Anda di halaman 1dari 20

Perdarahan Post Partum

dan Syok
Dr Frizar Irmansyah SpOG(K)

Perdarahan postpartum
Definisi,perdarahan yg melebihi 500 ml

setelah bayi lahir.


Gejala klinik:lemah,limbung,keringat
dingin,menggigil,hiperpnea,sistolik <90
mmHG,nadi>100x/m,Hb <8 g%.
Penyebab : atonia uteri, robekan jalan
lahir, retensio plasenta, tertinggalnya
sebagian plasenta, inversio uteri,
endometritis

Gejala Klnik
1. Atonia uteri
Uterus tidak berkontraksi dan
lembek,perdarahan segera setelah
anak lahir.
Penyulit; syok,bekuan darah pada
serviks atau posisi terlentang akan
menghambat aliran darah keluar

Gejala klinik
2. Robekan jalan lahir
Darah segar yangmengalir segera setelah bayi lahir,
uterus berkontraksi keras dan plasenta lengkap
Penyulit; pucat, lemah dan menggigil
3. Retensio plasenta
Plasenta belum lahir setelah 30 menit,perdarahan
segera, uterus berkontraksi dan keras
Penyulit, talipusat putus akibat traksi
berlebihan,inversio uteri akibat
tarikan,perdarahan lanjutan

Gejala klinik
4. Tertinggalnya sebagian plasenta
Plasenta atau sebagian selaput
(mengandung pembuluh darah) tidak
lengkap,perdarahan segera
Penyulit; uterus berkontraksi tetapi tinggi
fundus tidak kurang
5. Inversio uteri
Uterus tidak teraba,lumen vagina terisi
massa,tampak talipusat
Penyulit;neurogenik syok,pucat dan limbung

Gejala klink
6. Endometritis atau sisa fragmen
plasenta
Sub involusi uterus,nyeri tekan perut
bawah dan pada uterus, perdarahan,
lokia mukopurulen dan berbau bila
disertai infeksi.

Penanganan
Atonia Uteri
Kenali dan tegakkan diagnosis kerja atonia
Lakukan pemasangan infus dan pemberian uterotonika dan
kompresi bimanual.
Berikan transfusi darah bila perlu
Lakukan uji beku darah untuk kofirmasi
Bila masih terjadi perdarahan, lakukan :
Kompresi bimanual eksternal; menekan uterus melalui dinding
abdomen dgn saling mendekatkan kedua belah telapak
tangan yg melinkupi uterus.Pantau aliran darah yg
keluar.Bila perdarahan berkurang,kompresi diteruskan
hingga kontraksi baik atau rujuk. Bila gagal coba kompresi
bimanual internal

Atonia uteri
Kompresi bimanual internal
Uterus ditekan diantara telapak tangan pd
dinding abdomen dan tinju tangan dalam
vagina untuk menjepit pembuluh darah di
dlm miometrium sebagai pengganti
mekanisme kontraksi. Perhatikan
perdarahan yg terjadi, jika kurang tunggu
hingga kontraksi baik. Jika gagal, lakukan
kompresi aorta abdominalis

Atonia uteri
Kompresi aorta abdominalis
Raba arteri femoralis dgn ujung jari tangan
kiri,pertahankan posisi tsb.Genggam tangan kanan
kemudian tekankan pada daerah umbilikus,tegak
lurus dgn sumbu badan hingga mencapai kolumna
vertebralis. Penekanan yg tepat akan
menghentikan atau sangat mengurangi denyut
arteri femoralis.Lihat hasil kompresi dgn
memperhatikan perdarahan yg keluar
Pada RS rujukan : lakukan ligasi arteri uterina dan
ovarika atau histerektomi.

Robekan jalan lahir


Perbaiki keadaan umum terlebih

dahulu, jika terjadi syok atasi syok.


