping karena dikerjakan sekali dan untuk seumur hidup
maka kedua cara ini tidak berpenggaruh pada proses laktasi.
Putusan untuk dilakukan MOW dapat dilakukan segera setelah
melahirkan dalam 24 jam pertama. Sedangkan putusan untuk
melakukan MOP setiap saat dapat dilakukan setelah pasangan yang
bersangkutan mendapatkan konseling yang efektif. Tindakan bius
pada ibu yang menjalani MOW tidak perlu sampai menghentikan
proses laktasi karena pengaruhnya pada bayi sangat kecil.

23

B. Kerangka Teori

Tingkat pengetahuan ibu


menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi


pengetahuan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pendidikan
Media masa dan informasi
Sosial Budaya dan Ekonomi
Lingkungan
Pengalaman
Usia

Kontrasepsi :
1. PengertianKontrasepsi
2. MetodeKontrasepsi yang
cocok dan dapat dipilih
oleh ibu menyusui :
a) Cara-cara
Sederhana
(kondom)
b) Kontrasepsi Hormonal
Oral (mini pil)
c) Suntik berisi progestin
d) Implant
e) AKDR
f) Metode Kontap (MOW)

Gambar 2.1 Kerangka Teori


Sumber : Erfandi (2009), sulistyawati (2012)

24

C. Kerangka Konsep Penelitian

Baik
Tingkat pengetahuan ibu
menyusui tentang alat kontrasepsi
selama laktasi

Cukup

Kurang

Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pendidikan
Media masa dan informasi
Sosial budaya dan ekonomi
Lingkungan
Pengalaman
Usia

Keterangan :

= Yang diteliti

= Yang tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Diskriptif adalah penelitian
yang diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di
dalam suatu komunitas atau masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Kuantitatif
adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka (Riwidikdo, 2009).
Penelitian yang dilakukan menggambarkan tingkat pengetahuan ibu
menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di desa Tegalsari Weru
Sukoharjo.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut akan
dilakukan. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian
tersebut (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini mengambil lokasi untuk
dijadikan obyek penelitian di desa Tegalsari Weru Sukoharjo.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober
2012 sampai Mei 2013.

25

26

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh ibu menyusui
di desa Tegalsari Weru Sukoharjo. Jumlah populasi sebanyak 34
responden.
2.

Sampel
Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel yang diambil merupakan
ibu menyusui di desa Tegalsari Weru Sukoharjo yaitu sebanyak 34
responden. Menurut Arikunto (2010), apabila jumlah populasi atau
subjeknya besar 100, maka dapat diambil 10-15% atau 20-30%
tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil <100 maka
semua anggota populasi mejadi sampel.

3. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel merupakan teknik sampling, untuk
menentukan sampel

yang

akan digunakan dalam penelitian. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling


jenuh yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota
populasi menjadi sampel (sugiyono, 2008).

27

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini instrumen
penelitian untuk pengambilan data dengan menggunakan kuesioner.
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiono, 2008).
2. Kisi-kisi kuesioner
Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner tentang ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi
N
o

Indikator

1
2

Pengertian Kontrasepsi
Metode kontrasepsi yang cocok
untuk ibu menyusui yang
meliputin :
a. Cara-cara sederhana
(kondom)
b.Kontrasepsi hormonaal oral
(mini pil)
c.Suntik berisi progestin
d Implant
e. AKDR
f. metode kontap (MOW)

Pernyataan
Favorable
Unfavorable
1,3,4
2,5

Jumlah Soal

Jumlah
5

8,9

10

11,13,14

12

16,17
18,19
21,22,23
25,26

15
20
24
27

3
3
4
3
27

3. Cara penilaian
Untuk mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner

28

tertutup dimana sudah terdapat jawabannya, sehingga responden tinggal


memilih jawaban benar atau salah. Sistem penilaian pernyataan
dengan kriteria positif (favorable) yaitu bila responden menjawab
benar nilainya 1 jika responden menjawab salah nilainya 0 dan
kriteria negatif (unfavorable) bila responden menjawab salah nilainya
1 dan jika responden menjawab benar nilainya 0.
Sebelum kuesioner diberikan pada responden, kuesioner diuji
kevaliditas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk
mendapat instrumen yang benar-benar valid dan reliabel. Uji validitas
dan reliabilitas dilakukan di Desa Karakan Weru Sukoharjo pada tanggal
16 Maret 2013 kepada 30 responden.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah
instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu mengukur instrumen
ini. Penelitian inimenggunakan uji validitas dengan rumus product
moment (Riwidikdo, 2009)
Menurut Riwidikdo (2009), rumus product moment adalah:

rxy =

N . SXY - SX.SY
{N SX 2 - (SX ) }{N SY 2 - (SY ) }
2

Keterangan:
N

: Jumlah responden

29

rxy

: Koefisien skorelasi product moment

: Skor pertanyaan

: Skor total

xy

: Skor pertanyaan dikalikan skor total

Kuesioner dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel (Riwidikdo, 2009).


