Anda di halaman 1dari 11

perhitungan bunga yang banyak dipakai adalahbunga efektif.

Bunga efektif banyak dipakai karena


dirasa lebih fair perhitungan bunganya.
Bunga hanya dihitung dari sisa pinjaman yang belum dikembalikan. Jadi bila kita sudah mencicil
beberapa kali, maka bunga dihitung dari sisa pinjaman yang belum dicicil.
Karena bunga yang dibayar semakin mengecil, maka angsuran per bulannya jadi semakin sedikit.
Bunga efektif biasanya dipakai untuk kredit berjangka menengah sampai panjang misalnya KPR,
kredit usaha, dll.

Perhitungan Bunga Efektif


Prinsip dari perhitungan bunga efektif, adalah cicilan pokok per bulannya tetap, dan bunga per bulan
dihitung dari sisa cicilan yang belum dibayar.
Misal:
P = pokok pinjaman
i = suku bunga per tahun
t = lama kredit dalam bulan
Maka:
Cicilan pokok per bulan = P / t
Bunga bulan ke z = (P - ((z - 1) x Cicilan pokok )) x i / 12
Contoh kasus:
Budi meminjam uang di bank sebesar Rp 60.000.000,- dengan bunga kredit efektif 14% per tahun.
Bank memberikan kredit dengan jangka waktu 60 bulan.
Berapakah angsuran yang harus dibayar Budi?
P = Rp 60.000.000,i = 14%
t = 60 bulan
Cicilan pokok per bulan = Rp 60.000.000,- / 60 = Rp 1.000.000,Bunga bulan ke-1 = (Rp 60.000.000,Rp 700.000,-

- (0 x Rp 1.000.000)) x 14% / 12 =

Cicilan bulan ke-1 = Rp 1.000.000,-

Rp 700.000,- = Rp 1.700.000,-

Bunga bulan ke-2 = (Rp 60.000.000,Rp 688.333,33

- (1 x Rp 1.000.000)) x 14% / 12 =

Cicilan bulan ke-2 = Rp 1.000.000,Bunga bulan ke-3 = (Rp 60.000.000,-

+ Rp 688.333,33 = Rp 1.688.333,33
- (2 x Rp 1.000.000)) x 14% / 12 =

Rp 676.666,67
Cicilan bulan ke-3 = Rp 1.000.000,-

Rp 676.666,67 = Rp 1.676.666,67

......
Bunga bulan ke-11 = (Rp 60.000.000,-

- (10 x Rp 1.000.000)) x 14% / 12 =

Rp 583.333,33
Cicilan bulan ke-11 = Rp 1.000.000,-

Rp 583.333,33 = Rp 1.583.333,33

...dan seterusnya

Kelebihan Bunga Efektif

Bunga tiap bulannya berkurang

Bunga dihitung secara fair karena dihitung berdasar sisa pinjaman yang kita pakai

Kekurangan Bunga Efektif

Bunga efektif lebih sulit dihitung daripada bunga flat

Perhitungan Kredit Bunga Efektif


Dalam kredit dengan bunga efektif atau kadang disebut sliding rate, perhitungan bunganya
dilakukan pada setiap akhir periode angsuran. Bunga kredit dihitung dari saldo akhir setiap
bulannya.
Bunga dihitung berdasar nilai pokok
yang belum dibayar. Jadi bunga per
bulan akan berubah-ubah berdasar
nilai pokok yang masih terhutang.
Nilai bunga yang dibayar debitur
setiap bulan akan semakin
mengecil.
Karena bunganya yang dibayar
mengecil, maka angsuran per bulan
akan semakin menurun dari waktu
ke waktu. Angsuran bulan kedua
lebih kecil daripada angsuran bulan pertama, begitu seterusnya.
Misal, anda berhutang Rp 100.000.000,- denganbunga efektif 12% per tahun, dengan cicilan pokok
Rp 10.000.000,- per bulan.
Maka:
Bulan ke-1 bunganya 1% x Rp 100.000.000,- = Rp 1.000.000,Bulan ke-2 bunganya 1% x Rp 90.000.000,- = Rp 900.000,Bulan ke-3 bunganya 1% x Rp 80.000.000,- = Rp 800.000,dan seterusnya..
Rumus Bunga Efektif:
Bunga per bulan = Saldo akhir periode x Suku bunga pertahun / 12

