Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Neoplasma ganas disebut kanker dan istilah kanker digunakan untuk menyebut neoplasma
ganas khususnya jenis epitelial yaitu karsinoma. Squamous cell carcinoma umumnya
ditemukan di kulit, terutama daerah yang terekspose dan juga dapat terjadi pada daerah
epitelium.
Kanker merupakan penyakit genetik yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor bahan kimia,
agen fisik, agen biologik. Salah satu agen biologik adalah virus yang disebut onkogen virus,
dalam hal ini EBV.
Kanker kulit terbagi menjadi tiga jenis ya Ladies, masing-masing Basal Cell Carcinoma
(BCC), Squamous Cell Carcinoma (SCC), dan Melanoma. Nah, untuk lebih mengefektifkan
informasi, kita akan mengulas tentang jenis kedua yaitu Squamous Cell Carcinoma dulu ya.
Ladies, menurut onhealth.com, Squamous Cell Carcinoma atau SCC adalah kanker kulit yang
tumbuh di sel squamous, umumnya di daerah yang jarang terkena sinar matahari. Kata
squamous berasal dari bahasa latin squama yang berarti sisik ikan atau ular, karena bentuk
dari SCC, apabila dilihat melalui mikroskop, terlihat seperti sisik ikan.
Bagi anda yang berkulit gelap, resiko untuk terkena SCC lebih tinggi. Tapi bagi anda yang
berkulit putih, SCC juga dapat menyerang dan tumbuh di daerah yang sering terkena cahaya
matahari, seperti kepala, wajah, leher, dll.
Seperti pada jenis kanker kulit lain, penyebab utama tumbuhnya Squamous Cell Carcinoma
adalah radiasi sinar matahari. Faktor penyebab SCC yang lain adalah arsenik, hydrocarbons,
sinar X, actinic keratosis, dan human papillomavirus (HPV).
Seperti pada Basal Cell Carcinoma, Squamous Cell Carcinoma dapat didiagnosa dengan
melakukan biopsy atau pengambilan sampel kulit yang terinfeksi kemudian diteliti dengan
menggunakan mikroskop. Dan bagaimana cara mengobatinya? Dengan melalui operasi,
kemoterapi, terapi radiasi, cryosurgery, serta terapi obat krim.
Well Ladies, sudah tahu kan apa itu Squamous Cell Carcinoma? Semoga selalu terhindar dari
SCC ya.
Kanker kulit ternyata terbagi secara medis menjadi beberapa jenis. Berikut adalah penjelasan
dari cancer.gov untk membantu Ladies memahami ketiga jenis kanker berbahaya ini.
1. Basal Cell Carcinoma (BCC).
BCC adalah jenis kanker kulit yang paling umum terjadi. Sel kanker BCC tumbuh di lapisan
sel basal secara lambat dan umumnya tidak menyebar ke organ tubuh yang lain. Bagi anda
yang memiliki kulit putih, hati-hati, ladies, karena BCC adalah jenis yang sering ditemukan
pada orang berkulit putih.
2. Squamous Cell Carcinom (SCC).
SCC tumbuh di sel squamous, di daerah yang jarang terkena sinar matahari, seperti kaki.
Ladies, kanker jenis ini lebih sering ditemukan pada orang yang memiliki kulit gelap. Tapi
bagi anda yang berkulit putih, SCC juga dapat tumbuh di daerah yang sering terkena cahaya
matahari, seperti kepala, wajah, leher, dll.
3. Melanoma.
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang lebih sedikit terjadi dibanding kedua jenis yang
lain. Sel kanker Melanoma tumbuh di melanocytes (sel-sel pigmen). Melanoma jarang terjadi
pada orang yang berkulit gelap, namun apabila terjadi, seringkali ditemukan di bawah jari
tangan dan kaki, telapak tangan, dan telapak kaki.
Well, ladies, itulah beberapa jenis kanker kulit yang sering ditemukan pada manusia. Semoga
berguna ya infonya!
Tembakau dan Alkohol : 75% dari seluruh kanker mulut dan faring di Amerika
Serikat berhubungan dengan penggunaan tembakau yaitu termasuk merokok dan
mengkonsumsi alkohol. Penggunaan alkohol dengan rokok bersama-sama secara
signifikan memiliki resiko yang lebih tinggi daripada digunakan secara terpisah.
Merokok cerutu dan merokok menggunakan pipa mempunyai resiko yang lebih tinggi
terhadap kanker mulut dibandingkan dengan merokok kretek.
Nutrisi : Pola diet makanan sangat berpengaruh terhadap timbulnya kanker. Defisiensi
dari beberapa mikronutriensi seperti vitamin A, C, E, dan Fe dilaporkan mempunyai
hubungan dengan terjadinya kanker. Vitamin-vitamin tersebut mempunyai efek
antioksidan. Defisiensi zat besi yang menyebabkan anemia. Radiasi sinar ultraviolet
Sistem Kekebalan Tubuh : Dilaporkan bahwa ada peningkatan insidensi kanker pada
pasien yang mendapat penekanan sistem kekebalan tubuh, seperti pada penderita
transplantasi, AIDS, dan defisiensi kekebalan genetik. Insidensi tumor pada pasien
yang mendapat tekanan sistem kekebalan tubuh sebesar 10%. Gangguan sistem
kekebalan selain disebabkan kerusakan genetik juga disebabkan oleh penuaan, obatobatan, infeksi virus.
