1.1
Batang Otak
Batang otak terletak paling kaudal dan secara filogenetik
merupakan bagian otak tertua. Secara keseluruhan batang otak terbagi
menjadi medulla oblongata, pons, dan otak tengan (mesensefalon).
Medulla merupakan kelanjutan medulla spinalis kea rah rostral, sedangkan
mesensefalon terletak tepat di bawah diensefalon, pons merupakan bagian
tengah batang otak. Sepuluh dari 12 pasang nervus kranialis (N III-XII)
keluar dari batang otak dan terutama berperan untuk persarafan kepala dan
leher.
Batang otak mengandung banyak jaras serabut, termasuk semua
jaras asendens dan desendens yang menghubungkan otak dengan perifer.
Beberapa jaras ini menyilang garis tengah ketika melewati batang otak,
dan beberapa diantaranya membentuk sinaps di sini sebelum melanjutkan
perjalanan disepanjang jarasnya. Batang otak mengandung banyak nuclei
yang berperan penting pada sirkuit regulasi motorik dan stasiun relay yang
penting pada jaras visual dan auditorik.
Karena batang otak mengandung berbagai macam nuclei dan jaras
saraf pada ruang yang sangat padat, bahkan lesi yang kecil dapat
menimbulkan berbagai tipe defisit neurologis secara simultan. Temuan
batang otak yang relatif sering ditemukan adalah yang disebut paralisis
menyilang atau hemiplegia alternans, yaitu defisit nervus kranialis
ipsilateral dari lesi yang disertai oleh paralisis setengah sisi tubuh
kontralateral.
Medula Oblongata
Medulla oblongata terbentang dari lokasi keluarnya radiks vertebra
servikalis I (CI), setinggi foramen magnum, hingga tempat pertemuannya
dengan pons 2,6-3 cm lebih ke arah rostal. Susunan spasial subtansia alba
dan substansia grisea di medulla oblongata sudah berbeda dengan susunan
medulla spinalis di tingkata medulla terbawah, yaitu setinggi dekusatio
piramidum. Kornu anterior masih dapat terlihat, mereka mengandung
nuclei motorik untuk nervus servikalis I dan untuk radiks nervus asesorius.
suhu),
traktus
olivaris
asesorius
secara
filogenetik
lebih
tua
angiografi yang sesuai secara klinis berupa aliran retrograde pada rteria
vertebralis. Oklusi arteria subclavia perlu diobati hanya jika
menyebabkan iskemia pada lengan yang nyata dengan gejala lain
seperti vertigo atau penurunan kesadaran.
3. Sindroma vascular batang otak individual
Infark biasanya disebabkan oleh karena adanya emboli. Emboli dapat
berasal dari jantung, plak ateromatosa di arteri vertebralis, atau diseksi
arteri dengan thrombosis sekunder. Infark batang otak pada berbagai
lokasi sering menimbulkan manifestasi klinis berupa hemiplegia
alternans
(kelemahan
menyilang),
yang
didefinisikan
sebagai
serebri
posterior.
Gejala
berupa
kelumpuan
nervus
(mata, telinga)
Serabut aferen visual khusus membawa impuls yang berkaitan dengan
(N.III,
N.IV, N.VI,
N.XII).
serabut
eferen
visceral
1.2.1
kalkarina.
Korteks
penglihatan
primer
tersebut
mendapat
basilaris.
Nervus Occulomotorius (N.III)
N.III mempersarafi lima otot ekstrakuler yaitu M. Levator
palpebrae superior; M rectus superior, M rectus inferior, M recttus
medialis dan M. obliqus interior. Juga mensuplai aliran presinaptik
parasimpatetik je ganglion ciliary yang mengontrol fungsi Nukleus
somatomotorik
muncul
dari
daerah
lateral
pons
m.obliquus inferior.
Nervus Facialis (N.VII)
Nervus facialis sebenarnya terdiri dari serabut motorik, tetapi
dalam perjalananya ke tepi nervuls intermedius menggabungkan padanya.
Nervus intermedius tersusun oleh serabut sekretomotorik untuk glandula
salivatorius dan serabut yang menghantarkan impuls pengecap dari 2/3
bagian deran lidah. Nervus facialis merupakan saraf cranial yang
mempersarafi otot ekspressi wajah dan menerima sensorik dari lidah,
dalam perjalanannya bekerja sama dengan nervus karnialis yang lain,
karena itu dimasukkan ke dalam mix cranial nerve.
Saraf Inter Medius terletak pada bagian diantara N VII dan N VIII.
Serabut motorik saraf Facialis bersama-sama dengan saraf intermedius dan
saraf vestibulokoklearis memasuki meatus akustikus internus untuk
meneruskan perjalanannya didalam os petrosus (kanalis facialis). Nernus
menyusun
lintasan
preganglioner
parasimpatikus
yang
desendens nervus trigeminus dan dari situ impuls dihantarkan oleh jaras
trigeminotalamikus ke VPM dan VPL.
