Anda di halaman 1dari 3

Elektrokimia

Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu yang berlandaskan


eksperimen, sehingga dalam mempelajarai ilmu kimia selain harus
memahami konsep-konsep teoritis juga harus memahami prosedur
eksperimen. Konsep teori ilmu kimia muncul dari keteraturan fakta
eksperimen. Perkembangan teknologi di berbagai bidang sangat pesat. Salah
satunya terkait dengan bidang kimia yaitu elektrokimia. Elektrokimia adalah
cabang ilmu kimia yang telah banyak memberi sumbangan bagi banyak hal
dalam kehidupan manusia, misalnya proses elektrolisis. Elektrolisis merupaka
proses yang penting dalam industri, sebab elektrolisis memiliki banyak
kegunaan antara lain, pembentukan unsur-unsur logam yang tidak terdapat
bebas di alam, pembuatan gas halogen, pembuatan gas oksigen dan
hidrogen, pemurnian logam, dan penyepuhan (Haetami, 2000).
Semua reaksi kimia yang disebabkan oleh energi listrik serta reaksi kimia
yang menghasilkan energi listrik dipelajari dalam bidang elektrokimia.
Manusia baru mampu menggunakan kelistrikan sejak Luigi Galvani pada
tahun 1791 menemukan bahwa paha kodok yang segar dapat bergetar jika
dihubungkan dengan dua macam logam bersambung dengan dan sejak
Alessandro Volta berhasil membuat baterai pertama dengan menyusun
kepingan perak dan kepingan seng serta kartas yang dibasahi larutan asam.
Pada tahun 1807 Sir Humphry Davy berhasil memisahkan logam kalium dari
senyawanya. Ia mengalirkan listrik melalui leburan kalium hidroksida. Sejak
waktu itu prinsip elektrokimia diterapkan dalam berbagai hal. Prinsip
penerapan ini berkaitan dengan sel elektrokimia (Achmad, 1992).
Prinsip penerapan ini berkaitan dengan sel elektrokimia. Secara umum sel
elektrokimia dibagi menjadi sel galvani atau sel elektrokimia dan sel
elektrolisis. Proses yang terjadi pada sel galvani ialah reaksi kimia berubah
menjadi energi listrik, sedangkan di dalam sel elektrolisis sebaliknya, dari
energi listrik menjadi energi kimia. Pada sel galvani elektroda positif menjadi
katoda, dan elektroda negatif sebagai anoda, sedangkan pada sel elektrolisis
sebaliknya, yaitu elektroda negatif sebagai katoda, dan elektroda positif
sebagai anoda (Mulyono, 2009).
Untuk meneliti fenomena listrik yang terlibat dalam suatu reaksi dan untuk
membuat suatu rangkaian praktis yang berasal dari perubahan energi listrik
menjadi suatu reaksi kimia, maka perlu disiapkan sistem terpisah seperti
redoks yang keduanya terhubung oleh kondutor listrik (Flaschka, dkk, 1969).
Reaksi elektrokimia seperti reaksi redoks, dapat digunakan untuk mengubah
energi kimia menjadi energi listrik. Sel elektrokimia adalah alat yang
digunakan melangsungkan perubahan di atas. Dalam sebuah sel, energi
listrik dihasilkan dengan jalan pelepasan elektron pada suatu elektroda
(oksidasi) dan penerima elektron pada elektroda lainnya (reduksi). Elektroda

yang melepaskan elektron dinamakan anoda sedangkan elektroda yang


menerima elektron dinamakan katoda. Jadi sebuah sel selalu terdiri dari dua
bagian atau dua elektroda, setengah reaksi oksidasi akan berlangsung pada
anoda dan setengah reaksi reduksi akan berlangsung pada katoda. Dengan
kata lain pada sel elektrode kimia, kedua setengah reaksi dipisahkan dengan
maksud agar aliran listrik (elektron) yang ditimbulkan dapat dipergunakan.
Salah satu faktor yang mencirikan sebuah sel adalah gaya gerak listrik (GGL)
atau perbedaan potensial listrik antara anoda dan katoda. Satuan GGL adalah
volt. Satuan volt dapat didefenisikan sebagai berikut apabila muatan satu
coulomb dilalukan pada perbedaan potensial sebesar 1 volt akan dihasilkan
energi sebesar 1 joule (Bird, 1993).
Penentuan daya gerak listrik suatu sel elektrokimia untuk daerah
suhu tertentu memungkinkan untuk mendapatkan besaran termodinamika
dari reaksi yang berlangsung dalam sel. Sel elektrokimia mempunyai
kepentingan praktis karena dapat memberikan cara untuk mengubah
perubahan energi Gibbs dari reaksi kimia menjadi kerja tanpa kerugian mesin
kalor dari hukum kedua (Farrington dan Daniels, 1983).
Besaran termodinamika pada sel elektrokimia seperti energi bebas
Gbbs (), hanya dapat diukur bila sel bersifat reversible. Sebuah sel akan
bersifat reversible bila sel dikenai perbedaan potensial dari luar supaya tidak
lagi terjadi reaksi kimia dalam sel. Suatu peningkatan atau penurunan
potensial luar yang sangat kecil akan menyebabkan berlangsungnya reaksi
dalam sel, tetapi secara keseluruhan masih dapat dianggap berada dalam
keadaan reversibel (Bird, 1993).
Perubahan energi bebas Gibbs untuk reaksi yang berlangsung dalam
sel elektrokimia dapat dengan segera dihitung dari daya gerak listrik
reversibel. Bila suatu sel dapat diimbangi terhadap daya gerak listrik luar
sedemikian rupa sehingga tak ada muatan dari sel yang berlangsung, dan
dimisalkan bahwa kuantitas listrik yang sangat kecil dilewatkan pada sel,
kerja listrik yang reversibel pada suhu dan tekanan tetap. Kuantitas muatan
listrik yang sesuai dengan kuantitas molar dinyatakan dalam persamaan
kimia yaitu, zF. z adalah jumlah muatan untuk reaksi sel, dan F ialah tetapan
Faraday (96.485 C mol-1). Jumlah muatan z merupakan bilangan positif yang
sama dengan jumlah elektron ynag dipindahkan dalam reaksi sel. Bila reaksi
sel berlangsung , maka kuantitas muatan listrik yang mengalir adalah zF. bila
kuantitas muatan listrik ini dipindahkan lewat beda potensial E volt,
banyaknya kerja yang diperlukan adalah zFE. Karena perubahan listrik ini
mencakup kerja, tekanan, volume, dan berlangsung secara isothermal, maka
perubahan energi bebas Gibbs dinyatakan sebagai () = - zFE (Farrington dan
Daniels, 1983).
Menurut Castellan (1983), Untuk setiap reaksi kimia energi Gibbs
ditulis:
G = Go + RT ln Q

Dimana Q adalah hasil bagi dari usaha. Dengan menggabung persamaan di


atas dengan persamaan ( nFEsel = - G), kita akan mendapatkan :
-nFEsel = G + RT ln Q
Potensial standar dari sel dapat didefinisikan sebagai :
-nFEsel = G
Dengan memasukkan nilai G dan membagi dengan nF, kita akan
memperoleh :
RT
Esel = Esel -

ln Q ;
nF
2,303 RT

Esel = Esel -

log10 Q ;
nF
0,05916V

Esel = Esel -

log10 Q

(pada 25 C)

n
Persamaan diatas merupakan bentuk lain dari persamaan Nerst untuk sel
elktrokimia. Persamaan Nerst berhubungan dengan potensial sel sebagai nilai
standar Esel.

Anda mungkin juga menyukai