Histopatologis
Secara histologis karsinoma sel skuamosa menunjukkan proliferasi sel-sel epitel skuamosa.
Terlihat sel-sel yang atipia disertai perubahan bentuk rete peg processus, pembentukan
keratin yang abnormal, pertambahan proliferasi basaloid sel, susunan sel menjadi tidak
teratur, dan membentuk tumor nest (anak tumor) yang berinfiltrasi ke jaringan sekitarnya atau
membentuk anak sebar ke organ yang lain.
Gambaran Klinis
Nodula berwarna seperti kulit normal, permukaannya halus tanpa ada krusta atau ulkus
dengan tepi yang berbatas kurang jelas. Nodula kemerahan dengan permukaan yang
papilomatosa atau verukosa, menyerupai bunga kol. Ulkus dengan kusta pada permukaannya,
tepi meninggi, berwarna kuning kemerahan. Dalam perjalanan penyakitnya lesi akan meluas
dan mengadakan metastase ke kelenjar limfe regional atau organ-organ dalam.
Lokasi
Lokasi kanker dapat terjadi pada semua tempat di rongga mulut, antara lain mukosa bukal,
Processus alveolar dan gingiva rahang atas, Processus alveolar dan gingiva rahang bawah,
palatum durum, lidah, dasar mulut.
Cara mendiagnosis Karsinoma sel skuamosa
Pemeriksaan intra oral dilakukan untuk mengamati secara klinis adanya kelainan atau
anomali pada daerah mulut. Biopsi dilakukan bila ditemukan lesi yang dicurigai, maka dapat
dilakukan biopsi untuk melihat gambaran secara mikroskopis. Gambaran histopatologis pada
karsinoma sel skuamosa telah dijelaskan pada sub bab histopatologis karsinoma sel
skuamosa.
Perawatan kanker mulut
Tujuan utama perawatan kanker mulut adalah kontrol dari kanker primer. Pemilihan
perawatan tegantung dari beberapa sebab yaitu tipe sel dan derajat diferensiasi, bagian yang
terlibat ukuran serta lokasi dari kanker primer, keterlibatan jaringan getah bening, ada
tidaknya keterlibatan tulang, kemampuan tercapainya tepi kanker pada waktu operasi,
kanker kulit
Ada 4 jenis penyakit kanker kulit, yang pertama adalah Melanoma. Jenis ini
paling mematikan dan dapat menyebar dengan cepat di seluruh tubuh. Ditandai
denga munculnya titik-titik baru seperti tahi lalat atau titik lama yang mengalami
perubahan bentuk, ukuran dan warna.
Yang kedua adalah Nodular Melanoma. Jenis ini berkembang denan cepat,
tetapi kenampakannya berbeda dengan Melanoma pada umumnya. Titik yag
terbentuk pada kulit berstruktur keras dan tak lama kemudian akan berdarah
dan berkerak.
Jenis kanker kulit berikutnya adalah Basal Cell Carcinoma. Jenis ini paling tidak
berbahaya dibandingkan jenis yang lain. ditandai denga kulit yang mengeras
atau kering dan bersisik. Berkembang dengan lambat pada daerah yang sering
terpapar sinar matahari.
Jenis yang terakhir adalah Squamous Cell Carcinoma. Ditandai dengan
penebalan kulit dan titik berwarna kemerahan. Bagian ini dapat berdarah
dengan mudah dan menjadi seperti bisul. Pertumbuhanya dalam hitungan bulan,
pada area yang biasa terpapar sinar matahari secara lagsung. Jenis terakhir ini
banyak diderita pada usia 50 tahun ke atas.
Faktor Penyebab Kanker Kulit
Setiap orang beresiko menderita kanker kulit, tetapi pada kondisi tertentu,
Mempunyai banyak tanda lahir atau biasa disebut tahi lalat di kulitnya.
Jumlah tahi lalat ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan radiasi sinar
matahari.
Memiliki tipe kulit yang sensitif terhadap radiasi sinar ultraviolet, sehingga
mudah merasa terbakar dan melepuh jika terkena sinar matahari.
Semakin gelap warna kulit seseorang, bararti kadar pigmennya semakin
tinggi. Ini meminimalisir resiko mengidap kanker kulit.
Lindungi kulit anda dengan menggunakan topi atau payung, serta pakaian
yang cukup tebal. Jangan terlalu tipis. Karena pakaian yang tipis masih
memungkinkan penetrasi sinar UV sampai ke kulit.
Berhati-hatilah dengan pantulan sinar matahari seperti pada air dan pasir.
Keduanya dapat memantulkan sinar matahari yang dapat merusak kulit.
Lindungi anak-anak anda. Bayi dibawah 1 tahun lebih baik tidak terkena
paparan matahari yang menyengat secara langsung. Karena kulitnya
masih sangat tipis.
Lindungi mata anda. Radiasi sinar matahari dapat merusak sel-sel mata.
Selain menyebabkan kanker kulit, radiasi sinar matahari pada mata dapat
memicu penyakit katarak. Gunakan kacamata untuk aktivitas di luar
rumah.
