Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
berharga ( The Golden Age). Selain itu anak merupakan praktisi dan
investasi bagi masa depan. Maka dari itu dalam diri anak perlu diberikan dan
dikembangkan nilai-nilai mendasar yang dapat digunakan secara fungsional
dalam kehidupannya kelak. Masa depan anak ditentukan dari sejauh mana ia
mendapatkan pendidikan yang layak sejak dini.
Taman Kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan
prasekolah formal. Pendidikan prasekolah membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak baik secara fisik maupun psikis di luar lingkungan
keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar. Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Depdiknas,
2003).
Secara garis besar ada lima aspek perkembangan yang dikembangkan
di TK yaitu: moral agama, sosial emosional, bahasa, kognitif dan fisik.
Bahasa merupakan salah satu aspek yang harus dikembangkan, haruslah
mendapat perhatian karena mempunyai peranan penting sebagai alat
berkomunikasi dan mengemukakan pendapat. Sebagai salah satu lembaga
pendidikan untuk anak usia empat sampai dengan enam tahun, Taman
Kanak-Kanak diwajibkan untuk memberikan fasilitas yang mampu
32
usia
Taman
Kanak-Kanak
diberikan
kesempatan
untuk
32
32
32
2. Bagi Guru
Proses perbaikan ini manfaatnya bagi guru yaitu diharapkan dapat
memberikan dan menambah wawasan guru untuk memberikan stimulasi
yang tepat dalam merangsang dan meningkatkan kemampuan anak
dalam mendengar dan berbicara dan mendorongnya agar lebih berani
dalam mengemukakan pendapatnya ( berekspresi secara lisan).
3. Bagi Lembaga
Menjadi masukan dalam meningkatkan kualitas profesional pendidik
dalam memperbaiki metode pembelajaran yang meningkatkan aktivitas
serta hasil belajar siswa di tingkat TK.
4. Bagi Orang Tua
Diharapkan dapat menambah wawasan bagaimana cara memfasilitasi
agar kemempuan berbicara anak dapat berkembang secara optimal dan
anak memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapatnya melalui
metode bercakap-cakap.
32
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Bercakap-cakap
1. Pengertian Metode
Mengajar adalah salah satu tugas utama guru, yang disebut dengan
fungsi instruksional. Dalam menggunakan fungsi instruksional itu,
penggunaan dan penerapan metode pengajaran merupakan salah satu
faktor yang penting yang ikut andil dalam kegiatan belajar mengajar.
Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode
atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati),
dan hodos ( jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang
harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu.Secara umum atau luas
metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk
mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar mengajar.
Pasaribu dan Simanjutak , mengatakan bahwa metode adalah cara
sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Dr.Winarno Surachmad, mengatakan bahwa metode mengajar
adalah cara-cara pelaksanaan dari pada murid-murid di sekolah.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang
yaitu, kemampuan guru ( profesionalisme guru) dalam mengelola
pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberi
kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga
menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah
cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa
pada saat berlangsungnya pengajaran. Sedangkan M. Sobri Sutikno
(2009:
88)
menyatakan
Metode
32
pembelajaran
adalah
cara-cara
memberikan
pengalaman
32
yang
menyenangkan
atau
tidak
32
pendapatnya
terhadap
sesuatu
objek
berdasarkan
dari 4 seri yang saling berkaitan dan merupakan suatu rangkaian sebuah
cerita atau sebuah informasi. Dengan maksud memupuk kesanggupan
meletakkan antara tanggapan-tanggapan dan menarik kesimpulan.
B. Perkembangan Bahasa
1. Perkembangan Bahasa Anak
Salah satu kemampuan anak yang sedang berkembang saat usia TK
adalah kemampuan berbahasa. Penguasaan bahasa sangat erat kaitannya
dengan kemampuan kognisi anak. Sistematika berbicara anak
menggambarkan sistematikanya dalam berpikir. Yang termasuk dalam
pengembangan bahasa selain dari berbicara adalah kemampuan
menyimak, membaca dan menulis.
