Hardness
Hardness
PENDAHULUAN
Parameter kualitas air terdiri dari sifat fisik, sifat kimia, dan sifat
biologi. Sifat fisik yaitu warna, rasa, bau, suhu, dan konduktivitas.
Sifat kimia meliputi pH, amonia, nitrat, nitrit, sulfat, besi total, dan
kesadahan. Sifat biologi di dalam air yang terutama ditinjau adalah
kandungan bakteri coliform yang terdapat pada airtanah. Air yang
mengandung bakteri coliform dianggap telah terkontaminasi dengan
kotoran manusia atau binatang. Kandungan bakteri coliform yang
tinggi dapat menyebabkan sakit perut, sehingga kandungan bakteri
coliform pada air tanah berdasarkan standar kesehatan diisyaratkan
untuk penggunaan air minum adalah nihil.
Tempat pembuangan akhir sampah adalah tempat di mana
sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya yaitu sejak
dari
sumber,
pengumpul,
pengangkutan,
pengelolaan,
dan
memiliki
bahan
dasar
plastik,
Pemusnahannya
dapat
dilakukan
logam,
gelas,
karet.
pembakaran
tetapi
dapat
3. Sifat kimia airtanah yaitu unsur amoniak, nitrat, nitrit, sulfat, besi
total, kesadahan dan pH;
4. Sifat biologi air tanah yaitu Bakteri Coli.
Proses pengumpulan data untuk memperoleh keempat data
tersebut dilakukan dengan metode survei langsung dilapangan. Data
pertama yaitu pengukuran tinggi muka airtanah. Pengukuran tinggi
muka airtanah adalah ketinggian muka airtanah dari muka air laut
rata-rata dalam satuan meter (mdpl). Arah aliran air tanah
digambarkan dengan flownets, yaitu peta yang menunjukan arah
aliran dan ketinggian muka airtanah. Arah aliran selalu membentuk
garis tegak lurus terhadap garis ketinggian airtanah. Penentuan titik
sampel airtanah dilakukan secara purposive sampling yaitu sampel
diambil dengan maksud atau tujuan tertentu yaitu dengan
mempertimbangkan Penggunaan Lahan yang berupa permukiman
dan arah aliran air tanah. Sehingga dipilih 45 sumur sebagai untuk
dijadikan sampel penelitian,yang terdiri dari 33 sumur gali dan 12
sumur bor.
Pengukuran sifat fisik dapat dilakukan langsung dilapangan
dengan melihat secara kasat mata seperti warna, rasa, dan bau.
Pengukuran nilai daya hantar listrik (DHL)\ dilakukan untuk
memperoleh data nilai daya hantar listrik airtanah yang ada di daerah
penelitian. Daya Hantar Listrik (DHL) adalah Kemampuan air untuk
menghantarkan arus listrik. Sampel DHL yang diukur yaitu 33
sampel. Pengukuran DHL dilakukan dengan alat yang namanya EC
meter. Cara kerja EC meter yaitu dengan mencelupkan elektroda
konduktometer kedalam air sumur, maka di dalam layar EC meter
akan muncul angka besaran nilai yang terkandung dalam air tersebut
dengan satuan mhos/cm. Pengukuran EC meter juga dapat
digunakan untuk mengetahui suhu yang ada dalam air.
Pengambilan sampel kimia airtanah menggunakan botol
plastik. Sampel ini tidak memerlukan perlakuan khusus seperti pada
dimana
air
tanah
bergerak
menuju
sungai
yang
tetapi ada 2 sampel yang berwarna agak keruh dan keruh yaitu pada
sampel sumur pantau atau titik 2 dan pada titik 16. Penentuan bau
pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan cara
pengkajian secara langsung di lapangan. Hasil pengujian di lapangan
menunjukkan bahwa pada sumur-sumur di daerah penelitian secara
keseluruhan tidak berasa dan tidak berbau. Parameter rasa dan bau
dari air sumur yang dipergunakan sebagai sampel masih sesuai
dengan persyaratan air minum dan masih layak untuk diminum dan
dikonsumsi.
Pengambilan sampel air tanah dilakukan pada 10 titik sumur.
Sampel yang berada di Desa Tanggan mengandung Amonia dengan
kadar yang sangat kecil. Dari semua sampel tidak ada kadar amonia
yang melebihi ambang baku mutu air minum. Kadar amonia paling
tinggi yaiu pada sampel titik 18 dengan kadar amonia sebesar 0,568
mg/L, sedangkan kadar amonia yang terendah yaitu 0,0094 mg/L
pada titik 4, 16, 20. Dan 26. Kadar amonia dari baku mutu air minum
yang aman untuk dikonsumsi yaitu kurang dari 1,5 mg/L. Disajikan
pada gambar 4 dan gambar 5.