Proyeksi kortikalnya ialah kepada daerah operculum. Serabutserabut yang menghantarkan impuls pengecapan dari epiglotis ikut
menyusun nervus vagus. Serabut-serabut tersebut menyampaikan impuls
pengecapan kepada nukleus traktus solitarius.
Sindrom lesi nervus vagus unilateral ditandai oleh palatum mole
pada sisi lesi jatuh, refleks muntah menghilang, dan berbicara dari hidung
karena rongga hidung tidak dapat menutup lagi dari rongga mulut. Paresis
m.kontriktor faring menyebabkan mukosa palatal terdorong ke sisi normal
ketika pasien berfonasi, suara menjadi serak karena paresis plica vokalis,
disfagia, takikardia, serta aritmia jantung.
1.2.11 Nervus Accesorius (N.XI)
Saraf asesorius mempunyai radiks spinalis dan kranialis. Radiks
kranial adalah akson dari neuron dalam nukleus ambigus yang terletak
dekat neuron dari saraf vagus. Saraf aksesoris adalah saraf motorik yang
mempersarafi otot sternokleidomastoideus dan bagian atas otot trapezius,
otot sternokleidomastoideus berfungsi memutar kepala ke samping dan
otot trapezius memutar skapula bila lengan diangkat ke atas. Radiks
spinalis merupakan motorik murni. Ketika nervus asesorius berjalan
melewati foramen jugulare, pars spinalis bercabang lagi membentuk
cabang eksternal sedangkan pars kranialis bergabung dengan nervus
vagus.
Cedera pada nervus asesorius di distal muskulus sternokleidomastoideus hanya menyebabkan kelemahan m.trapezius saja,.
hipoglosus,
genioglosus,
longitudinalis
inferior
dan
1.3
Serebelum
1.3.1
Anatomi Permukaan
Cerebellum terletak di dalam fossa cranii posterior dan berada pada
posteriorpons dan medulla oblongata. Cerebellum terdiri dari dua hemisfer
yang dihubungkan oleh vermis. Cerebellum berhubungan dengan
mesencephalon melalui pedunculus cerebellaris superior, dengan pons
melalui pedunculus cerebellaris media, dandengan medulla oblongata
melalui pedunculus cerebellaris inferior. Pedunculus membentuk berkas
serabut saraf yang besar yang menghubungkan antara cerebellum dengan
susunan saraf lainnya. Hemisfer cerebellum terdiri dari substansia grissea
dan substansia alba.Cortex cerebella tersusun dalam lipatan ataufolia yang
dipisahkan oleh fissure transversal.
nukleus dorsalis
Jaras yang berasa dari neuron medula spinalis servikalis di atas level
kontak sinaptik yang berasal dari semua lobus serebri, tapi yang
paling banyak berasal dari lobus frontalis.
Serabut aferen lain dari nuklei raphe menoaminerik berjalan melalui
pendukulus sereberalis medius ke serebelum
4.Pendukulus sereberalis superior
Jaras eferen pendukuls serebelaris superior mengandung sebagian besar
serabut eferen serebelum. Serabut ini berasal dari nuklei serebelaris
profundi dan terutama berproyeksi ke struktur-struktur berikut :
1. Talamus kontralateral
2.Nukleus ruber kontralateral
3. Formasio retikularis
proses motorik terarah yang tepat dan terkordinasi dengan baik secara
sementara. Kordinasi serebelar terjadi secara tidak disadari.
1) Vestibuloserebelum
Fungsi menerima impuls dari apartus vestibularis yang membawa
informasi mengenai posisi dan gerak kepala. Output eferenya
mempengaruhi fungsi motorik mata dan tubuh sedemikian rupa
sehinga ekuilibrium dapat dipertahankan pada semua posisi dan pada
semua gerakan.
2) Spinoserebelum
Fungsi mengontrol tonus otot dan mengkordinasi kerja kelompokkelompok otot antagonistik yang berpartisipasi pada postur dan gaya
berjalan. Output eferenya memngaruhi aktivitas otot-otot anti gravitasi
dan mengontrol kekuatan gaya yang diinduksi oleh gerakan (misalnya,
inersia dan gaya sentrifugal).
3) Serebroserebelum
Hubungan serebroserebelum yang kompleks memungkinkan struktur
untuk meregulasi semua gerakan terarah secara halus dan tepat.
Melalui jaras spinoserebralis aferen yang menghantarkan dengan
cepat, serebroserebralis secara terus menerus menerima informasi
terbaru mengenai aktivitas motorik di perifer.
1.3.5 Ganguan serebelum
1) Iskemia dan perdarahan serebelum