Perkembangan bahasa anak usia Taman Kanak-kanak memang
masih jauh dari sempurna. Namun demikian potensinya dapat
dirangsanng lewat komunikasi yang aktif dengan menggunakan bahasa
yang baik dan benar. Kualitas bahasa yang digunakan orang-orang yang
dekat dengan anak-anak akan mempengaruhi keterampilan anak dalam
berbicara atau berbahasa. Di Taman Kanak-kanak, guru merupakan
salah seorang yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak.
Guru TK harus dapat mengupayakan strategi pembelajaran yang dapat
mengembangkan kemampuan bahasa anak,.
2. Bahasa dan Komunikasi
Bahasa sebagai fungsi dari komunikasi memungkinkan dua
individu atau lebih mengekspresikan berbagai ide, arti, perasaan dan
pengalaman. Badudu menyatakan bahwa bahasa adalah alat penghubung
atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri dari individuindividu yang menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginannya. Bahasa
sebagai suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer (manasuka)
digunakan masyarakat dalam rangka untuk bekerja sama, berinteraksi,
dan mengidentifikasikan diri. Berbahasa berarti menggunakan bahasa
berdasarkan pengetahuan individu tentang adat dan sopan santun. Jadi
dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan suatu sistem lambang yang
digunakan sebagai alat komunikasi oleh anggota masyarakat yang
bersifat arbitrer dan manusiawi.
32
dan
digunakan
sekelompok
individu
untuk
32
berubah
sesuai
dengan
32
oleh
kemampuan
menggunakan
bahasa
yang
gunakannya.
3) Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat
mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan
tersebut.
b. Karakteristik kemampuan bahasa anak usia 5-6 tahun
1) Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosa kata
2) Lingkup kosa kata yang dapat di ucapkan anak menyangkut: warna,
ukuran, bentuk, rasa, bau, keindahan, kecepatan, suhu, perbedaan,
perbandingan, jarak, permukaan (kasar halus)
3) Anak usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar
yang baik.
4) Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat
mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan
tersebut.
5) Percakapan yang di lakukan oleh anak usia 5-6 tahun telah
menyangkut berbagai komentarnya terhadap apa yang di lakukan
oleh dirinya sendiri dan orang lain, serta apa yang di lihatnya. Anak
pada usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan ekspresi diri,menulis,
membaca dan bahkan berpuisi.
5. Bentuk Bahasa
Bromley menyebutkan empat macam bentuk bahasa yaitu;
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa
berbeda dengan kemampuan berbicara. Bahasa merupakan suatu sistem
32
kesempatan
untuk
membicarakannya,
menuliskannya,
Keterampilan Berbicara
Semakin berkembangnya kemajuan ilmu teknologi setiap orang
dituntut untuk terus melakukan usaha dalam peningkatan diri. Salah satu
aspek penting sebagai modal keunggulan sumber daya manusia berkualitas
adalah melalui penguasaan berbahasa. Tarigan (1981: 15) menyatakan
bahwa berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi dari kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta
menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.
Selain pendapat di atas, Arsyad dan Mukti U. S dalam Rosita
mengungkapkan bahwa kemampuan berbicara adalah kemampuan
mengucapkan kalimat-kalimat untuk mengekspresikan, mengatakan,
menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Sebagai salah satu
lembaga pendidikan untuk anak usia empat sampai dengan enam tahun,
Taman Kanak-Kanak diwajibkan untuk memberikan fasilitas yang mampu
mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak secara optimal, salah
satunya adalah aspek perkembangan bahasa.
Strand dalam Elyawati (2009: 2) mengatakan bahwa adanya
stimulus berkelanjutan, proses interaksi dan rumusan bahasa secara verbal
dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak. Berdasarkan pendapat
yang dikemukakan di atas, sudah sepantasnya anak usia Taman KanakKanak diberikan kesempatan untuk mengekpsresikan gagasannya dalam
bentuk lisan. Jika anak terampil dalam berbicara memudahkan anak untuk
menjalin komunikasi lisan yang baik dengan teman sebayanya atau
mungkin dengan orang dewasa sekalipun.