GEJALA
Meskipun SCC biasanya terjadi pada area tubuh yang sering terkena sinar
matahari, SCC juga dapat timbul di bagian tubuh manapun termasuk di dalam
anus dan mulut.
Tanda dan gejala SCC antara lain :
Noda merah pada wajah, bibir bawah, telinga, leher, tangan dan lengan
Luka merah dengan lapisan kerak pada wajah, telinga, leher, tangan dan
lengan
Tumbuhnya bisul baru pada tempat yang sebelumnya terdapat luka atau
bisul
Bisul dengan bercak putih di dalam mulut
Bercak merah yang tumbul di anus atau alat kelamin
Penyebab & Faktor Risiko
Penyebab
Penyebab SCC secara umum adalah faktor genetik dan sinar matahari secara
berlebihan. Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi antara lain :
Terapi radiasi
Racun kimia arsenik
Human Papiloma Virus (HAPP)
Obat penekan sistem imun
Faktor risiko
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko SCC antara lain:
Terkena sinar matahari secara berlebihan
Berkulit putih
Laki-laki lebih berisiko terkena SCC
Catatan pribadi dengan kanker kulit
Sistem imun tubuh yang lemah
Kelainan genetik
Merokok
Pencegahan
Anda dapat mengambil tindakan untuk mengurangi risiko SCC dengan:
Menghindari sinar matahari di siang hari
Gunakan krim pelindung kulit
Mengenakan pakaian pelindung
Waspadai obat tertentu, seperti antibiotik, kolesterol, tekanan darah tinggi
dan diabetes. Ibuprofen (Advil, Motrin, dll) dan obat jerawat isotretinoin
(accutane).
Cek kesehatan kulit secara teratur
Konsumsi cukup vitamin D
A. PENGERTIAN
1.
Tumor kulit adalah suatu benjolan yang dapat berbentuk dari berbagai jenis sel sel dalam
kulit ( sel-sel epidermis , melanosit ). Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau
tumor ganas, dapat terletak dalam epidermis atau menembus kedalam dermis dan jaringan
subkutan (Arif Muttaqin, 2010)
2.
Tumor Kulit adalah tumor yang terbentuk dari berbagai jenis sel seperti sel-sel epidermis,
dan melanosit. Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau ganas, dapat terletak
dalam epidermis atau menembus ke dalam dermis dan jaringan subkutan.(Price Sylvia,
2006)
Lapisan ini terdiri atas banyak sel tanduk (keratinasi), gepeng, kering, dan tidak berinti. Zat
tanduk merupakan keratinin lunak yang susunan kimianya berada dalam sel-sel keratin
keras.
2) Stratum lusidum (stratum lucidum)
Lapisan ini terdiri dari beberapa sel yang sangat gepeng dan bening.
3) Stratum granulosum (stratum granulosum
Lapisan ini terdiri atas 2-3 lapis sel poligonal yang agak gepeng dengan inti di tengah dan
sitoplasma berisi butiran (granula) keratohialin atau gabungan keratin dengan hialin.
4) Stratum spinosum (stratum spinosum)
Lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel berbentuk kubus dan poligonal, inti terdapat di
tengah dan sitoplasma berisi berkas-berkas serat yang terpaut pada desmosom (jembatan
sel).
5) Stratum malpigi (stratum malpighi)
Unsur-unsur lapis taju yang mempunyai susunan kimia yang khas.
b. Kulit jangat (Dermis)
Batas dermis sangat sukar ditentukan karena menyatu dengan lapisan subkutis
(hipodermis), ketebalannya antara 0,5-3 mm, beberapa kali lebih tebal dari epidermis, dan
dibentuk dari komponen jaringan pengikat. Kulit jangan terdiri atas serat-serat kolagen,
serabut- serabut elastis, dan serabut-serabut retikulin. Lapisan epidermis terdiri atas :
1) Lapisan papil
Mengandung lekak-lekuk papila sehingga stratum malpighii juga ikut berlekuk. Lapisan ini
mengandung lapisan pengikat longgar yang membentuk lapisan bunga karang disebut
lapisan stratum spongeosum.
2) Lapisan retikulosa
Lapisan ini mengandung jaringan pengikat rapat dan serat kolagen.
c. Hipodermis
Lapisan
komponennya serat longgar, elastis, dan sel lemak. Selain lapisan tersebut, kulit juga terdiri
atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku, semua itu disebut adneksa kulit. Kelenjar kulit
terletak dilapisan dermis yang terjadi atas kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan
kelenjar palit (glandula sebasea). Rambut terdiri atas bagian yang berada di bawah kulit
(akar rambut) dan yang di atas kulit (batang rambut).
2. Fisiologi
Kulit mengandung berbagai ujung sensorik, termasuk ujung saraf yang tidak bermielin
(selaput).
Fungsi kulit pada manusia antara lain :
a. Fungsi proteksi : menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik.
b. Fungsi absorbsi : kulit yang sehat tidak mudah menyerap air dan larut, tetapi cairan yang
mudah menguap akan lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak.
c. Fungsi ekskresi : kelenjar kulit mengeluarkan zat yang tidak berguna (zat sisa metabolisme)
berupa Na, Cl, ureum, asam urat, dan amonia.
d. Fungsi persepsi : kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis untuk
merangsang panas yang diterima oleh dermis dan subkutis, rangsangan dingin oleh terjadi
di dermis.
e. Fungsi pengaturan suhu tubuh : kulit berperan mengeluarkan keringat dan kontraksi otot
dengan pembuluh darah kulit.
f.
