Anda di halaman 1dari 1

TAHAPAN KONSELING KELOMPOK

a. Prakonseling
Tahap prakonseling dianggap sebagai tahap persiapan
pembentukan kelompok. Adapun hal-hal yang dibahas
pada tahap ini adalah:

Seleksi klien menurut pertimbangan homogenitas.

Penawaran program yang dapat dijalankan untuk


mencapai tujuan..
b. Tahap permulaan

dibentuknya struktur kelompok agar anggota kelompok


dapat memahami aturan yang ada dalam kelompok.

klien memperkenalkan diri mereka masing-masing yang


dipimpin oleh ketua kelompok (konselor).
langkah yang dijalani pada tahap permulaan adalah:
perkenalan, pengukapan tujuan yang ingin dicapai,
penjelasan aturan dan penggalian ide dan perasaan.
c. Tahap transisi
Konselor diharapkan dapat membuka permasalahan
masing-masing anggota sehingga masalah tersebut dapat
bersama-sama dirumuskan dan diketahui penyebabnya.
d. Tahap kerja
tahap ini sebagai tahap kegiatan. Tahap ini dilakukan
setelah permasalahan anggota kelompok diketahui
penyebabnya sehingga konselor dapat melakukan langkah
selanjutnya yaitu menyusun rencana tindakan.
e. Tahap akhir
Tahap ini adalah tahap dimana anggota kelompok mulai
mencoba perilaku baru yang telah mereka pelajari dan
dapatkan dari kelompok. Tahap akhir ini dianggap sebagai
tahap melatih diri klien untuk melakukan perubahan.
Syarat dibuatnya konseling kelompok:
1. Jumlah anggota kelompok
Jumlah keanggotan pada konseling kelompok terdiri
dari empat sampai 12 orang klien, karena hasil
penelitian menunjukkan bahwa apabila jumlah anggota
kelompok menjadi kurang hidup, sebaliknya bila
anggota kelompok lebih dari 12 orang, maka konselor
akan kewalahan mengelola kelompok karena jumlah
anggota kelompok terlalu besar.
2. Homogenitas kelompok
Seorang konselor dalam konseling kelompok dapat saja
menetapkan bahwa homogenitas klien hanya dapat
dilihat dari masalah atau gangguan yang dihadapi.
Artinya, klien yang memiliki masalah yang sama
dimaksukkan dalam kelompok yang sama meskipun
dari segi usia yang jauh berbeda.
3. Sifat kelompok
Ada dua macam sifat kelompok yang terdapat dalam
konseling kelompok, yaitu :

Sifat terbuka
Sifat terbuka karena pada kelompok ini dapat
menerima kehadiran anggota baru setiap saat
sampai batas yang telah ditetapkan.

Sifat tertutup
Bersifat tertutup maksudnya adalah konselor tidak
memungkinkan masuknya klien baru untuk
bergabung dalam kelompok yang telah terbentuk
4. Waktu pelaksanaan
Batas akhir pelaksanaan konseling kelompok sangat
ditentukan seberapa besar permasalahan yang
dihadapi kelompok.

Konsep Utama:
Terapi Humanistik :Pendekatan ini Berfokus pada
sifat dari kondisi manusia yang mencakup
kesanggupan untuk menyadari diri, bebas memilih
untuk menentukan nasib sendiri, kebebasan dan
tanggung jawab, kecemasan sebagai suatu unsur
dasar, pencarian makna yang unik di dalam dunia
yang tak bermakna, berada sendiri dan berada dalam
hubungan dengan orang lain keterhinggaan dan
kematian, dan kecenderungan mengaktualkan diri.
Terapi Gestalt : Pandangan Gestalt tentang manusia
berakar pada filsafat eksistensial dan fenomenologi.
Bentuk terapi eksistensial yang berpijak pada premis
bahwa individu harus menemukan jalan hidupnya
sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi jika
mereka berharap mencapai kematangan.
Analisis Transaksional : Analisis Transaksional (AT)
adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang
menekankan pada hubungan interaksional.
Transaksional maksudnya ialah hubungan komunikasi
antara seseorang dengan orang lain. Adapun hal yang
dianalisis yaitu meliputi bagaimana bentuk cara dan isi
dari komunikasi mereka. Pandangan analisis
transaksional tentang hakekat manusia ialah :

pada dasarnya manusia mempunyai keinginan atau


dorongan dorongan untuk memperoleh sentuhan
atau stroke.

Kehidupan manusia bukanlah merupakan sesuatu


yang telah ditentukan (anti deterministik)

Manusia mampu memahami keputusankeputusannya pada masa lalu & kemudian dapat
memilih untuk memutuskan kembali atau
menyesuaikan kembali keputusan yang pernah
diambil

Manusia mempunyai kebebasan untuk memilih &


dalam tingkat kesadaran tertentu indivu dapat
menjadi mandiri dalam menghadapi persoalan
hidupnya

Hekekat manusia selalu ditempatkan dalam


interaksi sebagai dasar pertumbuhan dirinya.

Manusia dapat ditingkatkan, dikembangkan dan


diubah secara langsung melalui proses yang aman,
menggairahkan dan bahkan menyenangkan.
Sehubungan dengan penilaian seseorang
terhadap dirinya (I) dan orang lain (you), Thomas
Harris (1985 : 50) mengklasifikasikan adanya 4
macam sikap dasar sesuai dengan perkembangan
manusia:
1)
Posisi pertama
: Im Not OK Youre OK
Posisi ini menunjukkan bahwa pada diri seseorang
merasakan bahwa ia lebih rendah dari orang lain. Posisi
ini adalah sikap umum yang yang pertama dimiliki oleh
anak pada masa awal kanak-kanak.
2)
Posisi kedua
: Im Not OK Youre Not OK
Yaitu sikap dasar yang memandang jelek baik atas
dirinya maupun kepada orang lain. Kondisi seperti ini
menandakan seseorang bermasalah atau
depresi.Keadaan ini lebih parah dan berbahaya dari
posisi pertama
3)
Posisi ketiga
: Im OK Youre Not OK
Yaitu sikap yang memandang jelek terhadap orang
lain.Posisi hidup ini menunujukkan adanya
kecenderungan pada diri seseorag untuk menuntut
seseorang, menyalahkan seseorang,
mengkambinghitamkan orang lain, menuduh orang lain.
4)
Posisi keempat : Im OK Youre OK
Posisi ini adalah posisi hidup yang baik atau kepribadian
yang sehat dan menunjukkan adanya suatu
keseimbangan pada diri seseorang. Posisi ini
menunjukkan adanya pengakuan akan orang lain yang
memiliki hak yang sama dengan dirinya.

Anda mungkin juga menyukai