Wortham (2006: 100) mengungkapkan bahwa anak akan belajar
dengan orang-orang di sekitarnya, anak menjadi seorang peniru yang baik
ketika dihadapkan pada lingkungan tempat tinggalnya. Kemampuan
berbicara sangat penting diberikan sedini mungkin, karena kemampuan
32
dari
kata-kata
untuk
mengekspresikan,
menyatakan,
32
BAB III
RENCANA PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada anak kelompok B di TK Bethel
Kecamatan Cihideung Tasikmalaya, yang beralamat di Jalan Yudane
gara Gg.Kebon Manggu No.21 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 20142015 dengan penggunaan metode bercakap-cakap. Seberapa besar
kontribusi yang diberikan dengan penerapan metode bercakap-cakap
dalam meningkatkan keterampilan berbicara pada anak, sehingga
tercapai kegiatan belajar yang menyenangkan dan menarik bagi anak.
2. Waktu Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan pada :
a. Semester
: I (Satu)
b. Minggu
: 10-11
c. Siklus I
: Senin s.d Jumat ( 20-25 Oktober 2014)
d. Siklus II
:Senin s.d Jumat ( 27-31 Oktober 2014)
e. Kelompok
:B
3. Tema / Subtema
a. Siklus I
: Binatang/ Binatang Peliharaan
b. Siklus II
: Tanaman/ Sayur-sayuran
4. Karakteristik anak kelompok B
Jumlah keseluruhan siswa kelompok B di TK Bethel Tasikmalaya
adalah 19 orang, yang terdiri dari 42%anak laki-laki yaitu sebanyak 8
orang dan 58% anak perempuan yaitu sebanyak 11 orang. Jumlah anak
perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah anak laki-lakinya.
Sebagian besar anak berusia 6 tahun, yaitu sebanyak 68 % atau 13 anak
dan 32 % sisanya berusia 5 tahun. Hal ini diperoleh berdasarkan tabel di
bawah ini :
Tabel 3
No
Nama Anak
Jenis
kelami
32
Umur
( Tahun )
Karakter
n
L
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Ayu Febriana
Cecilia Christie
Cecilia Cindy
Dela Purba
Destina Aulia
Firman Advencius
Hellen M
Jonathan Alan
Jeremi Adi
Jeremy F.I
Marthalia Nababan
Rizky
Ruth Tasya
Samuel Todo
Sela Fransisca
Tiffani Jean Tanama
Try Mawi Candra
Veronica B.Yosefa
Yudha Manase
Jumlah
6
6
5
6
6
5
5
6
5
5
6
6
6
6
6
6
6
5
6
Cengeng, komunikatif
Tidak Percaya diri
Asyik sendiri, pemalu
Komunikatif , manja
Komunikatif, pintar
Biasa
Biasa
Kurang konsentrasi
Cengeng, komunikatif
Komunikatif
Usil, cengeng
Pendiam
Biasa
Pemalu
Aktif, cengeng
Pintar, pemalu
Biasa
Pintar, komunikatif
Pendiam
11
5. Karakteristik Anak
Sebagian besar anak di kelompok B di TK Bethel memiliki
karakteristik komunikatif, perkembangan intelektual mereka tercermin
dalam pertumbuhan yang cepat dalam penguasaan kosa kata dan kekuatan
untuk mengekspresikan ide-ide. Anak-anak pada usia TK memiliki
dorongan kuat untuk mencari tahu tentang banyak hal. Keingintahuan
mereka mendorong mereka untuk belajar dan bereksplorasi.
Tetapi ada beberapa anak yang menunjukkan sikap egosentris,
yang memandang segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Sehingga
anak cenderung mengabaikan sudut pandang orang lain, hal ntersebut
terlihat dari perilaku anak yang masih suka menangis/cengeng. Hal
tersebut terjadi dikarenakan perbedaan latar belakang keluarga serta sikap
dan kebiasaan orang tua dan pengaruh lingkungan tempat tinggal.
