Anda di halaman 1dari 2

Abstrak

Morfologi DAN Perkembangan Skeleton Tikus (Rattus norvegicus) setelah


Pemberian Ransum Daun Kaliandra Merah (Calliandra calothyrcus)
Ruth Ellisa Christiani (1208305012)
Mata Kuliah : Perkembangan Hewan
Kaliandra merah (Calliandra calothyrsus) merupakan tanaman yang
memiliki banyak manfaat, salah satunya dipakai sebagai bahan dasar obat herbal
dan banyak terdapat di Indonesia. Tanaman ini mampu menyembuhkan sesak
napas, obat cacing, kanker rahim, antidiare dan lainnya. Tanaman kaliandra
meiliki kandungan protein mencapai 22% dan zat aktioksidan yang bermanfaat
bagi tubuh. Sementara itu, kandungan senyawa tanin pada tumbuhan ini ternyata
menjadi faktor pembatas pemanfaatannya (Setyawati dan Putra, 2014).
Pengetahuan mengenai keamanan tanaman kaliandra merah sejauh ini masih
sangat sedikit. Penggunaan kaliandra sebagai obat tradisional telah diuji efek
negatif terhadap histologi hepar oleh Assiam dkk (2014), sehingga perlu
dilakukan uji teratologi mengenai keamanan obat herbal tanaman kaliandra
terhadap perkembangan fetus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
morfologi dan perkembangan skeleton fetus tikus (Rattus norvegicus) setelah
pemberian ransum yang mengandung kaliandra (Calliandra calothyrsus).
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember
2015. Enam belas ekor mencit bunting dibagi acak menjadi empat kelompok.
Tepung daun kaliandra dalam ransum dengan empat aras/dosis yakni 0%, 10%,
17.5% dan 25%. Perlakuan diberikan hari ke 6-15 kebuntingan, di akhir perlakuan
induk bunting dikorbankan. Parameter yang diamati yakni jumlah fetus (hidup,
mati dan resorbsi), bobot dan panjang fetus, kelainan morfologi (hemoragi) dan
perkembangan skeleton meliputi jumlah ruas penulangan (metakarpus,
metatarsus, dan vertebrae caudalis) serta malformasi costae, sternebrae, dan
vertebrae. Data tersebut dianalisis secara statistik menggunakan aplikasi SPSS
versi 17. Jika distribusi data normal, maka data dianalisis One way-ANOVA dan
uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) untuk melihat perbedaan antar
kelompok perlakuan.
Kata kunci : Calliandra calothyrsus, morfologi fetus, skeleton

Abstrak
Morfologi DAN Perkembangan Skeleton Tikus (Rattus norvegicus) setelah
Pemberian Ransum Daun Kaliandra Merah (Calliandra calothyrcus)
Ruth Ellisa Christiani (1208305012)
Mata Kuliah : Perkembangan Hewan
Kaliandra merah (Calliandra calothyrsus) merupakan tanaman yang
memiliki banyak manfaat, salah satunya dipakai sebagai bahan dasar obat herbal
dan banyak terdapat di Indonesia. Tanaman ini mampu menyembuhkan sesak
napas, obat cacing, kanker rahim, antidiare dan lainnya. Tanaman kaliandra
meiliki kandungan protein mencapai 22% dan zat aktioksidan yang bermanfaat
bagi tubuh. Sementara itu, kandungan senyawa tanin pada tumbuhan ini ternyata
menjadi faktor pembatas pemanfaatannya (Setyawati dan Putra, 2014).
Pengetahuan mengenai keamanan tanaman kaliandra merah sejauh ini masih
sangat sedikit. Penggunaan kaliandra sebagai obat tradisional telah diuji efek
negatif terhadap histologi hepar oleh Assiam dkk (2014), sehingga perlu
dilakukan uji teratologi mengenai keamanan obat herbal tanaman kaliandra
terhadap perkembangan fetus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
morfologi dan perkembangan skeleton fetus tikus (Rattus norvegicus) setelah
pemberian ransum yang mengandung kaliandra (Calliandra calothyrsus).
Enam belas ekor mencit bunting dibagi acak menjadi empat kelompok.
Tepung daun kaliandra dalam ransum dengan empat aras/dosis yakni 0%, 10%,
17.5% dan 25%. Perlakuan diberikan hari ke 6-15 kebuntingan, di akhir perlakuan
induk bunting dikorbankan. Parameter yang diamati yakni jumlah fetus (hidup,
mati dan resorbsi), bobot dan panjang fetus, kelainan morfologi (hemoragi) dan
perkembangan skeleton meliputi jumlah ruas penulangan (metakarpus,
metatarsus, dan vertebrae caudalis) serta malformasi costae, sternebrae, dan
vertebrae. Data tersebut dianalisis secara statistik menggunakan aplikasi SPSS
versi 17. Jika distribusi data normal, maka data dianalisis One way-ANOVA dan
uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) untuk melihat perbedaan antar
kelompok perlakuan.
Kata kunci : Calliandra calothyrsus, morfologi fetus, skeleton

Anda mungkin juga menyukai