PENDAHULUAN
Laju korosi merupakan suatu besaran
yang menyatakan mudah atau tidaknya suatu
material bereaksi dengan lingkungannya.
Proses terjadinya korosi itu sendiri
disebabkan
3
faktor
utama,
yaitu:
Lingkungan, Material, dan Reaksi. Tiga
faktor tersebut yang akan mengakibatkan
terjadinya korosi. Faktor Material disebabkan
adanya potensial standar masing-masing
material itu sendiri. Perbedaan beda potensial
akan menyebabkan terjadinya korosi. Faktor
Reaksi disebabkan oleh adanya reaksi
oksidasi dan reduksi akibat perbedaan
potensial
standar.
Faktor
lingkungan
disebabkan oleh adanya perbedaan Ph,
konsentrasi, kelembaban, tekanan, dan lainlain.
Dua tahun belakang ini sering
digunakan material Sulphuric Acid Resistant
Alloyed Metal (Saramet) untuk menggantikan
tipe austenitik 304 dan 316L. Saramet
digunakan karena tahan pada korosi
temperatur tinggi dan biasa digunakan pada
larutan Natrium Klorida.
Parameter yang sering dikendalikan
terhadap laju korosi adalah Konsentrasi,
Temperatur, dan Waktu. Untuk mengetahui
kegunaan aplikasi saramet yang optimal pada
ketiga parameter ini. Metode optimasi dalam
penelitian ini, dengan Response Surface
Methodology (RSM). Rancangan percobaan
ini menggunakan Central Composite Design
(CCD). Diharapkan pada penelitian ini
diketahui kombinasi ketiga parameter di atas
(Konsentrasi, Temperatur, dan Waktu) untuk
meminimalisasi laju korosi.
TINJAUAN PUSTAKA
Korosi
Korosi adalah penurunan mutu
material akibat reaksi elektrokimia dengan
lingkungan sekitar. Menurut jenis reaksinya,
korosi dapat digolongkan sebagai korosi
kimia (chemical corrosion) dan korosi
elektrokimia (electrochemical corrosion).
()
()
Keterangan :
CR : Laju korosi mils per year (mpy)
K : Konstanta (mpy=534)
W : Kehilangan berat (mg)
D : Rapat jenis spesimen (g/cm3)
A : Luas spesimen (inch2)
t : Lama pengujian (jam)
-
Metode elektrokimia
=
Keterangan :
: berat atom logam yang terkorosi
(gram/mol)
i : icorr = kerapatan arus (A/cm2)
k : Konstanta (0,129 untuk satuan mpy
dan 0,00327 untuk satuan mmpy)
n : Jumlah elektron yang dilepas pada
logam terkorosi
D : Massa jenis logam terkorosi
(gram/cm3)
Faktor Lingkungan
Ada tiga faktor lingkungan yang
mempengaruhi laju korosi yaitu: konsentrasi,
waktu perendaman, temperatur perendaman,
dan kekasaran permukaan.
Semakin tinggi konsentrasi media
korosif maka laju korosi juga semakin tinggi.
Hal ini karena semakin tinggi konsentrasi
maka akan meningkatkan mobilitas ion-ion
korosifnya.
Waktu
perendaman
berbanding
terbalik dengan laju korosi. Semakin lama
waktu perendaman maka laju korosi akan
semakin turun. Hal ini bisa terjadi karena ada
cukup waktu bagi logam untuk membuat
lapisan pasif sehingga ion-ion korosif tidak
bisa masuk.
Temperatur berbanding lurus dengan
laju korosi. Semakin tinggi temperatur maka
laju korosi juga semakin tinggi. Hal ini bisa
terjadi karena dengan tingginya temperatur
akan mempercepat difusi oksigen melalui
lapisan katodik dari oksida yang terbentuk
sehingga akan terjadi reaksi oksidasi di dalam
anoda dan akan memungkinkan terjadinya
korosi.
Kekasaran material juga berpengaruh
terhadap proses korosi. Jika material
berlubang ataupun terkena goresan yang
membuat permukaan material tidak mulus
Variabel Penelitian
- Variabel Bebas
Tabel 1
Nama
Variabel
Level
Rendah (-1)
Level
Tengah (0)
Level
Tinggi (1)
Konsentrasi
NaCl (%)
Waktu
(Jam)
Temperatur
(0C)
70
50
75
55
80
60
Variabel Terikat
Variabel terikat yang diamati dalam
penelitian ini adalah laju korosi.
Variabel Terkontrol
Dalam hal ini yang menjadi variabel
terkontrol adalah:
a. Volume asam sufat yaitu 100 ml pada
setiap perendaman
b. Material yang digunakan Saramet
(Sulphuric Acid Resistant Alloyed
Metal).
c. Tekanan dan kelembaban dianggap
konstan.