B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus
32
sejauh
mana
kelebihan
dan
kelemahan
pelaksanaan
32
anak-anak
bercakap-cakap
tentang
cara
32
kegiatan,
berdoa
sebelum
pulang,
32
sayuran,
mengelompokkan
gambar
sayur-sayuran,
gambar yang
32
4) Penutup
Di kegiatan akhir anak membuat gambar sayur-sayuran, evaluasi
kegiatan, berdoa
pulang.
RKH 5
1) Pembukaan
Di awali
dengan
mengucapkan
salam,
berdoa,
salam,
pulang.
b. Langkah-langkah perbaikan
Siklus 1
1) Skenario perbaikan RKH 1
Guru menata ruang
kelas
dengan
sebaik-baiknya,
tentang
penggunaan
kata
ganti
aku,
saya,dia,
kesempatan
kepada
anak
untuk
bercerita
32
pendapatnya,
memberikan
penjelasan
dan
bahasa
yang
dimengerti
anak,
memberikan
untuk
menyebutkan
nama
binatang
sesuai
gambar,
32
Guru
menata
mempersiapkan
ruang
alat
peraga
kelas
berupa
dengan
gambar
sebaik-baiknya,
sayur-sayuran,
gambar
sayur-sayuran,
menggunakan
bahasa
yang
32
yang
diucapkan,
memperlihatkan
gambar
dan
32
pengembangan
adalah
berani
dan
terampil
dalam
mengungkapkan
adalah
kegiatan
merenung
atau
mengingat
dan
32
Refleksi
dilakukan
mengidentifikasi
sebelum
permasalahan
melakukan
dalam
penelitian
pembelajaran
untuk
sebelum
Hasil
refleksi
digunakan
sebagai
dasar
untuk
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus
1. Hasil Perbaikan Siklus 1
a. Hasil Perencanaan Perbaikan Pengembangan
Berdasarkan temuan-temuan dari kegiatan perencanaan perbaikan yang
dilakukan selama Siklus 1 yang dinilai oleh Penilai 1 dan Penilai 2, diperoleh
data sebagai berikut :
Tabel 4. 1
Penilaian Kemampuan Merencanakan
Perbaikan Pengembangan
No
.
1
2
3
4
32
Siklus 1
P2
P1
Ratarata
4,33
4,33
4,33
4,5
4,25
4,5
4,75
4,5
Kurang
Cukup
Baik
Baik Sekali
Siklus 1
Aspek yang diamati
Menata ruang dan sumber belajar serta
melaksanakan tugas rutin
Melaksanakan perbaikan kegiatan
pengembangan
Mengelola Interaksi Kelas
Bersikap terbuka dan luwes
Mendemonstrasikan kemampuan
khusus dalam perbaikan
32
Ratarata
P1
5
P2
5
4,28
4,57
4,43
4,6
4,6
4,4
4,65
4,6
4,85
4,63
4,6
4,63
4,85
4,93
4,25
4,5
4,38
Kurang
Cukup
Baik
Baik Sekali
32
Kemunculan
Ya Tidak
Kategori
1
2
3
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Berdasarkan tabel diatas dari 8 aspek yang diamati oleh observer,
semuanya sudah menunjukkan kemunculan ya, dengan nilai 75% dalam kategori
baik yaitu dalam 6 aspek dan 25% masih dalam kategori cukup, yaitu dalam hal
pengelolaan kelas dan pemberian umpan balik/fed back. Ini artinya menunjukkan
bahwa langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru sudah baik.
Tabel 4. 4
Penilaian Kemampuan Penerapan Metoda bercakap-cakap Tampilan ke-2
No
1
2
3
4
5
6
7
8
32
Kemunculan
Ya Tidak
Kategori
1
2
3
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Berdasarkan tabel diatas dari 9 aspek yang diamati oleh observer,
semuanya sudah menunjukkan kemunculan ya,
kategori baik yaitu dalam 7 aspek dan 22, 22% masih dalam kategori cukup, yaitu
dalam hal pengelolaan kelas dan pemberian kesempatan pada anak untuk
membuat kalimat dengan kata ganti. Ini artinya menunjukkan bahwa langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan guru sudah baik.