Kadar besi yang ada pada Desa Tanggan yang diambil dari
sepuluh sampel ada lima sampel yang melebihi batas baku mutu air
minum yaitu pada sampel titik 4, 16, 18, 20, dan 26 dengan nilai
masing-masing titik adalah 0,75 mg/L; 0,72 mg/L; 0,93 mg/L; 0,46
mg/L; 0.67 MG/L. Persyaratan baku mutu air minum yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010
menyebutkan bahwa kadar maksimal yang diperboleh dalam besi
adalah 0,3 mg/L. Jadi apabila kadar besi lebih dari 0,3 mg/L maka
sudah tidak layak untuk diminum. Kadar besi yang tinggi pada Desa
Tanggan dipengaruhi oleh faktor batuan yang ada pada daerah
tersebut. Disajikan pada Gambar 12 dan Gambar 13.
1.2.2. Hardness
Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam
kalsium dan magnesium air sadah tidak baik untuk mencuci karena ionion Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa asam karbohidrat pada
sabun dan membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih. Senyawasenyawa kalsium dan magnesium ini relatif sukar larut dalam air,
sehingga senyawa-senyawa ini cenderung untuk memisah dari larutan
dalam bentuk endapan atau precipitation yang kemudian melekat pada
logam (wadah) dan menjadi keras sehingga mengakibatkan timbulnya
kerak.
1.2.2.1. Pengertian Hardness
Hardness adalah kandungan mineral-mineral tertentu
di
dalam air, umumnya ion kalsium (Ca 2+) dan ion magnesium
(Mg2+) dalam bentuk garam karbonat.
dengan
pemanasan
(pendidihan),
sehingga
CO + H O + CaCO
2
2
3
(endapan)
Mg(HCO )
3 2 (dipanaskan)
CO + H O + MgCO
2
2
3
(endapan)
2. Kesadahan Tetap
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang disebabkan
oleh adanya garam-garam klorida, sulfat, dan karbonat
(endapan) dan magnesium hidroksida (endapan) dalam air.
Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan penambahan
natrium karbonat atau kalsium hidroksida menjadi endapan
CaCO dan Mg(OH) seperti reaksi berikut :
3
2
CaCl2 + Na2CO3(endapan) CaCO3(endapan) + 2NaCl(larut)
CaSO4 + Na2CO3
CaCO3(endapan) + Na2SO(larut)
MgCl2 + Ca(OH)2
Mg(OH)2(endapan) + CaCl2(larut)
MgSO4 + Ca(OH)2
Mg(OH)2(endapan) + CaSO4(larut)
Kesadahan
umum
atau
General
Hardness
sehingga
mencapai
nilai
kesadahan
yang
diperlukan.
sehingga
mengendap,pada air
pada
air
panas
sebagian
CaCO3
banyak lagi.
1.2.4.2. Penanggulangan kesadahan tetap
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan pengendapan
kimia dapat dilakukan dengan proses kapur soda ash (lime
soda softening) atau dengan proses soda kaustik. Dengan
penambahan kapur tersebut dapat terjadi pengendapan.
Endapan yang terjadi dapat dipisahkan dari air dengan cara
pengendapan.
1.2.5. Metoda Analisis Hardness
Metode Analisis Hardness yaitu :
1. Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah
dengan sabun. Dalam air lunak , sabun akan menghasilkan busa
yang banyak . Pada air sadah sabun tidak akan menghasilkan busa
atau menghasilkan sedikit sekali busa.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1. Alat
1. Buret 50 ml
2. Statif & kleim
3. Pipet volume 25 ml
4. Pipet volume 1 ml
5. Corong
6. Labu ukur 100 ml
7. Erlemeyer 250 ml
8. Gelas ukur 250 ml
9. Gelas ukur 100 ml
10. Pipet tetes
11. Beaker glass 500 ml
12. Botol semprot
13. Spatula
14. Bola karet
15. Tisu
2.2. Bahan
1.
2.
3.
4.