Fungsi pembentukan pigmen : terletak pada lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf.
Melanosit membentuk warna kulit.
g. Fungsi keratinasi : keratonosit melalui proses sintesis dan generasi menjadi sel tanduk yang
berumur 14-21 hari. Selain itu juga memberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara
mekanisme fisiologis.
h.
b.
Keratosis seborea. Tumor ini merupakan lesi benigna yang menyerupai veruka dengan
berbagai ukuran dan warna, yang bervariasi dari warna coklat cerah hingga hitam. Kista
seboreika biasanya terdapat pada muka, bahu, dada serta punggung, dan merupakan tumor
kulit yang paling sering terlihat pada orang-orang usia baya dan lansia. Kista tersebut
mungkin secara kosmetik tidak dapat di toleransi oleh pasien, dan keratosis yang berwarna
hitam dapat di diagnosa secara keliru sebagai melanoma maligna. Terapinya adalah
pengangkatan jaringan tumor dengan cara eksisi, elektrokauter dan kuretase, atau dengan
menggunakan karbon dioksida atau nitrogen cair.
c. Keratosis aktinika merupakan lesi kulit pramalignan yang tumbuh pada daerah tubuh yang
terkena sinar matahari terus-menerus. Keratosis ini tampak sebagai bercak-bercak yang
kasar, bersisik dengan eritema dibaliknya. Lesi ini secara berangsur-angsur dapat berubah
bentuk menjadi karsinoma sel skuamosa kulit.
d. Veruka (kutil, wart). Veruka merupakan tumor kulit yang sering ditemukan dan disebabkan
oleh infeksi virus human papilloma yang tergolong kedalam kelompok virus DNA. Semua
kelompok usia dapat terkena, kendati keadaan ini paling sering ditemukan diantara usia 12
dan 16 thn. Ada banyak tipe veruka. Biasanya veruka merupakan kelainan yang
asimtomatik, kecuali kalau terjadi pada daerah yang menahan beban tubuh seperti telapak
kaki. Veruka dapat diterapi dengan sinar laser yang diarahakan secara local, nitrogen air,
plester asam salisilat, elektrokauter atau dengan larutan canthridin.
e.
Veruka venereal. Veruka yang terjadi didaerah genital dan perianal ini dikenal sebagai
condyloma acumminata dan ternyata ditularkan lewati hubungan seks. Jenis veruka ini
dapat diterapi dengan larutan podofilin dalam tingtura benzoin yang diolesakan pada veruka
dan kemudian dibasuh. Bentuk terapi lainnya mencakup nitrogen cair, bedah beku, bedah
electron dan kuretase.
f.
Angioma (tanda lahir). Tanda lahir merupakan tumor vasikuler benigna yang melibatkan
kulit dan jaringan subkutan. Tumor ini dapat ditemukan sebagai bercak yang datar dan
berwarna merah, ungu (angioma portwine) atau lesi noduler yang menonjol dan berwarna
merah terang (angioma strobery). Angioma yang disebutkan terakhir ini memiliki
kecenderungan untuk mengalami involusi yang spontan . sebaliknya ,angioma portwine
biasanya akan bertahan tanpa batas waktu. Sebagian pasien menggunakan kosmetik
penutup ( covermark atau dermablend ) untuk menyamarkan cacat tersebut . Sinar laser
argon kini digunakan untuk menghilangkan berbagai angioma dengan keberhasilan tertentu.
g.
Nevus pigmentosus (mola). Mola merupakan tumor kulit yang sering ditemukan dengan
berbagai ukuran dan warna yang berkisar dari coklat kekuningan hingga hitam. Tumor ini
dapat berupa lesi berbentuk macula yang datar atau nodul atau papula yang menonjol dan
kadang-kadang berisi rambut, sebagian besar nevus pigmentosus merupakan lesi yang
tidak berbahaya kendati demikian, pada kasus-kasus yang jarang dijumpai dapat terjadi
perubahan maligna dan pada lokasi nevus tumbuh melanoma. Sebagian pakar merasa
bahwa semua mola congenital harus di angkat karena insidensi perubahan malignanya
yang tinggi. Nevus yang memperlihatkan perubahan warna atau ukuran , atau yang menjadi
nevus yang symptomatic (gatal) atau yang tepinya ireguler harus diangkat untuk
menentukan apakah sudah terjadi perubahan malignan.
h.
Keloid. Keloid merupakan pertumbuhan benigna jaringan fibrosa yang berlebihan pada
lokasi sikatrik atau trauma. Keloid lebih sering dijumpai diantara orang-orang berkulit gelap.
Keadaan ini bersifat asimtomatik kendati dapat menyebabkan masalah kosmetika dan cacat
fisik. Terapinya yang selalu tidak berhasil dengan memuaskan terdiri atas eksisi keloid,
penyuntikan kortikosteroid intralesi dan radiasi.
i.
j.
ukurannya bervariasi. Perubahan pertumbuhan dapat pula terjadi pada system saraf, otot
tulang. Degenerasi malignan neurofibroma dapat dijumpai pada sebagian pasien.