Tabel 4. 5
Penilaian Kemampuan Penerapan Metoda bercakap-cakap Tampilan ke-3
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Kemunculan
Ya Tidak
Kategori
1
2
3
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Berdasarkan tabel diatas dari 9 aspek yang diamati oleh observer,
semuanya sudah menunjukkan kemunculan ya, dengan nilai 88,89% dalam
kategori baik yaitu dalam 8 aspek dan 11,11% masih dalam kategori cukup, yaitu
dalam hal pengelolaan kelas. Ini artinya menunjukkan bahwa langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan guru sudah baik.
Tabel 4. 6
Penilaian Kemampuan Penerapan Metoda bercakap-cakap Tampilan ke-4
No
1
2
3
4
6
7
8
9
10
Kemunculan
Ya Tidak
Kategori
2
3
bergantian
Memberikan umpan balik/feed back
JUMLAH
11
Sumber : Lembar Observasi RKH 4 ( Siklus 1 )
11
11
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Berdasarkan tabel diatas dari 11 aspek yang diamati oleh observer,
semuanya sudah menunjukkan kemunculan ya, dengan nilai 100% dalam kategori
baik Ini artinya menunjukkan bahwa langkah-langkah pembelajaran yang
dilakukan guru sudah baik.
Tabel 4. 7
Penilaian Kemampuan Penerapan Metoda bercakap-cakap Tampilan ke-5
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
32
Kemunculan
Ya Tidak
Kategori
1
2
3
10
10
Nama Anak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Ayu Febriana
Cecilia Christie
Cecilia Cindy
Dela Purba
Destina Aulia
Firman Advencius
Hellen M
Jonathan Alan
Jeremi Adi
Jeremy F.I
Marthalia Nababan
Rizky
Ruth Tasya
Samuel Todo
Sela Fransisca
Tiffani Jean Tanama
Try Mawi Candra
Veonica Bravelie Yosefa
Yudha Manase
T1
T2
T3
T4
T5
32
yang
sebelumnya,
dan
dengan
kemampuan
Berkembang
Sesuai
Mencantumkan alat penilaian yang sesuai dengan aspek yang dinilai serta
Dalam menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam perbaikan kegiatan.
Menentukan penataan ruang kelas dan pengorganisasian anak agar
Siklus 2
P2
P1
32
Ratarata
4,5
4,25
4,67
4,3
4,49
4,5
4,5
4,5
4,5
4,75
Perbaikan ke
P1
P2
Ratarata
4,42
4,5
4,46
4,6
4,6
5
4,8
4,6
5
4,7
4,6
5
4,75
4,5
4,63
tabel
4.10
di
atas
dalam
pelaksanaan
perbaikan
6
7
8
Ya
32
Tidak
Kategori
1
dalam
Tabel 4.12
Penilaian Kemampuan Penerapan Metoda bercakap-cakap Tampilan ke-2
No
Kemunculan
Ya Tidak
32
Kategori
2
3
Keterangan :
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Berdasarkan tabel diatas dari 9 aspek yang diamati oleh observer,
semuanya sudah menunjukkan kemunculan ya, dengan nilai 100%
dalam
Tabel 4.13
Penilaian Kemampuan Penerapan Metoda bercakap-cakap Tampilan ke- 3
No
1
2
3
4
6
7
8
32
Kemunculan
Ya Tidak
Kategori
1
2
3
10
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Berdasarkan tabel diatas dari 10 aspek yang diamati oleh observer,
semuanya sudah menunjukkan kemunculan ya, dengan nilai 100%
dalam
5
6
7
8
9
10
Kemunculan
Ya Tidak
Kategori
1
2
3
secara bergantian
Memberikan umpan balik/feed back
JUMLAH
11
Sumber : Lembar Observasi RKH 4 ( Siklus 2 )
11
11
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Berdasarkan tabel diatas dari 11 aspek yang diamati oleh observer,
semuanya sudah menunjukkan kemunculan ya, dengan nilai 100% dalam kategori
baik Ini artinya menunjukkan bahwa langkah-langkah pembelajaran yang
dilakukan guru sudah baik.