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
3 buah
1 buah
1 buah
5 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
secukupnya
5. Indikator NaNa
6. Larutan EDTA 0,01M
7. Indikator EBT
8. Aquades
9. Air mineral merk Nestle
10. Air mineral merk Vit
11. Air mineral merk Prim-O
BAB III
PROSEDUR KERJA
BAB IV
GAMBAR RANGKAIAN
4.1. Penetapan kadar Ca2+
BAB V
DATA PENGAMATAN
Nama Sampel
Nestle
Vit
Prim-O
V. Sampel
25 ml
25 ml
25 ml
diamkan
larutan tidak berwarna
5 menit
diaduk
sampai rata
lar tidak
EDTA 0.01M
Nama Sampel
Nestle
Vit
Prim-O
V. Sampel
25 ml
25 ml
25 ml
dititrasi
larutan biru
EDTA 0.01 M
BAB VI
PENGOLAHAN DATA
6.1 Perhitungan Kadar Ca2+
a. Untuk sampel air mineral merk Nestle
Volume titrasi EDTA 0,01 M = 1,0 ml
Volume Sampel
= 25 ml
= 0,7 ml
Volume Sampel
= 25 ml
= 0,8 ml
Volume Sampel
= 25 ml
6.3. Reaksi
6.3.1. Reaksi Penetapan Kadar Ca2+
Ca++ + 2 KOH
Kalsium
kalium
hidroksida
Ca(OH)2
Kalsium
hidroksida
2CaCl2 +
+ 2 K+ + H2O
Ca(OH)2
kalsium
hidroksida
kalium air
2 HONH2HCl
hidroksi amonium
klorida
kalsium ammonium
klorida
hidroksida
H2O(CH2)NH2CH2N CH2COOH2
HOOCCH2
CH2COOH
N - CH2 - CH2 - N
HOOCH2
CH2COOH
EDTA
HOOCCH2
CH2COOCa
N - CH2 - CH2 N
H2O +
air
HOOCH2
CH2COOCa
Kalsium EDTA
H2O (CH2)2 NH2- CH2 N CH2COOCl2
Larutan Biru
+ KCN
MgCN2
magnesium sianida
+ 2HONH2HCl
OH
MgCl2 + O3S
N=N
NO2
Magnesium klorida
indikator EBT
Cl
magnesium klorida
+ H2O
OH
kalium
MgCl2
2NH4 OH
+ K+
MgCN2
Cl
Mg (OH)2 + O3S
N=N
Magnesium hidroksida
HOOCCH2
CH2COOH
N - CH2 - CH2 N
HOOCH2
CH2COOH
EDTA
HOOCCH2
CH2COMg
N - CH2 - CH2 N
HOOCH2
CH2COMg
Magnesium EDTA
Cl
O3S
Larutan biru
Cl
N=N
+ H2O
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
1. Dari hasil percobaan bahwa pada mineral merk Nestle diperoleh kadar
Ca2+ sebesar 16 mg/l, kadar Mg2+ sebesar 30,132 mg/l.
2. Dari hasil percobaan bahwa pada air mineral merk Vit diperoleh kadar
Ca2+ sebanyak 11,2 mg/l, kadar Mg2+ sebanyak 27,216 mg/l.
3. Dari hasil percobaan bahwa pada air mineral merk Prim-O diperoleh
kadar Ca2+ sebanyak 12,8 mg/l,kadar Mg2+ sebanyak 10,692 mg/l.
4. Dari Analisa data dapat disimpulkan bahwa air mineral merk Nestle
memiliki kandungan Ca2+ yang paling besar. Dan kandungan Ca 2+ yang
paling kecil adalah air mineral merk Vit.
5. Dari Analisa data dapat disimpulkan bahwa air mineral merk Nestle
memiliki kandungan Mg2+ yang paling besar. Dan kandungan Mg2+ yang
paling kecil adalah air mineral merk Prim-O.
7.2 Saran
1. Pada saat melakukan praktikum sebaiknya praktikan melakukannya
dengan lebih hati-hati karena terdapat bahan-bahan yang berbahaya
yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Serial Pustaka IPB Press
Karmono dan Joko Cahyono. 1978. Pengantar Penentuan Kualitas Air. Fakultas
Geografi. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Persyaratan Kualitas Air Minum.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 907/ MENKES/
PER/ IV/ 2010. Jakarta
LAMPIRAN
Karakteristik Air
PARAMETE
SATUAN
MAKSIMUM MAKSIMUM
YANG
YANG
DIANJURKA DIBOLEHKA
N
Temperatur air
Temperatur air
Fisika
Temperatur
KETERANGA
N
alam
Warna
mg Pt-Co/1 5
alam
50
Bau
Tidak berbau
Tidak berbau
Rasa
Tidak berasa
Tidak berasa
25
500
1500
micromhola 400
1250
Kekeruhan
mg S1O2/1
Kimia
pH
6,5 - 8,5
6,5 - 8,5
nilai antara
(range)
75
200
mg/1
30
150
Kesadahan
mg/1
350
Barium (Ba)
mg/1
Nihil
0,05
Besi (Fe)
mg/1
0,1
0,05
0,5
Nihil
Magnesium
(Mg)
Seng (Zn)
mg/1
15
Krom
mg/1
Nihil
0,05
heksavalen
minimum 10
(Cr(VI))
Kadmium (Cd) mg/1
Nihil
0,01
mg/1
0,0005
0,001
Timbal (pb)
mg/1
0,05
0,1
Arsen (As)
mg/1
Nihil
0,05
Raksa Total
(Hg)