Bunga Efektif
Rumus : Bunga per Bulan = SA x I/12
SA : Saldo Akhir Periode
I : Suku bunga per tahun
Perhitungan:
Bunga bulan pertama = Rp 12.000.00012%/12 = Rp 120.000
Angsuran pokok tiap bulan = Rp 12.000.000/12 = Rp 1.000.000
Bulan Saldo Angsuran
1
12.000.000
2
11.000.000
3
10.000.000
4
9.000.000
5
8.000.000
6
7.000.000
7
6.000.000
8
5.000.000
9
4.000.000
10
3.000.000
11
2.000.000
12
1.000.000
Jumlah

Pokok Angsuran Bunga


1.000.000
120.000
1.000.000
110.000
1.000.000 100.000
1.000.000
90.000
1.000.000
80.000
1.000.000
70.000
1.000.000
60.000
1.000.000
50.000
1.000.000
40.000
1.000.000
30.000
1.000.000
20.000
1.000.000
10.000
12.000.000
780.000

Jumlah Angsuran
1.120.000
1.110.000
1.100.000
1.090.000
1.080.000
1.070.000
1.060.000
1.050.000
1.040.000
1.030.000
1.020.000
1.010.000
12.780.000

Bunga Anuitas
Rumus : Angsuran Bulanan = P x I/12 x 1/(1-(1+i/12)m)
P : PokokKredit
I : Suku bunga per tahun
m : Jumlah periode pembayaran (bulan)
Perhitungan:
Angsuran bulanan = Rp 12.000.00012%/121/1-(1/(1+12%/12)12 )
= Rp 1.066.183,519
Bulan Saldo Angsuran
1
12.000.000
2
11.045.000
3
10.082.000
4
9.111.188
5
8.132.366
6
7.145.603
7
6.150.898
8
5.148.251
9
4.137.662
10
3.119.130

Pokok Angsuran
954.995
962.937
970.880
978.822
986.763
994.705
1.002.647
1.010.589
1.018.532
1.034.416

Bunga
Jumlah Angsuran
111.189
1.066.184
103.247
1.066.184
95.304
1.066.184
87.362
1.066.184
79.421
1.066.184
71.479
1.066.184
63.537
1.066.184
55.595
1.066.184
47.652
1.066.184
31.768
1.066.184

11
12
Jumlah

2.092.271
1.050.523

1.042.348
1.050.298
12.000.000

23.836
15.886
794.208

1.066.184
1.066.184
12.794.208

2. BUNGA EFEKTIF
Cara perhitungan bunga efektif lebih fair baik bagi pihak bank
maupun bagi pihak peminjam uang. Dengan menggunakan cara
perhitungan ini, maka bunga dihitung dari nilai pokok hutang, bukan
dari nilai total pinjaman, sehingga nilai bunga semakin lama akan
semakin berkurang seiring dengan pembayaran untuk pokok hutang.
Sebagai contoh kasus, misalkan kita hendak meminjam uang dari
bank untuk membeli mobil (KKB). Nilai hutang yang hendak kita
pinjam adalah Rp. 120.000.000 dengan tingkat suku bunga 11%
efektif dan tenor 2 tahun.
Perhatikan bahwa dalam contoh kasus kedua, nilai total hutang dan
tenor adalah sama dengan kasus pertama. Tingkat suku bunganya
berbeda hampir dua kali lipat. Pada kasus pertama kita tingkat suku
bunga adalah 6% flat, sedangkan pada kasus kedua tingkat suku
bunga adalah 11% efektif.
Cara perhitungan nilai angsuran untuk bunga efektif terlalu sukar
untuk dijelaskan disini. Apabila kita menggunakan rumus PMT pada
Excel, seperti yang saya ajarkan dalam ebook Tips dan Trik Membuat
Rencana Keuangan Pribadi Menggunakan Excel, maka kita akan
mendapatkan bahwa nilai angsuran bulanannya adalah Rp. 5.592.941.

