Anda di halaman 1dari 55

IVA test dan PAP SMEAR

Galih Indra Permana


FAA 111 0017

DEFINISI
IVA (inspeksi visual dengan asam
asetat)
pemeriksaan
leher
rahim
(serviks) dengan cara melihat
langsung
(dengan
mata
telanjang) leher rahim setelah
memulas leher rahim dengan
larutan asam asetat 3-5%
Pemeriksaan skrining kanker
serviks

1
2
3
4

Epitel columnar
SSK Original
SSK Fungsional
Epitel Skuamosa
Original

Asam asetat dioleskan dengan menggunakan kapas lidi kemudian tunggu


1 menit

Kanker Serviks
adalah keganasan
yang terjadi pada
leher rahim (serviks),
yang merupakan
bagian terendah dari
rahim yang menonjol
ke puncak liang
sanggama (vagina)

Serviks normal

Gejala
klinik
Tidak ada keluhan pada stadium dini
Keputihan yang tidak bisa sembuh
Perdarahan spontan atau setelah
berhubungan
Nyeri panggul
Penurunan berat badan > 10% dlm 3
bulan
Gangguan berkemih
Gangguan buang air besar
Gangguan ginjal
Mual dan muntah

Perjalanan
alami
Kanker

Lesi Pra Kanker

HPV

Displasia
Ringan

------------------- 3-17 tahun


-----------------------

Displasia
Sedang

Displasia
Keras

Karsinoma
Insitu

Penting melakukan

Kanker
Serviks

INDIKASI

PROGRAM SKRINING OLEH WHO

SYARAT

Alat/Bahan IVA

Tempat pemeriksaan khusus


Meja pemeriksaan
Sumber cahaya yang cukup
Asam asetat 3-5%
Kapas lidi
Sarung tangan bersih (lebih baik
steril)
Spekulum vagina

Cara membuat asam asetat

Tatacara pemeriksaan

Jelaskan prosedur kepada pasien


Lakukan inform consent
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
Pasien berbaring dengan posisi litotomi
Pasang handscoen
Dengan spekulum cocor bebek serviks dapat dilihat
dengan jelas dengan menggunakan lampu sorot
Serviks dipulas dengan asam asetat 3-5%, tunggu
selama 1-2 menit, selanjutnya lihat perubahan
yang terjadi pada serviks
Acetowhite muncul pada lesi prakanker pada
daerah SCJ

Patofisiologi timbulnya
acetowhite
Onkoprotein tertanam pada permukaan
sitoplasma dengan lapisan lipid
Perubahan susunan asam amino pada
sel-sel menyebabkan mudah
terdestruksi oleh asam sehingga
terjadi koagulasi
Metaplasia akan menampakan daerah
atipik ditandai dengan peningkatan inti
sitoplasma
Berkurangnya kemampuan sinar
menembus epitel sehingga akan nampak
gambaran putih (acetowhite)

Acetowhit
e (-)

Acetowhite
(+)
r
be a
m y
Su ha
ca

r
be a
m y
u
S ha
ca

Kategori IVA
Kategori IVA

Temuan klinis

Tes negatif

Tidak ada lesi acetowhite atau


lesi acetowhite yang halus; polip,
servisits, inflamasi.

Tes positif

Gambaran
acetowhite
jelas,
tegas, tampak berbeda dengan
daerah sekitar, tampak padatdengan atau tanpa meningginya
tepi
SCJ;
leukoplakia
(hiperkeratosis).

Suspek kanker

Terlihat ulserasi, bentuk kembang


kol atau seperti ulkus, dan
berdarah bila disentuh

Lokasi, ekstensi, intensitas warna,


tepi, demarkasi (BATAS), dan ukuran

IVA negatif

IVA positif

Batasan Klinis
Lesi Putih
Daerah putih dengan batas
jelas, warna putih padat dan
opak, lokasi di daerah
transformasi dekat dengan
atau bersinggungan dengan
SSK adalah tanda diagnosis
Lesi Putih (IVA positif)
Lesi Putih sangat mungkin
suatu lesi Prakanker

Lesi putih yang tidak


signifikan
Jauh dari SSK

Garis putih
dekat os
(endoserviks)

Putih pucat,
batas tidak
tegas

Bintik putih
pucat pada os
(endoserviksl)

Larik putih

Positif

Suspek kanker

Alur Pemeriksaan IVA


Inspekulo Servik
SSK = Sambungan Skuamo
Kolumnar

Curiga Infeksi

Tampak normal

Curiga kanker
Tidak tampak SSK

Terapi
Pemeriksaan IVA
Negatif

Positif

Pap
Smear

Biopsi

Alur Penatalaksanan
Kasus dengan IVA Positif
IVA Positif
Kolposkopi
Lesi Negatif
Pemeriksaan
rutin

