Ujian Termal
Ujian Termal
b. Hujan
Hujan itu sendiri memiliki material utama air yang mengandung zat asam. Air
yang mengandung asam itu sendiri dapat mengurangi kekuatan bangunan khususnya
pada bagian komponen-komponen dan material-material bangunan. Walaupun
dampaknya tidak langsung terlihat dengan cepat, namun setelah sekian lama pengaruh
terhadap bangunan dapat terlihat begitu jelas. Air yang mengandung asam dapat
merusak komponen seperti beton, kayu, baja, dan komponen-komponen lainnya.
Pada kayu misalnya, kayu yang sering terkena air hujan sekian lama, pada bagian
kayu akan terlihat jamur-jamur yang tumbuh. Jamur-jamur ini sendiri dapat
mengurangi atau merusak ikatan-ikatan material kayu. Sehingga daya tahan kayu
menjadi berkurang. Selain itu pengaruhnya juga besar pada baja. Baja yang sering
terkena air utamanya air yang bersifat asam, baja tersebut akan beroksidasi dengan O2
sehingga akan mengakibatkan korosi atau perkaratan.
Masalah ini biasanya terjadi pada beton bertulang. Dengan terjadinya korosi,
volume baja akan bertambah besar. Kemudian akan terjadi beban atau volume
terkekang pada beton bertulang. Setelah sekian lama beton akan mengembung dan
mengakibatkan pecah-pecah maupun hancur pada permukaan beton bertulang tersebut
diakibatkan terjadinya volume terkekang dari baja. Selain itu masalah yang biasa
timbul berkenaan dengan air yaitu pada dinding dengan lapisan cat yang tak kedap air.
Tembok yang sering terkena air lama-kelamaan akan menimbulokan noda-noda. Bila
keadaan ini dibiarkan begitu saja akan membuat lapisan cat pada dinding mengelupas.
Adapun upaya-upaya yang digunakan dalam pengurangan pengaruh air terhadap
bangunan di antara lain :
1) Pembuatan atap.
Atap merupakan kunci pokok untuk mengurangi pengaruh air secara langsung
terhadap bangunan. Dalam pembuatan atap banyak hal-hal yang perlu diperhatikan,
seperti kemiringan atap dan material atap. Kemiringan standar yang dipakai oleh
perancang bangunan agar memudahkan air untuk bergerak antara 25-35.
Selain dari kemiringan atap, material atap yang digunakan harus menggunakan
material yang kedap air. Hal ini bertujuan agar air hujan tidak dapat masuk merembes
sehingga air hujan tidak jatuh ke langit-langit rumah atau bangunan. Namun hal ini
mungkin juga tidak bisa menahan air hujan untuk tidak masuk atau merembes ke
dalam. Karena untuk daerah tropis, perancang bangunan memberikan sela atau celah
di antara sambungan genteng. Hal ini sendiri bertujuan untuk mngurangi panas di
dalam atap.
2) Material yang kedap air.
Selain material atap yang kedap air, material yang digunakan agar air dari tanah
tidak merembes ke tembok atau lantai digunakan sloof. Hal yang dianjurkan dalam
pemasangan sloof ialah penempatan sloof sejajar dengan muka lantai. Selain itu
biasanya material yang akan terlihat begitu jelas pengaruhnya yaitu pada list plank.
List plank biasanya menggunakan kayu sebagai materialnya. Dan kayu akan mudah
lapuk bila terkena air untuk waktu yang cukup lama. Masalah ini bisa diatasi dengan
mengganti material kayu pada list plank dengan material-material yang kedap air,
misalnya seperti fiber, dll.
3) Cat.
Cat juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi perembesan air terhadap
material-material yang kontak secara langsung dengan air seperti genteng, list plank,
tembok atau dinding, baja, dll. Dalam pemilihan cat, sebaiknya menggunakan cat
yang memiliki zat anti atau kedap air. Cat-cat seperti ini mudah ditemukan di pasaran
dan dengan harga yang terjangkau.
c. Angin
Arah dan kecepatan angin adalah pertimbangan penting pada sebuah tapak
disemua iklim. Variasi angin musiman dan harian harus dipertimbangkan secara hatihati dalam mengevaluasi potensi untuk ventilasi ke interior ruangan dan halaman luar
gedung pada saat cuaca panas, menyebabkan kehilangan panas pada saat cuaca dingin
dan akan mempengaruhi beban lateral pada struktur bangunan. Angin kesejukan pada
ruangan, mengatur suhu atau panas pada ruangan, dll. Tanpa angin pengaturan suhu
ruangan agar sesuai dengan suhu udara luar akan sangat terganggu. Karena angin itu
sendiri dapat membawa hawa panas pada ruangan. Namun angin juga dapat membawa
hawa panas. Keadaan ini biasanya disebut sebagai musim kemarau.