Eksplorasi jalan lahir jika perlu dalam
narkose agar lebih mudah
Lakukan jahitan hemostasis jika
terdapat robekan jalan lahir
Berikan antibiotika profilaksis

Endometritis
Berikan antibiotika yg adekuat jika
perlu double dan dosis tinggi
Pemberian uterotonika seperti
metergin 3x1 untuk 5-7 hari
Jika ada sisa plasenta lakukan
kuretase dalam perlindungan
uterotonika

Syok hemoragik dan septik


Klasifikasi syok hemoragik
1. Ringan, jka perdarahan < 20% vol

darah
2. Sedang , sudah timbul oliguria dan
penurunan perfusi organ ke hati,usus
dan ginjal
3. Berat, nadi tak teraba dan penurunan
kesadaran

Patofisiologi syok hemoragik


Pada yang ringan terjadi penurunan perfusi
ke organ yg tahan lama terhadap iskemi
seperti kulit, pH arteri normal
Syok sedang terjadi penurunan perfusike
organ yg tahan iskemi pd waktu singkat,
terjadi asidosis metabolik
Syok berat,penurunan perfusi ke organ
vital,terjadi asidosis metabolik berat dan
asidosis respitarorik

Syok septik
Stadium awal,curah jantung meningkat,denyut

jantung lebih cepat dan tekanan arteri rata-rata


menrun.Kemudian perjalanannya progresif dgn
penurunan curah jantung, ditandai dgn
turunnya tekanan vena sentral
Hipertensi paru karena tahanan pembuluh
darah meningkat karena sumbatan lekosit pada
kapiler paru, ditandai dgn gagal paru,pO2 arteri
turun,hiperventilasi,dispneu,batuk,asidosis
DIC karena kerusakan endotel kapiler

Gejala klinik syok


hemoragik
Syok ringan.takikardi minimal,hipotensi

sedikit,vasokonstriksi tepi ringan: kulit


dingin,pucat,basah. Urin normal/sedikit
berkurang.keluhan merasa dingin
Syok sedang.takikardi 100120/m.hipotensi: sistolik 90-100
mmHg,oliguria/anuria.keluhan has
Syok berat.takikardi<120/m.hipotensi
sistolik<60 mmHg.Pucat
sekali,anuria,agitasi,kesadaran menurun

Gejala klinik syok septik


1. Demam tinggi >38,9 C,sering diawali
2.
3.
4.
5.
6.

dgn menggigil,kemudian suhu turun


dalam beberapa jam
Takikardi
Hipotensi sistolik <90 mmHg
Ptekia,leukositosis atau leukopenia yg
bergeser ke kiri,trombositopenia
Hiperventilasi dgn hipokapnia
Gejala lokal misalnya nyeri tekan
abdomen,perirektal

Penanganan syok
Resusitasi syok hemoragik
1. Atasi perfusi jaringan
2. Baringkan terlentang dengan kaki
ditinggikan
3. Bebaskan jalan napas
4. Beri O2 5-10 l/m

Resusitasi cairan
1. Pasang abocath no 16 G dan ambil contoh

darah dan pasang kateter vena sentral


2. Berikan RL atau Nacl fisiologis sebanyak 23 x darah yg keluar dgn tetesan cepat
selama 20-30 menit
3. Pertahankan tekanan vena sentral 3-8
cmH2O
4. Pada syok hemoragik berat dapat diberika
cairan koloid seperti dekstran sebanyak 1020 ml/kgbb

Pemberian obat-obatan
Sodium bikarbonat, bila pH arteri

<7,2,diberikan dgn rumus base excess x BB


x 1/3, separuh diberikan bolus iv, sisanya
melalui infus
Vasokonstriktor,cth dopamin, diberikan
sudah diberikanresusitasi cairan
Kortikosteroid
Antibiotika,dosis tinggi dan kombinasi cth
clindamisin 600 mg/6jam dan garamisin
2mg/kg bb/8 jam
Heparin bila terjadi DIC

Keberhasilan terapi syok


Tekanan cvp 3-8 cm H2O
Produksi urin 0,5 ml/kg bb/jam
Kesadaran membaik
Perfusi jaringan meningkat
Curah jantung meningkat > 3,5 L/m

Anda mungkin juga menyukai