Setelah diperoleh harga rxy hasilnya dikonsultasikan dengan
harga rtabel jika harga rhitung>rtabel maka

dikatakan

butir soal

valid

(Riwidikdo, 2009). Hasil validitas didapatkan dari 30 item 27 item valid


dengan rtabel(0,361). 3 item tidak valid yaitu nomor 8 (rhitung159),
17(rhitung081), 20 (rhitung025). Pernyataan yang tidak valid sebanyak 3
pernyatan dihilangkan karena pernyataan yang valid sudah memenuhi
kriteria kisi-kisi kuesioner.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan
(Notoatmodjo, 2010). Kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki nilai
alpha () minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009).
Untuk menguji reliabilitas instrument peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan computer SPSS for windows.

30

Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:


2
k SSi
ri =
1 - Si 2
k - 1

Keterangan:
ri

= Reliabilitas Instrument

= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Si2

= Jumlah varian butir

Si2

= Varians total

Hasil dari olah data nilai Alpha Chronbach penetahuan ibu


menyusu tentang alat kontrasepsi selama laktasi adalah 0,897 jadi
instrument dalam penelitian ini adalah reliable karena Alpha Chronbach
yaitu 0,897> 0,7.

E. Metode Pengambilan Data


Teknik
mengumpulkan

pengumpulan
data

yang

data
akan

adalah

cara

dilakukan

peneliti
dalam

untuk

penelitian

(Riwidikdo, 2009).
Data yang diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dari
subjek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.
Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari

31

sumbernya. Data primer dalam penelitian didapat dari kuesioner yang


diisi oleh responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder berupa data
jumlah ibu menyusui didapat dari rekam medik dari bidan desa
Tegalsari Weru Sukoharjo.

F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggotaanggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok
lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini menggunakan
variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi.

G. Definisi Operasional
Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional merupakan definisi
yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang
diamati.

32

Table 3.2 Definisi Operasional


Skala
Hasil
Alat Ukur
Ukur
Tingkat
Segala sesuatu yang
Ordinal a. Baik, bila nilai Kuesioner
pengetahuan diketahui ibu menyusui
yang diperoleh (x)
ibu
tentang pengertian
>mean + 1 SD
menyusui
kontrasepsi, metode
b. Cukup, bila nilai
tentang alat kontrrasepsi yang
mean 1 SD x
kontrasepsi digunakan selama
mean + 1 SD
selama
c. Kurang, bila nilai
menyusui meliputi :
laktasi
responden yang
a. Cara-cara sederhana
(kondom)
diperoleh (x)
b. Kontrasepsi
<mean 1 SD
hormonal oral
(mini pil)
c. suntik berisi
progestin
d. implant
e. AKDR
f. metode
kontap(MOW)
Variabel

Definisi Operasional

H. Metode Pengolahan Dan Analisa Data


1. Metode Pengolahan
Menurut Notoatmodjo (2010), setelah data terkumpul, maka langkah yang
dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada 4
yaitu:
a. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi formulir
atau kuesioner.
b. Coding
Mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau
bilangan.

33

c. Memasukkan data atau processing


Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk
kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam progam atau software.
d. Pembersihan data (cleaning)
Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan,
perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian
dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisa univariat. Menurut Notoatmodjo (2010), analisa
univariat adalah menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap
penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap
variabel (Notoatmodjo, 2010).Dari data tentang hasil pengukuran tingkat
pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti
baik, cukup dan kurang.
Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat 3 kategori yaitu baik, cukup
dan kurang maka menggunakan parameter :
1. Baik

: bila nilai responden (x) > Mean + 1 SD

2. Cukup

: bila nilai Mean 1 SD x Mean + 1 SD

3. Kurang

: bila nilai responden (x) < Mean 1 SD

34

Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh


dengan rumus :
n

i:1

Keterangan :
X

: nilai rata-rata (mean)

: jumlah data

Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari Simpangan baku (standart


deviation) dengan rumus :
n

sd =

2
i

( x1 )2
i =1

i =1

n -1

Keterangan :
sd

: simpangan Baku (Standart Deviation)

xi

: nilai data

: jumlah data
Rumus prosentase untuk jumlah ibu menyusui menurut tingkat

pengetahuan menurut Riwidikdo (2010), yaitu:




Skor prosentase =

I.