2. Tumor Ganas
a. Karsinoma sel basal (Basalioma)
Karsinoma sel basal adalah kanker kulit yang paling sering ditemukan berasal dari sel-sel
epidermis sepanjang lapisan basal.
1) Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui, tetapi ada faktor yang menjadi predisposisi terjadi
basalioma.
a)
Spectrum sinar matahari yang bersifat karsinogenik adalah sinar yang memiliki panjang
gelombang yang berkisar antara 280 sampai 320 nm. Spectrum ini terutama bertanggung
jawab dalam membakar dan membuat kulit menjadi coklat.
b) Orang yang tidak memproduksi (pigmen) melanin dengan jumlah yang cukup didalam kulit
untuk melindungi jaringan dibawahnya sangat terlentang terhadap kerusakan pada sinar
matahari. Orang yang paling beresiko itu adalah yang berkulit cerah, bermata biru, berambut
merah yang nenek moyangnya berdarah celtic, atau dengan warna kulit yang merah muda
atau cerah disamping orang yang sudah lama terkena matahari tanpa terjadi perubahan
warna kulit menjadi coklat kekuningan .
c) Para pekerja yang mengalami kontak dengan zat zat kimia tertentu (senyawa arsen, nitrat,
batu bara, teraspal serta parafin).
d) Xeroderma pigmen tosum: penyakit ini merupakan penyakit resesif autosomal yang menjadi
predisposisi penuaan pada kulit, dimulai dengan perubahan pigmen
e) Orang yang menderita sikatriks akibat luka bakar yang berat dapat mengalami kanker kulit
setelah 20 sehingga 40 tahun kemudian.
2) Patofisiologi
Karsinoma sel basal biasanya dimulai sebagai nodul kecil seperti lilin dengan tepi yang
tergulung, translusen dan mengkilap, pembuluh darah yang mengalami telangiektasia dapat
dijumpai. Dengan tumbuhnya karsinoma akan terjadi ulserasi pada bagian tengahnya dan
terdapat pembentukan krusta. Karsinoma sel basal ditandai oleh invasi dan erosi jaringan
yang saling menyatu. Karsinoma ini jarang bermetastase, tetapi rekurensi sering terjadi. Lesi
yang diabaikan dapat menyebabkan kehilangan hidung, telinga, atau bibir.
3) Manifestasi Klinis
a) Tumor berawal sebagai benjolan licin yang sangat kecil (nodul) dan tumbuh sangat lambat.
b) Pada bagian tengah nodul bisa terbentuk tukak atau keropeng.
c) Kadang kanker tumbuh mendatar dan tampak seperti jaringan
d) Batas pinggir kanker kadang tampak memutih.
e)
Kanker bisa mengalami perdarahan dan membentuk keropeng lalu sembuh, sehingga
penderita menduganya sebagai luka dan bukan kanker.
f)
Sebetulnya pergantian antara perdarahan dan penyembuhan ini merupakan ciri yang khas
untuk karsinoma sel basal atau karsinoma sel skuamosa
4) Penatalaksanaan Medis
Kuret dengan alat diseksi lisrtik, scalpel, radiasi, bedah dengan bahan kimia, dan bedah
beku. Kanker sel basah dengan diameter kurang dari 2 cm biasanya ditangani dengan
scalpel atau alat diseksi listrik dan kuret setelah dilakukan biopsi untuk memastika
diagnostic. Terapi sinar rontgen boleh diberikan pada penderita telah berusia 60 sampai 70
thn dengan tumor yang sangat besar disekitar kelopak mata , daun telinga , atau bibir
.pembedahan dengan bahan kimia baik untuk mengobati kanker besar yang berinfiltrasi
serta sering kambuh , terutama disekitar telinga lipat nasolabial, dan mata .
yang terkait dengan perkembangan karsinoma sel skuanoma, meliputi hal-hal berikut ini :
Usia lebih tua dari 50 tahun
Jenis kelamin laki-laki
Kulit putih terang; rambut pirang atau coklat terang; mata hijau, biru, atau abu-abu
Kulit yang mudah mengalami luka bakar akibat sinar matahari (jenis Fitzpatrick l dan ll)
Geografi (lebih dekat ke khatulistiwa).
Paparan sinar UV matahari dengan kumulatif tinggi.
Paparan karsinogen kimia (misalnya: arsen, tar )
h) Imunosupresi kronis
i) Kondisi bekas luka kronis
2) Patofisiologi
Squamous cell carcinoma
Beberapa kasus karsinoma sel skuamosa terjadi de novo (tidak adanya lesi precursor),
namun beberapa karsinoma skuamosa berasal dari matahari yang di sebabkan oleh lesi
prakanker dikenal sebagai keratosis actinic. Pasien dengan keratosis actinic multiple
memberikan manifestasi peningkatan risiko untuk mengembangkan karsinoma sel
skuamosa. Karsinoma sel skuamosa yang mampu infiltrasi pertumbuhan local, menyebar ke
kelenjar getah bening regional, dan metastasis jauh, paling sering ke paru-paru.