Nilai angsuran bulanan dalam kasus ini lebih murah Rp. 7.059
dibandingkan kasus sebelumnya.
Berikut adalah tabel ilustrasi untuk kasus kedua:

|Per | Pokok Hutang | Bunga | Angsuran | Sisa Hutang |

| 0 | | | | 120.000.000 |
| 1 | 120.000.000 | 1.100.000 | 5.592.941 | 115.507.059 |
| 2 | 115.507.059 | 1.058.815 | 5.592.941 | 110.972.934 |
| 3 | 110.972.934 | 1.017.252 | 5.592.941 | 106.397.245 |
| 4 | 106.397.245 | 975.308 | 5.592.941 | 101.779.612 |
| 5 | 101.779.612 | 932.980 | 5.592.941 | 97.119.652 |
| 6 | 97.119.652 | 890.263 | 5.592.941 | 92.416.974 |
| 7 | 92.416.974 | 847.156 | 5.592.941 | 87.671.189 |
| 8 | 87.671.189 | 803.653 | 5.592.941 | 82.881.901 |
| 9 | 82.881.901 | 759.751 | 5.592.941 | 78.048.712 |
| 10 | 78.048.712 | 715.447 | 5.592.941 | 73.171.218 |
| 11 | 73.171.218 | 670.736 | 5.592.941 | 68.249.013 |
| 12 | 68.249.013 | 625.616 | 5.592.941 | 63.281.688 |
| 13 | 63.281.688 | 580.082 | 5.592.941 | 58.268.830 |
| 14 | 58.268.830 | 534.131 | 5.592.941 | 53.210.020 |
| 15 | 53.210.020 | 487.759 | 5.592.941 | 48.104.838 |
| 16 | 48.104.838 | 440.961 | 5.592.941 | 42.952.859 |
| 17 | 42.952.859 | 393.735 | 5.592.941 | 37.753.653 |
| 18 | 37.753.653 | 346.075 | 5.592.941 | 32.506.787 |
| 19 | 32.506.787 | 297.979 | 5.592.941 | 27.211.826 |
| 20 | 27.211.826 | 249.442 | 5.592.941 | 21.868.327 |
| 21 | 21.868.327 | 200.460 | 5.592.941 | 16.475.846 |
| 22 | 16.475.846 | 151.029 | 5.592.941 | 11.033.934 |

| 23 | 11.033.934 | 101.144 | 5.592.941 | 5.542.138 |


| 24 | 5.542.138 | 50.803 | 5.592.941 | LUNAS |

Dari tabel diatas kita dapat melihat bahwa bunga semakin lama akan
semakin kecil, karena bunga dihitung dari nilai pokok hutang yang
semakin dibayar akan menjadi semakin kecil.
Dengan cara perhitungan seperti ini, biasanya hutang menjadi lebih
fleksibel dalam arti misalkan saja dalam suatu saat sebelum periode
24 bulan tersebut berakhir, ternyata peminjam uang memiliki uang
lebih (misalkan saja mendapatkan bonus atau THR) dan ingin
membayar angsuran lebih besar daripada angsuran bulanan Rp
5.592.941, biasanya bank akan memperbolehkan hal tersebut.
Peminjam uang bahkan diperbolehkan untuk langsung melunasi
hutang. Misalkan saja pada periode 16, peminjam uang hendak
melunasi hutangnya, maka peminjam uang dapat membayar sebesar
pokok hutang ditambahkan bunga pada periode tersebut:
= Rp. 48.104.838 + Rp. 440.961
= Rp. 48.545.799
Lain halnya dengan cara perhitungan tingkat suku bunga flat, bank
tidak akan mengijinkan pembayaran angsuran yang berbeda dari tabel
ilustrasi, karena keuntungan yang akan didapat oleh pihak bank justru
berada di periode belakang.
Dalam analisa lebih lanjut, apabila kita menjumlahkan total bunga
dari kedua puluh empat periode dalam tabel ilustrasi diatas, maka kita
akan mendapatkan nilai total bunga sebesar Rp. 14.230.574. Nilai
yang hampir sama dengan nilai total bunga flat dalam kasus pertama,
yaitu Rp. 14.400.000.

