Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Kelompok 4
S1 Pendidikan Biologi/ Kelas A Tahun 2014
Ade Rezi Amelia
140341601181
140341606477
140341606456
KATA PENGANTAR
rahmat,
taufik
dan
hidayah-Nya
sehingga
penulis
dapat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................ i
DAFTAR ISI.......................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................2
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sumber Daya Alam (SDA)....................................................3
2.2 Masalah SDA, Solusi Kelangkaan dan Kerusakan SDA ........................6
2.3 Klasifikasi dan Macam Hutan...............................................................10
2.4 Masalah Hutan......................................................................................11
2.5 Pengelolaan Sumber Daya Hutan.........................................................15
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan...............................................................................................20
3.2 Saran.....................................................................................................20
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
untuk
sumber
memenuhi
daya
alam
kebutuhan
juga
hidup
ditentukan
manusia.
oleh
nilai
bentang
lahan
(resourcessystem/resources
stock)
2
risiko banjir serta tanah longsor. Oleh karena itu, makalah kali ini akan membahas
mengenai SDA global, nasional dan lokal serta pengelolaan sumber daya hutan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1.2.1
apa saja klasifikasi dan kegunaan sumber daya alam?
1.2.2
bagaimana dengan masalah sumber daya alam, solusi kelangkaan
dan kerusakan sumber daya alam?
1.2.3
apa saja macam klasifikasi hutan?
1.2.4
bagaimana penyebab kerusakan hutan?
1.2.5
bagaimana pengelolaan sumber daya hutan?
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
untuk
sumber
memenuhi
daya
alam
kebutuhan
juga
hidup
ditentukan
manusia.
oleh
nilai
bentang
lahan
(resources
system/resources
stock)
Perlindungan
dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup,
di
bumi
dan
hasilnya
dapat
dimanfaatkan
untuk
kehidupan manusia.
2.1.1 Klasifikasi Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam diklasifikasikan menjadi dua yaitu SDA yang dapat
diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui. (Kartodiharjo, 2008)
2.1.1.1 SDA yang dapat diperbaharui meliputi air, tanah, tumbuhan dan hewan.
SDA ini harus kita jaga kelestariannya agar tidak merusak keseimbangan
ekosistem.
2.1.1.2 SDA yang tidak dapat diperbaharui contohnya barang tambang yang ada
di dalam perut bumi seperti minyak bumi, batu bara, timah dan nikel. Kita
harus menggunakan SDA ini seefisien mungkin. Sebab, seperti batu bara,
baru akan terbentuk kembali setelah jutaan tahun kemudian.
Selain itu SDA juga dapat dibagi menjadi dua yaitu SDA hayati dan SDA nonhayati. (Kartodiharjo, 2008)
2.1.1.1 SDA hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk hidup (biotik) seperti
hasil pertanian, perkebunan, pertambakan, dan perikanan. Sumber daya
4
ayati adalah salah satu sumber daya dapat pulih atau terbarukan
(renewable resources) yang terdiri atas flora dan fauna. Sumber daya
hayati secara harfiah dapat diartikan sebagai sumberdaya yang mempunyai
kehidupan dan dapat mengalami kematian. Jenis sumber daya hayati di
antaranya adalah pohon, ikan, 3rumput laut, plankton, zooplankton,
fitoplankton, harimau, semut, cacing, rumput laut, terumbu karang, lamun,
dan sebagainya.
2.1.1.2 SDA nir-hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk tak hidup (abiotik),
seperti air, tanah, barang-barang tambang.
Pemanfaatan sumberdaya alam harus memperhatikan sifat sumber daya alam itu
sendiri, apakah dapat diperbaharui oleh manusia atau tidak. Pemanfaatan sumber
daya alam jika kurang berhati-hati dapat merugikan kepentingan manusia pada
masa kini dan masa yang akan datang (Sutikno, 2006).