Etika Penelitian
Melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek
penelitian adalah manusia, peneliti harus memahami hak dasar manusia.

35

Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian


yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia.
Setiap penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan
dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, kemudian kuesioner
dikirim ke subjek yang diteliti dengan menekanakan pada masalah etika
penelitian. Untuk penelitian ini menekankan pada masalah etika penelitian
(Hidayat, 2007), adalah sebagai berikut :
1. Informed Consent
Informed Consent diberikan sebelum melakukan penelitian dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed
Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian. Pemberian Informed Consent ini bertujuan agar subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampakanya. Jika
subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan
dan jika responden tidak bersedia, maka penneliti harus menghormati
keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi
lembar persetujuan.
2. Anonimity (Kerahasiaan nama/identitas)
Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan
mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data.

36

3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)


Confidentiality ini menjelaskan masalah-masalah responden yang
harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang
dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian. kerahasiaan
hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subyek akan dijamin
oleh peneliti.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Desa Tegalsari terletak di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo
Propinsi Jawa Tengah. Batas wilayah Desa Tegalsari sebelah Timur
berbatasan dengan Desa Nggenjeng, sebelah Selatan di batasi Desa Karang
tengah, sebelah Utara di batasi Desa Titang, sebelah Barat di batasi Desa
Grogol. Luas wilayahnya 14764 m. Jumlah penduduknya adalah 1221
orang terdiri dari 573 laki-laki dan 648 perempuan, dan jumlah ibu yang
menyusui adalah 34 orang.

B.

Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di desa Tegalsari kecamatan Weru Kabupaten
Sukoharjo pada tanggal 19 April 2013 dengan responden 34 ibu menyusui.
Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu
menyusui tentang alat kontrsepsi selama laktasi di Desa Tegalsari Weru
Sukoharjo yaitu baik, cukup, kurang. Untuk memperoleh data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
responden dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk
diolah.

37

38

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Tegalsari


Weru Sukoharjo pada 34 ibu menyusui dapat diperoleh nilai mean dan
standar deviasi sebagai berikut :
Tabel4.1. Mean dan Standar Deviasi
Variabel
Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui
Tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi

Mean
20,85

Standar Deviasi
1,95

Sumber: SPSS, (2013)


Berdasarkan hasil nilai mean dan Standar Deviasi, pengetahuan ibu
menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi dapat dikategorikan
menjadi 3 tingkat, yaitu :
a. Baik

: (x) > mean + 1SD


(x) > 20,85+ 1,95
(x) > 22,8

Jadi tingkat pengetahuan baik jika nilai responden > 22,8


b. Cukup

: mean 1SD < (x) <mean + 1SD


20,85 1,95 < (x) < 20,85 + 1,95
18,9 < (x) <22,8

Jadi tingkat pengetahuan cukup jika nilai responden 18,9 < (x) < 22.8
c. Kurang

: (x) < mean 1SD


(x) < 20,85 1,95
(x) < 18,9

Jadi tingkat pengetahuan kurang jika nilai responden 18,9

39

Berikut tabel hasil distribusi frekuensi dari hasil penelitian yang


telah dilakukan :
Tabel 4.2 Kuantitas Responden BerdasarkanTingkat Pengetahuan Ibu menyusui
tentang alat kontrasepsi selama laktasi di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo
No.
Kategori
Jumlah
Prosentase (%)
1.
Baik
5
14,70
2.
Cukup
22
64,70
Kurang
7
20,60
3.
Jumlah
34
100
Sumber : Data Primer (2013)

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan tingkat pengetahuan ibu


menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di Desa Tegalsari Weru
Sukoharjo yaitu dalam tingkat baik sebanyak 5 responden (14,70%), cukup
sebanyak 22 responden (64,70%) dan kurang sebanyak 7 responden
(20,60%).

C.

Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di Desa
Tegalsari Weru Sukoharjo yaitu pada tingkat baik sebanyak 5 responden
(14,70%), cukup sebanyak 22 responden (64,70%) dan kurang sebanyak 7
responden (20,60%).
Kategori pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama
dalam kategori cukup kemungkinan dipengaruhi oleh faktor pendidikan,
media massa atau informasi, ekonomi, pengalaman, dan usia. Dimana
pendidikan mempengaruhi pengetahuan seseorang karena pendidikan adalah

