Anda di halaman 1dari 2

PVC

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Polivinil klorida (IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, adalah polimer


termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia,
setelah polietilena danpolipropilena. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi
dipakai dalam konstruksi. Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah
dirangkai. PVC bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer,
umumnya ftalat. PVC yang fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap,
dan insulasi kabel listrik.
PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl). Karena 57%
massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku minyak
bumi terendah di antara polimer lainnya.
Proses produksi yang dipakai pada umumnya adalah polimerisasi suspensi. Pada proses ini,
monomer vinil klorida dan air diintroduksi ke reaktor polimerisasi dan inisiator polimerisasi,
bersama bahan kimia tambahan untuk menginisiasi reaksi. Kandungan pada wadah reaksi terusmenerus dicampur untuk mempertahankan suspensi dan memastikan keseragaman ukuran
partikel resin PVC. Reaksinya adalah eksotermik, dan membutuhkan mekanisme pendinginan
untuk mempertahankan reaktor pada temperatur yang dibutuhkan. Karena volume berkontraksi
selama reaksi (PVC lebih padat dari pada monomer vinil klorida), air secara kontinu ditambah ke
campuran untuk mempertahankan suspensi.
Ketika reaksi sudah selesai, hasilnya, cairan PVC, harus dipisahkan dari kelebihan monomer
vinil klorida yang akan dipakai lagi untuk reaksi berikutnya. Lalu cairan PVC yang sudah jadi
akan disentrifugasi untuk memisahkan kelebihan air. Cairan lalu dikeringkan dengan udara
panas dan dihasilkan butiran PVC. Pada operasi normal, kelebihan monomer vinil klorida pada
PVC hanya sebesar kurang dari 1 PPM.
Proses produksi lainnya, seperti suspensi mikro dan polimerisasi emulsi, menghasilkan PVC
dengan butiran yang berukuran lebih kecil, dengan sedikit perbedaan sifat dan juga perbedaan
aplikasinya.
Produk proses polimerisasi adalah PVC murni. Sebelum PVC menjadi produk akhir, biasanya
membutuhkan konversi dengan menambahkan heat stabilizer, UV stabilizer,pelumas, plasticizer,
bahan penolong proses, pengatur termal, pengisi, bahan penahan api, biosida, bahan
pengembang, dan pigmen pilihan.
Daftar isi
[sembunyikan]

1Sejarah

2Aplikasi
o

2.1Pakaian

2.2Kabel listrik

2.3Perpipaan

3Kesehatan dan keamanan


o

3.1Plasticizer ftalat

3.2Monomer vinil klorida

4Daur ulang

5Pranala luar

Sejarah[sunting | sunting sumber]


PVC ditemukan secara tidak sengaja oleh Henri Victor Regnault pada tahun 1835 dan Eugen
Baumann pada tahun 1872. Di awal abad ke 20, ahli kimia Rusia, Ivan Ostromislensky dan Fritz
Klatte dari perusahaan kimia Jerman Griesheim-Elektron mencoba menetapkan penggunaan
PVC sebagai produk komersial. Tetapi, kesulitan pengkakuan bahan menghalangi usaha
mereka. Pada tahun 1926, Waldo Semon dan perusahaan B. F. Goodrich mengembangkan
metode menjadikan PVC 'benar-benar plastik' dengan menambahkan berbagai bahan
tambahan. Hasilnya, PVC menjadi lebih fleksibel dan lebih mudah diproses yang lalu mencapai
penggunaan secara luas.1

Aplikasi[sunting | sunting sumber]


Sifat PVC yang menarik membuatnya cocok untuk berbagai macam penggunaan. PVC tahan
secara biologi dan kimia, membuatnya menjadi plastik yang dipilih sebagai bahan pembuat pipa
pembuangan dalam rumah tangga dan pipa lainnya di mana korosi menjadi pembatas
pipa logam.
Dengan tambahan berbagai bahan anti tekanan dan stabilizer, PVC menjadi bahan yang populer
sebaga bingkai jendela dan pintu. Dengan penambahan plasticizer, PVC menjadi cukup elastis
untuk digunakan sebagai insulator kabel.

Pakaian[sunting | sunting sumber]


PVC telah digunakan secara luas pada bahan pakaian, yaitu membuat bahan serupa kulit. PVC
lebih murah dari karet, kulit, atau lateks sehingga digunakan secara luas. PVC
juga waterproof sehingga dijadikan bahan pembuatan jaket, mantel, dan tas.

Kabel listrik[sunting | sunting sumber]


PVC yang digunakan sebagai insulasi kabel listrik harus memakai plasticizer agar lebih elastis.
Namun jika terpapar api, kabel yang tertutup PVC akan menghasilkan asap HCldan menjadi
bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Aplikasi di mana asap adalah bahaya utama (terutama
di terowongan), PVC LSOH (low smoke, zero halogen) adalah bahan insulasi yang pada
umumnya dipilih.

Anda mungkin juga menyukai

  • Anemia
    Anemia
    Dokumen3 halaman
    Anemia
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Pedoman KTR
    Pedoman KTR
    Dokumen52 halaman
    Pedoman KTR
    Zainoor 'Ain Jamil
    100% (1)
  • Infeksi
    Infeksi
    Dokumen5 halaman
    Infeksi
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen3 halaman
    Asma
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Hipoglikemi
    Hipoglikemi
    Dokumen1 halaman
    Hipoglikemi
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Rubela
    Rubela
    Dokumen2 halaman
    Rubela
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Hipoglikemi
    Hipoglikemi
    Dokumen1 halaman
    Hipoglikemi
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Hipotermia
    Hipotermia
    Dokumen3 halaman
    Hipotermia
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Meningitis
    Meningitis
    Dokumen5 halaman
    Meningitis
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Hipotermia
    Hipotermia
    Dokumen3 halaman
    Hipotermia
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Demam Reumatik
    Demam Reumatik
    Dokumen2 halaman
    Demam Reumatik
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Mastoiditis
    Mastoiditis
    Dokumen1 halaman
    Mastoiditis
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Campak
    Campak
    Dokumen3 halaman
    Campak
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Mual
    Mual
    Dokumen1 halaman
    Mual
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Muntah
    Muntah
    Dokumen1 halaman
    Muntah
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Dahak
    Dahak
    Dokumen1 halaman
    Dahak
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • BAB II Anestesi Obgyn
    BAB II Anestesi Obgyn
    Dokumen48 halaman
    BAB II Anestesi Obgyn
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Referat Asma Anak
    Referat Asma Anak
    Dokumen24 halaman
    Referat Asma Anak
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Radang Paru
    Radang Paru
    Dokumen10 halaman
    Radang Paru
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Edema Paru
    Edema Paru
    Dokumen1 halaman
    Edema Paru
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Batuk
    Batuk
    Dokumen3 halaman
    Batuk
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Undangan Pernikahan
    Undangan Pernikahan
    Dokumen2 halaman
    Undangan Pernikahan
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Tuberkulosis
    Tuberkulosis
    Dokumen4 halaman
    Tuberkulosis
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Pneumonia
    Pneumonia
    Dokumen12 halaman
    Pneumonia
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen10 halaman
    Asma
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Bronkitis
    Bronkitis
    Dokumen3 halaman
    Bronkitis
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Oligomenorea
    Oligomenorea
    Dokumen1 halaman
    Oligomenorea
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat
  • Shock
    Shock
    Dokumen1 halaman
    Shock
    Titi Afrianto
    Belum ada peringkat