3) Manifestasi Klinis
a) Karsinoma sel skuamosa berawal sebagai daerah kemerahan yang bersisik dengan
b)
c)
4)
a)
c) Kemoterapi
Formulasi kemoterapi topical dari 5- fluorouracil (5-FU) digunakan untuk pengobatan atinik
keratosis dan dangkal karsinoma sel basal. Karsinoma sel skuamosa infasif tidak harus
ditangani dengan kemoterapi topical.
c. Melanoma Maligna
Melanoma adalah keganasan sel yang menghasilkan pigmen yang terletak terutama di kulit,
tetapi juga ditemukan di mata, telinga, saluran pencernaan, leptomeninges, serta membrane
mukosa oral dan kelamin. Melanoma hanya 4% dari semua kanker kulit, namun hal itu
menyebabkan jumlah terbesar kematian kanker kulit diseluruh dunia. Deteksi dini melanoma
kulit adalah cara terbaik untuk mengurangi kematian.
1) Etiologi
Umumnya tidak diketahui tetapi sinar ultra violet paling dicurigai sebagai melanoma maligna.
Umumnya resiko tertinggi dihadapi oleh orang yang berkulit putih atau cerah, bermata biru,
berambut merah atau pirang dengan bercak-bercak, kecoklatan pada kulitnya.
2) Patofisiologi
Melanoma bisa berawal sebagai pertumbuhan kulit baru yang kecil dan berpigmen pada
kulit yang normal. Paling sering tumbuh pada kulit yang terpapar sinar matahari, tetapi
hampir separuh kasus tumbuh dari tahi lalat yang berpigmen. Melanoma mudah menyebar
ke bagian tubuh yang jauh (metastase), dimana akan terus tumbuh dan menghancurkan
jaringan. Semakin sedikit pertumbuhan melanoma ke dalam kulit, maka semakin besar
peluang untuk menyembuhkannya. Jika melanoma telah tumbuh jauh ke dalam kulit, akan
lebih mungkin menyebar melalui pembuluh getah bening dan pembuluh darah dan bisa
menyebabkan kematian dalam beberapa bulan atau tahun. Perjalanan penyakit melanoma
bervariasi dan tampaknya dipengaruhi oleh kekuatan pertahanan oleh sistem kekebalan
tubuh. Beberapa penderita yang keadaan kesehatannya baik, bisa bertahan hidup selama
3)
a)
b)
c)
spesifik adanya lesi berpigmen baru atau adanya tahi lalat yang berubah, seperti:
perubahan dalam warna
perubahan dalam ukuran (terutama pertumbuhan yang cepat)
timbulnya gejala (gatal, rasa terbakar, atau rasa sakit)
terjadi peninggian pada lesi yang sebelumnya datar
berpigmen, yaitu
Asimetri
Border irregularity
Color variegation
Diameter yang lebih dari 6 mm
4) Penatalaksanaan Medis
Pendekatan terapeutik untuk melanoma maligna bergantung pada taraf invasi dalamnya
lesi. Tindakan eksisi merupakan terapi yang terpilih bagi lesi yang kecil dan superficial.
a) Bedah Elektro
Bedah elektro merupakan teknik penghancuran atau penghilangan jaringan dengan
menggunakan energi listrik.
b) Bedah Beku
Bedah beku menghancurkan tumor dengan cara deep freezing. Lokasi yang menjalani
bedah beku ini akan melunak secara alami serta mengalami gelatinisasi dan sembuh
spontan.
c) Pembedahan Mikrografik Moh
Pembedahan mikrografik merupakan metode pembedahan untuk mengangkat lesi kulit yang
malignan; metode ini paling akurat dan paling menyelamatkan jaringan normal.
Untuk lesi yang lebih dalam membutuhkan eksisi lokal yang luas dan sesudah itu diperlukan
graft kulit. Diseksi kelenjar limfe regional umumnya dilakukan untuk menyingkirkan
metastasis.
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Hasil biopsy
Memastikan diagnosis melanoma. Spesimen biopsy yang diperoleh dengan cara eksisi akan
mengungkapkan informasi histologik mengenai tipe, taraf invasi dan ketebalan lesi.
Spesimen biopsi yang mencakup jaringan normal sebesar 1 cm dari bagian tepinya dan
bagian jaringan lemak subkutan yang ada dibawahnya sudah cukup untuk menentukan
stadium melanoma, yang bisa melanoma in situ atau melanoma noninvasive yang dini.
2. Pemeriksaan sinar-x toraks, hitung sel darah yang lengkap, tes faal hepar dan pemeriksaan
CT scan atau radionukleida biasanya diminta dokter kalau terdapat kecurigaan ke arah
kelainan metastatic.
3. Prognosis
Prognosis kelangsungan hidup jangka panjang (5 tahun) dianggap jelek kalau tebal lesi
melebihi 4 mm. metastasis pada melanoma cenderung terjadi pada tulang, hepar, paruparu, lien, sistem saraf pusat dan kelenjar limfe.
E. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Karsinoma sel basal (Basalioma)
Anamnesa:
1) Keluhan berupa lesi pada kulit.
2) Adanya riwayat kontak lama dengan sinar ultraviolet matahari, kontak dengan agen arsenic.
Pemeriksaan fisik:
1) Karsinoma sel basal didapatkan pada lapisan sel basal dari epidermis atau folikel rambut.