Karbon (C)
Mangan (Mn)
Kromium (Cr)
Nikel (Ni)
Molibdenum (Mo)
Silikon
Besi dan paduan lain
:0,08 %
: 0,8 % (max)
: 21 %
: 11 %
:23%
: 1,6 %
: Seimbang
1. Larutan
Natrium
Klorida
dengan
konsentrasi 66,6%, 70%, 75%, 80%, dan
83,3%.
3. Larutan Aquades
Langkah Percobaan
2. Persiapan peralatan dan spesimen
saramet.
3. Bersihkan dan haluskan permukaan
spesimen dengan menggunakan amplas.
4. Spesimen dicuci dengan air suling
(aquades) dan bersihkan dengan kain
5. Timbang setiap spesimen dengan
menggunakan timbangan digital dan catat
sebagai berat awal.
6. Pisahkan dan tandai setiap spesimen
berdasarkan perlakuan yang akan
diberikan, yaitu direndam pada Natrium
Klorida 66,6%, 70%, 75%, 80%, dan
83,3%.
7. Panaskan larutan Natrium Klorida
(66,6%, 70%, 75%, 80%, dan 83,3%.)
dalam gelas beker sejumlah 100 ml
sampai temperatur yang ditentukan.
8. Masukkan spesimen kedalam gelas beker
yang telah dipanaskan selama waktu yang
ditentukan. Kemudian angkat dan rendam
ke air suling lalu tiriskan.
9. Timbang setiap spesimen dan catat
sebagai berat akhir dari masing-masing
spesimen.
10. Untuk mendapatkan foto mikrostruktur
dari spesimen setelah perendaman dalam
Natrium Klorida, bersihkan dan haluskan
permukaan spesimen sebelum akhirnya
dilakukan foto Mikro.
11. Analisa data hasil penelitian dan
simpulkan.
No
X1
X2
X3
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1,682
10
1,682
11
-1,682
12
1,682
13
-1,682
14
1,682
15
16
17
18
19
20
FAKTOR
NO
LAJU
KOROSI
(mpy)
Natrium
Waktu Temperatur
Klorida
Celcius
Konsentrasi
Jam
(%)
(C)
70
50
64,9507
80
50
72,1696
70
50
80,1920
80
50
83,8856
70
60
69,8422
80
60
75,4832
70
60
91,1177
80
60
96,9691
66,6
10
55
59,3097
83,3
55
80,5325
11
75
0.318
55
88,3232
12
75
3.682
55
86,6746
13
75
46,60
35,1657
14
75
63,30
36,0651
15
75
55
40,9862
16
75
55
38,3531
17
75
55
41,3314
18
75
55
39,5759
19
75
55
38,3531
20
75
55
36,5976
1
20
1
Df
Seq SS
Adj SS
Adj MS
Regressio
n
8453,09
8453,09
939,23
9,88
Linier
659,82
2401,39
800,46
8,42
Square
7760,63
7760,63
2586,88
27,2
1
32,64
32,64
10,88
0,11
Interactio
n
Residual
Error
10
950,73
950,73
95,07
Lack of Fit
934,65
934,65
186,93
Total
19
9403,81
58,1
2
P
0.00
1
0.00
4
0,00
0
0,95
0
0,00
0
99
95
90
Percent
80
70
60
50
40
30
20
10
5
-20
-10
0
Residual
10
20
100
150
Laju Korosi
Laju Korosi
100
50
70
40
2 Waktu
75
Konsentrasi
80
60
70
80
75
Konsentrasi
50
60
55
Temperatur
80
125
Laju Korosi
100
75
50
0
50
60
55
Temperatur
Waktu
Temperatur*Konsentrasi
60
55
50
70
75
80
Temperatur*Waktu
70
75
80
Laju Korosi
<
40
40
60
60
80
80 100
100 120
120 140
> 140
Hold Values
Konsentrasi 74,95
Waktu
2
Temperatur 54,95
60
55
50
suhu
63,30
[46,60]
46,60
waktu
3,6820
[2,1529]
0,3180
konsentr
83,30
[83,30]
66,60
Composite
Desirability
1,0000
https://onlinecourses.science.psu.edu/stat503/
node/59
Axtell, B and Fellows, P. 1998. Training in
Food Processing. London, UK
Fontana, Mars G. 1986. Corrosion Resistant
Materials. Gramedia Pustaka Utama.
Indonesia.
Gadang. 2008. Kamus saku korosi material.
Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI, Serpong.
Iriawan, Nur dan Septin Puji Astuti. 2006.
Mengolah Data Statistik Dengan
Mudah Menggunakan Minitab 14,
Yogyakarta.
laju kor
Minimum
y = -27,1060
d = 1,0000