40

suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam


dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Hal ini sesuai dengan
teori yang dijelaskan oleh Erfandi (2009) yang menyebutkan bahwa
pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah seseorang tersebut untuk menerima informasi.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan di mana diharapkan
seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas
pula pengetahuannya.
Informasi dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang sehingga
pengetahuannya cukup tentang alat kontrasepsi. Hal ini sesuai dengan teori
yang dijelaskan oleh Erfandi (2009) informasi yang diperoleh baik dari
pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengetahuan
jangka pendek (Immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau
peningkatan pengetahuan. Semakin Majunya teknologi akan tersedia
bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan.
Adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif
baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
Status ekonomi keluarga yang rendah sehingga pengetahuannya cukup
tentang alat kontrasepsi. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh
Erfandi (2009) status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya
suatu fasilitas yang diperoleh untuk kegiatan tertentu, sehingga status
ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

41

Pengalaman seorang individu juga bisa mempengaruhi pengetahuan,


baik itu dari pengalaman pribadinya, saudara, keluarga ataupun teman. Hal
ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Erfandi (2009) pengalaman
sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan dengan cara menggulang kembali pengetahuan
yang di peroleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.
Umur semakin bertambah, umur akan mempengaruhi pola pikir
seseorang. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Erfandi (2009)
umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nur Khanifah (2012), dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui
Tentang Alat Kontrasepsi Selama laktasi Di RB An Nuur Sumber
Surakarta. Hasil penelitian3 responden (8,3%) berpengetahuan baik, dan 31
responden (86,1%) berpengetahuan cukup, dan 2 responden (5,6 %)
berpengetahuan kurang.
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
penelitian dengan mayoritas pengetahuan cukup disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu faktor pendidikan, media massa atau informasi, ekonomi,
pengalaman, dan usia sehingga sangat diperlukan tenaga kesehatan untuk
memberikan pemahaman dan informasi lebih baik tentang alat kontrasepsi
selama laktasi.

42

D.

Keterbatasan
Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu :
1.

Kendala Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan waktu yang terbatas dalam pengisisan
kuisioner. Penelitian dilakukan pada saat posyandu sehingga ada
beberapa responden yang kesulitan untuk menjawab kuisioner karenan
anaknya rewel.

2.

Keterbatasan Penelitian
a. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden
hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat
menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban
mereka belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.
c. Lokasi penelitian
Lokasi ini hanya dilakukan di desa Tegalsari Weru Sukoharjo
sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan di tempat
lain.

BAB V
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.

Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama


laktasi di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo Tahun 2013 dalam katagori
pengetahuan baik 5 responden (14,70%).

2.

Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ala tkontrasepsi selama


laktasi di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo Tahun 2013 dalam katagori
pengetahuan cukup 22 responden (64,70 %).

3.

Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama


laktasi di Desa Tegalsari Weru SukoharjoTahun 2013 dalam katagori
pengetahuan kurang 7 responden (20,60 %).

B.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu
menyusui tentang akat kontrasepsi selama laktasi maka saran yang dapat
penulis sampaikan adalah:
1.

Bagi Responden
Diharapkan pada ibu menyusui dapat memahami dan memilih alat
kontrasepsi selama laktasi yang tidak menggangu proses selama laktasi.

43

44

2.

Bagi peneliti selanjutnya


Diharapkan bagi penelitian selanjutnya untuk dapat mengembangkan
variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.

3.

Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta


Diharapkan akan menambah referensi dalam sarana pembuatan karya
tulis ilmiah agar dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian
selanjutnya.

4.

Bagi petugas kesehatan


Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat
memberikan informasi atau penyuluhan kepada ibu tentang alat
kontrasepsi selama laktasi.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Y, Martini. 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta :


Rohima Press.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Dewi, S.N, 2008. Hubungan Antara Kontrasepsi Progestin Dengan Produksi ASI
Pada Ibu Menyusui ASI Eksklusif Di RB Anugrah Surabaya. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Erfandi.

2009. Pengetahuan Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi.


http://forbetterheath.wordpress.com. Diakses 11 November 2012.

Hartanto, H. 2004. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar


Harapan.
Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta : Balai Pustaka.
Khanifah, N. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi
Selama Laktasi Di RD An Nuur Sumber Surakarta Tahun 2012.
Surakarta Prodi DIII Kebidanan Karya Tulis Ilmiah.
Kompasiana. 2011. Pertumbuhan Penduduk. http://politik.kompasiana.com.
Diakses 1 Nopember 2012.
Mubarak, Chayatin,N, Rozikin, K. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta : Rineka
Cipta.
. 2007.Ilmu Kesehatan DanIlmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.


Proverawati, A, Islaely, A, Aspuah, S. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

. 2010. Statistik Penelitian Kesehatan.Yogyakarta : Pustaka


Rihama.
Soetjiningsih. 2012. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung :
Alfabeta.
Sulistyawati, A. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba
Medika.
Tempo. 2011. Pertumbuhan Penduduk.http://www.tempo.com.
Diakses 1 Nopember 2012.

Anda mungkin juga menyukai