2) Mula-mula berbentuk papul (papula) meninggi, pearly atau permukaan mengilat seperti
mutiara, sering terdapat telengiectasi disentral yang biasanya mengalami ulseratif. Kadang
berskuama halus dan berkrusta tipis dan tumbuh lambat.
b. Karsinoma sel skuamosa (Skuamosa)
Anamnesa:
1) Pasien mengeluh adanya lesi berupa pembesaran pada kulit.
2) Keluhan pembesaran tersebut biasanya bersifat lambat, tetapi beberapa lesi membesar
dengan cepat.
3) Keluhan lain yang didapatkan pada pasien karsinoma sel skuamosa dapat berupa adanya
perdarahan pada sisi lesi, nyeri local, dan adanya kelembutan pada sisi lesi terutama
4)
c. Melanoma Maligna
Pengkajian terhadap pasien melanoma maligna dilakukan berdasarkan riwayat pasien dan
gejalanya. Pasien ditanya khususnya tentang gejala pruritus, nyeri tekan dan rasa sakit yang
bukan merupakan ciri khas nevus yang benigna.
Kepada pasien juga ditanyakan mengenai perubahan yang terjadi pada nevus yang sudah
ada sebelumnya atau pertumbuhan lesi baru yang berpigmen. Orang-orang yang beresiko
harus diperiksa dengan cermat.
Kaca pembesar dan pencahayaan yang baik diperlukan dalam melakukan inspeksi kulit
untuk menemukan iregularitas dan perubahan pada nevus. Tanda-tanda yang menunjukkan
perubahan malignan mencakup berikut ini:
1) Warna yang bervariasi
a) Warna yang dapat menunjukkan keganasan pada lesi yang coklat atau hitam adalah
bayangan warna merah, putih dan biru; warna biru dianggap lebih mengkhawatirkan.
b) Daerah-daerah dalam lesi yang berpigmen perlu dicurigai.
c) Sebagian melanoma maligna tidak memiliki warna yang bervariasi tetapi sebaliknya
mempunyai warna yang seragam (hitam kebiruan, kelabu kebiruan, merah kebiruan).
2) Tepi yang ireguler
Identasi atau lekukan yang menyudut pada bagian nevus arus dicatat.
3) Permukaan yang ireguler
a) Tonjolan permukaan yang tidak merata (topografi ireguler) dapat teraba atau terlihat.
Perubahan pada permukaan bisa licin hingga seperti sisik.
b) Sebagian melanoma noduler memiliki permukaan yang licin.
Lokasi melanoma yang sering adalah kulit pada bagian punggung, tungkai (khususnya
wanita), antara jari-jari kaki pada kaki, muka kulit kepala, jari-jari tangan, serta pada bagian
dorsal tangan. Pada orang yang berkulit gelap, melanoma paling sering terdapat ditempat
yang tidak mengandung begitu pigmen. Seperti: telapak tangan, telapak kaki, daerah
sublingual dan membrane mukosa.
Diameter nevus harus diukur karena umumnya melanoma berukuran lebih dari 6 mm lesi
satelit (lesi yang terletak di dekat nevus) harus dicatat.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Karsinoma Sel Basal (Basalioma)
1) Nyeri b.d kerusakan jaringan lunak efek metastasi kanker basal, sekunder intervensi pasca
2)
b.
1)
2)
3)
c.
1)
2)
bedah
Kecemasan b.d kondisi penyakit, kerusakan luas pada jaringan kulit
Karsinoma Sel Skuamosa (Skuamosa)
Nyeri b.d kerusakan jaringan pasca tindakan eksisi bedah bedah
Kecemasan b.d prognosis penyakit
Pemenuhan informasi b.d intervensi diagnosa, intervensi, kemoterapi, dan eksisi bedah
Melanoma Maligna
Nyeri b.d kerusakan tindakan eksisi dan graft kulit
Kecemasan dan depresi b.d konsekuensi melanoma yang dapat membawa kematian atau
kecacatan
3) kurang pengetahuan tentang tanda-tanda dini melanoma
RASIONAL
pendekatan PQRST
tindakan
pereda
nonfarmakologi
dan
noninvasif
Pendekatan
dengan
menggunakan
relaksasi
dan
keperawatan:
menurunkan
respon
peradangan
dan
meningkatkan kesembuhan.
Istirahat diperlukan selama fase akut. Disini akan meningkatkan
batasi pengunjung
o Ajarkan teknik relaksasi
pernafasan dalam
o Ajarkan teknik relaksasi
pernafasan dalam
o Ajarkan teknik distraksi pada
saat nyeri
tanda
RASIONAL
verbal
menunjukan
prilaku
merusak
Hindari konfrontasi
Mulai melakukan tindakan untuk Mengurangi rangsangan eksternal yang tidak perlu
mengurangi kecemasan.
Beri lingkungan yang tenang
dan suasana penuh istirat
Bina hubungan saling percaya
diharapkan.
Beri kesempatan kepada pasien Dapat menghilangkan ketegangan terhadap kekhawatiran
untuk
ansietasnya.
Berikan privasi untuk pasien Member
dan orang terdekat
waktu
untuk
mengekspresikan
perasaan,
Kolaborasi :
RASIONAL
pendekatan PQRST
tindakan
nonfarmakologi
noninvasif
Lakukan menajemen nyeri
keperawatan:
menurunkan
respon
peradangan
dan
meningkatkan kesembuhan.