Tabel 4.15
Penilaian Kemampuan Penerapan Metoda bercakap-cakap Tampilan ke-5
Kemunculan
No
1.
2
3
4
5
6
7
8
Ya
Menyiapkan rencana
pembelajaran ( RKM, RKH,
Alat/Media Pembelajaran)
Melakukan pengelolaan kelas
dengan baik
Menerapkan metode Bercakapcakap
Mengajukan pertanyaan yang
dapat merangsang anak untuk
bercakap-cakap
Memperlihatkan Alat Peraga
Memberikan kesempatan kepada
anak untuk menyebutkan nama
macam-macam sayuran sesuai
gambar
Memberikan respon terhadap
pendapat anak
Memberi kesempatan kepada
anak untuk menceritakan
sayuran yang disukai oleh anak-
32
Tidak
Kategori
1
anak
Memberi penjelasan mengenai
pambelajaran.
10 Memberikan penilaian terhadap
10
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Berdasarkan tabel diatas dari 10
semuanya sudah menunjukkan kemunculan ya, dengan nilai 100% dalam kategori
baik Ini artinya menunjukkan bahwa langkah-langkah pembelajaran yang
dilakukan guru sudah baik.
d. Hasil perkembangan anak setiap pertemuan
Tabel 4.16
Hasil Perkembangan anak
Perkembangan Anak
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Nama Anak
Ayu Febriana
Cecilia Christie
Cecilia Cindy
Dela Purba
Destina Aulia
Firman Advencius
Hellen M
Jonathan Alan
Jeremi Adi
Jeremy F.I
Marthalia Nababan
Rizky
Ruth Tasya
Samuel Todo
Sela Fransisca
Tiffani Jean Tanama
T1
T2
T3
T4
T5
32
Keterangan :
: Belum berkembang (BB)
: Mulai Berkembang (MB)
: Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
: Berkembang Sangat Baik (BSB)
Merencanakan
alat
dan
cara
penilaian
pengembangan.
32
dalam
kegiatan
perbaikan
kebutuhan
dan
dapat
mengefektifkan
perbaikan
kegiatan
pengembangan.
Dalam mendemonstrasikan kemampuan khusus dan melaksanakan penilaian
B. Pembahasan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode bercakapcakap dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada anak kelompok B di TK
Bethel Tasikmalaya. Sebelum dilakukan perbaikan keterampilan berbicara pada
kelompok B sangat lemah, kemampuannya baru mencapai 16 % dari jumlah anak
kelompok B yang berjumlah 19 orang. Lemahnya kemampuan tersebut terlihat
ketika kegiatan bercakap-cakap sebagian besar anak masih belum berani dalam
mengemukakan pendapatnya atau berbicara, dan masih ada beberapa anak yang
masih belum bisa bercerita mengenai gambar yang disediakan. Hal ini terjadi
karena beberapa faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah dengan
penggunaan metode belajar yang menarik minat anak dan sesuai dengan
karakteristik anak. Hasil dari pelaksanaan penelitian ini dapat di lihat pada tabeltabel di bawah ini:
1. Pembahasan Hasil Perencanaan Perbaikan Pengembangan
Diagram 4.1
Penilaian Kemampuan Merencanakan
Perbaikan Pengembangan
32
Prosentase
120
100
80
60
40
20
0
Siklus 1
Siklus 2
Rata-rata
32
Diagram 4.2
Penilaian Kemampuan Pelaksanaan
Perbaikan Pengembangan
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Prosentase
Siklus 1
Siklus 2
Rata-rata
meningkatkan mutu pendidikan bagi siswa itu sendiri dan motivasi belajar siswa
salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengelola proses belajar
mengajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Strand dan Elyawati yang mengatakan
bahwa adanya stimulus berkelanjutan, proses interaksi dan rumusan bahasa secara
verbal dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada anak.