Sumber daya alam kita yang begitu melimpah, tentu saja
banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil darinya. Sumber
daya alam kita harus kita manfaatkan seoptimal dan seefisien
mungkin. Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia
perlu
berdasar
memanfaatkan
kepada
prinsip
sumber
daya
ekoefisiensi,
alam
tidak
artinya
boleh
dalam
merusak
sumber
daya
alam
pembangunan
dan
terwujudnya
keberadaan
sumber
daya
alam
untuk
nilai
budaya
selam
diadopsi
dari
cara
ikan
menyelam,
bentuk
2.1.2.2.3
2.1.2.2.4
2.1.2.2.5
cengkeh,
dimanfaatkan sebagai tanaman hias seperti anggrek,
dimanfaatkan sebagai bahan baku mebel seperti
meranti,rotan,bambu, dimanfaatkan sebagai bahan obat
2.1.2.2.6
ini
masalah
lingkungan
cukup
sering
diperbincangkan
sebagaimana telah diketahui bersama bahwa lapisan ozon kini semakin menipis.
Dengan terus menipisnya lapisan itu, sangat dikhawatirkan bila lapisan ini tidak
ada atau menghilang sama sekali dari alam semesta ini. Tanpa lapisan ozon sangat
banyak akibat negatif yang akan menimpa makhluk hidup di muka bumi ini,
antara lain: penyakit akan menyebar, cuaca tidak menentu, pemanasan global,
bahkan hilangnya suatu daerah karena akan mencairnya es yang ada di kutub
Utara dan Selatan. (Sutikno, 2006).
2.2.1 Masalah Sumber Daya Alam
Masalah Sumber Daya Alam yang sering terjadi saat ini yaitu:
2.2.1.1 kekeringan: kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber
air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk
hidup yang lainnya. Dampak: menyebabkan ganggungan kesehatan,
keterancaman pangan,
2.2.1.2 banjir: merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung
limpahan air hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua
dapat terjadi karena hijauan penahan air larian berkurang. Dampak:
ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia terhambat,
penurunan produktifitas pangan,
2.2.1.3 longsor: adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air
berkurang. Dampaknya: terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah,
mengganggu perekonomian dan kegiatan transportasi,
2.2.1.4 erosi pantai: terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut.
Dampak: menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi
ekonomi seperti kegiatan pariwisata, dan
2.2.1.5 instrusi air laut: air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak
digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti
kawasan mangrove. Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan
mengganggu kesehatan.
Sedangkan untuk masalah Sumber Daya Alam Nasional yaitu:
2.2.1.1 kebakaran hutan: proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau
ulah manusia. Kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksud
pembukaan lahan untuk perkebunan. Dampaknya: memberi kontribusi
CO2 di udara, hilangnya keaneragaman hayati, asap yang dihasilkan dapat
8
mengganggu kesehatan dan asapnya bisa berdampak ke negara lain. Tidak
hanya pada lokal namun ke negara tetanggapun juga terkena,
2.2.1.2 pencemaran minyak lepas pantai: hasil ekploitasi minyak bumi diangkut
oleh kapal tanker ke tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran
minyak lepas pantai diakibatkan oleh sistem penampungan yang bocor
atau kapal tenggelam yang menyebabkan lepasnya minyak ke perairan.
Dampak : mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung
gelombang air laut. Dapat berdampak ke beberapa negara, akibatnya
tertutupnya lapisan permukaan laut yang menyebabkan penetrasi matahari
berkurang menyebabkan fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen, dan
dapat menyebabkan kematian organisme laut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah SDA yang saat ini terjadi di
Indonesia yaitu masalah kekeringan, banjir, longsor, erosi pantai, instrusi air laut,
kebakaran hutan dan pencemaran minyak lepas pantai.
2.2.2 Solusi Kelangkaan dan Kerusakan Sumber Daya Alam
Solusi kelangkaan sumber daya alam dapat muncul dari sebuah ide
sederhana yaitu dengan menerapkan prinsip pengelolaan sumber daya
berkelanjutan (the principle of sustainable resource management). Pengelolaan
sumber daya alam berkelanjutan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan
dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia di masa sekarang dan di masa depan (Miller&Spoolman, 2011).
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan didasarkan pada dua prinsip,
yakni: (1) SDA, terutama pada SDA yang tidak dapat diperbaharui dan memiliki
persediaan yang terbatas sehingga harus dijaga ketersediaanya dan digunakan
secara bertanggung jawab; (2) kependudukan, pertambahan penduduk setiap tahun
meningkat maka kebutuhan hidup akan meningkat pula oleh karena itu potensi
sumber daya alam harus mendukung kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa
depan. Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan yaitu: (1)
mengurangi ekploitasi berlebihan terhadap alam, (2) menggunakan SDA secara
efisien, (3) pemanfaatan SDA sesuai dengan daya dukung lingkungan, (4)
pengelolaan barang tambang sebelum di ekspor agar memiliki nilai jual yang
tinggi dan mengurangi pengunana barang tambang, (5) pengelolaan SDA
murah
dan
meminimalkan
dapak
negatif
terhadap
lingkungan)
(Miller&Spoolman, 2011).