Istirahat
diperlukan
selama
fase
akut.
Disini
akan
memblok
lintasan
nyeri
sehingga
nyeri
kan
berkurang
rasional
Kanji tanda verbal dan nonverbal Reaksi verbal/nonverbal dapat menunjukan rasa agitasi, marah,
kecemasan, damping pasien dan dan gelisah
lakukan
tindakan
bila
Mulai melakukan tindakan untuk Mengurangi rangsangan eksternal yang tidak perlu
mengurangi kecemasan.
Beri lingkungan yang tenang dan
suasana penuh istirat
Bina hubungan saling percaya
serta
penuh
kehangatan
yang
penting
untuk
mengurangi ansietas.
Orientasikan
pasien
tidak diekspresikan.
waktu
untuk
mengekspresikan
perasaan,
dan
pengalihan
misalnya:
membaca
akan
Berikan
anti
cemas
sesuai
Pemenuhan informasi b.d intervensi diagnosa, intervensi, kemoterapi, dan eksisi bedah
Tujuan : informasi kesehatan terpenuhi
Criteria hasil :
Pasien mampu menjelaskan kembali pendidikan kesehatan yang diberikan
Pasien termotivasi untuk menjelaskan yang telah diberikan
intervensi
rasional
Kaji tingkat pengetahuan pasien Tingkat pengetahuan dipengerahui oleh kondisi sosial
tentang
prosedur
pembedahan
sementara,
diagnostik, pasien.
Perawat
menggunakan
pendekatan
sesuai
perawatan dirumah
Cari sumber yang meningkatakan Keluarga terdekat dengan pasien perlu dilibatkan dalam
penerimaan informasi
pemenuhan
informasi
untuk
menurunkan
resiko
temoterapi
persiapan
meliputi:
intruksi
yang kolektomi
atau
kolostomi
oleh
timbedah
dan
pada
yang tepat.
dan harapan-harapannya .
Jika sesi penyuluhan dilakaukan beberapa haru sebelum
pembedahan, pasien mungkin tidak ingat tentang telah
apa yang dikataka. Jika intruksi diberikan terlalu dekat
dengan waktu pembedahan, pasien mungkin tidak dapat
berkonsentrasi atau belajar karna ansietas atau efek dari
medikasi praanestesi
Beritahu pembedahan:
Persipan puasa
Persipan kulit
intervensi
bedah
dilaksanakan
dengan
Beritahu
pasien
dan
keluarga
dan
temannya
dapat
berkunjung
setelah
pembedahan.
Beri informasi tentang menajemen Menajemen nyeri dapat dilakukan untuk peningkatan
nyeri keperawatan
Berikan motivasi dan dukungan Intervensi untuk meningkatkan keinginan pasien dalam
moral
c. Melanoma Maligna
RASIONAL
pendekatan PQRST
tindakan
pereda
nonfarmakologi
dan
noninvasif
Pendekatan
dengan
menggunakan
relaksasi
dan
Lakukan menajemen nyeri Posisi fiologis akan meningkatkan asupan 02 kejaringan yang
keperawatan:
o
Atur
posisi
dan
imobilisasi ekstrimitas yang Bagian tubuh yang mengalami inflamasi local dilakukan
imobilitasiuntuk
menurunkan
mengalami selulitis
o Istirahatkan pasien
meningkatkan kesembuhan.
o
Menajemen
lingkungan:
lingkungan
tenang
respon
peradangan
dan
batasi pengunjung
suplai darah pada jaringan yang mengalami peradangan.
Ajarkan teknik relaksasi
pernafasan dalam
Ajarkan teknik
pernafasan dalam
kondisi O2 ruangan yang akan berkurang apabila banyak
o Ajarkan teknik distraksi pada
pengunjung yang berada diruangan.
saat nyeri
Meningkatkan asupan O2 sehingga akan menurukan nyeri
sekunder dari peradangan.
Distraksi ( pengalihan perhatian ) dapat menurunkan stimulus
internal dengan mekanisme peningkatan produksi endorphin
dan enkefalin yang dapat memblok reseptor nyeri untuk tidak
dikirimka ke korteks serebri sehingga menurunkan persepsi
nyeri.
Kolaborasi dengan dokter,
pemberian analgetik
Kecemasan dan depresi b.d melanoma yg dapat membawa kematian dan menimbulkan cacat
kriteria hasil :
Pasien menyatakan kecemasan berkurang, mengenal perasaannya, dapat mengidentifikasi
penyebab atau faktor yang mempengaruhinya, kooperatif terhadap tindakan, wajah rileks
intervensi
Kanji
tanda
rasional
verbal
menunjukan
prilaku
merusak
Hindari konfrontasi
Mulai melakukan tindakan untuk Mengurangi rangsangan eksternal yang tidak perlu
mengurangi kecemasan.
Beri lingkungan yang tenang
dan suasana penuh istirat
Bina hubungan saling percaya
Mereka
harus
didorong
untuk
mengekspresikan
perasaan
ansietasnya.
Berikan privasi untuk pasien Member waktu untuk mengekspresikan perasaan, menghilangkan
dan orang terdekat
Berikan
Rasional
melanoma.
Identifikasi sumber-sumber
melanoma.