Anda di halaman 1dari 3

Istilah2 pada batere LiPo ( Lithium Polymer) Batere LiPo sekarang menjadi

batere yg banyak digunakan di dunia aeromodelling Disini saya tidak


membahas secara detail mengenai apa dan bagaimana batere LiPo tsb,
tapi hanya ingin berbagi informasi mengenai istilah2 yg dipakai di batere
LiPo tsb Umumnya dalam kemasan batere LiPo akan terdapat tulisan
sebagai berikut - xxxx mAh/ n S/ yy C , contoh 1000 mAh/3S/20C atau xxxx mAh/ mm Volt / yy C , contoh 1000 mAh/11.1 Volt.20C 1. mAh atau
milli Ampere Hour, adalah kapasitas batere ( 1/1000 Ah) 2. S, singkatan
dari Sel, menyatakan berapa sel batere tersebut dibentuk ( dalam
rangkaian seri) a. Batere Lipo tersedia dalam bentuk 1S, 2S, 3S, 4S dst b.
Tegangan 1 sel LiPo adalah 3,7 Volt (kosong) dan 4,2 Volt ( penuh) c.
Contoh LiPo 2S, dalam keadaan kosong tegangannya 7,4 Volt, dalam
keadaan penuh tegangannya 8,4 Volt 3.C, satuan kapasitas batere, dalam
mA ( atau kadang diartikan juga sebagai discharge rate atau rating arus
pemakaian) a. Contoh, LiPo 1000 mAh / 3S / 20C , maka rating arus
pemakaiannya adalah (kapasitas batere x C) = 1000 x 20 = 20.000 mA =
20 Ampere b. Secara teori, batere tsb bisa mengeluarkan arus hingga 20
Ampere sampai batere tsb kosong ( kosong dalam artian tegangan batere
sudah mencapai 3,7 Volt persel) Apakah nilai C berhubungan ESC atau
lama pemakaian ?, jawabannya tidak secara langsung. Nilai C lebih ke
arah kebutuhan arus motor Contohnya, motor yg digunakan kelas 150
Watt ( kalau menggunakan LiPo 3sel, arusnya adalah = Watt motor /
tegangan batere = 150 / 11.1 = 13.5 Ampere) Maka kita memerlukan
batere yg bisa mengeluarkan arus hingga 13.5 Ampere Apakah cukup
hanya itu?, kembali lagi kita harus memperhatikan factor keamanan
( umur dan daya tahan batere) dimana diusahakan batere tidak bekerja
sampai 100% kemampuan, umumnya diusahakan batere hanya bekerja
pada angka 70% saja supaya aman dan awet Kita kembali ke contoh
diatas, arus yg diperlukan 13,5 Ampere, bagaimana memilih nilai C nya ?
Kita menggunakan rumus dibawah : C = Im/Kb C = charge rate yg kita
perlukan Im = Arus yg ditarik motor, dalam Ampere Kb = Kapasitas batere
, dalam mAh atau Ah Katakana kita memilih batere dg kapasitas (Kb) 1000
mAh ( 1 Ah), maka C = 13.5 / 1 C = 13,5 Yg tersedia dipasaran adalah
10C, 15C, 20C, 25C , 30C dst Maka dari hitungan diatas minimal kita
memilih batere 1000 mAh dg C =15, makin besar nilai C yg kita pilih tentu
makin aman buat baterenya,. Cuma kadang ada kendala, makin besar C
batere, makin berat bobot batere, akhirnya memang kita mesti kompromi
antara kapasitas, C dan berat batere. Selain itu perlu diperhatikan, utk
mencharge batere LiPo, paling aman adalah diangka 1C ( walau utk jenis
nanotech bisa sampai 5C), tujuannya agar batere LiPo awet Juga saat
pemakaian, kalau bisa selalu dimonitor jangan sampai tegangan batere

LiPo persel berada dibawah 3,7 Volt , usahakan saat mendekati 3,7
Volt/sel pesawat sudah mendarat ( kalau bisa juga gunakan LiPo sel alarm
yg diset di angka 3.7 Volt/sel, karena walaupun ada Low Voltage Cut-off
pada ESC, rata2 LVC nya diangka 3 ? 3.3 Volt, masih kurang aman utk
LiPo) Semoga bermanfaat --- TEKI ---

Arti C mAh dan S pada Baterai LiPo (Lithium Polimer)


Baterai Li-Po (Lithium Polymer) adalah salah satu jenis baterai
rechargeable yang sering digunakan pada RC pesawat atau helicopter.

Baterai Li-Po memiliki tiga keuntungan utama jika dibandingkan dengan


jenis baterai lain seperti NiCd dan NiMH, yaitu
Ukuran yang lebih kecil dan ringan
Memiliki kapasitas yang besar
Mampu men-discharge arus yang besar (umumnya digunakan untuk
supply motor)
Istilah-istilah pada baterai Lipo
C = Capacity (contoh : 20C)
mAh = Semakin besar semakin awet baterai dalam penggunaan.
S = Cell (Contoh : 3S)
V = Volt (Contoh : 11.1V)
Misalkan pada baterai Lipo tertulis 20 C dan 2200 mAh. Maksudnya adalah
Baterai Lipo tersebut mampu melepas arus sebesai 20*2200 = 44000 mA
= 44 A.
Arus sebesar ini dapat dikeluarkan oleh baterai Li-Po dalam waktu sesaat.
Dalam semenit maka rata-rata baterai Lipo dapat mengeluarkan arus
sebesar 44 A / 60 menit = 0.733 A/menit. Dengan membaginya dengan

kapasitas baterai 2200 mAh maka diperoleh waktu sampai baterai habis
adalah 2200 mAh/733 (mA/menit) = 3 menit. Ini terjadi jika baterai
mensupply beban dengan arus 0.733 A.

Anda mungkin juga menyukai