Solusi pengelolaan sumberdaya alam meliputi pengelolaan
lahan, air, tanah, tumbuhan, dan hewan, dengan fokus terutama
pada pengelolaan yang mempengaruhi kualitas hidup manusia,
baik untuk generasi sekarang maupun yang akan datang.
2.2.2.1 Pengelolaan Sumber Daya Alam pada Sektor Pertanian.
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dan strategis,
bukan hanya pada sektor pada sektor ekonomi tapi juga pada sosial dan politik
(Sutikno, 2006). Dalam Garis Besar Haluan Negara selama pemerintahan Orde
Baru, disebutkan bahwa prioritas pembangunan nasional adalah pada sektor
pertanian (Kuncoro, 2002). Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk
mengembangkan sektor pertanian antara lain melalui peningkatan teknologi,
penambahan input, maupun melalui kebijakan pemerintah (Sutikno, 2006).
Menurut Tlyy (dalam Sutikno, 2006) perkembangan teknologi
pada sektor pertanian meliputi proses mekanisasi dan penemuan
varietas unggul.
2.2.2.2
Pertambangan.
Tujuan pengelolaan sumberdaya alam pada sektor ini untuk mencapai
optimalisasi pemanfaatan sumber daya mineral, batubara, panas bumi dan air
tanah melalui usaha pertambangan dengan prinsip good mining practice.
Beberapa kegiatannya antara lain sebagai berikut :
2.2.2.2.1
2.2.2.2.2
2.2.2.2.3
2.2.2.2.4
1
0
2.2.2.2.5
Klasifikasi Hutan
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi
sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam komunitas alam
lingkungannya yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dan yang lainnya.
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah untuk
dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap (UU No 18, 2013).
Dalam Pasal 1 ayat (4 s/d 11) UU No. 41 Tahun 1999, hutan dibagi kepada
8 (delapan) jenis, yaitu.
2.3.1.1 hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak
atas tanah,
2.3.1.2 hutan hak adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas
tanah,
2.3.1.3 hutan adat adalah hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat
hukum adat,
2.3.1.4 hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
memproduksi hasil hutan,
2.3.1.5hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan
memelihara kesuburan tanah.
2.3.1.6 hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
satwa serta ekosistemnya,
2.3.1.7 kawasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai
wilayah sistem penyangga kehidupan, dan
2.3.1.8 kawasan hutan pelestarian alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu,
yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan,
1
1
pengawetan
keanekaragaman
jenis
tumbuhan
dan
satwa,
serta
dan
Penggunaan
Kawasan
Hutan
pasal
15 disebutkan,
upaya
1
2
efektivitas
penegakan
hukum.
Seharusnya
pemanfaatan
dan
kehutanan
di
Indonesia,
artinya
sinyalemen
rusak
dan
hilangnya hutan sudah berlangsung sejak lama. Berbagai catatan dan literatur
telah membuktikan bahwa aktivitas perusakan hutan di Indonesia telah
berlangsung sejak zaman Pra kemerdekaan dimana sejarah telah mencatat
1
3
bagaimana proses pengrusakan hutan Jati di Jawa oleh VOC, yang mana pada
waktu
itu
berkuasa
menentukan
semua
urusan
perdagangan
yang
pembangunan
1
4
2.4.1
yang
terlibat
dalam
1
5
kemarau.
Dalam
perspektif
kerusakan hutan,
kebakaran
hutan
1
6
kelestarian
ekonomi)
serta
tinggi
rendahnya
kadar
harmonis
dipergunakan
untuk
memenuhi
kebutuhan
hidup
manusia dalam
1
7
2.5.2
2.5.3
2.5.4
cm,
menghindari kebakaran hutan, dan
menetapkan daerah perlindungan alam. Contoh daerah perlindungan
alam di Indonesia yaitu taman hutan raya, hutan wisata, cagar alam,
2.5.5
sebagai berikut.
