KERAJAAN BANTEN
LETAK
KERAJA
AN
BANTEN
AWAL
PERKEMBA
NGAN
KERAJAAN
BANTEN
KEHIDU
PAN
KERAJA
AN
MASA
KEJAYA
AN
KEMUNDU
RAN
KEPENDUDUKAN
Kemajuan Kesultanan Banten ditopang
oleh jumlah penduduk yang banyak
serta multi-etnis. Mulai dari Jawa,
Sunda dan Melayu. Sementara
kelompok etnis nusantara lain dengan
jumlah signifikan antara lain Makasar,
Bugis dan Bali.
Dari beberapa sumber Eropa
disebutkan sekitar tahun 1672, di
Banten diperkirakan terdapat antara
100 000 sampai 200 000 orang lelaki
yang siap untuk berperang, sumber
lain menyebutkan, bahwa di Banten
dapat direkrut sebanyak 10 000 orang
yang siap memanggul senjata. Namun
Click
icon1676
to add
Sekitar tahun
ribuan picture
masyarakat
Cina mencari suaka dan bekerja di
Banten. Gelombang migrasi ini akibat
berkecamuknya perang di Fujian serta
pada kawasan Cina Selatan lainnya.
Masyarakat ini umumnya membangun
pemukiman sekitar pinggiran pantai dan
sungai serta memiliki proporsi jumlah
yang signifikan dibandingkan
masyarakat India dan Arab. Sementara di
Banten beberapa kelompok masyarakat
Eropa seperti Inggris, Belanda, Perancis,
Denmark dan Portugal juga telah
membangun pemondokan dan gudang di
sekitar Ci Banten.
SISTEM KEPERCAYAAN
Agama
Berdasarkan data arkeologis, masa awal masyarakat
Banten dipengaruhi oleh beberapa kerajaan yang
membawa keyakinan Hindu-Budha, seperti
Tarumanagara, Sriwijaya dan Kerajaan Sunda.
Dalam Babad Banten menceritakan bagaimana Sunan
Gunung Jati bersama Maulana Hasanuddin, melakukan
penyebaran agama Islam secara intensif kepada
penguasa Banten Girang beserta penduduknya.
Beberapa cerita mistis juga mengiringi proses
islamisasi di Banten, termasuk ketika pada masa
Maulana Yusuf mulai menyebarkan dakwah kepada
penduduk pedalaman Sunda, yang ditandai dengan
penaklukan Pakuan Pajajaran.
Puncak kejayaan
Kesultanan Banten merupakan
kerajaan maritim dan mengandalkan
perdagangan dalam menopang
perekonomiannya. Monopoli atas
perdagangan lada di Lampung,
menempatkan penguasa Banten
sekaligus sebagai pedagang
perantara dan Kesultanan Banten
berkembang pesat, menjadi salah
satu pusat niaga yang penting pada
masa itu.[9] Perdagangan laut
Masa Sultan Ageng Tirtayasa (bertahta 16511682) dipandang sebagai masa kejayaan Banten.
[11] Di bawah dia, Banten memiliki armada yang
mengesankan, dibangun atas contoh Eropa, serta
juga telah mengupah orang Eropa bekerja pada
Kesultanan Banten.[12] Dalam mengamankan jalur
pelayarannya Banten juga mengirimkan armada
lautnya ke Sukadana atau Kerajaan Tanjungpura
(Kalimantan Barat sekarang) dan menaklukkannya
tahun 1661.[13] Pada masa ini Banten juga
berusaha keluar dari tekanan yang dilakukan VOC,
yang sebelumnya telah melakukan blokade atas
kapal-kapal dagang menuju Banten.[12]
Perang saudara
Sekitar tahun 1680 muncul perselisihan dalam
Kesultanan Banten, akibat perebutan kekuasaan dan
pertentangan antara Sultan Ageng dengan putranya
Sultan Haji. Perpecahan ini dimanfaatkan oleh
Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang
memberikan dukungan kepada Sultan Haji, sehingga
perang saudara tidak dapat dielakkan. Sementara
dalam memperkuat posisinya, Sultan Haji atau Sultan
Abu Nashar Abdul Qahar juga sempat mengirimkan 2
orang utusannya, menemui Raja Inggris di London
tahun 1682 untuk mendapatkan dukungan serta
bantuan persenjataan.[1] Dalam perang ini Sultan
Ageng terpaksa mundur dari istananya dan pindah ke
kawasan yang disebut dengan Tirtayasa, namun pada
28 Desember 1682 kawasan ini juga dikuasai oleh
Sultan Haji bersama VOC. Sultan Ageng bersama
putranya yang lain Pangeran Purbaya dan Syekh Yusuf
dari Makasar mundur ke arah selatan pedalaman
Penurunan
Perang saudara
di Banten
Click
iconyang
to berlangsung
add picture
Penghapusan kesultanan
Click
icon tokemunduran
add picture
Penyebab
Kerajaan Banten berawal saat
mangkatnya Raja Besar Banten
Maulana Yusuf. Setelah
mangkatnya Raja Besar
terjadilah perang saudara di
Banten antara saudara Maulana
Yusuf dengan pembesar
Kerajaan Banten. Sejak saat itu
Banten mulai hancur karena
terjadi peang saudara, apalagi
sudah tidak ada lagi raja yang
cakap seperti Maulana Yusuf.
Runtuhnya kerajaan
banten