32
Prosentase
60
40 1
Siklus
Siklus 2
20
0
1
Tampilan
Sumber : Data Lembar Observasi
Berdasarkan diagram 4.3 di atas dalam hasil penerapan metode bercakapcakap dari Siklus 1 mengalami peningkatan mulai dari 75% pada Tampilan 1
menjadi 77,8% pada Tampilan 2, kemudian menjadi 88,9% pada Tampilan 3 dan
meningkat menjadi 100% pada Tampilan 4 sampai Tampilan 5.begitu juga pada
Siklus 2 sudah mencapai 100% di Tampilan 1 sampai Tampilan 5. Salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu, kemampuan guru
(profesionalisme guru) dalam mengelola pembelajaran dengan metode-metode
yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi
pelajaran, sehingga menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan dan lebih
baik.
4. Hasil Perkembangan Anak
Diagram 4.4
Distribusi hasil kegitan pengembanagan Siklus I dan 2
32
20
15
10
Siklus 1
5
Column1
0
BB
MB
BSH
BSB
Hasil
Refleksi
Kekuatan
Siklus 1
-
Merumuskan indikator
32
Siklus 2
-
per baikan.
Mencantumkan dan
cara penilaian.
Tampilan dokumen
rencana perbaikan
Menata ruang dan
sumber belajar
Mendemonstrasikan
2.
Kelemahan
perbaikan.
Dalam penataan ruang
dan bahan.
Menentukan penataan
ruang kelas dan
pengorganisasian anak
Penggunaan bahasa dan
kemampuan khusus
Melaksanakan
perbaikan kegiatan
pengembangan
Mengelola waktu
secara efisien
gaya mengajar
Data temuan peneliti berdasarkan hasil refleksi dengan teman sejawat yang
dapat dihimpun adalah sebagai berikut :
1) Refleksi Komponen Pembelajaran
Kegiatan yang telah dilaksanakan sudah sesuai dengan indikator
yang ditentukan, materi yang disajikan juga sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, media pembelajaran telah sesuai dengan indikator
yang telah ditentukan, reaksi anak terhadap metode pembelajaran yang
digunakan dapat diterima sebagai pengalaman yang beragam. Alat
penilaian yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
2) Refleksi Proses Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan RKH
yang telah disusun, namun masih terdapat kelemahan dalam hal penataan
ruang kelas dan pengorganisasian anak, dan pengelolaan dan pemanfaatan
waktu yang belum maksimal. Penyebabnya dikarenakan belum optimalnya
penataan kegiatan tersebut. Dalam memperbaiki kelemahan tersebut guru
32
suasana
kegiatan
yang
kreatif
dan
inovatif,
juga
32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian dari data di atas secara umum dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode bercakap-cakap sangat efektif dalam meningkatkan
keterampilan berbicara pada anak kelompok B berhasil. Hal ini dibuktikan adanya
peningkatan dari aspek perencanaan perbaikan, pelaksanaan perbaikan, hasil
penerapan metode serta hasil perkembangan anak dan refleksi. Sebelum dilakukan
perbaikan keterampilan berbicara pada kelompok B sangat lemah, kemampuannya
baru mencapai 16 %. Setelah melakukan perbaikan pada siklus 1 terjadi
peningkatan menjadi 53% dan meningkat lagi menjadi 100% pada akhir siklus 2.
Adapun gambaran secara khusus dari perencanaan kegiatan perbaikan ini
dalam perumusan indikator sudah sesuai dengan tahap fase perkembangan anak.
Sehingga hasil dari perencanaan perbaikan pada siklus 1 ke siklus 2 mengalami
peningkatan sebanyak 23%.
32
metode
bercakap-cakap
sangat
efektif
untuk
meningkatkan
32
lebih
jauh
seorang
guru
dituntut
untuk
mengembangkan
32