Pasal 6
1
8
1
9
Pasal 61
Masyarakat berperan serta dalam pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan
dengan cara:
(1) membentuk dan membangun jejaring sosial gerakan anti perusakan hutan,
(2) melibatkan dan menjadi mitra lembaga pemberantasan perusakan hutan
dalam kegiatan pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan,
(3) meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kelestarian hutan dan dampak
negatif perusakan hutan,
(4) memberikan informasi, baik lisan maupun tulisan kepada pihak yang
berwenang berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan perusakan
hutan,
(5) ikut serta melakukan pengawasan dalam penegakan hukum pemberantasan
perusakan hutan, dan/atau
(6) melakukan kegiatan lain
yang
bertujuan
untuk
pencegahan
dan
didukung oleh industri kehutanan yang kompetitif. Beberapa kegiatan pokok yang
tercakup dalam program ini antara lain sebagai berikut:
2.5.1
2.5.2
2.5.3
2.5.4
2.5.5
2.5.6
2.5.7
hutan,
pembinaan kelembagaan hutan produksi,
pengembangan sertifikasi pengelolaan hutan lestari,
pengembangan hasil hutan non-kayu dan jasa lingkungannya, dan
konservasi sumber daya hutan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab II, diperoleh simpulan sebagai berikut :
3.1.1
sumber daya alam diklasifikasikan menjadi dua yaitu sumber daya
alam yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui,
3.1.2
masalah SDA yang sering terjadi yaitu kekeringan, tanah longsor,
banjir. Solusi pengelolaan SDA meliputi pengelolaan lahan, air, tanah yang
mempengaruhi kualitas hidup manusia,
3.1.3
macam-macam hutan diklasifikasikan sebagai berikut: hutan
negara, hutan hak, hutan adat, hutan produksi, hutan lindung, hutan
konservasi, kawasan hutan suaka alam, dan kawasan hutan pelestarian
alam,
3.1.4
penyebab kerusakan hutan antara lain karena penebangan liar
(illegal logging), penyelundupan kayu (illegal trade), kebakaran hutan
(forest fire),
3.1.5
memelihara kelestarian hutan dapat dilakukan dengan cara
reboisasi, melakukan tebang pilih, menetapkan daerah perlindungan alam,
dan menghindari kebakaran hutan.
3.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyarankan agar lebih berhatihati, tidak mengeskploitasi secara besar-besaran dalam pemanfaatan sumber daya
alam agar tidak merugikan kepentingan manusia pada masa kini dan masa yang
akan datang.
DAFTAR RUJUKAN
2
AP, Fedrik., Barkey, Roland A & Daniel.Faktor-Faktor
Penyebab Kerusakan
0
Hutan Dan Strategi Pengendaliannya (Studi Kasus Pada Cagar Alam
Pegunungan Cycloop) Kabupaten Jayapura Provinsi Papua. (Online),
(http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/278b856264cbca435c0f476e571b1215.p
df ), diakses pada 25 Agustus 2015.
Damayatanti, P T. 2011. Upaya Pelestarian Hutan Melalui Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat. Jurnal Komunitas, 3 (1): 70-82
Hemosilla, A. C. Fay Chip. 2006. Memperkokoh Hutan Indonesia Melalui
Pembaharuan Penguasaan Tanah. Bogor: World Agroforestry Centre.
(ebook).
Iskandar.U, Ngadiono & Nugraha.A, 2003. Hutan Tanaman Industri di
Persimpangan Jalan. Jakarta: Arivco Press.
Kartodiharjo, H. 2008. Pengelolaan Sumberdaya Alam : Krisis
Ekologi
Kuncoro, M. 2002. Ekonomika Pembangunan: Teori, Masalah, dan Kebijakan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Miller G.T, Spoolman S.E. 2011. Environmental Science. 14th edition.
Brooks/Cole, Cengane Learning. 20 Davis Drive, Bellmont USA
Nagel, P Julius F. 2011.Pelestarian Hutan dalam Hubungannya dengan
Lingkungan dan Potensi Ekonomi. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi,
Sastra, Arsitektur dan Sipil) Vol 4.ISSN 1858-2559. Universitas Gunadarma:
Depok.(Online),(http://repository.gunadarma.ac.id/1466/1/Pelestarian
%20Hutan%20dalam%20Hubungannya%20Dengan%20Lingkungan%20dan
%20Potensi%20Ekonomi_UG.pdf ), diakses pada 25 Agustus 2015.
Science.
New
Delhi:
New
Age
2
1
2009.
Perlindungan
dan