<100
normal
Normal
Frekuensi
naik
14-20
pernafasan
Produksi
(mL/jam)
Status mental
Kelas II
750-1500
15%-30%
Kelas III
1500-2000
30%-40%
Kelas IV
>2000
>40%
>120
menurun
menurun
>140
Menurun
Menurun
20-30
30-40
>35
20-30
5-15
Tidak berarti
Agak cemas
Cemas,
Bingung, lesu
kristaloid
bingung
Kristaloid dan Kristaloid dan
>100
normal
atau menurun
urin >30
Sedikit cemas
darah
darah
a. Pada perdarahan > 20% terjadi peningkatan kontraktilitas otot jantung untuk
memenuhi kebutuhan oksigen, sehingga klinis pasien tekanan darah masih normal
b. Jika masih kurang, akan terjadi vasokonstrisi vascular perifer, otot, dan system
splanicus (usus), sehingga klinis pasien pucat, dan akral dingin
c. Jika kebutuhan masih belum terpenuhi, akan terjadi penurunan laju GFR karena
terjadi vasokonstriksi pada pembuluh darah ginjal, sehingga ginjal akan mengirim
impuls ke kelenjar adrenal yang mengaktifkan system RAS > meningkatkan
tekanan darah, dan nadi.
d. Jika masih terjadi perdarahan, akan terjadi siklus krebs yang hasil akhirnya laktat,
sehingga terjadi asidosis metabolic
PaCO2, kompensasi akhir ginjal ekskresi H+, sebagai NH4+ atau H3PO4
Penyebab: Penambahan asam terfiksasi: ketoasidosis diabetik, asidosis laktat
(henti jantung atau syok), overdosis aspirin Gagal ginjal mengekskresi beban
Penyebab:
Hilangnya H+ (muntah, diuretik, perpindahan H+dari ECF ke ICF pada
hipokalemia)
Retensi [HCO3-] (asidosis metabolik pasca hiperkapnia)
v. Sakit kepala
vi. Perasaan cemas
vii. Kesadaran menurun
d. Apnea
Tidak adanya pernafasan. Adalah penghentian sementara bernafas selama tidur,
seringkali mengakibatkan kantuk di siang hari. Bentuk yang paling umum apnea
adalah apnea tidur obstruktif. Dalam apnea tidur obstruktif, otot otot langit langit
lunak di sekitar paangkal lidah dan uvula menjadi rileks sehingga menghalangi
jalan nafas. Obstruksi jalan nafas menyebabkan tingkat oksigen di dalam darah
menurun, meningkatkan stress pada jantung, menaikkan tekanan darah, dan
mencegah pasien memasuki tidur nyenyak yang tenang dan memulihkan energy.
e. Pernafasan kussmaul
Pernapasan Kussmaul adalah nafas dalam yang abnormal bisa cepat, normal atau
lambat, dan sering ditemukan pada penderita asidosis. Pernapasan ini merupakan
salah satu bentuk hiperventilasi.Pernapasan Kussmaul dinamai oleh Adolph
Kussmaul, seorang dokterberkebangsaan Jerman pada abad ke-19 yang pertama
kali menemukannya pada pasien diabetes lanjut (biasanya dari diabetes mellitus
tipe I). Ia memublikasikan makalahnya ini pada tahun 1874.
Penyebab pernapasan Kussmaul adalah kompensasi pernapasan pada asidosis
metabolik, yang sering terjadi pada pasien diabates pada ketoasidosis diabetikum.
Gas-gas darah pada pasien dengan pernapasan Kussmaul memperlihatkan tekanan
parsial karbon dioksida yang menurun karena adanya tekanan yang meningkat
pada pernapasan. Pernapasan ini membuang banyak karbon dioksida. Pasien akan
merasa ingin cepat untuk menarik napas secara mendalam, dan tampaknya terjadi
secara tak sadar.
Kelak, asidosis metabolik akan menyebabkan hiperventilasi, namun sebelumnya
pernapasan akan cednerung cepat dan dangkal. Pernapasan Kussmaul akan
muncul ketika asidosis semakin parah. Jadi, pernapasan ini juga dapat
menandakan tingkat keparahan penyakit, terutama pada pasien diabetes.
Pernafasan Kuszmaul ini merupakan homeostasis respiratorik, adalah usaha dari
tubuh untuk mempertahankan pH darah. Mekanisme terjadinya pernafasan
Terapi
1. Terapi konservatif pada fraktur pelvis > pelis sling
2. Hentikan perdarahan
3. Transfuse darah dengan rumus
EBV
= KgBB x EBV x jumlah perdarahan
= 50 x 70 x 40%
= 1400 ml darah
Kebutuhan cairan pasien = 2100 cc/ 24 jam
Namun untuk cairan kristaloid maka diberikan rumus
3x jumah perdarahan = 3 x 1400 ml darah = 4200 cc kristaloid.
Jadi pasien diberikan IVFD RL 4200 cc
Dan maintenance IVFD RL 1400 cc/24 jam
Rencana Konsul
1. Sp. Orthopedi
2. Sp. Obstetri Ginekologi