Hafiz Jiwantoro
Ahmad Riyan Hidayat
Dito Dharmawan Muslimin
Achmad Fadillah
Tri Agustino Agung Pramana
(
)
(2012030410)
(2012030539)
(2012030343)
(2012030349)
MANAJEMEN PERAWATAN
Pengertian perawatan ( maintenance ) itu sendiri dapat diartikan sebagai
kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan
mengadakan kegiatan pemeliharaan, perbaikan penyesuaian, maupun penggantian
sebagian peralatan yang diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi yang
diharapkan dan selalu dalam kondisi siap pakai.
TujuanPerawatan.
Ditinjau dari tingkat kerumitan, harga, peranan dan resiko dalam suatu mata
rantai produksi, mesin digolongkan atas.
Critical
Essential (Potentially critical)
General Purpose (Non critical)
Kategori ini untuk menentukan strategi perawatan yang cocok.
Mesin Critical
Kalau rusak dapat membahayakan
Kalau rusak proses produksi terganggu
Investasi mahal
Biaya perbaikannya mahal (misal: high speed turbine)
Waktu untuk perbaikan lama
Pengklasifikasian Perawatan
Preventive Maintenance
ORGANISASI PERAWATAN
Organisasi
Di dalam pengembangan suatu organisasi untuk diaplikasikan pada teknik manajemen
perawatan mesin, maka sebaiknya dicarikan hal yang dapat dijadikan suatu acuan, karena takkan
ada suatu oragnisasi yang terbaik yang dapat digunakan dalam suatu persoalan di industri.
Beberapa konsep dari organisasi yang baik mesti didasari pemikiran:
1. Adanya gambaran kerja yang jelas
2. Konsistensi kekuasaan untuk itu hindari banyaknya pembantu dengan tugas yang tidak
jelas.
3. Kejelasan personal yang terlibat didalamnya.
Diantara bagian produksi dan pemeliharaan haruslah saling bekerjasama agar organisasi
itu dapat berjalan dengan baik.
Untuk itu lah organisasi di buat dengan sistem lini dan fungsi. Ini terlihat dari truktur yang
terjalin erat antara hubungan atasan dan bawahan.
Empat unsur organisasi manajemen :
1. Direksi Penjual, fungsi utamanya menjamin dari produk yang dijual.
2. Direktur produksi, fungsi utamanya adalah pembelian dan pengoperasian sarana untuk
membuat produk dan memberikan jasa, memelihara peralatan dan pabrik untuk
kelancaran pembuatan produk atau jasa.
3. Direktur pengembangan : Untuk mendesain produk yang baru agar dapat bertahan dan
bersaing dengan produk yang lainnya.
4. Direktur keuangan, fungsi utamanya untuk mengendalian keuangan pabrik.
Dalam kaitannya dengan proses manufacturing atau penyediaan jasa empat unsur ini hendak
saling berhubungan atau berintegrasi disebabkan agar terjadinya sinergi antara hasil yang didapat
(penjualan) dan pengeluaran (produksi).
F. Prosedur-prosedur dalam organisasi
F. Manajer pemeliharaan
Bila dirasakan perlu untuk memakai kontraktor hendaknya kontraktor itu harus memiliki
criteria sebagai berikut:
1. Perkiraan biaya, apakah dengan memakai kontraktor dapat mengurangi biaya
pengeluaran dari perusahaan?.
2. Kontraktornya berpengalaman atau tidak?
3. Dapat kah kontraktor menyediakan karyawan?
4. Adakah pekerjaan itu dapat dikerjakan oleh kontraktor untuk jangka panjang?
5. Kemampuan dari kontraktor itu.
6. Kelayakan dari kontrkartor itu untuk pelayanan jasa.
Fungsi pokok Manajer pemeliharaan:
1. Pemeliharaan pabrik
2. Perencanaan dan pengendalian pemeliharaan.
3. Pelayanan umum bagi pabrik
4. Bengkel pusat.
5. Gudang pemeliharaan
Bagan organisasi pada gambar 1 menggambarkan struktur lini dalam pola militer dimana
koordinasi harus lah terstruktur. Diantara bagian produksi dan pemeliharaan haruslah saling
bekerjasama agar organisasi itu dapat berjalan dengan baik. Untuk itu lah organisasi di buat
dengan sistem lini dan fungsi
Contoh kasus:
Manajer pemeliharaan selayaknya mempunyai tanggung jawab lini melalui supervisor dan
foreman kemudian kepada para pelaksana dilapangan (operator).
Manajer perawatan berhak untuk menghentikan mesin bila terjadi hal yang tidak diinginkan guna
keselamatan si pengguna (operator mesin).
Pengintegrasian produksi dan penjualan