Lesi Positif
Biopsi terarahPA

TINDAK LANJUT

KEUNTUNGAN IVA
Sederhana, mudah diterapkan di
daerah dengan infrastruktur minimal
Biaya rendah
Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
Banyak tenaga kesehatan yang dapat
melakukan prosedur ini
Hasil tes dapat diketahui dengan
cepat
Membutuhkan hanya satu kali
kunjungan

Kerugian
Kurang memadai jika dilakukan pada
usia menopause
Sangat mengandalkan kemampuan
pemeriksa dalam interpretasi hasil

Definisi
Pap smear adalah pemeriksaan sitologi
dari serviks dan porsio untuk melihat
serviks atau porsio (displasia) sebagai
tanda awal keganasan serviks atau
prakanker.
Pap smear mudah dikerjakan, cepat,
tidak sakit serta bisa dilakukan setiap
saat kecuali pada saat haid.

PAP
Pemeriksaan sitologi eksfoliatif
SMEAR
dari epitel serviks untuk
mendeteksi lesi prakanker
secara dini

Sejarah
Pap smear pertama kali diperkenalkan
tahun 1928 oleh Dr. George Papnicolou
dan Dr. Aurel Babel, namun populer
sejak tahun 1943.

Tujuan pap smear

Manfaat pap smear(1)

Manfaat pap smear (2)

Indikasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi


1.
2.
3.
4.

Umur
Sosial ekonomi
Paritas
Usia wanita saat menikah

Kapan mulai pap


smear
? Sudah menikah

Telah berhubungan
seksual 3th

(> 18 th) (beberapa


negara)

3 tahun sekali, kecuali


dengan Faktor Risiko

Setidak-tidaknya sekali
dalam seumur hidup usia
35 tahun

Prosedur Pemeriksaan

Prosedur pemeriksaan
1. Persiapkan alat-alat yang akan digunakan,
meliputi spekulum bivalve (cocor bebek),
spatula ayre, kaca objek yang telah diberi
label atau tanda, dan alkohol 95%
2. Pasien berbaring dengan posisi litotomi
3. Pasang spekulum sehingga tampak jelas
vagina bagian atas, forniks posterior,
serviks uterus, dan kanalis servikalis
4. Periksa serviks apakah normal/tidak

5. Spatula dengan ujung pendek dimasukkan ke


dalam endoserviks dimulai dari arah jam 12 dan
diputar 360 searah jarum jam
6. Sediaan yang telah didapat, dioleskan keatas
kaca objek pada sisi yang telah diberi tanda
dengan membentuk sudut 45 satu kali usapan
7. Celupkan kaca objek kedalam larutan alkohol
95% selama 10 menit
8. Kemudian sediaan dimasukkan kedalam wadah
transpor dan dikirim ke ahli patologi anatomi

Syarat Pengambilan Bahan


(1)
1. Bahan pemeriksaan harus berasal dari
porsio serviks
2. Pemeriksaan pap smear dapat dilakukan
setiap waktu diluar masa haid yaitu
sesudah hari siklus haid ketujuh sampai
dengan masa premenstrual
3. Apabila klien menyakini gejala perdarahan
diluar masa haid dan dicurigi penyebab
kanker leher rahim, sediaan pap smear
dilakukan saat itu walau ada perdarahan

Syarat Pengambilan Bahan


(2)
4. Pada peradangan berat pengambilan
ditunda sampai selesai pengobatan
5. Klien dianjurkan untuk tidak melakukan
irigasi vagina (pembersihan vagina dengan
zat lain), memasukkan obat melalui vagina
atau melakukan hubungan seks sekurangkurangnya 24 jam, sebaiknya 48 jam
6. Klien yang sudah menopause, papsmear
dapat dilakukan kapan saja

Interpretasi hasil pap smear


Klasifikasi papanicolaauo, membagi menjadi
5 kelas, yaitu:
1. Kelas I : tidak ada sel abnormal
2. Kelas II : terdapat gambaran sitologi atipik,
namun tidak ada indikasi adanya keganasan
3. Kelas III : gambaran sitologi yang dicurigai
keganasan displasia ringan sampai sedang
4. Kelas IV : gambaran sitologi dijumpai pada
displasia berat
5. Kelas V : keganasan

Interpretasi hasil pap smear


Pengelompokan
berdasarkan
sistem
Cervical
Intraepithelial
Neoplasma (CIN):
1. CIN I merupakan displasia ringan
dimana ditemukan sel neoplasma
pada kurang dari sepertiga lapisan
epitelium
2. CIN II merupakan displasia sedang
dimana melibatkan 2/3 epitelium
3. CIN III merupakan displasia berat
atau karsinomain situ dimana
telah
melibatkan
sampai
basement
membrane
dari
epitelium

Interpretasi hasil pap smear

Berdasarkan klasifikasi Berhesda


1. Sel skuamosa

Interpretasi hasil pap smear


2. Sel glandular

Anda mungkin juga menyukai