Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AKHIR

LAPORAN PERUBAHAN DIRI

Mata Kuliah : Etika Profesi & Spiritualitas

Oleh:
Kevin Labbeik

156020301111016

Dosen:

Prof.Iwan Triyuwono, SE.,Ak., Mec., PhD

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2016

LAPORAN PERUBAHAN DIRI


Dalam menempuh mata kuliah Etika Profesi & Spiritualitas terdapat hal yang menurut
saya paling menarik pada mata kuliah ini, yaitu sebelum kami memulai kami selalu diharuskan
bertanya kepada Allah SWT mengenai materi yang akan dibahas. Hal seperti ini merupakan
sesuatu yang aneh dan bertolak belakang dengan yang biasa saya lakukan, bahwa matari
seharusnya dianalisis secara ilmiah yang dibentuk dari pemikiran logis dan masuk akal. Di mata
kuliah ini saya diajak untuk melihat dari sudut yang berbeda. Bagiamana sesuatu kebenaran
dilihat dari akal manusia masihlah terbatas maka perlu melihatnya dari sudut pandang
spiritualitas sehingga jawaban yang kita peroleh sempurna selain mencoba mendapatkan jawaban
atas suatu kebenaran.
Pertama-tama yaitu dengan membaca doa selanjutnya berkonsentrasi dan mengatur hati
saya agar dapat mendapatkan jawaban yang benar-benar datang dari Tuhan, bukan berasal dari
instink saya sendiri atau bahkan dari akal. Awalnya sangat sulit untuk melakukannya, terlebih
saat diminta untuk berdoa sambil memejamkan mata justru banyak hal yang muncul dan
terfikirkan begitu saja apalagi mengingat matakuliah etika dilaksanakan pada hari senin jam 3.30
dan dihari itupula kuliah sangat padat, sehingga membuat ngantuk dan konsentrasi saya mudah
terpecah. Namun hal ini justru membuat saya berusaha lebih keras untuk berkonsentrasi dan
dikarenakan rasa penasaran kenapa teman-teman lainya bisa sedangkan saya kurang sempurna,
saya pun mencoba dirumah. Lama-kelamaan saya merasa terbiasa dan mencoba memosisikan
diri senyaman mungkin, setenang mungkin dan tetap fokus saat berdoa. Hasilnya ketika saya
menhadapi kesulitan dalam mengerjakan tugas atau materi yang diberikan oleh dosen saya
mencoba menanyakan materi tersebut pada Tuhan, kadangkala muncul gambaran-gambaran
yang dapat menjawab pertanyaan tersebut.
Proses seperti ini tidak hanya meningkatkan wawasan saya mengenai ilmu namun juga
mengajarkan bagaimana seharusnya saya dalam belajar, bagaimana seharunya saya bertanya dan
bagaimana seharusnya saya menulis. Ilmu yang kita pelajari selama ini saya ketahui bedasarkan
sekulerisme akan memberikan makna baru yaitu tetap sebagai dasar saya bertindak dan
memahami sesuati namun selaras dengan jalan allah dan ilmu tidak akan tertutup dengan adanya
pemikiran lain, adanya interpretasi yang berbeda dan tidak menutup diri dengan berbagai
posibiltas karena kita menyadari kekurangan indera dan pengetahuan kita sebagai manusia.
Dalam mata kuliah Etika Profesi & Spiritualitas kita juga di ajarkan suatu teknik yaitu
oleh rasa, dimana olah rasa akan memupuk unsur kebatinan. Unsur kebatinan hadir pada semua
aspek kehidupan manusia, termasuk di dalam aktivitas manusia dalam mempelajari dan
menekuni berbagai jenis keilmuan. Unsur kebatinan itu adalah apa yang biasa disebut
sebagai penjiwaan atau penghayatan, yang sangat erat hubungannya dengan rasa dan sugesti.Di
dalam aktivitas manusia berolah raga, berolah spiritual, atau dalam hal pekerjaan teknis modern
sekalipun, selalu terkandung di dalamnya unsur kebatinan berupa penjiwaan dan penghayatan
pada masing-masing hal yang dijalani, yang seringkali kualitas penjiwaan dan penghayatan
seseorang akan sangat membedakan hasil dan prestasi yang diraihnya dibandingkan orang lain
yang sama-sama melakukan aktivitas yang sama. Berikut akan saja jelaskan satu persatu
mengenai olah rasa yang telah saya lakukan selama 1 semeter ini.
Olah rasa diri sendiri dimana saya menginstropeksi diri apa saja yang telah saya lakukan
selama satu hari ini paling tidak selama satu minggu. Disini saya mencoba merenungkan
tindakan dan kebiasaan apa saja yang saya perbuat kemudian saya mencoba memperbaiki

kebiasaan/tindakan buruk dan menggantinya dengan kebiasaan/tindakan yang baik. Dalam