Bangunan dalam konstruksinya tidak hanya tergantung pada beban yang dipikul
dan beban konstruksi itu sendiri. Angin sendiri juga memiliki kekuatan yang dapat
merobohkan bangunan seperti angin topan dan angin puting beliung. Angin ribut
semacam itu dapat mengangkat segala hal dan benda yang dilewatinya seperti atap,
bahkan dinding bangunan sekalipun.
Untuk menghindari tekanan dan hisapan adapun beberapa teknik atau strategi
yang diantaranya sebagai berikut :
1) Pembuatan tanggul atau perisai
2) lokasi terlindungi
3) Penanaman vegetasi sebagai pengarah atu mengatur arah fdan laju angin
4) ketinggian bangunan dan penggunaan atap
Angin juga dimanfaatkan untuk mengatasi suhu ruangan sebuah banguna yang
terlalu tinggi yaitu dengn cross ventilation. Berikut nenerapa penerapannya :
merupakan salah satu faktor pemicu terbentuknya Kutub Panas Kota. Kurangnya vegetasi
sebagai penutup lahan dan rendahnya kelembaban tanah. Sesuai dengan fitrahnya,
tanaman pada siang hari menyerap panas matahari untuk proses fotosintesis kemudian
menguapkannya kembali ke atmosfer dalam proses evapotranspirasi yang mempunyai efek
pendinginan. Penyebab lain dari UHI adalah akibat dari efek geometrik. Gedung-gedung
tinggi yang biasanya banyak dijumpai di perkotaan menyediakan permukaan ganda untuk
memantulkan dan menyerap sinar matahari, sehingga meningkatkan efisiensi pemanasan
kota. Gedung-gedung yang tinggi juga menghalangi angin yang sebenarnya membantu
proses pendinginan.
Faktor lainnya antara lain adalah :
1) Absorpsi sinar matahari di perkotaan lebih besar daripada di pedesaan.
2) Evapotranspirasi di perkotaan lebih kecil daripada di pedesaan.
3) Kurangnya variasi pergerakan angin dekat permukaan tanah di perkotaan.
4) Panas buatan dan pencemaran di perkotaan menambah besarnya panas yang
dikandungnya.
Meluasnya Heat Island akan menyebabkan peningkatan ketidaknyamanan kehidupan
manusia, sehingga manusia membutuhkan pendingin seperti AC, kipas angin yang
berdampak pemborosan energi listrik dan polusi, dan menyebabkan Green house effect.
Pemakaian energi listrik akan meningkatka nemisi sulfur dioxide, carbon monoxide,
nitrous oxides, carbon dioxide, yang dikenal sebagai gas rumah kaca yang akan
berkontribusi pada pemansan global dan perubahan iklim. Heat island pada musim
kemarau akan mempercepat pembentukan kabut yang berbahaya, seprti prekusor ozon
yaitu nitrous oxides (NOx) and volatile organic compounds (VOCs) yang bereaksi secara
fotokimia menghasilkan ozon di permukaan.
Solusi untuk masalah ini adalah dengan memperluas RTH, menggunakan bahan
bakar ramah lingkungan, menggalakkan penanaman pohon, menghidupkan transportasi
massal yang aman dan nyaman agar menurunkan tingkat kemacetan di jalan raya yang
menyebabkan polusi udara. Karena dengan adanya RTH tersebut mampu untuk menyerap
zat-zat polutan untuk meningkatkan kualitas dari udara yang sudah tercemar. Kampanye
akan pentingnya menanam pohon di tiap pekarangan rumah juga perlu di galakan, one
man one tree sehingga paling tidak bisa membantu untuk mengurangi kadar polusi udara
di lingkungan sekitar.