Anxietas
Anxietas
anxietas normal,
anxietas patologik,
perbedaan anxietas dengan takut,
stress, adaptasi dan anxietas
Teori
biologik
a) Sistem syaraf otonom: stimulasi
gejala mirip gangguan anxietas
seperti berdebar, ketegangan
motorik & gangguan gastrointestinal.
Pasien gangguan anxietas
peningkatan sensitifitas syaraf
simpatik
b) Neurotransmitter
- Nerotransmitter utama pada ggn
anxietas yaitu norepinefrin, serotonin
dan GABA ( aminobutyric acid)
c) PET (positron emision tomografi)
pada GAD
penurunan
metabolisme bangsal ganglia &
massa putih otak
d) Pencitraan otak
pasien ggn
panik terdapat defect di lobus
temporal kanan, disimpulkan ada
asimetri serebral,
d) Ggn anxietas lain
abnormalitas
lain di korteks frontal, area oksipital
dan temporal
Gejala
menonjol:
afek cemas disertai gejala
gemetaran, ketegangan otot,
berkeringat, kepala terasa
ringan/melayang, pusing, mulut
kering, palpitasi, keluhan epigastrik.
Agorafobia
Dengan serangan panik
Tanpa serangan panik
Fobia spesifik
Tipe
Tipe
Tipe
Tipe
Tipe
hewan
lingkungan alam
darah-injeksi-luka
situasional
lain
Fobia sosial
ETIOLOGI
Faktor biologik
Faktor genetik
Faktor psikososial
Farmakoterapi
SSRI
Alprazolam
Psikoterapi
Terapi relaksasi
Terapi kognitif dan perilaku
Psikoterapi dinamik
DIAGNOSIS
PPDGJ III
DD
- Kondisi medis umum
- Intoksikasi Kafein
- Penyalahgunaan stimulansia
- Putus zat/obat
PROGNOSA
- Kronis mungkin seumur hidup
- Sering diikuti ggn panik dan depresi mayor
Psikoterapi :
> terapi perilaku kognitif
> terapi suportif
> insight-oriented psychotherapy
Farmakoterapi :
> benzodiazepine dan derivatnya
> SSRI (sertralin dan paroxetin)
> buspirone
KECEMASAN
Prevalensi: 2-2,4%
Onset remaja, dewasa muda
Multifaktorial
Gejala klinis:
Farmakoterapi
Anticemas
Antidepresan
Terapi perilaku
eksplorasi psikodinamik