Hal ini menunjukkan bahwa dari kedua kasus dengan nilai total
hutang yang sama-sama Rp. 120.000.000,- dan tenor yang samasama 2 tahun, tingkat suku bunga flat 6% akan menghasilkan bunga
yang sama dengan tingkat suku bunga efektif 11%.
Artinya? Kembali lagi ke pertanyaan pertama dari artikel ini. Apabila
Anda ditawarkan hutang dengan tingkat suku bunga 6%, apakah
bunga ini murah atau mahal? Jawabannya adalah tergantung apakah
suku bunga itu flat, atau efektif. Bila ternyata suku bunga 6% flat,
artinya MAHAL. Sedangkan suku bunga 6% efektif, artinya MURAH.
Tingkat suku bunga yang beredar di pasaran saat ini (Mei 2011)
adalah sekitar 5-6% untuk bunga flat dan 10-12% untuk bunga efektif.
Tentunya bila Anda bisa mendapatkan tingkat suku bunga yang lebih
murah daripada pasaran akan semakin bagus.
Sekian dulu pembahasan finansial dalam kesempatan kali ini. Semoga
penjelasan ini dapat lebih membuka wawasan kita mengenai hutang.
Terima kasih.

SISTEM BUNGA EFEKTIF


Sistem bunga efektif adalah kebalikan dari sistem bunga flat, yaitu porsi bunga dihitung berdasarkan
pokok hutang tersisa. Sehingga porsi bunga dan pokok dalam angsuran setiap bulan akan berbeda,
meski besaran angsuran per bulannya tetap sama. Sistem bunga efektif ini biasanya diterapkan
untuk pinjaman jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi.
Dalam sistem bunga efektif ini, porsi bunga di masa-masa awal kredit akan sangat besar di salam
angsuran perbulannya, sehingga pokok hutang akan sangat sedikit berkurang. Jika kita hendak
melakukan pelunasan awal maka jumlah pokok hutang akan masih sangat besar meski kita merasa
telah membayar angsuran yang jika ditotal jumlahnya cukup besar.
Jika dibandingkan kedua sistem bunga itu, maka masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan sistem bunga flat adalah jika kita hendak melakukan pelunasan awal, maka porsi pokok
hutang yang berkurang cukup sebanding dengan jumlah uang yang telah kita angsur. Namun
kelemahannya, bunga itu cukup besar karena dihitung dari pokok hutang awal.
Sistem bunga efektif akan lebih berguna untuk pinjaman jangka panjang yang tidak buru-buru
dilunasi di tengah jalan, karena jika kita membandingkan nominal bunga yang kita bayarkan, jauh
lebih kecil dari sistem bunga flat.
Berdasarkan hitung-hitungan kasar saya, nominal yang dihasilkan perhitungan suku bunga flat kirakira hampir dua kali suku bunga efektif; misalnya kredit dengan bunga 5% flat itu kira-kira sama
dengan kredit 10% bunga efektif.
Dengan mengambil contoh kredit mobil di atas, maka sebenarnya besarnya angsuran sebesar IDR
3.833.334 itu jika menggunakan metode perhitungan bunga efektif, maka bunga yang dikenakan
pada debitur itu sekitar 10%. Sedangkan jika kita menggunakan sistem efekti dengan tingkat suku
bunga 5%, maka besarnya angsuran hanya IDR 3.596.508.
FIXED VS FLOATING
Sesuai dengan namanya, suku bunga fixed artinya suku bunga itu bersifat tetap selama periode
tertentu atau bahkan selama masa kredit, sedangankan suku bunga floating, artinya bunga dapat
berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.
Jadi jika membandingkan maka flat >< efektif dan fixed >< floating. Biasanya terdapat kombinasi,
yaitu flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat tetap selama masa kredit; dan efektiffloating, yaitu menggunakan sistem bunga efektif dan besaran bunga bisa berubah tergantung
kondisi pasar finansial.
Bunga Efektif
Rumus
*
*

Bunga

SA
I

per
:

Bulan

Saldo
Suku

SA
Akhir

bunga

per

I/12
Periode
tahun

Perhitungan

Bunga

Bank

Bunga
bulan
pertama
=
Rp
12.000.00012%/12
Angsuran pokok tiap bulan = Rp 12.000.000/12 = Rp 1.000.000

Efektif
=

:
Rp

120.000

Anda mungkin juga menyukai