merubah kebiasaan adalah hal yang paling susah. Saya melakukan perubahan berawal dari
kebisaan-kebiasan kecil yang saya lakukan terus menerus, memang benar apa lakukanlah apa
yang ingin dibiasakan berturut-turut tanpa menyerah dan pasti akan menjadi terbiasa. Setelah
terbiasa tak ada lagi yang susah, semua berawal dari hal-hal yang kecil lama kelamaan akan
merambak kebaikan tersebut. Saya merasakan perubahan setelah melakukan olah rasa diri ini,
saya menyadari kebiasaan-kebiasan buruk contohnya malas dan mengerjakan ditunda-tunda
sangat susah dihilangkan namun dengan olah rasa saya menyadari kelemahan-kelemahan pada
diri saya dan Hati terasa tentram, penyemangat sekaligus penahan dari yang akan saya lakukan
sehingga segala sesuatu yang akan dilakukan menjadi lebih terkendali.
Olah Rasa Kasih sayang pada sesama, disini saya praktekan dengan hal-hal sederhana
yang sering dilupakan oleh banyak orang yaitu mengucapkan terima kasih. Apabila seseorang
melakukan sesuatu kepada saya meskipun sesuatu hal tersebut adalah kewajiban mereka, saya
sedapat mungkin mengucapkan terima kasih. Seberapapun pengorbanan mereka baik yang besar
atau kecil untuk melakukan sesuatu yang baik untuk saya, saya harus menunjukkan bahwa saya
menghargai dia dan ucapkan atau bersikaplah terima kasih, dengan menunjukan rasa apresiasi ini
membuat saya lebih peka terhadap sekitar, terus terang saja saya merupakan orang yang cuek
terhadap sekitar dulu saya beranggapan asal saya bertindak baik pasti tidak akan ada masalah dan
orang-orang di sekitar kita tidak akan menggangu saya dengan olah rasa kasih kasih sayang pada
sesama dan mempraktikannya saya merasa hidup saya saat ini dilimpahi kasih sayang yang luar
biasa dari orang-orang disekitar saya. Memang ketika kita mampu berbuat baik kepada sesama
maka Allah akan memberikan kasih sayangnya kepada kita melalui mahkluk dan ciptaannya.
Terdapat satu pepatah Perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan Pepatah
ini jauh lebih daripada sekadar bersikap baik terhadap orang, atau suka membantu mereka yang
membutuhkan. Ya, saya ingin orang lain membantu saya dalam kondisi sulit atau bersifat ramah
bahkan dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Daripada hanya memperlakukan orang lain
dengan cara sebagaimana saya ingin diperlakukan, memikirkan orang lain sebagaimana saya
ingin dipikirkan. Rasakan tentang orang lain sebagaimana yang saya ingin orang lain rasakan
tentang saya. Berbicara kepada orang lain sebagaimana sayaingin diajak berbicara atau
dibicarakan.
Terakhir adalah olah rasa kepada hewan tanaman dan benda mati. Walaupun jujur,
awalnya saya merasa aneh dan sedikit bingung harus mengolah rasa kepada tumbuhan, dan
benda mati. ketika diminta untuk membenci/mencitai kepada tumbuhan dan benda mati saya
sedikit merasa kesulitan karena saya tidak bisa melihat secara langsung ekspresi mereka seperti
apa. Namun hal ini merupakan pengalaman yang mengubah rasa aneh dan rasa bingung saya
menjadi rasa syukur kepada sesama, karena memang kenyataannya semua ciptaan allah memiliki
perasaan. kemudian olah rasa kepada hewan, sering saya lakukan adalah memberi kasih sayang
kepada hewan peliharan adik saya yaitu seekor kucing yang telah menjadi anggota keluarga kami
kurang lebih selama 1 tahun yang lalu dan ketika saya menyapa/memangil sikucing atau saya
datang pulang kuliah dia menghampiri dan memeong padahal sebelum saya menerapkan olah
rasa si kucing sangat acuh, sungguh luar biasa begitu pula dengan tanaman dan benda-benda
mati disekitar kita Dengan olah rasa kasih sayang ini saya mejadi lebih sering merawat
tanaman/benda mati lebih baik lagi dengan cara membersihkannya dengan teratur dan
memaintenance (benda-benda elektronik) secara rutin. Saya juga mulai memperhatikan agar
tidak menaruh barang sembarangan dan saya berharap dapat menjaga rasa kasih sayang terhadap
benda mati karena benda mati juga merupakan bagian dari hidup kita.

Hanya menerapkan kasih sayang sedikit saja keseharian saya berbeda menjadi lebih
teratur, tidak cepat lupa menaruh barang karena sering kali saya menaruh barang terus lupa
dimana tadi menaruhnya, lebih bersukur terhadap segala ciptaan, dan memang nyatanya mereka
akan memberikan reaksi sesuai dengan perlakuan saya pada mereka
Kesimpulan dari laporan perubahan diri ini, saya merasa sangat bersyukur bisa
mendapatkan kesempatan belajar di Universitas Brawijaya, sehingga saya dapat berkenalan
dengan banyak ilmu baru dan utamanya perubahan di sisi keilmuan bahwa saya dapat membuka
diri, mencoba memahami sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, akan banyak membantu kita
memaknai suatu kebenaran, untuk dapat mencapai kebenaran yang lebih sempurna dan bahwa
perkembangan ilmu pengetahuan tidaklah bisa didapatkan dari pribadi yang merasa paling benar,
tapi dari pribadi yang mau belajar, yang mendahulukan banyak membaca dan mendengar alam
semesta. perubahan dalam sisi spiritual, yang dalam hal ini dapat saya artikan perubahan dalam
sisi beribadah serta kualitas agama. Saya dapat merasa lebih bersyukur dengan apa yang saya
miliki dan menjaganya dengan baik serta membuat saya lebih peka dengan lingkungan sekitar
baik secara indra maupun secara spiritual.

Anda mungkin juga menyukai